Anda di halaman 1dari 15

NORMAL & ABNORMAL

DALAM PSIKOLOGI

SHOFI MIRWANI, S.PSI, M.PSI


STAIN KEDIRI
2016

Istilah Gangguan Kejiwaan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Perilaku Abnormal (Abnormal Behavior)


Perilaku Maladaptif (Maladaptive Behavior)
Gangguan Mental (Mental Disorder)
Gangguan Emosional (Emotional Disturbance)
Psikopatologi
Sakit Mental (Mental Illness)
Gangguan Perilaku (Behavior Disorder)
Gila (Insanity)

Pengertian dan Salah Pengertian


Ada kecenderungan untuk mengelompokan individuindividu yg normal dan sehat jiwa di satu pihak, dan yg
abnormal, berkelainan, patologis dan sakit di pihak lain.
Abnormal berarti tidak normal, menyimpang dari suatu
standart yg bisa berarti di atas normal atau dibawah
normal.
Patologis adalah keadaan sakit, tidak sehat atau
mengalami kerusakan yg biasanya merupakan suatu
tujuan dari sudut pandang medis.
Individu-individu atau keadaan abnormal secara statistik
tidak selalu patologis.

Misalnya, IQ 120 adl abnormal yg tidak patologis.


Seseorang yg pertumbuhan badannya sangat tinggi

mpy tinggi badan yg abnormal dlm arti menyimpang


dari tinggi rata-rata menurut statistik. Akan tetapi
tinggi badan tidaklah patologis, tidak mengganggu
kesehatan, dan tidak merugikan.
Ada dua pendekatan yg berbeda dlm membuat

pedoman mengenai normalitas yaitu pendekatan


kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kuantitatif -> didasarkan sering

atau tidaknya sesuatu terjadi, yg diperkirakan secara


subyektif mengikuti pemikiran awam.
Misalnya: anggapan pria berambut gondrong adl
nirmal dan biasa untuk masa kini. Anggapan ini
didasarkan atas pemikiran subyektif. Kita memang
banyak melihat meskipun belum pernah dihitung.
Perkiraan juga dapat dilakukan dengan perhitungan
secara teliti dan menghasilkan suatu angka rata-rata.

Pendekatan kualitatif -> menegakkan

pedoman-pedoman normatif yg tidak berdasarkan


hitungan atau pemikiran awam, tetapi atas observasi
empirik pada tipe-tipe ideal.
Misalnya: patokan kualitatif yang berdasarkan tipe
ideal di bidang biologis.
Yaitu : wanita sebaiknya melahirkan anak pertama
pada usia kurang dari 25 tahun. Ditinjau dari sudut
pandang biologis, usia tersebut merupakan usia
ideal.

Normal Menurut Beberapa Ahli


Daya integrasi

Normal menurut
Stern (1964)

Kompetensi

Normal
menurut
Ulmann dan
Krasner (1980)

Peny. Normal

Normal menurut
Gladstone (1978)

Penyesuaian
diri yg normal

Beberapa Pengertian Gangguan Kejiwaan


Menyimpang dari standar kultural / sosial
Gangguan
kejiwaan dalam
pandangan
akademis

Keyakinan bahwa perilaku abnormal selalu kacau

Pengertian salah pada


kaum awam

Sehat Mental
World Federation for Mental Helath : sehat mental
adalah suatu kondisi yg optimal dari aspek intelektual,
yaitu siap utk digunakan, & aspek emosional yg cukup
mantap atau stabil, shg perilakunya tidak mudah
tergoncang oleh situasi yg berubah dilingkungannya,
tdk sekedar bebas atau tidak adanya gangguan
kejiwaan, sepanjang tidak mengganggu lingkungannya.
2. Karl Menninger, sehat mental sbg penyesuaian manusia
thd lingkungannya & orang lain dg keefektifan &
kebahagiaan yg optimal. Tidak sekedar efesiensi atau
sekedar kegembiraan / ketaatan atas ketaatan
permainan.
1.

3. HB. English, seorang psikolog, sehat mental sebagai


keadaan yang secara relatif menetap dimana seseorang dpt
menyesuaikan diri dengan baik, memiliki semangat hidup yg
tinggi dan terpelihara , & berusaha utk mencapai aktualisasi
diri atau realisasi diri yg optimal. Hal ini merupakan
keadaan yg positif dan bukan sekedar tidak adanya
gangguan mental.
4. W.W. Boehm, Seorang pekerja sosial, sehat mental adalah
kondisi dan taraf pemfungsian sosial yg diterima secara
sosial dan memberikan kebahagiaan secara pribadi.
5. Killander, sehat mental adalah individu yg normal. Mereka
adalah orang-orang yg memperlihatkan kematangan
emosional, kemampuan menerima realitas, kesenangan
hidup bersama org lain, dan memiliki filsafat atau pegangan
hidup pada saat ia mengalami komplikasi kehidupan seharihari sbg gangguan.

6. Coleman dan Broen, Jr. Menyatakan ada enam sifat orang yg


sehat mental, yaitu:
a. Sikap terhadap diri sendiri yg positif
b. Persepsi atas realitas
c. Keutuhan
d. Kompetensi
e. Otonomi
f. Pertumbuhan atau aktualisasi diri
Kesimpulan:
Perilaku sehat atau mental sehat ialah perilaku yg dilandasi oleh
pemanfaatan potensi pikir yg efektif, dan optimal serta siap
digunakan, emosionalitas yg stabil dan dewasa, motivasi atau
kemampuan yg terarah & bersumber dari diri sendiri,
sosiabilitas yg kokoh, persepsi yg realistis, & makna serta nilai
hidup terbaik yg dimilikinya.

Selain itu, untuk penilaian apakah suatu tingkah

laku dapat disebut normal, abnormal, atau sakit


harus dipertimbangkan apakah akan menggunakan
kriteria kuantitaif, atau kualitatif.
Dan melihat beberapa aspek yg telah dikemukakan
oleh beberapa tokoh Normal, penilaian normalabnormal ini tidak dapat menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai