Anda di halaman 1dari 22

D-7

Trinda Purnamasari
Vazalia Ratna Sari
Vivi Safitri
Wildah Zakiah Nasution

Tujuan:
Untuk mengetahui pengaruh suhu, pH, kadar
substrat, kadar enzim, dan pengaruh
antiseptik terhadap kecepatan reaksi enzim,
khususnya enzim pepsin.

Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang
berfungsi sebagai katalis dalam suatu reaksi
kimia.
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan
molekul substrat untuk menghasilkan senyawa
turunan melalui suatu reaksi kimia organik yang
membutuhkan energi aktivasi lebih rendah.

Prinsip Kerja Enzim


Enzim bekerja mengkatalisis suatu
reaksi dengan menurunkan energi
aktivasi dari reaksi tersebut.
Energi aktivasi adalah energi minimum
yang harus dimiliki agar suatu reaksi
dapat berjalan. Energi aktivasi diperlukan
untuk membentuk kompleks substratenzim yang kompeten untuk membentuk
produk atau hasil reaksi.

Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kecepatan
Perubahan suhu
Reaksi
Enzim
Perubahan pH
Konsentrasi enzim

Konsentrasi substrat
Inhibitor

Kinetika Enzim
Kompleks yang terbentuk dari perubahan
substrat menjadi produk dengan bantuan
enzim disebut kompleks enzim-substrat (ES).
Produk akan terbentuk ketika kompleks ES
terurai melepaskan enzim kembali ke bentuk
semula.

Antara pengikatan substrat oleh enzim dan


terbentuknya serta enzim kembali dalam keadaan
semula, terjadi serangkaian reaksi yang
kompleks.
k-1

E+S

E-S

E+P

k-1

E = enzim
S = substrat
E-S = kompleks enzim substrat
P = produk
K= konstanta keseimbangan

Pengaruh Suhu terhadap


Enzim
Peningkatan suhu menyebabkan molekul-molekul
yang terlibat memiliki lebih banyak energi kinetik. Ini
menyebabkan peluang untuk terjadinya tumbukan
atau kolisi antar molekul menjadi semakin besar
pula. Akibatnya kecepatan reaksi akan bertambah.
Suhu pada aktivitas katalitik enzim menunjukan
titik maksimum disebut titik optimal. Diatas suhu
optimal,
struktur
enzim
mulai
menunjukkan
kerusakan, sehingga kecepatan reaksi katalitiknya
pun akan menurun.

Suhu rendah mendekati titik beku tidak


merusak enzim, namun enzim tidak dapat
bekerja. Dengan kenaikan suhu lingkungan, enzim
mulai bekerja sebagian dan mencapai suhu
maksimum pada suhu tertentu.
Bila suhu ditingkatkan terus, jumlah enzim
yang aktif akan berkurang karena mengalami
denaturasi. Kecepatan reaksi enzimatik mencapai
puncaknya pada suhu optimum. Enzim dalam
tubuh manusia mempunyai suhu optimum sekitar
37 C. Sebagian besar enzim menjadi tidak aktif
pada pemanasan sampai 60 C karena terjadi
denaturasi.

Pengaruh pH terhadap
Enzim

Setiap enzim bekerja dalam rentan pH tertentu


yang terbatas karena di luar rentang tersebut
akan terjadi perubahan konformasi enzim
sehingga aktivitas katalitiknya akan hilang.
Pada pH tertentu, aktivitas katalitik enzim
menunjukkan titik maksimum, pH ini disebut pH
optimal.
Enzim yang mempunyai pH optimum yang
sangat rendah, seperti pepsin, mempunyai pH
optimum 2, pada pH yang jauh di luar pH
optimum enzim akan terdenaturasi.

Pengaruh Konsentrasi Enzim


terhadap Kecepatan Reaksi
Konsentrasi atau kuantitas enzim akan
Enzim
mempengaruhi kecepatan reaksi katalitik yang
dilakukannnya. Secara umum, makin tinggi
konsentrasi enzim, makin tinggi pula
kecepatan
reaksi
katalitiknya.
Jika
konsentrasi substrat cukup tinggi, maka
kenaikan konsentrasi enzim berbanding lurus
secara linier dengan kenaikan kecepatan reaksi
katalitik.

Kecepatan
reaksi

1/t

[E]
Konsentrasi
enzim

Pengaruh Substrat terhadap


Enzim
Pada jumlah atau konsentrasi enzim yang
konstan, semakin tinggi konsentrasi
substrat sampai titik tertentu, maka
aktivitas enzim semakin tinggi. Setelah
titik optimum, peningkatan konsentrasi
substrat tidak mempengaruhi aktivitas
enzim. Hal ini disebabkan enzim sudah
jenuh dengan substrat.

Penghambat enzim dibagi


berdasarkan :
Berdasarkan Sifat Kinetiknya:
Inhibitor Kompetitif
Inhibitor bersaing dengan substrat untuk terikat
pada sisi aktif. Biasanya inhibitor berupa
senyawa yang menyerupai substratnya, dan
mengikat enzim membentuk komplek EI.

Inhibitor Non-kompetitif
Inhibitor Non-kompetitif Reversibel
Dapat berikatan dengan enzim bebas maupun
kompleks enzim substrat, terikat pada tempat
berbeda dengan pengikat substrat, dan dapat
menurunkan kadar enzim yang aktif.
Contohnya : Ag+, Pb2+.
Inhibitor Non-kompetitif Irreversibel
Berikatan dengan enzim secara irreversible,
merubah konformasi enzim (active site)
sehingga enzim menjadi inaktif. Contohnya :
Hg2+, Ag2+, dan Ba2+.

Pengaruh Antiseptik terhadap


Kecepatan Reaksi Enzim
Sama seperti halnya inhibitor non
kompetitif irreversibel, adanya antiseptik
dapat menurunkan aktifitas enzim.
Larutan sublimat dapat menurunkan
aktivitas enzim karena sublimat menghambat
enzim dengan berikatan pada substrat dan
dapat mendenaturasi enzim.

Anda mungkin juga menyukai