Anda di halaman 1dari 30

Kelompok III

SP EPID

LBM II
Determinan moralitas kelompok rawan

Indonesia sampai sekarang ini masih merupakan salah satu dari


beberapa negara yang memiliki angka kematian ibu (AKI) maupun
angka kematian bayi (AKB) yang tertinggi di dunia. Riser kesehatan
dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan tahun 2013 memberikan gambaran
bahwa angka kematian ibu secara nasional justru malah meningkat dari
228 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Sedangkan angka kematian bayi hanya sedikit mengalami
penurunan. Oleh karena itu upaya perlu difokuskan untuk menemukan
dan mengatasi penyebab terbesar dari kematian tersebut.

Dalam prinsip epidemiologi, suatu permasalahan kesehatan perlu


dipersempit dengan menelaah frekuensi dari masalah menurut berbagai
aspek seperti waktu, tempat maupun orang yang mengalami kejadian.
Dengan demikian intervensi dalam rangka mengatasi masalah dapat
lebih terfokus. Dalam kematian bayi, bila ditinjau dari waktunya dikenal
adanya fenomena 2/3. Sementara itu penyebab kematian bayi maupun
ibu naik secara langsung maupun tidak langsung harus dikaji dalam
rangka menemukan strategi dan solusi untuk menurunkannya.

1.
Perhatikan data tentang
kematian ibu, kematian neonatal
dan kematian bayi di sebuah
kabupaten yang terlampir dalam
buku study guide ini. Buatlah
tampilan data yang sesuai dari
masing-masing kematian ini.
Dapatkah anda temukan apa
penyebab langsung yang
terbesar dari kematian ibu,

Tabel Penyebab Kematian Maternal


Kab. Lombok Barat Desember 2013
PENYEBAB

KASUS

MATI

Perdarahan hamil
muda

682

Perdarahan

230

Infeksi

943

HDK

319

1483

3659

10

Emboli
Lain-lain
Total

Diagram Penyebab Kematian Maternal


Kab. Lombok Barat Desember 2013

Tabel Penyebab Kematian Bayi


Kab. Lombok Barat Desember 2013
PENYEBAB

KASUS

MATI

999

1798

18

Tetanus

Kelainan saraf

3273

6145

13

Pneumonia
Diare
Kelainan saluran
cerna

Lain-lain
TOTAL

Diagram Penyebab Kematian Bayi


Kab. Lombok Barat Desember 2013

Tabel Penyebab Kematian Neonatal


Kab. Lombok Barat Desember 2013
PENYEBAB

KASUS

MATI

BBLR

566

27

Asfiksia

177

Sepsis

48

Kelainan congenital

29

Ikterus

44

1559

2423

47

Tetanus neonatorum

Lain-lain
TOTAL

Diagram Penyebab Kematian Neonatal


Kab. Lombok Barat Desember 2013

2
Buatlah tampilan data yang
sesuai untuk dapat menemukan
lokasi kantong-kantong masalah
kematian ibu, kematian neonatal
dan kematian bayi.

Tabel Penyebab Kematian Maternal


Kab. Lombok Barat Desember
2013
Penyebab

Kasus

Mati

Perdarahan hamil muda

682

Perdarahan

230

Infeksi

943

HDK

319

1483

Emboli
Lain-lain

Tabel Penyebab Kematian Bayi


Kab. Lombok Barat Desember
2013
Penyebab
Pneumonia
Diare
Kelainan saluran cerna
Tetanus
Kelainan saraf
Lain-lain
Total

Kasus

Mati

999

1798

18

3273

6145

13

Tabel Penyebab Kematian


Neonatal
Kab. Lombok Barat Desember
Penyebab
Kasus
Mati
2013
BBLR

566

27

Asfiksia

177

Tetanus neonatorum

Sepsis

48

Kelainan congenital

29

Ikterus

44

1559

2423

47

Lain-lain
Total

3
Usia bayi merupakan usia yang rawan.
Semakin muda usia bayi misalnya
neonatal terhadap perinatal, maupun
perinatal terhadap bayi dan seterusnya
sehingga semakin dini usia bayi semakin
tinggi potensi terjadinya komplikasi.
Dengan memperhatikan data kematian
bayi yang telah dipilah menurut kelompok
umur, buatlah tampilan data kematian
bayi menurut kelompok umur. Kesimpulan
apa yang dapat anda berikan?

Data Kematian Bayi


Menurut Kelompok Umur
Kab. Lombok Barat Desember 2013
Penyebab

Total mati
0-7 Hari

8-28 Hari

24

Asfiksia

Tetanus

Sepsis

41

BBLR

Kelainan
Kongenital
Ikterus
Lain-lain
TOTAL

Jadi dari data yang sudah di


paparkan di atas, menjelaskan
bahwa semakin muda usia bayi atau
semakin dini usia bayi semakin tinggi
potensi terjadinya komplikasi yang
beresiko meningkatkan kasus
kematian. Seperti pada data di atas
menjelaskan bahwasanya usia bayi
0-7 Hari total kematiannya lebih
tinggi dibandingkan usia 8-28 hari.

4.
Memperhatikan klasifikasi data
menurut sumber datanya

Data Internal (Internal Data)


Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi
yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
Data Eksternal (External Data)
Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain, seseorang boleh
sajamenggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut
merupakan hasil kerja orang lain. Data eksternal ini di bagi menjadi 2:
- Data Eksternal Primer (primary external data)
Data primary eksternal adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau
tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi
sendiri.
- Data Eksternal Sekunder (secondary external data)
Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang
lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau
sejumlah orang lain.

5
Perlu diketahui bahwa angka kematian
ibu, angka kematian bayi maupun angka
kematian neonatal dihitung dengan
menggunakan derfominator jumlah
kelahiran hidup. Diasumsikan bahwa
jumlah kematian ibu, neonatal maupun
bayi yang terdata tersebut adalah jumlah
seluruh kematian yang terjadi di
populasi, hitunglah angka kematian ibu,
angka kematian bayi dan angka
kematian neonatal.

Angka Kematian Ibu


Kab. Lombok Barat Desember
2013

AKI

Jumlah Kematian
Ibu
xK
Jumlah Kelahiran
Hidup
10
x
14.875
100.00
0

= 67,22

AKB
AKB
D0-<1th
Jumlah Lahir
Hidup
13
15.101

= 0,86

1.000

AKN
AKN
Jumlah Kematian
Neonatal
Jumlah Kelahiran Hidup
47
15.101

= 3,11

1.000

6
Dalam epidemiologi dikenal
terminologi proporsi, rate, dan
ratio. Apa perbedaan dari ketiga
terminologi tersebut? Berikan
contoh masing-masing.

Proporsi
Adalah perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya merupakan bagian dari penyebut.
Ex : A/(A+B).
Rate
Adalah proporsi dalam bentuk khusus- perbandingan
antara pembilang dan penyebut dinyatakan dalam
batas waktu tertentu.
Ex : jumlah kasus waktu tertentu / populasi yg berisiko
waktu tertentu X konstanta
Rasio
Adalah nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan
dua nilai kuantitatif yang pembilangnya tidak
merupakan bagian dari penyebut. Misalnya, sebuah nilai
kuantitatif A dan nilai kuantitatif lain adalah B maka
ratio kedua nilai tersebut adalah A/B.

7
Perhatikan jumlah kematian
neonatal akibat BBLR. Dapatkah
dihitung resiko relatif neonatal
yang menderita BBLR untuk
mengalami kematian
dibandingkan dengan neonatal
yang tidak menderita BBLR?
Jelaskan alasan Saudara.

Tabel Penyebab Kematian


Neonatal
Kab. Lombok Barat Desember
2013
PENYEBAB
KASUS
MATI
BBLR

566

27

Asfiksia

177

Sepsis

48

Kelainan kongenital

29

Ikterus

44

1559

2402

47

Tetanus neonatorium

Lain-lain
TOTAL

Perhitungan Resiko Relatif


Neonatal dg BBLR dibandingkan Neonatal Tanpa BBLR
Kab. Lombok Barat Desember 2013
TERPAPAR
BBLR

JUMLAH

HIDUP

MENINGGA
L

RATE

TIDAK

1836

1816

20

0,01

YA

566

539

27

0,04

Rate insidensi kelompok


terpapar
Rate insidensi kelompok
0,04
tidak terpapar
0,01
=4

Kesimpulan
Jadi jika dibandingkan, resiko
kematian neonatal dengan BBLR 4x
lebih besar dibandingkan dengan
neonatal tanpa BBLR.

8
Dengan memperhatikan
kematian neonatal menurut
umurnya (masa-masa kritis
neonatal), bagaimana
seharusnya pola kunjungan
neonatal dilakukan?

Kunjungan Neonatal
KN 1 : dilakukan dalam kurun waktu
6-48 jam setelah lahir.
KN 2 : dilakukan pada kurun waktu
hari ke-3 sampai dengan hari ke-7
setelah lahir.
KN 3 : dilakukan pada kurun waktu
hari ke-8 sampai dengan hari ke-28
setelah lahir.

Anda mungkin juga menyukai