Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
UMI &
TMOSFER
FISIKA XII
Lanjutan
Teori Kabut Kant-Laplace
Dalam teori ini dikemukakan bahwa di
jagat raya terdapat gas yang kemudian
berkumpul menjadi kabut (nebula).
Gaya tarik-menarik antar gas ini
membentuk kumpulan kabut yang
sangat besar dan berputar semakin
cepat. Dalam proses perputaran yang
sangat cepat ini, materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan
memadat (karena pendinginan). Bagian
yang terlempar inilah yang kemudian
menjadi planet-planet dalam tata surya
Lanjutan
Teori Planetesimal
Planetesimal
yang
dikemukakan
oleh
Chamberlin dan Moulton. Pada suatu ketika,
matahari asal ini didekati oleh sebuah
bintang besar, yang menyebabkan terjadinya
penarikan pada bagian matahari. Akibat
tenaga penarikan matahari asal tadi,
terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas
yang meledak ini keluar dari atmosfer
matahari,
kemudian
mengembun
dan
membeku sebagai benda-benda yang padat,
dan disebut planetesimal. Planetesimal ini
dalam perkembangannya menjadi planetplanet, dan salah satunya adalah planet Bumi
Lanjutan
Teori Bintang Kembar
R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi
berasal dari kombinasi bintang kembar.
Salah satu bintang meledak sehingga
banyak material yang terlempar. Karena
bintang yang tidak meledak mempunyai
gaya gravitasi yang masih kuat, maka
sebaran pecahan ledakan bintang
tersebut mengelilingi bintang yang tidak
meledak. Bintang yang tidak meledak
itu
adalah
matahari,
sedangkan
pecahan bintang yang lain adalah
planet-planet yang mengelilinginya
Lanjutan
Kesimpulan
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang
meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan
nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi
Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari
bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan
kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat
sehingga terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal
bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke
dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti
luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Lapisan Bumi
lanjutan
1. Inti dalam.
Inti dalam berada di pusat bumi. Inti dalam terusun dari Besi dan Nikel
yang sangat padat. Inti dalam Bumi sangat padat karena menerima
tekanan lapisan di atasnya. Suhu inti dalam mencapai 5.0006.000 C
dan kepadatannya mencapai 15.000 kg/m3. Tebal inti dalam kurang lebih
1.216 kilometer.
2. Inti luar.
Inti luar berada di bagian atas inti dalam dan berbentuk cair. Inti luar
tersusun dari nikel, besi, sufur, dan oksigen. Suhu di dalam inti luar
mencapai 4.0005.000 C dan kepadatannya mencapai 10.000 kg/m3.
Tebal inti dalam kira- kira 2.270 kilometer.
3. Mantel.
Mantel merupakan lapisan Bumi yang paling tebal. Lapisan ini memiliki
sifat padat tetapi dapat mengalir saat diberi tekanan. Mantel memiliki
ketebalan 3.555 kilometer dan kepadatan 3.250-5.000 kg/m3. Suhu
mantel mencapai 3.000 C. Mantel dibagi menjadi tiga bagian, yakni
mantel atas dan mantel bawah. Mantel bawah memiliki ketebalan 2.885
lanjutan
4. Kerak.
Lapisan paling luar Bumi disebut dengan kerak. Kerak Bumi memiliki
tebal bervariasi, antara 565 kilometer. Kerak Bumi terdiri atas dua
bagian, yakni kerak samudra dan kerak benua.
Kerak samudra.
Seperti namanya, kerak ini berada di bawah samudera. Kerak samudera
memiliki tebal antara 511 kilometer. Kerak ini berumur lebih muda
dibanding kerak benua. Tidak ada kerak samudera yang berumur lebih
tua dari 200 juta tahun. Kepadatan kerak samudera mencapai 3.000
kg/m3.
Kerak benua.
Jika anda memperhatikan globe (bola dunia), anda akan menemukan
bahwa 71 persen permukaan Bumi tertutup oleh air dan sisanya
merupakan daratan. Kerak benua berada di bawah benua dengan
ketebalan kira-kira 3055 kilometer. Kerak benua berumur lebih tua
daripada kerak samudera. Beberapa batuan di kerak benua berumur
hingga 3,8 juta tahun. Kerak benua memiliki kepadatan 2.700 kg/m 3.
lanjutan
TEORI KONTRAKSI
Lempeng Tektonik
Lempeng Dunia
BENTUK-BENTUK INTERAKSI
LEMPENG TEKTONIK
Ada tiga kemungkinan bentuk interaksi antar
lempeng, yaitu :
Lempeng saling tabrakan (zona konvergen)
Lempeng saling menjauh (zona divergen)
Lempeng saling bergesekan (zona transform
fault)
Lapisan Bumi
BESI (32,1%)
OKSIGEN (30,1%)
SILIKON (15,1%)
MAGNESIUM (13,9%)
SULFUR (2,9%)
NIKEL(1,8%)
KALSIUM (1,5%)
ALUMUNIUM (1,4%)
Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi
merupakan planet dengan urutan ketiga dari delapan planet yang
dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150
juta km, berbentuk bulat dengan radius 6.370 km. Bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai
jenis mahluk hidup
Bentuk Bumi
Ferdinan Magelhaens pada tahun
1552 melakukan perjalanan
mengelilingi bumi ke satu arah
dan dapat kembali ke tempat
semula
Lapisan-Lapisan Bumi
a)
Litosfer
Hidrosfer
Atmosfer
2. Hidrosfer
Laut
Laut
adalah
masa
air
asin
yang
menggenangi sebagian besar permukaan
bumi. Secara langsung maupun tidak, laut
sangat berpengaruh terhadap kehidupan di
permukaan bumi.
Berdasarkan kedalamannya
1. Zona litoral
2. Zona neuritik
3. Zona batial
4. Zona abisal
LAUT JEPANG
LAUT KASPIA
LAUT KARIBIA
LAUT SULAWESI
LAUT JAWA
1.Laut sulawesi
termasuk kedalam
laut ingresi
2.Laut jawa
termasuk kedalam
laut transgresi
Sungai
Danau
Rawa
Rawa adalah tanah rendah yang selalu tergenang
air karena tidak ada pelepasan air (drainase).
Oleh karena itu, air rawa bersifat asam.
Berdasarkan sifatnya, rawa dapat dibedakan
menjadi :
a. Rawa air asin, yaitu rawa yang terdapat di
daerah pantai.
b. Rawa air payau, yang terdapat di sekitar muara
air sungai di dekat laut.
c. Rawa air tawar, yang terdapat di sekitar sungaisungai besar.
Air tanah
Merupakan air yang terdapat di lapisan tanah di bawah
permukaan bumi, berasal ari air hujan yang meresap ke
dalam tanah. Semakin banyak air hujan yang meresap ke
dalam tanah, semkain banyak pula air yang tersimpan di
dalam tanah.
Secara umum air tanah dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.Air tanah dangkal, yang terdapat di atas lapisan batuan
kedap air.
2.Air tanah dalam, yang terletak di antara dua lapisan batuan
kedap air.
Air tanah dapat juga keluar ke permukaan bumi dalam bentuk
sumber air panas yang disebut geyser. Geyser merupakan
sumber air panas yang erat hubungannya dengan aktivitas
3. Atmosfer
Atmosfer
Atmosfer berasal dari 2 kata yunani, yaitu atmos
yang berarti uap dan sphaira yang berarti bulatan.
Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelubungi
bulatan bumi.
Atmosfer penting bagi kehidupan di bumi karena
atmosfer bertindak sebagai pelindung kehidupan di
bumi dari radiasi yang kuat. Atmosfer menyebabkan
hambatan bagi benda yang bergerak melaluinya
sehingga jika meteor yang melalui atmosfer akan
menjadi panas dan hancur ebelum mereka sampai
ke permukaan bumi. Atmosfer memiliki massa total
sekitar 56 1014 ton.
Komposisi atmosfer
Macam Gas
Unsur Gas
Volume %
Massa %
GAS UTAMA
Nitrogen (N2)
78,088
75,527
Oksigen (O2)
20,049
23,143
Argon (Ar)
0,930
1,282
Karbondioksida
(CO2)
0,030
0,045
99,997
99,997
Macam Gas
Unsur Gas
Fraksi Volume
Gas Minor
Ne
18
a. Permanen
He
ppm
Kr
ppm
Xe
0.09
ppm
CH4
1.5
ppm
CO
0.1
ppm
H2
0.5
ppm
N2O
0.25
ppm
O3
10 ppm di stratosfer,
5-50 ppb dalam udara
tak terpolusi 500 ppb
dalam udara terpolusi
dipermukaan tanah
H2S
SO2
b. Semi Permanen
c. Variabel
ppm
Fungsi Atmosfer
Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling
bawah.
Pada lapisan ini suhu udara akan menurun
dengan bertambahnya ketinggian. Setiap
kenaikan 100 meter temperaturnya turun
turun 0, 5 C
Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer
yang paling penting, karena berhubungan
langsung dengan permukaan bumi
Cirrocumulus
Cirrostratus
AWAN CIRROSTRATUS
AWAN CIRROSTRATUS
NOBULOSUS
AWAN CIRROSTRATUS
FIBRATUS
Altocumulus
AWAN ALTOCUMULUS
PAGI HARI
AWAN ALTOCUMULUS
SAAT SUNSET
Altostratus
Ini foto dari altostratus awan
diambil di Calgary, Kanada.
Perhatikan bagian terang dari
awan yang menutupi matahari.
Nimbostratus
AWAN NIMBOSTRATUS
BERWARNA KELABU TUA
SALJU YANG
DISEBABKAN AWAN
NIMBOSTRATUS
Stratocumulus
Stratus
KABUT
LERENG
KABUT
PEGUNUNGAN
Kabut adalah awan yang ada di permukaan. Kabut terbentuk ketika udara
di permukaan didinginkan dan menyebabkan kondisi jenuh (RH 100%).
Kabut radiasi atau kabut permukaan (Radiation fog atau ground fog
) dihasilkan oleh pendinginan atmosfer dekat permukaan akibat emisi
radiasi gelombang panjang. Biasanya cukup dangkal dan berkembang
hingga sore hari. Sesaat sebelum matahari terbit kabut radiasi
menghilang karena pemanasan permukaan oleh radiasi matahari.
Kabut lereng; yang terbentuk ketika udara mengalir melalui topografi
yang lebih tinggi. Pada kasus ini udara didinginkan secara adiabatik dan
sering ditemukan di sisi lereng arah tujuan angin (windward) dari suatu
pegunungan.
Kabut adveksi; terbentuk ketika udara mengalir di atas suatu
permukaan yang berbeda suhunya. Adveksi udara hangat dapat
menghasilkan kabut jika melalui suatu permukaan yang dingin.
Kabut evaporasi; adalah jenis khusus dari kabut adveksi. Terbentuk
ketika udara dingin meluas ke atas suatu permukaan yang lebih hangat
baik itu tubuh air atau daratan. Kabut terbentuk ketika air dari
permukaan menguap masuk ke udara dingin dan menjadi jenuh. Kabut
jenis ini disebut juga steam fog atau sea smoke.
Kabut frontal (frontal frog) adalah jenis kabut yang timbul akibat
adanya front, khususnya front panas. Hujan yang turun dan masuk ke
Cumulus
AWAN CUMULUS
MEDIOKRIS
AWAN CUMULUS
FRACTUS
AWAN CUMULUS
CONGESTUS
Cumulus (Cu) adalah awan yang
berbentuk gumpalan yang menjulang.
Bagian awan yang terkena matahari
putih cemerlang. Jika matahari berada
di belakangnya makan awan tampak
gelap dan pinggirnya bercahaya. Awan
Cu memiliki jenis humilis, congestus,
mediokris, dan fraktus. Cu dapat
mengahsilkan hujan lebat tiba-tiba
dengan durasi sampai 1 jam. Cu tumbuh
akibat arus konveksi akibat pemanasan
Cumulonimbus
Cumulonimbus (Cb)
adalah awan yang
menjulang tinggi,
berat, dan tampak
mampat. Cb
memiliki jenis awan
kalvus, kapilatus,
dan presipitasio. Cb
terdiri dari tetes
awan dan pada
bagian atasnya
terdapat kristal es.
Awan Cb dapat
menghasilkan hujan
deras tiba-tiba
disertai dengan batu
es, kilat dan guruh.
Lapisan
Lapisan
Lapisan
Lapisan
Udara
Udara
Udara
Udara
Dasar
Bawah
Adveksi (Gerakan Mendatar)
Tropopouse
Stratosfer
Ionosfer
Lapisan mesosfer
1. Mesosfer terletak diatas stratosfer pada
ketinggian 50-70 km.
2. Semakin meningkatnya ketinggian suhu
pada lapisan ini menurun.
3. Diantara lapisan mesosfer dan termosfer
terdapat lapisan transisi yaitu mesopouse
dan memiliki suhu terendah -110
Lapisan termosfer
1.Gas-gas akan terionisasi , molekul oksigen
akan terpecah menjadi oksigen atomik.
2.Semakin meningkatnya ketinggian, suhu
pada lapisan ini juga meningkat
3.Termosfer Berada diatas mesopouse pada
ketinggian 75 - 650 km
Lapisan eksosfer
1.Lapisan atmosfer yang paling tinggi
2.Pada lapisan ini kandungan gas-gas
atmosfer sangat rendah
Rotasi Bumi
1. Rotasi bumi : Perputaran bumi pada
porosnya
2. Memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4
detik untuk satu kali putaran = 1 kala
rotasi bumi = 1 hari bumi
3. Berputar dari arah barat ke timur
Revolusi Bumi
Gravitasi bumi
Gravitasiadalahgayatarik-menarikyang terjadi
antara semuapartikelyang mempunyaimassa
dialam semesta.
Gravitasi
matahari
mengakibatkan benda-benda langit berada pada
orbit masing-masing dalam mengitarimatahari
Gaya Gravitasi
Pada saat mengamati buah apel jatuh, Newton
menyadari bahwa terdapat gaya yang bekerja pada
apel dan disebutnya gaya gravitasi. Newton juga
menduga bahwa gaya gravitasi pulalah yang
menyebabkan Bulan tetap berada pada orbitnya.
r2
r2
m1 m2
F G 2
r
Medan Gravitasi
Medan gravitasi terdapat pada sebuah benda yang
mempunyai massa sehingga medan gravitasi dapat
didefinisikan sebagai ruang di sekitar benda bermassa. Suatu
benda akan saling tarik satu sama lain jika berada dalam
medan gravitasi.
Vektor medan untuk medan gravitasi: perbandingan antara
gaya yang bekerja pada suatu benda dengan massa benda
F
tersebut
g
MB m
F G 2
r
M1 g2 G M 2
g2
2
g1 G 2
g
r
1
2
r
1
Secara vektor
g g1 g 2 g 3 ...
M1
gP
M2
hE
m planet
Untuk benda-benda
di angkasa
g G 2
R planet
Hukum Kepler
Johannes Keppler: Hukum I Keppler,
Hukum II Keppler, dan Hukum III
Keppler
Membahas tentang gerak planet
dalam tata surya
Johanes Kepler (1571 - 1630), telah
berhasil menjelaskan secara rinci
mengenai gerak planet di sekitar
Matahari. Kepler mengemukakan tiga
hukum yang berhubungan dengan
peredaran planet terhadap Matahari
Hukum I Kepler
Setiap planet bergerak mengitari
Matahari dengan lintasan berbentuk
elips, Matahari berada pada salah satu
titik fokusnya.
P
planet
titik
perihelium
F1
Matahari
F2
titik
aphelium
Hukum II Kepler:
Suatu garis khayal yang
menghubungkan Matahari dengan planet
menyapu daerah yang luasnya sama
dalam waktu yang sama.
T2
r1
r2