Anda di halaman 1dari 8

Translation Exposure

Eksposur translasi timbul karena laporan


keuangan perusahaan anak di luar negeri yang
dinyatakan dalam mata uang asing harus
disajikan kembali dalam mata uang pelaporan
perusahaan induk agar perusahaan dapat
menyusun laporan keuangan konsolidasi.

Proses Translasi
1. Laporan keuangan dalam mata uang asing

harus disajikan kembali dalam mata uang


pelaporan perusahaan induk.
2. Jika kurs nilai tukar yang sama digunakan untuk
mengukur kembali masing-masing dan setiap
komponen akun dalam laporan terpisah (laporan
laba rugi dan laporan posisi keuangan), maka
tidak akan ada ketidakseimbangan yang timbul
dari proses pengukuran kembali.
3. Karena adanya perbedaan kurs nilai tukar yang
digunakan untuk masing-masing akun pada
laporan keuangan, maka akan timbul
ketidakseimbangan.

Metode Translasi
1. Metode current rate

langkah- langkahnya sebagai berikut:


a. Aset dan liabilitas ditranslasikan berdasarkan kurs nilai
tukar yang berlaku.
b. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan berdasarkan
kurs yang berlaku pada tanggal pencatatan, atau
setidaknya menggunakan kurs rata-rata tertimbang
selama periode tersebut.
c. Dividen (pembagian laba) ditranslasikan berdasarkan
kurs yang berlaku pada tanggal pembayaran.
d. Akun saham biasa dan modal disetor ditranslasikan
berdasarkan kurs historis.

Metode Temporal

Metode temporal lebih menekankan pada


evaluasi biaya (historis ataukah pasar). Pos-pos
dalam laporan laba/rugi umumnya dikonversi
dengan kurs rata-rata pada periode laporan.
Sedang biaya penjualan, cicilan utang, dan
depresiasi yang berkaitan dengan pos-pos
dalam neraca dikonversi dengan kurs histories
(harga di masa lalu).

Perbandingan Eksposur Ekonomi


dan Translasi
Eksposur operasi tergantung oleh:
a) Depresiasi/apresiasi mata uang.Apabila

mengalami depresiasi, maka cenderung


menimbulkan kerugian kurs.
b) Peningkatan volume.Volume yang
meningkat menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan.
c) Peningkatan harga jual.Harga jual yang
meningkat juga meningkatkan keuntungan
perusahaan.

Sebaliknya eksposur translasi, selain dipengaruhi

oleh depresiasi/apresiasi kurs, juga tergantung


oleh metode yang digunakan dalam translasi.
Selisih kurs yang timbul dalam metode kurs
berjalan berpengaruh langsung terhadap kinerja
(laba/rugi) perusahaan. Sebaliknya, metode
temporal berpengaruh terhadap nilai ekuitas,
bersifat akumulatif, sehingga tidak terlalu
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Pengelolaan Translation Exposure


Lindung Nilai Neraca
Strategi perlindungan dengan menyesuaikan tingkatan

dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban


perusahaan yang terpapar, yang akan dapat
mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan.
Contoh metode lindung nilai pada suatu anak
perusahaan yang berlokasi di negara yang rentan
terhadap devaluasi adalah:

Jika perusahaan anak menggunakan mata uang lokal

sebagai mata uang fungsional, maka kondisi berikut


dapat menjadi dasar penentuan saat melakukan
lindung nilai neraca:
Perusahaan anak luar negeri akan dilikuidiasi,

sehingga nilai CTA akan terealisasi.


Perusahaan memiliki jaminan utang atau perjanjian
bank yang menyatakan bahwa rasio utang/ ekuitas
harus dipertahankan dalam batasan tertentu.
Manajemen dievaluasi berdasarkan ukuran-ukuran
laporan laba rugi dan neraca tertentu, yang dapat
dipengaruhi oleh kerugian atau keuntungan translasi.
Anak perusahaan luar negeri beroperasi di
lingkungan yang mengalami hiperinflasi.

Anda mungkin juga menyukai