SINDROMA DISPEPSIA
Identitas
Anamnesis
Keluhan Utama
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Baik
Kesadaran: Compos mentis
Vital Sign
TD : 100/70 mmHg
HR : 80 kali/menit, tegangan kuat, isi cukup, ritmis
RR : 20 kali/menit
T : 36 C
Status Generalis
Kulit: Warna coklat sawo matang, tidak ikterik, tidak hipo/hiperpigmentasi,
tidak tampak tanda peradangan maupun massa abnormal, tidak terjadi
penurunan turgor kulit.
Kepala
Mata
Leher
Simetris, tidak tampak massa abnormal, tidak ada
Thorax
Paru-paru:
Inspeksi
Simetris kanan kiri, tidak ada deformitas, tidak ada
ketinggalan gerak, tidak ada retraksi dinding dada. Ictus
cordis tidak terlihat.
Palpasi
Fokal fremitus seimbang antara paru-paru kanan dan kiri,
tidak ada pembesaran limfonodi axillaris, dan tidak ada
nyeri tekan pada dada.
Perkusi
Seluruh lapang paru sonor, batas atas hepar SIC VI
midclavicula kanan.
Auskultasi
Suara dasar paru vesikuler, tidak ada suara tambahan di
seluruh lapang paru.
Jantung
Inspeksi : tidak dilakukan pemeriksaan
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba pada SIC V
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : S1 > S2 tunggal, irama regular,
bising jantung (-).
Abdomen
Inspeksi
Tidak Distended, dinding perut tidak lebih tinggi dari pada
dinding dada, tidak tampak adanya benjolan, tidak ada tidak
tampak jejas atau tanda peradangan.
Auskultasi
Bising usus dalam batas normal.
Perkusi
Timpani, hepar dan lien dalam batas normal, tidak ada
shifting dullness, Nyeri ketok costovertebra kanan dan kiri
negatif.
Palpasi
Supel, hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan pada
epigastrium dan hipokondria kiri(+),ballotement ginjal (-),
tidak teraba adanya distensi pada kandung kemih(-), nyeri
tekan pada supra pubik(-).
Pemeriksaan Penunjang
Pada OS tidak dilakukan pemeriksaan
penunjang
Yang bisa disarankan untuk pemeriksaan
penunjang :
Darah Lengkap
Tes Fungsi hati
HbsAg
Diagnosis
Dyspepsia e.c Hiperemesis Gravidarum grade I
Komplikasi
Ulkus Gaster
Ulkus Peptikum
SINDROMA DISPEPSIA
Definisi
Menurut Almatsier tahun 2004, dispepsia
Klasifikasi Dispepsia
Dispepsia Organik
Dispepsia organik adalah
Dispepsia yang telah diketahui
adanya kelainan organik sebagai
penyebabnya
1.
Dispepsia Tukak
GERD (Gastroesofageal Reflux Disease)
Ulkus Peptikum
Penyakit Saluran Empedu
Karsinoma
Pankreatitis
Dispepsia pada malabsorbsi (biasa pada bayi)
Dispepsia induced by drugs
Gangguan Metabolisme
Dispepsia Akibat Infeksi
2. Dispepsia Fungsional
Dispepsia fungsional dapat dijelaskan sebagai
keluhan dispepsia yang telah berlangsung
dalam beberapa minggu tanpa didapatkan
kelainan atau gangguan
struktural/organik/metabolik berdasarkan
pemeriksaan klinik, laboratorium, radiology
dan endoskopi.
adalah riwayat kronik, gejala yang berubahubah, riwayat gangguan psikiatrik, nyeri yang
tidak responsive dengan obat-obatan dan
dapat juga ditunjukkan letaknya oleh pasien,
dimana secara klinis pasien tampak sehat
Manifestasi Klinis
Klasifikasi klinis praktis didasarkan atas
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
USG
Radiologi
Endoskopi (Gold Standard)
Pencegahan
Pencegahan terhadap penyakit dispepsia:
Modifikasi pola hidup
PHBS
Mengurangi makanan pedas,asam,kopi,rokok
Pengobatan
Diet mempunyai peranan yang sangat
Prognosis
Sindroma Dispepsia punya prognosis baik
karena bisa disembuhkan dengan
pemeriksaan fisik dan penunjang yang akurat
disertai perubahan pola hidup dan
pengobatan adekuat
referensi
IPD Jilid I Edisi IV, Jakarta, 2006, hal 285-354
Sebiston, Buku Ajar Ilmu Bedah, bagian II,