Anda di halaman 1dari 35

INFORMASI DASAR HIV/AIDS

H I V
Human
I mmunodeficiency
V irus
Penyebab AIDS
Melemahkan sistem
kekebalan /
perlindungan tubuh

ACQUIRED (BUKAN KETURUNAN)


IMMUNE (SISTEM KEKEBALAN TUBUH)
DEFICIENCY (TIDAK BERFUNGSI DENGAN
BAIK)

SYNDROME (MEMILIKI BANYAK GEJALA)

PERJALANAN INFEKSI HIV


(tanpa pengobatan)

5 10 tahun periode tanpa gejala fisik

Periode
Infeksi Jendela
HIV

1-2 thn

Periode HIV+

Fenomena Gunung Es

AIDS

MENINGGAL

SIAPA YANG SUDAH TERINFEKSI HIV?

TIDAK BISA DIPASTIKAN DARI


KONDISI FISIK

ORANG DENGAN HIV+ TERLIHAT


SEHAT DAN MERASA SEHAT

ORANG DENGAN HIV+ TIDAK TAHU


BAHWA DIRINYA SUDAH TERINFEKSI

TES HIV ADALAH SATU-SATUNYA CARA


UNTUK MENDAPATKAN KEPASTIAN

PERJALANAN INFEKSI HIV


Infeksi
oportunistik:
jamur, tbc,
diare dll

Infeksi
HIV

AIDS

Meninggal

DIMANAKAH HIV ITU


BERADA?
HIV terutama ditemukan di:
Darah
Cairan Vagina
Air Mani (bukan pada sperma)
Air Susu Ibu

Penularan terjadi melalui kontak dengan


cairan tsb yang mengandung HIV
HIV tidak ditemukan di keringat, air
kencing, tinja, air ludah

CARA-CARA PENULARAN

KONTAK SOSIAL TIDAK AKAN MENULARKAN HIV

AIDS tidak menular melalui :


Makan bersama

Berjabat tangan

Gigitan nyamuk/serangga

23

FAKTOR PENDUKUNG PENYEBARAN HIV


DI INDONESIA
Kemiskinan dan ketimpangan pembangunan
mendorong terjadinya pelacuran
Migrasi, terutama pada laki-laki yang
berpindah-pindah dalam mencari pekerjaan
dan berpisah dari pasangan seksual
tetapnya dapat masuk dalam situasi
berisiko tinggi untuk penularan HIV
Gaya hidup yang semakin bebas

CARA MENCEGAH PENULARAN


HIV/IMS MELALUI KONTAK
SEKSUAL
Bagi yang belum menikah dianjurkan
untuk tidak melakukan hubungan
seksual (abstinensia)

Saling setia pada satu pasangan (baku


setia)

Gunakan kondom setiap kali


melakukan hubungan seks yang
berisiko

STRATEGI MENCEGAH
HIV/AIDS MELALUI KONTAK
DARAH
Kewaspadaan Umum (Universal
Precaution) dalam pelayanan kesehatan
(sterilisasi alat, prosedur medis dsb)
Skrining darah donor oleh PMI
Penggunaan jarum steril oleh pemakai
narkoba suntik, tindik, tatoo

STRATEGI MENCEGAH
PENULARAN DARI IBU KE ANAK
Selama kehamilan trimester III diberi ARV
(Anti Retro Virus)
Persalinan secara sectio caesaria
Bayi tidak diberi ASI
Dengan cara ini kemungkinan penularan
dari ibu ke anak bisa diturunkan dari ratarata 30% menjadi 6%

STRATEGI MENCEGAH PENULARAN


HIV PADA PEMAKAI NARKOBA
SUNTIK
Tidak menggunakan jarum yang tidak steril
Dengan penggunaan jarum steril, pemakai
narkoba suntik akan terhindar juga dari
Hepatitis B dan Hepatitis C serta komplikasi
lain akibat pemakaian jarum tidak steril
Penggunaan jarum suntik steril oleh
pemakai narkoba suntik akan mengurangi
penularan HIV diantara sesama mereka dan
di masyarakat

APAKAH KITA PERLU MELAKUKAN


TES HIV?
Tidak perlu jika:
Perilaku seksual kita tidak berisiko (tidak berganti-ganti
pasangan)
Tidak terpapar pada pemakaian jarum suntik yang tidak
steril, tidak menggunakan narkoba suntik, tidak pernah
mendapat transfusi darah

Perlu jika:
Perilaku seksual kita atau pasangan kita berisiko
(berganti-ganti pasangan)
Terpapar pada pemakaian jarum suntik tidak steril,
menggunakan narkoba suntik, pernah mendapat
transfusi darah

MANFAAT TES HIV


Semakin dini kita mengetahui status HIV semakin
baik
Gaya hidup dan perawatan kesehatan bisa
disesuaikan dengan hasil tes HIV yang +

Hidup teratur, kebersihan perorangan


Makanan bergizi, tidak merokok
Pemeriksaan kesehatan
Tidak menjadi donor
Menggunakan kondom

Akan memperpanjang masa tanpa gejala


(menunda tahap AIDS)

PRINSIP TES HIV


Sukarela
Konseling sebelum dan sesudah tes
Kerahasiaan
Sumber: Strategi Nasional Penanggulangan AIDS

Mewajibkan/memaksakan tes HIV


tidak akan mengurangi risiko
penularan HIV
Hanya

pendidikan dan perubahan


perilaku yang dapat mengurangi
risiko penularan HIV

PENUTUP
HIV/AIDS sudah ada di Indonesia dan
jumlahnya semakin meningkat dari tahun
ke tahun
Tanpa pencegahan yang efektif maka
epidemi AIDS akan menjadi bencana
nasional
Upaya pencegahan menjadi
tanggungjawab kita semua

Kaposis sarcoma before and


after chemotherapy

Prof Jacob John, CMC, Vellore, India

2
1

St Marys Hospital Medical School, London

WASTING SYNDROME
(KEKURUSAN)

Pruritic papular eruption

Anda mungkin juga menyukai