Kelompok III
Kelompok III
SP EPID
LBM II
Determinan moralitas kelompok rawan
1.
Perhatikan data tentang
kematian ibu, kematian neonatal
dan kematian bayi di sebuah
kabupaten yang terlampir dalam
buku study guide ini. Buatlah
tampilan data yang sesuai dari
masing-masing kematian ini.
Dapatkah anda temukan apa
penyebab langsung yang
terbesar dari kematian ibu,
KASUS
MATI
Perdarahan hamil
muda
682
Perdarahan
230
Infeksi
943
HDK
319
1483
3659
10
Emboli
Lain-lain
Total
KASUS
MATI
999
1798
18
Tetanus
Kelainan saraf
3273
6145
13
Pneumonia
Diare
Kelainan saluran
cerna
Lain-lain
TOTAL
KASUS
MATI
BBLR
566
27
Asfiksia
177
Sepsis
48
Kelainan congenital
29
Ikterus
44
1559
2423
47
Tetanus neonatorum
Lain-lain
TOTAL
2
Buatlah tampilan data yang
sesuai untuk dapat menemukan
lokasi kantong-kantong masalah
kematian ibu, kematian neonatal
dan kematian bayi.
Kasus
Mati
682
Perdarahan
230
Infeksi
943
HDK
319
1483
Emboli
Lain-lain
Kasus
Mati
999
1798
18
3273
6145
13
566
27
Asfiksia
177
Tetanus neonatorum
Sepsis
48
Kelainan congenital
29
Ikterus
44
1559
2423
47
Lain-lain
Total
3
Usia bayi merupakan usia yang rawan.
Semakin muda usia bayi misalnya
neonatal terhadap perinatal, maupun
perinatal terhadap bayi dan seterusnya
sehingga semakin dini usia bayi semakin
tinggi potensi terjadinya komplikasi.
Dengan memperhatikan data kematian
bayi yang telah dipilah menurut kelompok
umur, buatlah tampilan data kematian
bayi menurut kelompok umur. Kesimpulan
apa yang dapat anda berikan?
Total mati
0-7 Hari
8-28 Hari
24
Asfiksia
Tetanus
Sepsis
41
BBLR
Kelainan
Kongenital
Ikterus
Lain-lain
TOTAL
4.
Memperhatikan klasifikasi data
menurut sumber datanya
5
Perlu diketahui bahwa angka kematian
ibu, angka kematian bayi maupun angka
kematian neonatal dihitung dengan
menggunakan derfominator jumlah
kelahiran hidup. Diasumsikan bahwa
jumlah kematian ibu, neonatal maupun
bayi yang terdata tersebut adalah jumlah
seluruh kematian yang terjadi di
populasi, hitunglah angka kematian ibu,
angka kematian bayi dan angka
kematian neonatal.
AKI
Jumlah Kematian
Ibu
xK
Jumlah Kelahiran
Hidup
10
x
14.875
100.00
0
= 67,22
AKB
AKB
D0-<1th
Jumlah Lahir
Hidup
13
15.101
= 0,86
1.000
AKN
AKN
Jumlah Kematian
Neonatal
Jumlah Kelahiran Hidup
47
15.101
= 3,11
1.000
6
Dalam epidemiologi dikenal
terminologi proporsi, rate, dan
ratio. Apa perbedaan dari ketiga
terminologi tersebut? Berikan
contoh masing-masing.
Proporsi
Adalah perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya merupakan bagian dari penyebut.
Ex : A/(A+B).
Rate
Adalah proporsi dalam bentuk khusus- perbandingan
antara pembilang dan penyebut dinyatakan dalam
batas waktu tertentu.
Ex : jumlah kasus waktu tertentu / populasi yg berisiko
waktu tertentu X konstanta
Rasio
Adalah nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan
dua nilai kuantitatif yang pembilangnya tidak
merupakan bagian dari penyebut. Misalnya, sebuah nilai
kuantitatif A dan nilai kuantitatif lain adalah B maka
ratio kedua nilai tersebut adalah A/B.
7
Perhatikan jumlah kematian
neonatal akibat BBLR. Dapatkah
dihitung resiko relatif neonatal
yang menderita BBLR untuk
mengalami kematian
dibandingkan dengan neonatal
yang tidak menderita BBLR?
Jelaskan alasan Saudara.
566
27
Asfiksia
177
Sepsis
48
Kelainan kongenital
29
Ikterus
44
1559
2402
47
Tetanus neonatorium
Lain-lain
TOTAL
JUMLAH
HIDUP
MENINGGA
L
RATE
TIDAK
1836
1816
20
0,01
YA
566
539
27
0,04
Kesimpulan
Jadi jika dibandingkan, resiko
kematian neonatal dengan BBLR 4x
lebih besar dibandingkan dengan
neonatal tanpa BBLR.
8
Dengan memperhatikan
kematian neonatal menurut
umurnya (masa-masa kritis
neonatal), bagaimana
seharusnya pola kunjungan
neonatal dilakukan?
Kunjungan Neonatal
KN 1 : dilakukan dalam kurun waktu
6-48 jam setelah lahir.
KN 2 : dilakukan pada kurun waktu
hari ke-3 sampai dengan hari ke-7
setelah lahir.
KN 3 : dilakukan pada kurun waktu
hari ke-8 sampai dengan hari ke-28
setelah lahir.