Anda di halaman 1dari 104

Materi fisika

1. Besaran pokok dan turunannya (dimensi, pengukuran, angka


penting, besaran vektor)
2. Kinematika dan Dinamika benda titik.
3. Usaha, energi, dan daya.
4. Sifat mekanik bahan.
5. Bumi dan atmosfir.
6. Impuls dan hukum kekekalan momentum.
7. Fluida (Fluida statik dan fluida dinamis).
8. Suhu dan kalor.
9. Gas ideal.
10. Termodinamika.
11. Getaran, gelombang, dan bunyi.
12.Optik.
13. Magnet dan elektromagnetik.
14. Kelistrikan. (listrik AC dan DC)
15. Radioaktivitas (Inti Atom dan peluruhan
radiokativitas)

UMI &
TMOSFER
FISIKA XII

Ni Putu Titin Priyantini


bukantitin@gmail.com

SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI


Theory Big bang
Gumpalan kabut raksasa yang berputar pada
porosnya.
Putaran
yang
dilakukannya
tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil
dan ringan terlempar ke luar dan bagian
besar berkumpul di pusat, membentuk
cakram raksasa. Gumpalan kabut raksasa itu
meledak, membentuk galaksi dan nebulanebula. Selama lebih kurang 4,6 milyar
tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan
membentuk suatu galaksi. Bagian ringan
yang terlempar ke luar tadi mengalami
kondensasi sehingga membentuk gumpalangumpalan yang mendingin dan memadat yg
disebut dg planet

Lanjutan
Teori Kabut Kant-Laplace
Dalam teori ini dikemukakan bahwa di
jagat raya terdapat gas yang kemudian
berkumpul menjadi kabut (nebula).
Gaya tarik-menarik antar gas ini
membentuk kumpulan kabut yang
sangat besar dan berputar semakin
cepat. Dalam proses perputaran yang
sangat cepat ini, materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan
memadat (karena pendinginan). Bagian
yang terlempar inilah yang kemudian
menjadi planet-planet dalam tata surya

Lanjutan
Teori Planetesimal
Planetesimal
yang
dikemukakan
oleh
Chamberlin dan Moulton. Pada suatu ketika,
matahari asal ini didekati oleh sebuah
bintang besar, yang menyebabkan terjadinya
penarikan pada bagian matahari. Akibat
tenaga penarikan matahari asal tadi,
terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas
yang meledak ini keluar dari atmosfer
matahari,
kemudian
mengembun
dan
membeku sebagai benda-benda yang padat,
dan disebut planetesimal. Planetesimal ini
dalam perkembangannya menjadi planetplanet, dan salah satunya adalah planet Bumi

Lanjutan
Teori Bintang Kembar
R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi
berasal dari kombinasi bintang kembar.
Salah satu bintang meledak sehingga
banyak material yang terlempar. Karena
bintang yang tidak meledak mempunyai
gaya gravitasi yang masih kuat, maka
sebaran pecahan ledakan bintang
tersebut mengelilingi bintang yang tidak
meledak. Bintang yang tidak meledak
itu
adalah
matahari,
sedangkan
pecahan bintang yang lain adalah
planet-planet yang mengelilinginya

Lanjutan

Kesimpulan
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang
meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan
nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi
Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari
bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan
kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat
sehingga terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal
bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke
dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti
luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.

Lapisan Bumi

lanjutan
1. Inti dalam.
Inti dalam berada di pusat bumi. Inti dalam terusun dari Besi dan Nikel
yang sangat padat. Inti dalam Bumi sangat padat karena menerima
tekanan lapisan di atasnya. Suhu inti dalam mencapai 5.0006.000 C
dan kepadatannya mencapai 15.000 kg/m3. Tebal inti dalam kurang lebih
1.216 kilometer.
2. Inti luar.
Inti luar berada di bagian atas inti dalam dan berbentuk cair. Inti luar
tersusun dari nikel, besi, sufur, dan oksigen. Suhu di dalam inti luar
mencapai 4.0005.000 C dan kepadatannya mencapai 10.000 kg/m3.
Tebal inti dalam kira- kira 2.270 kilometer.
3. Mantel.
Mantel merupakan lapisan Bumi yang paling tebal. Lapisan ini memiliki
sifat padat tetapi dapat mengalir saat diberi tekanan. Mantel memiliki
ketebalan 3.555 kilometer dan kepadatan 3.250-5.000 kg/m3. Suhu
mantel mencapai 3.000 C. Mantel dibagi menjadi tiga bagian, yakni
mantel atas dan mantel bawah. Mantel bawah memiliki ketebalan 2.885

lanjutan
4. Kerak.
Lapisan paling luar Bumi disebut dengan kerak. Kerak Bumi memiliki
tebal bervariasi, antara 565 kilometer. Kerak Bumi terdiri atas dua
bagian, yakni kerak samudra dan kerak benua.
Kerak samudra.
Seperti namanya, kerak ini berada di bawah samudera. Kerak samudera
memiliki tebal antara 511 kilometer. Kerak ini berumur lebih muda
dibanding kerak benua. Tidak ada kerak samudera yang berumur lebih
tua dari 200 juta tahun. Kepadatan kerak samudera mencapai 3.000
kg/m3.
Kerak benua.
Jika anda memperhatikan globe (bola dunia), anda akan menemukan
bahwa 71 persen permukaan Bumi tertutup oleh air dan sisanya
merupakan daratan. Kerak benua berada di bawah benua dengan
ketebalan kira-kira 3055 kilometer. Kerak benua berumur lebih tua
daripada kerak samudera. Beberapa batuan di kerak benua berumur
hingga 3,8 juta tahun. Kerak benua memiliki kepadatan 2.700 kg/m 3.

lanjutan

Perkembangan Bentuk Bumi


Teori Kontraksi (Contration
Theory)
Teori Apungan Benua
(Continental Drift)
Teori Arus Konveksi (Convection
Zone)
Teori Pergeseran Dasar Samudera
(Ocean Flour Spreading)

TEORI KONTRAKSI

Teori ini dikemukakan oleh Descartes


(1596-1650) yang kemudian
diteruskan oleh Suess (1831-1914)
Teori ini menyatakan bahwa bumi,
dalam hal ini kerak bumi, mengalami
pengerutan / penyusutan karena
terjadinya pendinginan di bagian
dalam bumi akibat konduksi panas.
Pengerutan-pengerutan itu
mengakibatkan bumi menjadi tidak
rata, sehingga terjadilah gunung-

TEORI APUNGAN BENUA

Teori ini dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener


(1912) dalam bukunya The Origin of the Continental
and Oceans
Teori ini menyatakan bahwa dahulu kala bumi hanya
mempunyai satu benua yang disebut Pangea yang
mengapung di atas benua yang disebut Thetys. Benua
Pangea ini pada akhirnya terpecah menjadi Laurasia
dan Gondwana, dimana kedua benua ini bergerak ke
arah yang berbeda. Laurasia dan Gondwana inilah
merupakan cikal bakal benua-benua yang ada saat ini

TEORI APUNGAN BENUA

TEORI ARUS KONVEKSI


Teori ini dianut oleh Harry Hess (1962)
Teori ini menyatakan bahwa terjadi
aliran konveksi ke arah vertikal di
dalam lapisan mantel (astenosfer)
yang agak kental. Aliran tersebut
berpengaruh sampai ke kerak bumi
yang ada di atasnya. Aliran konveksi
yang merambat ke dalam kerak bumi
menyebabkan batuan kerak bumi
menjadi lunak dan mengakibatkan
kerak bergerak mengikuti arus

TEORI ARUS KONVEKSI

TEORI PERGESERAN DASAR


SAMUDERA
Teori ini merupakan pengembangan
dari teori Arus Konveksi. Teori ini
dikembangkan oleh seorang geolog
AS yang bernama Robert Diesz.
Teori ini menyatakan bahwa adanya
arus konveksi di bagian bawah kerak
bumi, mengakibatkan dasar samudera
semakin meluas diakibatkan adanya
desakan dari arus konveksi.

TEORI PERGESERAN DASAR


SAMUDERA

TEORI LEMPENG TEKTONIK


Teori ini menyatakan kerak bumi (litosfer) yang
mengapung di atas lapisan astenosfer dianggap satu
lempeng (lempeng benua / lempeng samudera) yang
saling berhubungan. Aliran konveksi yang keluar dari
punggung laut menyebar ke kedua sisinya, sedang
dibagian lain akan masuk kembali ke lapisan dalam dan
bercampur dengan materi di lapisan itu.
Pergerakkan lempeng didunia berbeda-beda, yaitu
berkisar 1,5 cm 7,5 cm per tahun. Pergerakan lempeng
tercepat dapat ditemukan di daerah Greendland (36
meter/tahun) dan Kep.Madagaskar (9 meter/tahun)
Para ahli geofisika menyatakan bahwa bagian luar bumi
terbentuk oleh sekitar enam lempengan besar dan
sekurang-kurangnya delapan lempengan kecil yang
bergerak sendiri-sendiri
Lempengan-lempengan tersebut saling bertemu di
sepanjang tiga tipe garis tepi yang berbeda-beda. Setiap
tipe garis tepi dapat dikenali dari gerakan lempeng,

Lempeng Tektonik

LEMPENG TEKTONIK DI DUNIA

Pada saat ini dipermukaan bumi terdapat enam lempeng utama,


yaitu :
1. Lempeng Eurasia, wilayahnya meliputi Eropa, Asia, dan
daerah pinggirannya termasuk Indonesia
2. Lempeng Indo-Australia, wilayahnya meliputi Lautan Hindia
serta subkontinen India dan Australia bagian barat
3. Lempeng Pasifik, wilayahnya meliputi seluruh Lautan Pasifik
4. Lempeng Amerika, wilayahnya meliputi Amerika Utara,
Amerika Selatan, dan setengah bagian barat Lautan Atlantik
5. Lempeng Afrika, wilayahnya meliputi Afrika, setengah bagian
timur Lautan Atlantik, dan bagian barat Lautan Hindia
6. Lempeng Antartika, wilayahnya meliputi Kontinen Antartika
dan lautan Antartika

Lempeng Dunia

BENTUK-BENTUK INTERAKSI
LEMPENG TEKTONIK
Ada tiga kemungkinan bentuk interaksi antar
lempeng, yaitu :
Lempeng saling tabrakan (zona konvergen)
Lempeng saling menjauh (zona divergen)
Lempeng saling bergesekan (zona transform
fault)

Pergerakan Lempeng Konvergen (Batas kedua


lempeng saling mendekati/bertabrakan).

Pergerakan Lempeng Divergen (Batas kedua lempeng


saling menjauhi).

Pergerakan Lempeng Transform (Batas kedua


lempeng saling berpapasan).

Lapisan Bumi

Inti Bumi (Barisfer/Sentrofer)


Kulit Bumi
Lapisan Air (Hidrosfer)
Lapisan Udara (Atmosfer)

BUMI dan KOMPOSISINYA


Terbuat dari batu
Merupakan planet
terbesar diantara
planet dalam
Lintasan bumi
mengelilingi
matahari berbentuk
elips

BESI (32,1%)
OKSIGEN (30,1%)
SILIKON (15,1%)
MAGNESIUM (13,9%)
SULFUR (2,9%)
NIKEL(1,8%)
KALSIUM (1,5%)
ALUMUNIUM (1,4%)

Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi
merupakan planet dengan urutan ketiga dari delapan planet yang
dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150
juta km, berbentuk bulat dengan radius 6.370 km. Bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai
jenis mahluk hidup

Bentuk Bumi
Ferdinan Magelhaens pada tahun
1552 melakukan perjalanan
mengelilingi bumi ke satu arah
dan dapat kembali ke tempat
semula

Lapisan-Lapisan Bumi

a)

menurut komposisi (jenis materialnya)

Kerak Bumi (crush)


Mantel Bumi
Inti Bumi

b) menurut susunan kimianya

Litosfer
Hidrosfer
Atmosfer

Lapisan bumi menurut


komposisinya

1. Kerak bumi (crush) :


Kulit bumi bagian luar.
Tebalnya mencapai 70 km
Terdiri dari batuan yang bersifat basa dan asam.
Tempat tinggalnya makhluk hidup
2. Mantel bumi
Terletak diantara kerak dan inti
Mengandung magnesium dan silicon
Tebal selimut mencapai 2.900 km
Terdiri dari lapisan batuan padat
3. Inti Bumi ( inner core dan outer core)
Lapisan inti luar (outer core) : tebal 900 km, terdiri atas besi cair
yang memiliki suhu 3.900 C
Lapisan inti dalam (inner core) : berbentuk bola, berdiameter 2.700
km, tebal 1300 km, inti berbentuk padat dengan suhu 4.800 C

Lapisan bumi menurut susunan


kimianya
1. Litosfer
a) Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos
artinya batuan, dan sphera artinya lapisan.
b) Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
) Lapisan sial (lapisan kerak)
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Kerak benua
b. Kerak samudera
) Lapisan sima

Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos


artinya batuan, dan sphera artinya lapisan. Lithosfer
merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan
terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200
km. Lithosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar
yang berupa batuan padat. Lithosfer tersusun
dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung, yang
tebalnya 50 100 km. Lithosfer merupakan
lempeng yang bergerak sehingga dapt
menimbulkan persegeran benua.
Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan
yang terdiri dari campuran antar mineral sejenis
atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur
atau padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah
magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat

Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu :


1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas
logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk
SiO2 dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain
terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan
metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan
batu bertebaran rata-rata 35km. Kerak bumi ini terbagi
menjadi dua bagian yaitu :
a. Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari
batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di
bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
b. Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari
endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya
batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari
batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar
samudra
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi
yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium
dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai

2. Hidrosfer

Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan


satu atom oksigen menjadi H2O. Sekitar 71% permukaan
bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang
menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.
Energi matahari yang datang di permukaan bumi
menyebabkan penguapan air ke bagian atmosfer. Kemudian
di atmosfer uap air ini mengalami kondensasi dan selanjutnya
akan jatuh sebagai hujan.
Pemanasan oleh sinar matahari menyebabkan suhu air laut di
darah tropis lebih panas dibandingkan suhu air laut yang
terletak di belahan bumi lainnya. Akibatnya, timbul arus
vertikal ke arah permukaan laut di daerah tropis serta arus ke
arah dasar laut di daerah kutub. Adanya arus vertikal ini juga
mengakibatkan perbedaan tekanan teanan air laut antara
daerah tropis dengan daerah kutub. Perbedaan ini bersamaan
dengan perputaran bumi serta arus angin akan menimbulkan

Laut

Laut
adalah
masa
air
asin
yang
menggenangi sebagian besar permukaan
bumi. Secara langsung maupun tidak, laut
sangat berpengaruh terhadap kehidupan di
permukaan bumi.

Berat jenis air laut adalah 1,027, disebabkan oleh


larutan garam-garam air laut rata-rata mempunyai
kandungan garam dan berbagai jenis mineral
dengan konsentrasi yang relatif lebih tinggi
dibandingkan air sungai atau danau, yaitu sekitar
35%. Hal inilah yang mengakibatkan organisme
laut memiliki struktur tubuh maupun kondisi
fisiologis yang sangat berbeda dengan organisme
yang hidup di air tawar.
Besarnya kadar bagi masing-masing garam di laut
adalah sebagai berikut :
NaCl 77,76%, MgCl2 10,88%, MgSO4 4,74%,

Wilayah laut dibedakan menjadi 3


kelompok
Berdasarkan letaknya
1. Laut tepi
2. Laut tengah
3. Laut Pedalaman

Berdasarkan proses terjadinya


1. laut ingresi
2. Laut transgresi
3. Laut regresi

Berdasarkan kedalamannya
1. Zona litoral
2. Zona neuritik
3. Zona batial
4. Zona abisal

LAUT JEPANG

LAUT KASPIA

LAUT KARIBIA

1. Laut jepang terletak antara kepulauan


jepang dan benua asia yang memisahkannya
dengan samudera pasifik
2. Laut karibia terletak diantara benua
amerika utara dan benua amerika selatan
3. Laut Kaspia hampir seluruhnya dikelilingi
daratan

LAUT SULAWESI
LAUT JAWA

1.Laut sulawesi
termasuk kedalam
laut ingresi
2.Laut jawa
termasuk kedalam
laut transgresi

PANTAI KARIMUN JAWA

Zona kedalaman laut

Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah


(zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona
Abysal.
1.Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di
wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air
laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini
sering juga disebut wilayah pasang-surut.
2.Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah
pasang surut hingga kedalaman 200 m. Pada zona ini masih dapat
ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling
banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun
tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka
dan laut-laut di sekitar kepulauan Riau.
3.Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang
memiliki kedalaman antara 200 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak
dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan
organismenya tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic.
4.Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut

Sungai

Sungai adalah aliran air tawar melalui suatu


saluran menuju laut, danau dan atau sungai
lain yang lebih besar. Air sungai dapat
berasal dari gletser (es), danau yang meluap
atau mata air pegunungan. Dalam
perjalanannya, aliran air sungai mempunyai
tiga aktivitas, yaitu melakukan erosi,
transportasi dan sedimentasi.

Manfaat sungai bagi kehidupan

1.Sebagai sarana transportasi


2.Sebagai sumber irigasi
3.Pembangkit tenaga listrik
4.Prasarana olahraga
5.Budidaya perikanan

Danau

Danau adalah masa air dalam jumlah besar yang berada


dalam satu cekungan atau basin di wilayah daratan
Berdasarkan proses terjadinya, danau terbagi menjadi :
1. Danau alam; terbentuk secara alami tanpa campur
tangan manusia.
2. Danau buatan (waduk) yang merupakan buatan
manusia untuk keperluan tertentu. Misalnya waduk
Jatiluhur dan Saguliang di Jawa Barat. Waduk ini antara
lain manfaatkan untuk pembangkit listrik, pengairan lahan
pertanian, pengendali banjir, rekreasi dan budidaya ikan.

Rawa
Rawa adalah tanah rendah yang selalu tergenang
air karena tidak ada pelepasan air (drainase).
Oleh karena itu, air rawa bersifat asam.
Berdasarkan sifatnya, rawa dapat dibedakan
menjadi :
a. Rawa air asin, yaitu rawa yang terdapat di
daerah pantai.
b. Rawa air payau, yang terdapat di sekitar muara
air sungai di dekat laut.
c. Rawa air tawar, yang terdapat di sekitar sungaisungai besar.

Air tanah
Merupakan air yang terdapat di lapisan tanah di bawah
permukaan bumi, berasal ari air hujan yang meresap ke
dalam tanah. Semakin banyak air hujan yang meresap ke
dalam tanah, semkain banyak pula air yang tersimpan di
dalam tanah.
Secara umum air tanah dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.Air tanah dangkal, yang terdapat di atas lapisan batuan
kedap air.
2.Air tanah dalam, yang terletak di antara dua lapisan batuan
kedap air.
Air tanah dapat juga keluar ke permukaan bumi dalam bentuk
sumber air panas yang disebut geyser. Geyser merupakan
sumber air panas yang erat hubungannya dengan aktivitas

3. Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan udara yang


menyelimuti bumi secara menyeluruh
dengan ketebalan lebih dari 650 km
Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai
macam gas.
Atmosfer dapat menyediakan oksigen bagi
mahluk hidup dan karbondioksida bagi
tumbuhan

Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya


pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi.
Perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara,
sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat
di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.
Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas.
Berdasarkan volumenya, jenis gas yang paling banyak terkandung
berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2)
sebanyak 20,95%, argon sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida
(CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya jufga
terkandung dalam atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh
lebih rendah, misalnya neon (Ne), helium (He), kripton (Kr),
hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon (O3), metan dan uap air.
Di antara gas-gas yang terkandung di dalam atmosfer tersebut,
karbon dioksida dan uap air terkandung dalam konsentrasi yang
bervariasi dari tempat ke tempat, serta dari waktu ke waktu untuk
uap air.
Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi

Atmosfer
Atmosfer berasal dari 2 kata yunani, yaitu atmos
yang berarti uap dan sphaira yang berarti bulatan.
Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelubungi
bulatan bumi.
Atmosfer penting bagi kehidupan di bumi karena
atmosfer bertindak sebagai pelindung kehidupan di
bumi dari radiasi yang kuat. Atmosfer menyebabkan
hambatan bagi benda yang bergerak melaluinya
sehingga jika meteor yang melalui atmosfer akan
menjadi panas dan hancur ebelum mereka sampai
ke permukaan bumi. Atmosfer memiliki massa total
sekitar 56 1014 ton.

Komposisi atmosfer
Macam Gas

Unsur Gas

Volume %

Massa %

GAS UTAMA

Nitrogen (N2)

78,088

75,527

Oksigen (O2)

20,049

23,143

Argon (Ar)

0,930

1,282

Karbondioksida
(CO2)

0,030

0,045

99,997

99,997

Lapisan atmosfer merupakan campuran dari


gas yang tidak tampak dan tidak berwarna.
Empat gas, yaitu nitrogen, oksigen, argon,
dan karbondioksida meliputi 100% udara
kering.
Gas lain yang terdapat di atmosfer namun
dalam jumlah yang sedikit antara lain neon,
helium, metana, kripton, hidrogen, xenon
(stabil) ozon dan radon (kurang stabil).

1.Oksigen (O2) berfungsi untuk mengubah makanan


menjadi energi hidup.
2.Karbondioksida (CO2) dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar, pernafasan manusia dan hewan serta berfungsi
untuk mensupplai udara pernafasan bagi tanaman.
3.Nitrogen (N2) terdapat diudara dalam komposisi yang
paling besar dan tidak dapat langsung bergabung dengan
unsur yang lain tetapi tetap penting karena nitrogen
adalah bagian dari senyawa organik.
4.Argon termasuk kedalam gas mulia yang dapat
dimanfaatkan untuk bola lampu cahaya listrik.
5.Helium dan hidrogen merupakan gas yang paling ringan
dan sering dipakai untuk mengisi balon meteorologi.
6.Ozon (O3) merupakan gas yang sangat aktif dan berfungsi
untuk menyerap radiasi sinar UV yang memiliki radiasi

Macam Gas

Unsur Gas

Fraksi Volume

Gas Minor

Ne

18

a. Permanen

He

ppm

Kr

ppm

Xe

0.09

ppm

CH4

1.5

ppm

CO

0.1

ppm

H2

0.5

ppm

N2O

0.25

ppm

O3

10 ppm di stratosfer,
5-50 ppb dalam udara
tak terpolusi 500 ppb
dalam udara terpolusi
dipermukaan tanah

H2S

0,2 ppb di atas


tanah

SO2

0,2 ppb di atas


tanah

b. Semi Permanen

c. Variabel

ppm

Ppm adalah satuan konsentrasi part per million dan ppb


adalah part per billion . Part diartikan sebagai bagian volume
(parts in volume)
1 ppm = 10-6
1 ppb = 10-9 bagian volume
1 percent % = 104 ppm = 107 ppb bagian volume
Unsur udara dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan
berdasarkan waktu tinggal di atmosfer :
a) gas permanen dengan waktu tinggal sangat lama, misalnya
waktu tinggal He adalah 2 juta tahun
b) gas semi permanen dengan waktu tinggal beberapa bulan
sampai tahun, misalnya CO2 =0,35 tahun, dan CH4 = 3 tahun
c) Gas variabel dengan waktu tinggal dari beberapa hari sampai
minggu. Unsur ini gas aktif secara kimia, siklusnya berkaitan
dengan cuaca misalnya uap air berorde 10 hari

Fungsi Atmosfer

Fungsi atmosfer antara lain :


1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke
permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya
panas yang berlebihan pada malam hari.
2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah
permukaan bumi
3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke
bumi.

Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat


penting. Apabila tidak ada lapian atmosfer, suhu
permukaan bumi bila 100% radiasi matahari diterima oleh
permukaan bumi akan sangat tinggi dan dikhawatirkan
tidak ada organisme yang mampu bertahan hidup,
termasuk manusia.
Dalam mendistribusikan air antar wilayah di permukaan
bumi, peran atmosfer ini terlihat dalam siklus hidrologi.
Tanpa adanya atmosfer yang mampu menampung uap air,
maka seluruh air di permukaan bumi hanya akan
mengumpul pada tempat yang paling rendah. Sungaisungai akan kering, seluruh air tanah akan merembes ke
laut, sehingga air hanya akan mengumpul di samudera dan
laut saja. Pendistribusian air oleh atmosfer ini memberikan
peluang bagi semua mahluk hidup untuk tumbuh dan
berkembang di seluruh permukaan bumi.

Berdasarkan perbedaan suhu vertikal,


atmosfer bumi dibagi menjadi 5 bagian

Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling
bawah.
Pada lapisan ini suhu udara akan menurun
dengan bertambahnya ketinggian. Setiap
kenaikan 100 meter temperaturnya turun
turun 0, 5 C
Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer
yang paling penting, karena berhubungan
langsung dengan permukaan bumi

Lapisan troposfer berada antara permukaan bumi sampai pada


ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 19 km pada daerah
ekuator.
Susunan kimia udara troposfer terdiri dari 78,03% nitrogrn,
20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam arang, 0,0015%
nenon, 0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen,
serta 0,000005% xenon.
Di dalam lapisan ini berlangsung semua hal yang berhubungan
dengan iklim. Walaupun troposfer hanya menempati sebagian
kecil saja dari atmosfer dalam, akan tetapi, 90% dari semua
masa atmosfer berkumpul pada lapisan ini. Di lapisan inilah
terbentuknya awan, jatuhnya hujan, salju, hujan es dan lain-lain.

Jenis awan dalam lapisan


troposfer
Di dalam
troposfer terdapat
tiga jenis awan,
yaitu
1.awan rendah
(cumulus), yang
tingginya
antara 0 2
km;
2.awan
pertengahan
(alto cumulus
lenticularis),
tingginya
antara 2 6
km;
3.awan tinggi
(cirrus) yang

Klasifikasi awan menurut ketinggian dasar awan

1.Awan rendah, mempunyai ketinggian dasar awan


kurang dari 2 km, biasanya memakai kata strato
misalnya Nimbrostratus (Ns), Stratocumulus (Sc), dan
Stratus (St)
2.Awan menengah, mempunyai ketinggian dasar awan
antara 2 dan 6 km, biasanya dipakai awalan alto,
misalnya Altocumulus (Ac) dan Altostratus (As)
3.Awan tinggi, mempunyai ketinggian dasar awan lebih
dari 6 km, penamaannya ditandai dengan awalan
cirro misalnya cirrostratus (Cs), Cirrocumulus (Cc),
dan Cirrus (Ci).

Cirrocumulus

Cirrocumulus (Cc) adalah lapisan


awan yang terdiri dari unsur yang
sangat kecil meliputi padi-padian
yang berwarna putih dan awanawan ini dapat tersambung atau
terpisah. Cirrocumulus
mempunyain jenis awan letikularis
dan undulatus.

Cirrostratus

AWAN CIRROSTRATUS

AWAN CIRROSTRATUS
NOBULOSUS

AWAN CIRROSTRATUS
FIBRATUS

Cirrostratus (Cs) adalah awan yang tampak seperti tirai


kelembu halus keputih-putihan yang menghasilkan gejala
halo. Halo adalah gejala optis yang tampak seperti lingkaran
yang mengelilingi matahari atau bulan. Jenis awan Cs yaitu
fibratus , fibratus, dan nobulosus
jenis/spesies
1) Cirrostratus Nobulosus menyerupai cadar yang halus atau
kerudung.
2) CirrostratusFibratus menutupi seluruh langit, sering
menimbulkan halo.

Altocumulus

AWAN ALTOCUMULUS
PAGI HARI

AWAN ALTOCUMULUS
SAAT SUNSET

AWAN ALTOCUMULUS SORE


HARI

Altocumulus (Ac) adalah lapisan awan


berwarna putih atau kelabu, terdiri dari
unsur-unsur bulatan pipih. Jenis awan Ac
adalah Stratiformis dan lentikularis. Ac
terdiri dari tetes air namun pada suhu
yang sangat rendah dapat berbentuk
kristal es.

Altostratus
Ini foto dari altostratus awan
diambil di Calgary, Kanada.
Perhatikan bagian terang dari
awan yang menutupi matahari.

Altostratus (As) adalah lapisan awan yang tampak


berserat, berwarna keabu-abuan atau kebiru-biruan
menutupi sebagian atau seluruh langit. As tidak memiliki
jenis awan. As dapat menimbulkan gejala vigra yaitu
hujan yang tidak sampai ke bumi karena tetes-tetes air
hujan yang jatuh menguap di atmosfer. As mengandung
tetes air dan kristal. As dapat berbentuk awan tipis
sehingga matahari dan bulan yang berada di baliknya
kelihatan samar dan dapat pula berbentuk awan yang
tebal dan gelap sehingga matahari dan bulan yang
berada dibaliknya tidak terlihat.

Nimbostratus

AWAN NIMBOSTRATUS
BERWARNA KELABU TUA

SALJU YANG
DISEBABKAN AWAN
NIMBOSTRATUS

Nimbostratus (Ns) adalah lapisan awan yang luas dan


berwarna kelabu tua. Ns cukup tebal sehingga matahari yang
berada dibaliknya tidak terlihat. Ns tidak memiliki jenis awan.
Curah hujan dapat mencapai permukaan atau berbentuk vigra.
Curah hujan yang terjadi adalah curah hujan kontinu (terusmenerus).
Nimbus berarti hujan, dan stratus berarti lembar, sehingga
nimbostratus adalah awan lembar dari mana hujan atau salju
yang jatuh - biasanya terus menerus. Meskipun ini awan, abuabu tanpa sifat diklasifikasikan sebagai awan tingkat
menengah, alasnya bisa cukup rendah: di mana saja dari
2,000-7,000 ft (600-2,000 m). Lapisan ini cukup tebal untuk
memblokir matahari. Nimbostratus terbentuk ketika hangat,
udara lembab diangkat terus atas area yang luas. Hal ini dapat
terjadi di depan hangat atau, kurang umum, di depan dingin

Stratocumulus

Stratocumulus (Sc) adalah lapisan awan yang berbetuk bulatan pipih


panjang berwarna kelabu atau bulatan pipih saja. Jenis awan Sc adalah
stratiformis, Lentikularis, dan undulatus. Sc terdiri dari tetes-tetes hujan
yang menghasilkan hujan dengan intensitas kecil. Sc berbentuk awan
tipis sehingga matahari yang berada di baliknya kelihatan samar dan
dapat pula berbentuk awan yang tebal dan gelap sehingga matahari
yang berada dibaliknya tidak terlihat sama sekali.

Stratus

KABUT
LERENG

KABUT
PEGUNUNGAN

Stratus (St) adalah awan rendah


tetapi tidak menyentuh permukaan
bumi dan umumnya berwarna kelabu.
St memiliki jenis awan yaitu
nebolosus dan fraktus. Dasar awan St
sering sangat rendah sehingga
menutupi puncak lereng gunung yang
disebut kabut gunung atau kabut
bukit. St yang tebal dapat
menimbulkan gerimis.

Kabut adalah awan yang ada di permukaan. Kabut terbentuk ketika udara
di permukaan didinginkan dan menyebabkan kondisi jenuh (RH 100%).
Kabut radiasi atau kabut permukaan (Radiation fog atau ground fog
) dihasilkan oleh pendinginan atmosfer dekat permukaan akibat emisi
radiasi gelombang panjang. Biasanya cukup dangkal dan berkembang
hingga sore hari. Sesaat sebelum matahari terbit kabut radiasi
menghilang karena pemanasan permukaan oleh radiasi matahari.
Kabut lereng; yang terbentuk ketika udara mengalir melalui topografi
yang lebih tinggi. Pada kasus ini udara didinginkan secara adiabatik dan
sering ditemukan di sisi lereng arah tujuan angin (windward) dari suatu
pegunungan.
Kabut adveksi; terbentuk ketika udara mengalir di atas suatu
permukaan yang berbeda suhunya. Adveksi udara hangat dapat
menghasilkan kabut jika melalui suatu permukaan yang dingin.
Kabut evaporasi; adalah jenis khusus dari kabut adveksi. Terbentuk
ketika udara dingin meluas ke atas suatu permukaan yang lebih hangat
baik itu tubuh air atau daratan. Kabut terbentuk ketika air dari
permukaan menguap masuk ke udara dingin dan menjadi jenuh. Kabut
jenis ini disebut juga steam fog atau sea smoke.
Kabut frontal (frontal frog) adalah jenis kabut yang timbul akibat
adanya front, khususnya front panas. Hujan yang turun dan masuk ke

Cumulus

AWAN CUMULUS
MEDIOKRIS

AWAN CUMULUS
FRACTUS

AWAN CUMULUS
CONGESTUS
Cumulus (Cu) adalah awan yang
berbentuk gumpalan yang menjulang.
Bagian awan yang terkena matahari
putih cemerlang. Jika matahari berada
di belakangnya makan awan tampak
gelap dan pinggirnya bercahaya. Awan
Cu memiliki jenis humilis, congestus,
mediokris, dan fraktus. Cu dapat
mengahsilkan hujan lebat tiba-tiba
dengan durasi sampai 1 jam. Cu tumbuh
akibat arus konveksi akibat pemanasan

Cumulonimbus
Cumulonimbus (Cb)
adalah awan yang
menjulang tinggi,
berat, dan tampak
mampat. Cb
memiliki jenis awan
kalvus, kapilatus,
dan presipitasio. Cb
terdiri dari tetes
awan dan pada
bagian atasnya
terdapat kristal es.
Awan Cb dapat
menghasilkan hujan
deras tiba-tiba
disertai dengan batu
es, kilat dan guruh.

Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan,


yaitu :
1.
2.
3.
4.

Lapisan
Lapisan
Lapisan
Lapisan

Udara
Udara
Udara
Udara

Dasar
Bawah
Adveksi (Gerakan Mendatar)
Tropopouse

1. Lapisan Udara Dasar


Tebal lapisan udara ini adalah 1 2 meter di atas
permukaan bumi. Keadaan di dalam lapisan udara ini
tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis
tanaman, ketinggian dari permukaan laut dan lainnya.
Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut
sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi kehidupan
tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.
2. Lapisan Udara Bawah
Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan
planiter (planetaire grenslag, planetary boundary
layer). Tebal lapisan ini 1 2 km. Di sini berlangsung
berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan
iklim.

3. Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar)


Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan
awan, yang tebalnya 2 8 km. Di dalam lapisan udara ini
gerakan mendatar lebih besar daripada gerakan tegak. Hawa
panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi
suhu yang berubah-ubah.
4. Lapisan Udara Tropopouse
Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan
stratosfer terletak antara 8 12 km di atas permukaan laut
(dpl). Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang paling
rendah, yakni antara 46 C sampai 80 C pada musim panas
dan antara 57 C sampai 83 C pada musim dingin. Suhu yang
sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap
air tidak dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih
tinggi, karena uap air segera mengalami kondensasi sebelum
mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi
dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).

Stratosfer

1. Lapisan udara isoterm


2. Lapisan udara panas
3. Lapisan udara campuran teratas

Ciri lapisan stratosfer :

1.Terletak diatas lapisan troposfer dan dibawah ionosfer


(berada diantaranya) pada ketinggian 50-60 km
2.Suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya
ketinggian
3.Suhu pada lapisan ini hampir sama dengan suhu
dipermukaan bumi
4.Memiliki lapisan ozon yang berguna untuk menyerap
sinar UV agar tidak sampai ke bumi
5.Pada lapisan stratosfer tidak memiliki uap air, hanya
terdapat udara kering

Lapisan stratosfer dibagi


menjadi 3
1.Lapisan udara isoterm = terletak 12-35 km
dpl ,rentang suhu 50 sampai -55
2.Lapisan udara panas = terletak 35-50 km
dpl, rentang suhu -50 sampai 50
3.Lapisan udara= terletak 50-80 km dpl,
rentang suhu 50 sampai -70

Ionosfer

Lapisan mesosfer
1. Mesosfer terletak diatas stratosfer pada
ketinggian 50-70 km.
2. Semakin meningkatnya ketinggian suhu
pada lapisan ini menurun.
3. Diantara lapisan mesosfer dan termosfer
terdapat lapisan transisi yaitu mesopouse
dan memiliki suhu terendah -110

Lapisan termosfer
1.Gas-gas akan terionisasi , molekul oksigen
akan terpecah menjadi oksigen atomik.
2.Semakin meningkatnya ketinggian, suhu
pada lapisan ini juga meningkat
3.Termosfer Berada diatas mesopouse pada
ketinggian 75 - 650 km

Lapisan eksosfer
1.Lapisan atmosfer yang paling tinggi
2.Pada lapisan ini kandungan gas-gas
atmosfer sangat rendah

Planet pada Tata Surya


Tata Surya merupakan
salah satu contoh
keselarasan gerak yang
indah. Keteraturan dan
keseimbangan antara
gerak planet pada orbitnya
dan gaya gravitasi
matahari merupakan salah
satu fenomena alam yang
sangat menarik.
Bagaimana terjadinya
peristiwa itu? Uraian
berikut akan menjelaskan
fenomena tersebut
berdasarkan hukumhukum Newton

Rotasi Bumi
1. Rotasi bumi : Perputaran bumi pada
porosnya
2. Memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4
detik untuk satu kali putaran = 1 kala
rotasi bumi = 1 hari bumi
3. Berputar dari arah barat ke timur

Revolusi Bumi

1. Revolusi bumi adalah perputaran bumi


mengelilingi matahari
2. Memerlukan waktu 365.25 hari untuk sekali
putar. 1 kala revolusi bumi = 1 tahun bumi

Akibat revolusi bumi


2

Gravitasi bumi
Gravitasiadalahgayatarik-menarikyang terjadi
antara semuapartikelyang mempunyaimassa
dialam semesta.
Gravitasi
matahari
mengakibatkan benda-benda langit berada pada
orbit masing-masing dalam mengitarimatahari

Gaya Gravitasi
Pada saat mengamati buah apel jatuh, Newton
menyadari bahwa terdapat gaya yang bekerja pada
apel dan disebutnya gaya gravitasi. Newton juga
menduga bahwa gaya gravitasi pulalah yang
menyebabkan Bulan tetap berada pada orbitnya.

Hukum Gravitasi Newton


Sebuah benda yang jatuh bebas di Bumi akan
mengalami percepatan yang besarnya 9,81 m/s2 dan
percepatan sentripetal bulan terhadap bumi 0,00272
m/s2.
Menurut Newton, gaya gravitasi berbanding terbalik
m1m2
dengan kuadrat. F 1
F

r2

r2

Apabila hukum gravitasi umum newton dituliskan dalam


bentuk persamaan, maka

m1 m2
F G 2
r

F = gaya tarik-menarik antara benda yang


berinteraksi (N)
m1, m2 = massa benda yang berinteraksi (kg)
r = jarak kedua benda yang berinteraksi (m)
G = tetapan gravitasi umum (6,67 x 10-11
Nm2/kg2

Medan Gravitasi
Medan gravitasi terdapat pada sebuah benda yang
mempunyai massa sehingga medan gravitasi dapat
didefinisikan sebagai ruang di sekitar benda bermassa. Suatu
benda akan saling tarik satu sama lain jika berada dalam
medan gravitasi.
Vektor medan untuk medan gravitasi: perbandingan antara
gaya yang bekerja pada suatu benda dengan massa benda
F
tersebut
g

Arah vektor medan gravitasi (g) sama dengan arah gaya F.


Menurut hukum gravitasi Newton, gaya yang bekerja antara
Bumi dengan suatu benda yang
berada di permukaannya
F = gaya tarik-menarik antara Bumi dg benda (N)

MB m
F G 2
r

mB = massa Bumi (5,97 x 1024 kg


m2 = massa benda (kg)
r = jari-jari Bumi (6,38 x 106 m)
G = tetapan gravitasi umum (6,67 x 10-11
Nm2/kg2

Jika gaya yang ditimbulkan oleh massa benda dan


gaya gravitasi digabung, diperoleh
MB
g = kuat medan gravitasi (m/s2)
g G 2
r
Medan gravitasi (percepatan gravitasi) pada
sebah titik yang dipengaruhi oleh benda-benda
P
bermassa

M1 g2 G M 2
g2
2
g1 G 2
g
r
1
2
r
1

Resultan medan gravitasi


di titik P adalah
2
2
g g g 2 g g cos
P

Secara vektor

g g1 g 2 g 3 ...

M1

gP

M2

Percepatan gravitasi Bumi


Besar percepatan gravitasi bumi tergantung pada
letak geografis dan ketinggian tempat tersebut di
atas permukaan Bumi.
Jika benda berada pada ketinggian h di atas
mB
permukaan Bumi
g' G 2
d
h
mB
g' G
d=r +h
2
( r h)
E

hE

m planet
Untuk benda-benda
di angkasa
g G 2
R planet

Hukum Kepler
Johannes Keppler: Hukum I Keppler,
Hukum II Keppler, dan Hukum III
Keppler
Membahas tentang gerak planet
dalam tata surya
Johanes Kepler (1571 - 1630), telah
berhasil menjelaskan secara rinci
mengenai gerak planet di sekitar
Matahari. Kepler mengemukakan tiga
hukum yang berhubungan dengan
peredaran planet terhadap Matahari

Hukum I Kepler
Setiap planet bergerak mengitari
Matahari dengan lintasan berbentuk
elips, Matahari berada pada salah satu
titik fokusnya.
P
planet

titik
perihelium

F1

Matahari

F2

titik
aphelium

Hukum II Kepler:
Suatu garis khayal yang
menghubungkan Matahari dengan planet
menyapu daerah yang luasnya sama
dalam waktu yang sama.

Hukum III Kepler


Perbandingan kuadrat periode planet
mengitari Matahari terhadap pangkat tiga
jarak rata-rata planet ke Matahari adalah
sama untuk semua
2
3 planet.
T1

T2

r1

r2

Anda mungkin juga menyukai