Dwiyana Roselin
PRESEPTOR :
P R O F. D R . D R . D A RWI N AM I R , S P.S ( K )
D R . R E S T U S U S A N T I , S P.S , M . B I O M E D
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Epidemiologi
1.2-1.9 kasus per 100.000 orang di seluruh dunia
Eropa 0.6-4 kasus per 100.000 orang
sindroma Fisher yaitu 0.1 kasus per 100.000 orang
Amerika Serikat adalah 1.65-1.79 per 100.000 orang
1 per 100.000 pada umur dibawah 30 tahun, dan 4 per
Etiologi
didahului dengan infeksi yang
Patofisologi
molecular mimicry
polineuropati demielinisasi
autoantibodi akan bergabung dengan mielin dan hal ini akan
Diagnosis
kelemahan progresif pada kedua lengan dan tungkai dan adanya arrefleksia
Gejala yang progresif dalam hari sampai 4 minggu
Gejala yang simetris kanan dan kiri
Gangguan sensoris yang ringan
Keterlibatan saraf cranial terutama kelemahan bilatral pada otot wajah
Perbaikan dalam 2 atau 4 minggu setelah berhentinya progresivitas
Disfungsi otonomi
Tidak ada demam saat onset
Konsentrasi protein yang tinggi pada cairan cerbrospinal dengan jumlah sel <10sel/mm 3
toxic neuropati
Adanya riwayat difteri.
Hanya gejala sensorik tanpa gejala kelemahan anggota
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan cairan serebrospinal
peningkatan jumlah total protein
pemeriksaan cairan serebrospinal pada pasien Sindroma
Tatalaksana
Tatalaksana Umum
Monitor progresi, dan mencegah komplikasi yang fatal
Monitor fungsi paru secara reguler setiap 6-12 jam
Melihat ada atau tidaknya disfunsi otonom seperti melihat frekuensi nadi, tekanan darah, pupil.
Melihat ada atau tidaknya gangguan menelan
Menterapi nyeri
Mencegah infeksi paru dan emboli paru
Mencegah dekubitus dan kontraktur.
Immunoterapi
Plasma Exchage
Kortikosteroid
Terapi kortikosteroid kurang efektif untuk menatalaksana
Prognosis
% pasien dengan Sindroma GuillainBarr meninggal
hari perawatan di rumah sakit yaitu
satu minggu dan 25% pasien
membutuhkan intubasi dan ventilasi
mekanis
3
PRESENTASI KASUS
Identitas Pasien
Nama
:Ny. R
40 tahun
Alamat
Tabing, Padang
Anamnesis
Lemah kedua tungkai sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit yang terjadi secara
berangsur-angsur, dimana awalnya pasien merasakan kedua tungkai terasa berat
sehingga pasien berjalan dengan berjinjit pada kedua kaki, namun sejak 2 hari ini
pasien tidak lagi bisa berjalan dan hanya bisa menggerakkan jari kaki.
Keluhan ini disertai oleh kurangnya rasa raba halus pada kedua kaki dan tangan.
seperti ini.
Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi, Kejiwaan, dan
Kebiasaan:
Pasien seorang ibu rumah tangga dengan aktivitas fisik
sedang
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
: 120/80 mmHg
Frekuensi Nadi
: 76 kali/menit, teratur
Status Internus
Pulmo
Cor
Abdomen :
Inspeksi
Perkusi
: Timpani
Corpus Vertebrae
Inspeksi
: Deformitas (-)
Palpasi
Status Neurologikus
Kesadaran : GCS 15 (E4M6V5)
Tanda Rangsangan Meningeal :
Kaku kuduk
: Tidak ada
Brudzinski I
: Tidak ada
Pemeriksaan N. Cranialis
N. I
N. II
N. III, IV, VI: - Pupil bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya
langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+)
-
N. V
N. VII
N. XII
Pemeriksaan Sensorik : kurang rasa raba halus pada ke dua tangan dan
kaki
Pemeriksaan Otonom : unhibited bladder (-)
Refleks Fisiologis
Biceps : ++/++
Triceps : ++/++
APR : +/+
KPR : +/+
Refleks Patologis
Babinski
: -/-
Chaddok
: -/-
Oppenheim
: -/-
Laboratorium
Hb
Leukosit
Ht
13,9
: 8.580
: 43
Tombosit
GDS
: 95
Na
4,3
275.000mm3
142
Penatalaksanaan
Umum
- Diet MB
- IVFD NaCl 0.9% 12 jam/kolf
Khusus
- Metilprednisolon 3x80 mg (IV)
- Ranitidin 2x40 mg (IV)
- Mecobalamin 2x1 amp (IV)
- Paracetamol 3x500mg (PO)
Anjuran Pmeriksaan :.
o Laboratorium: LED, diff count
o Kimia klinik: GDP, GD2PP, Ektrolit
o Lumbal punksi pada hr ke 8 onset
DISKUSI
Diagnosis
ditegakkan
berdasarkan
anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dari
anamnesis didapatkan lemah kedua tungkai sejak 3 hari
sebelum masuk rumah sakit yang terjadi secara berangsurangsur, dimana awalnya pasien merasakan kedua tungkai
terasa berat sehingga pasien berjalan dengan berjinjit pada
kedua kaki, namun sejak 2 hari ini pasien tidak lagi bisa
berjalan dan hanya bisa menggerakkan jari kaki.
Terimakasih