Anda di halaman 1dari 65

Bab 8 :

Sistem Ekskresi

Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.

Aldo Alfiansyah
Aliefia Annisa Wahid
Almalita Mardiah
Aproditha Alya
Chairani
5. Ciptaning Adira
6. Diana Putri

7. Erma Divana
Ananta
8. Ines Rahmawati
Efendi
9. Joko Hartono
10.Ryandra Hanif
Pratama
11.Salas Abdussalam

A. Struktur dan Fungsi Sistem Ekskresi


pada Manusia

1.

Ginjal

Ginjal adalah salah satu organ manusia yang


berfungsi untuk menyaring kotoran dari
darah dan membuangnya bersama dengan
urin atau kencing. Jadi ginjal ini merupakan
bagian dari sistem ekskresi atau sistem
pembuangan dalam tubuh kita.
Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang
belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian
atas (superior) ginjal terdapat kelenjar
adrenal. Ginjal kita ada dua, bentuk seperti
kacang yang berukuran panjang 11
centimeter dan tebalnya 5 centimeter (ini
ukiran ginjal pada manusia dewasa).

Fungsi Ginjal
Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh,
antara lain :
urea, asam urat, amoniak, creatinin
garam anorganik
bacteri dan juga obat-obatan
Mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah
Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu
mem-pertahankan tekanan osmotik ektraseluler
Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan
keseim-bangan asam basa darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada
kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan
hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat
bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.

Secara umum, ginjal terdiri dari beberapa bagian:

Korteks, yaitu bagian ginjal di mana di


dalamnya terdapat/terdiri dari korpus
renalis/Malpighi (glomerulus dan kapsul
Bowman), tubulus kontortus proksimal dan
tubulus kontortus distalis.
Medula, yang terdiri dari 9-14 pyiramid. Di
dalamnya terdiri dari tubulus rektus, lengkung
Henle dan tubukus pengumpul (ductus
colligent).
Columna renalis, yaitu bagian korteks di
antara pyramid ginjal.
Processus renalis, yaitu bagian
pyramid/medula yang menonjol ke arah korteks.

Hilus renalis, yaitu suatu bagian/area di mana


pembuluh darah, serabut saraf atau duktus
memasuki/meninggalkan ginjal.
Papilla renalis, yaitu bagian yang
menghubungkan antara duktus pengumpul dan
calix minor.
Calix minor, yaitu percabangan dari calix major.
Calix major, yaitu percabangan dari pelvis
renalis.
Pelvis renalis, disebut juga piala ginjal, yaitu
bagian yang menghubungkan antara calix major
dan ureter.
Ureter, yaitu saluran yang membawa urine
menuju vesica urinaria.

Di dalam ginjal terjadi serangkaian proses


pembentukan urine. Proses pembentukan
urine meliputi 3 tahap yaitu :

1.Tahap penyaringan (filtrasi)


2.Tahap penyerapan kembali
(reabsorpsi)
3.Tahap pengeluaran zat (augmentasi)

Tahap penyaringan (filtrasi).


Tahap filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya
terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh
kapsula Bowman . Proses filtrasi: Ketika darah yang
mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain
serta sel-sel darah dan molekul protein masuk ke
glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga
mendorong air dan komponen-komponen yang tidak
dapat larut, melewati pori-pori endotelium kapiler
glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein.
Kemudian menuju membran dasar dan melewati
lempeng filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula
Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula
Bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer.
Urine primer ini mengandung: air, protein, glukosa,
asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion
anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.

2. Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi).


Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami tahap
reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus kontortus
proksimal, dan lengkung Henle. Proses tahap ini
dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus
ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung
kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi
antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion Na+,
K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar
urea menjadi lebih tinggi.
Proses reabsorpsi : mula-mula urine primer masuk dari
glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian
mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle.
Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini
adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di
lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang.

Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine


sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan
urine sekunder adalah air, garam, urea,
dan pigmen empedu yang berfungsi
memberi warna dan bau pada urine. Urine
sekunder masuk ke dalam tubulus
kontortus distal dan terjadi lagi
penyerapan zat-zat yang tidak digunakan
dan kelebihan air diserap sehingga
terbentuk urine.

3. Tahap Pengeluaran (Augmentasi).


Urine sekunder dari tubulus kontortus distal
akan turun menuju saluran pengumpul
(tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas,
urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke ureter
menuju kantung kemih (vesika urinaria).

Kantung kemih merupakan tempat


penyimpanan sementara urine. Jika kantung
kemih sudah penuh oleh urine, maka urine
harus dikeluarkan dari tubuh, melalui
saluran uretra. Dimanakah letak ureter,
kantung kemih dan uretra? kamu perhatikan
lagi gambar berikut ini.

2.

Kulit

Kulit merupakan jaringan yang terdapat


pada bagian luar tubuh.Kulit terdiri atas
tiga lapisan yaitu epidermis,dermis dan
hipodermis. Selain sebagai organ ekskresi
kulit juga memiliki beberapa fungsi antara
lain, pengatur suhu tubuh, tempat
pembentukan vitamin D, tempat
penyimpanan cadangan makanan,
pelindung, dan sebagai indera peraba.

a.

Epidermis (Kulit Ari)

Epidermis tersusun dari sejumlah lapisan sel


yang pada dasarnya terdiri atas dua lapisan
yaitu :
1) Lapisan Tanduk
Merupakan lapisan epidermis yang paling
luar. Pada lapisan ini tidak ada pembuluh
darah dan saraf,karena merupakan sel-sel
mati dan selalu mengelupas.
2) Lapisan Malpighi
Lapisan ini terdapat di bawah lapisan
tanduk. Sel- selnya terdapat pigmen yang
menentukan warna kulit.

b.

Dermis

Merupakan lapisan kulit di bawah


epidermis,di dalam lapisan ini terdapat
beberapa jaringan yaitu :
1) Kelenjar keringat,yang berfungsi untuk
meghasilkan keringat. Keringat tersebut
bermuara pada pori-pori kulit.
2) Kelenjar minyak,yang berfungsi untuk
menghasilkan minyak guna menjaga
rambut tidak kering. Kelenjar ini letaknya
dekat akar rambut.

3) Pembuluh darah,yang berfungsi untuk mengedarkan


darah ke semua sel atau jaringan termasuk akar rambut.
4) Ujung-ujung saraf,ujung saraf yang terdapat pada lapisan
ini adalah ujung saraf peraba.

c.

Hipodermis

Di bagian ini terdapat jaringan lemak (adiposa).


Fungsinya antara lain untuk penahan suhu tubuh dan
cadangan makanan.

Kelenjar keringat berbentuk pembuluh


panjang,yang terletak memanjang dari
lapisan Malpighi hingga ke Dermis. Kelenjar
ini menggulung dan berhubungan dengan
kapiler darah dan serabut saraf simpatik.
Kapiler dan kelenjar keringat akan
menyerap air dengan NaCl dan sedikit urea.
Air beserta larutannya akan dikeluarkan
menuju pori-pori kulit ( Keringat ).
Saraf Simpatik merupakan salah satu saraf
otonom atau system saraf tak sadar. Sistem
saraf ini akan bekerja tanpa diperintah oleh
system saraf pusat dan terletak pada
sumsum tulang belakang.

Fungsi Kulit selain sebagai Organ


Ekskresi :
1) Pengatur Suhu Tubuh dalam bentuk keringat.
2) Tempat pembentukan vitamin D dengan
bantuan sinar matahari pada pagi hari.
3) Tempat penyimpanan cadangan makanan
(Jaringan Adiposa).
4) Pelindung organ tubuh dari gangguan fisik
berupa tekanan dan gangguan yang bersifat
kimia.
5) Indera Peraba.

3. Paru-paru

Selain berfungsi sebagai alat pernapsan,paru-paru


juga berfungsi sebagai alat eksekresi.Oksigen di
udara yang memasuki alveolus akan berdifusi dengan
cepat melintas epitalium ke dalam kumpulan kapiler
yang mengelilingi alveolus,sehinggga karbondioksida
akan berdifusi pada sebaliknya.Darah pada alveolus
akan mengikat oksigen dan mengakutnya ke sel
jaringan.Dalam jaringan darah mengikat
karbondioksida (CO2) untuk dikeluarkan bersama
H2O yang dikeluarkan dalam bentuk uap air.

O2 (oksigen)

CO2 + H2O

Pengangkutan CO2 sebagai hasil zat sisa


metabolisme, diangkut oleh darah dapat
melalui 3 cara yakni sebagai berikut:
Karbon dioksida larut dalam plasma, dan
membentuk asam karbonat
dengan enzim
anhidrase (7% dari seluruh CO2).
Karbon dioksida terikat pada hemoglobin
dalam bentuk karbomino hemoglobin (23%
dari seluruh CO2).
Karbon dioksida terikat dalam gugus ion
bikarbonat (HCO3) melalui proses berantai
pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2).

Aliran udara dalam alveolus terjadi karena


perbedaan tekanan udara di atmosfer dengan
udara di dalam alveolus.Perbedaan ini
disebabkan oleh perubahan volume rongga
dada dan rongga perut,akibat gerakan
kontraksi & relaksasi otot dada dan perut.Saat
inspirasi,tekanan tekanan udara di paru-paru
lebih rendah 1-2 mmHg dibandingkan tekanan
udara di atmosfer dan sebaliknya pada saat
ekspirasi tekanan udara paru-paru lebih tingi
2-3 mmHg dibandingkan dengan tekanan
udara di atmosfer.

4.

Hati

Hati selain sebagai organ dalam sistem


pencernaan makanan. Hati juga dapat dikatakan
sebagai alat sekresi dan alat ekresi karena hati
menghasilkan empedu (Cairan berwarna kehijauan
dan rasanya pahit) dan hati berperan dalam
merombak sel darah merah yang telah tua dan
rusak.
Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan
di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua dan
merupakan kelenjar terbesar pada manusia. Pada
orang dewasa normal beratnya kurang lebih 2 kg.
Hati dilindungi oleh selaput tipis yang disebut
kapsula hepatis. Pada hati juga terdapat pembuluh
darah dan empedu yang disatukan oleh selaput
jaringan ikat (capsula glison).

Fungsi dan Peran Hati


Menghasilkan Getah Empedu
Hati berfungsi untuk menghasilkan
getah empedu dari hasil perombak sel
darah merah yang telah tua dan
rusak.Perombakan atau pengubahan
dilakukan oleh sel-sel khusus yang
disebut sel histosit .Sel darah merah
oleh histosit dipecah menjadi zat besi,
globin, dan hemin.

Zat besi diambil dan disimpan dalam hati untuk


dikembalikan ke sumsum tulang. Globin digunakan
untuk metabolisme protein yang nantinya digunakan
untuk membentuk hemoglobin (Hb) baru, sedangkan
hemin diubah menjadi zat warna empedu. Zat warna
empedu dikeluarkan ke usus dua belas jari lalu
dioksidasi menjadi urolobin . zat warna empedu inilah
yang menyebabkan warna urine dan warna feses
menjadi kuning kecoklatan.
Zat yang mewarnai feses disebut sterkoilin,
sedangkan yang mewarnai urine disebut urobilin. Hati
mengekskresikan empedu yang berupa cairan yang
mengandung kolesterol, garam mineral, garam
empedu, serta pigmen biliruban dan biliverdin.

Menghasilkan Urea
Organ hati berfungsi menguraikan asam
amino dan dari penguraiannya akan
menghasilkan zat sisa urea yang bersifat
racun bagi tubuh kita. Urea dari dalam hati
akan dikeluarkan dan diangkut ke ginjal
untuk dikeluarkan bersama urin.

Fungsi Hati
Selain sebagai alat ekskresi, hati juga memiliki fungsi
sebagai berikut:
1. Sebagai alat sekresi karena menghasilkan
empedu.
2. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula
otot).
3. Menghasilkan urea dari hasil perombakan protein.
4. Mensintesis vitamin A dari provitamin A.
5. Membuat fibrinogen dan protombin.
6. Menghasilkan heparin yang berfungsi sebagai
anti pembekuan darah.
7. Sebagai penawar racun (detosifikasi).
8.Menghasilkan zat warna empedu.
9.Mengatur kadar gula dalam darah

B. Gangguan pada Sistem Ekskresi


A. Ginjal (Kidney)
Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang
disebabkan oleh bakteri Streptococcus yang
mengakibatkan nefron tidak dapat bekerja dengan
baik sehingga urin masuk ke dalam darah dan
akhirnya gagal ginjal. Gejala utamanya adalah
munculnya albumin pada darah.

Gagal Ginjal
Gagal ginjal disebabkan oleh faktor fisik, kimiawi,
dan biologis. Faktor fisik disebabkan oleh benturan
akibat kecelakaan yang cukup keras. Faktor kimiawi
disebabakan oleh bahan kimia seperti alkohol, obatobatan dan narkoba. Faktor biologis disebabkan oleh
mikroorganisme seperti bakteri. Penderita gagal
ginjal harus melakukan cangkok ginjal (transplantasi
ginjal) atau cuci darah (hemodialisis).

Batu Ginjal
Batu ginjal disebabkan oleh pengendapan kristal
garam kalsium yang tidak larut. Penyebab batu
ginjal adalah terlalu banyak mengonsumsi garam
mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air. Untuk
mencegah batu ginjal adalah minum banyak air
mineral minimal 2 liter/hari (2 liter/hari = 8 gelas
air mineral) dan tidak menahan buang air kecil.
Batu ginjal dapat diobati melalui obat penghancur
batu ginjal, operasi, dan penggunaan laser.

Albuminuria
Albuminuria / Proteinuria adalah penyakit yang
disebabkan karena adanya kerusakan pada alat
filtrasi (Glomerulus) sehingga ditemukan molekul
albumin dan protein lain dalam urin.

Polyuria
Polyuria disebabkan oleh kemampuan
reabsorbsi ginjal rendah sehingga produksi
urin sangat banyak dan encer.

Hematuria
Hematuria adalah penyakit yang ditandai
dengan adanya sel darah merah didalam
urin. penyakit ini disebabkan karena
peradangan pada ginjal / karena iritasi
akibat gesekan batu ginjal.

Diabetes Insipidus
adalah akibat dari kurangnya produksi arginin
vasopresin (hormon antidiuretik/ADH) oleh
hipofisis atau kurangnya respon ginjal terhadap
ADH, menyebabkan ketidakmampuan ginjal
untuk menahan air. Hal ini dapat menyebabkan
dehidrasi yang parah dan serum natrium tinggi
jika tidak diobati.

B. Kulit (Skin)
Alergi
Disebabkan oleh makanan / zat kimia. Setiap
orang memiliki kepekaan yang berbeda
terhadap makanan / zat kimia tertentu.

Melanoma
Kanker kulit yang disebabkan oleh sinar
ultraviolet cahaya matahari yang
berlebihan.

Jerawat
Disebabkan oleh adanya infeksi bakteri
dan tersumbatnya kelenjar minyak.
Umumnya dialami pada masa remaja.

Eksim
Kulit kering, kemerahan, dan gatal-gatal
karena kuman atau alergi merupakan
penyakit kulit karena infeksi atau iritasi
bahan luar yang termakan atau menyentuh
kulit.

Kudis/Skabies(Seven year itch)


Disebabkan karena adanya infeksi caplak /
tungau (Saraoples scabei).

Biang Keringat
Biang keringat terjadi karena kelenjar
keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati
yang tidak dapat terbuang secara sempurna.
Keringat yang tersumbat menyebabkan
timbulnya bintik-bintik merah yang disertai
gatal.

C. Hati (Liver)
Sakit Kuning
Sakit kuning disebabkan adanya penyumbatan
saluran empedu, obat-obatan yang mengganggu
fungsi hati, atau gangguan metabolisme. Penyakit
ini diderita orang dewasa maupun anak-anak.
Gejalanya adalah kulit dan mata berwarna
kuning. Warna kuning disebabkan karena
meningkatnya kadar bilirubin dalam tubuh.

Hepatitis
Hepatitis merupakan peradangan pada hati yang
disebabkan oleh infeksi virus, penyalahgunaan
obat-obatan, dan minum alkohol berlebihan. Ada
beberapa jenis hepatitis:
Hepatitis A : penyakit virus pada hati yang
terutama ditularkan melalui jalur fekal-oral. Gejala
mungkin termasuk demam, kelelahan, mual, dan
sakit kuning. Hepatitis A biasanya sembuh dengan
sendirinya dan tidak menjadi kronis. Tidak ada
pengobatan standar untuk hepatitis A.

Hepatitis B : penyakit oleh virus hepatitis B


(HBV) yang ditularkan lewat darah, tetapi juga
dapat ditularkan secara seksual atau dari ibu ke
anak. Gejalanya mungkin termasuk demam,
kelelahan, sakit perut, ikterus, dan enzim hati
yang tinggi. Hepatitis B menjadi kronis pada
sekitar 5-10% orang dewasa yang terinfeksi.
Pengobatan standar untuk hepatitis B adalah
interferon dan lamivudin.

Hepatitis C : kerusakan organ hati karena


infeksi virus hepatitis C yang biasanya
ditularkan melalui darah, jarum suntik atau
ibu hamil pada janinnya. Hepatitis C kronis
dapat menyebabkan kerusakan hati jangka
panjang. Pengobatan standar untuk hepatitis
C adalah kombinasi interferon ditambah
ribavirin.

Hepatitis D :penyakit virus hati yang


disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV).
Uniknya, virus ini tidak lengkap sehingga
memerlukan keberadaan virus hepatitis B.
Penularannya melalui hubungan seksual,
jarum suntik dan transfusi darah.

Hepatitis E : penyakit yang gejalanya mirip


hepatitis A, yaitu demam, lelah, hilang nafsu
makan dan sakit perut. Penyakit ini lebih
umum di negara berkembang Afrika dan Asia.
Hepatitis ini biasanya ringan, tetapi bisa berat
dan mungkin berakibat fatal pada wanita
hamil.

Sirosis Hati
Penyakit yang ditandai dengan adanya kerusakan
pada jaringan hati. Gejalanya adalah rasa
kembung, banyak angin di perut, nyeri pada ulu
hati, perut mengeras dan membesar, demam dan
sulit bergerak. Penyebabnya adalah mengonsumsi
obat-obatan dan minuman beralkohol yang
berlebihan, infeksi virus dan bakteri, adanya sel
tumor dan kanker, penumpukan racun dalam
tubuh dan kirang istirahat.

D. Paru-paru (Lung)
Asma
Penyakit penyempitan saluran
pernapasan yang terjadi karena alergi
atau tersumbatnya kotoran.

Amandel/adenoid
Pembengkakan kelenjar yang terdapat pada
saluran faring yang disebabkan oleh bakteri
sehingga terjadi penyempitan pada saluran
pernapasan. Biasanya diikuti dengan susah
menelan, tenggorokan sakit, demam, dan otototot terasa sakit.

Bronkitis
Peradangan pada cabang tenggorokan
yang disebabkan oleh virus, bakteri, rokok,
dan lain lain sehingga menyebabkan
penyempitan saluran pernapasan.

Pleuritis
Radang pada selaput paru-paru (pleura).
Bila sudah parah, dapat menyebabkan
pneumonia.

Laringitis
Peradangan disekitar pangkal
tenggorok.

Renitis
Peradangan pada rongga hidung dan
Sinusitis terjadi peradangan diantara
rongga hidung.

Difteri
Penyakit yang menyerang saluran
pernapasan bagian atas. Biasanya, penderita
penyakit ini adalah anak-anak. Akibat infeksi
bakteri difteri menyebabkan penyumbatan
pada saluran pernapasan sehingga penderita
sulit bernapas.

TBC
Tuberculosis adalah kelainan yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Tuberculosis
pada dinding alveolus sehingga difusi oksigen
terganggu. Gejalanya adalah berat badan
turun, berkeringat saat malam hari, dan batuk
berdarah.

Pola hidup sehat untuk menjaga sistem ekskresi

A. Menjaga kesehatan ginjal


1. Meminum banyak air putih minimal 8 gelas
setiap harinya.
2. Kurangi makanan asin.
3. Olahraga dengan teratur.
4. Tidak menahan untuk membuang air seni.
5. Mengkonsumsi makanan yang bergizi
seimbang.
6. Beristirahat secara teratur.

B. Menjaga kesehatan paru-paru


1. Tidak merokok.
2. Menggunakan masker saat
berkendara.
3. Mejaga kebersihan lingkungan.
C. Menjaga kesehatan hati
1. Mengkonsumsi sayuran organik,
vitamin, dan karbohidrat seimbang.
2. Mengurangi kafein.
3. Olahraga teratur.
4. Singkirkan stress.
5. Beristirahat dengan cukup.

D. Menjaga Kesehatan Kulit


1.
2.
3.
4.
5.

Mandi 2kali sehari secara teratur


Menggunakan alat mandi yang bersih
Memperbanyak minum air putih
Mengkonsumsi buah dan sayur
Mengurangi terkenanya sinar matahari
secara langsung.

Istilah istilah Penting


Ekskresi: Pengeluaran sisa metabolisme.
Sekresi : Proses pengeluaran zat-zat dalam tubuh
yang masih berguna bagi tubuh itu sendiri misal
hormon.
Nefron : Saluran ekskresi yang berbentuk tabung
pada vertebrata.
Hati : Organ ekskresi yang juga merupakan organ
sekresi, menghasilkan empedu.
Epidermis : Bagian paling atas pada kulit ang
berfungsi sebagai pelindung jaringan dibawahnya.
Uretra : Saluran yang melepas urin dari tubuh.
Ureter : Saluran dari ginjal ke kandung kemih.
Defekasi : Proses pengeluaran sisa pencernaan.

Anda mungkin juga menyukai