Anda di halaman 1dari 31

PERILAKU ORGANISASI

WHAT IS ORGANIZATIONAL
BEHAVIOR?

Nely Nailul Fitriyah


041311333006
Febriani Cahyaning Wulan 041311333009
Ihda Fauzi Riyani
041311333020
Anjriani Aulia Ningrum
041311333024
Bellamita Padmandari
041311333052
Saelly Melinda
041311333053
A.A. Citra Ananda Putri
041311333062

PENGERTIAN PERILAKU
ORGANISASI
Perilaku Organisasi adalah suatu keahlian
khusus untuk mengajarkan tiga faktor penentu
dalam organisasi agar membuat organisasi
bekerja secara lebih efektif.
Tiga faktor tersebut adalah Individu, kelompok,
dan struktur.

Komponen dan topik yang membentuk Perilaku


Organisasi yaitu:
Motivasi

Perilaku

dan kekuatan pemimpin


Komunikasi antarpersonal
Struktur dan proses kelompok
Pembelajaran
Persepsi dan pengembangan sikap
Proses perubahan
Konflik
Rancangan kerja

DISIPLIN ILMU YANG MENDUKUNG


PO

1.

Perilaku organisasi merupakan bidang ilmu


terapan yang dibentuk berdasarkan gabungan
keikutsertaan dari sejumlah bidang yang
berkaitan dengan perilaku, yaitu:
Psikologi
Merupakan
ilmu
yang
menjelaskan,
memaparkan dan terkadang dapat merubah
perilaku manusia dan makhluk lain.

2. Psikologi Sosial
Sebenarnya konsep dari psikologi sosial hampir
sama dengan psikologi, namun fokus utama terdapat
pada pengaruh seseorang terhadap individu lainnya.
Contohnya tentang perilaku, kekuatan dan konflik
kelompok.
3. Sosiologi
Merupakan studi yang membahas perilaku manusia
dengan lingkungan sosial dan budaya.

4. Antropologi
Merupakan ilmu yang mempelajari manusia dengan
aktivitas-aktivitas mereka. Dalam perilaku organisasi,
ilmu antropologi digunakan untuk memahami nilainilai fundamental, sikap, dan perilaku individu dalam
organisasi yang berbeda.

TANTANGAN DAN PELUANG


PERILAKU ORGANISASI
1. MERESPON GLOBALISASI

Karena adanya globalisasi yang tidak lagi


memisahkan organisasi dari batas-batas
nasional, pekerjaan manajer mengalami
perubahan
Penugasan luar negeri yang meningkat
Bekerja dengan individu-individu dari kultur
berbeda
Menanggulangi reaksi anti kapitalis

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU


ORGANISASI
2. MENGELOLA KERAGAMAN ANGKATAN KERJA

Keragaman angkatan kerja membahas


perbedaan di antara individu dalam negara
negara tertentu
Keragaman angkatan kerja berarti bahwa
organisasi menjadi semakin heterogen dalam hal
gender, usia, ras, etnik, dan orientasi seksual.

Hal hal penting dalam mengelola keragaman


angkatan kerja adalah :
Menerima

keragaman
Perubahan pada demografi AS yang mengakibatkan
peningkatan angkatan kerja dalam gender, ras, dan
etnik
Implikasi terhadap praktik manajemen

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU


ORGANISASI
3. MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS

Menurut Tom Peters, hampir semua peningkatan


kualitas berasal dari penyederhanaan desain,
manufaktur, susunan, proses, dan prosedur.
Untuk mencapai tujuan tersebut, manajer
sebaiknya mengimplementasikan program
program seperti manajemen kualitas dan
perencanaan ulang proses program yang
membutuhkan keterlibatan karyawan yang
ekstensif.

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU


ORGANISASI

4. MERESPONS KURANGNYA TENAGA KERJA


Kurangnya tenaga kerja bisa disebabkan oleh
beberapa bencana ekonomi dan politik yang
tidak bisa ditanggulangi.
Di sebagian besar Eropa disebabkan populasi
yang bertambah tua dan angka kelahiran yang
menurun, di AS disebabkan oleh angka
kelahiran dan tingkat partisipasi tenaga kerja.

Untuk merespons kurangnya tenaga kerja, maka


manajer membutuhkan strategi perekrutan dan
pemeliharaan yan canggih.
Selain itu, manajer harus mengubah praktik
praktik organisasi untuk mencerminkan
kebutuhan dari angkatan kerja yang lebih tua
dan memikirkan cara cara untuk memotivasi
pekerja yang lebih muda merasa terhambat
ketika kolega kolega yang lebih tua tidak
pensiun.

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU


ORGANISASI

5. MENINGKATKAN LAYANAN PELANGGAN


Kebanyakan organisasi mengalami kegagalan
karena karyawannya gagal menyenangkan
pelanggan.
Jadi, manajemen harus menciptakan sebuah
kultur yang responsif terhadap pelanggan.
Misalnya dengan cara karyawan yang ramah dan
sopan, mudah didatangi, berpengetahuan, cepat
dalam merespons kebutuhan pelanggan, dan
bersedia melakukan apa pun yang diperlukan
untuk menyenangkan pelanggan.

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU


ORGANISASI

6. MENINGKATKAN KEAHLIAN PERSONAL

Meningkatkan keahlian personal dapat


dilakukan dengan :
Cara

cara untuk merancang pekerjaan yang


memotivasi
teknik teknik untuk meningkatkan keahlian
mendengarkan
cara membentuk tim yang lebih efektif

TANTANGAN DAN PELUANG


PERILAKU ORGANISASI
7. MEMBERDAYAKAN ORANG
Ialah pemberian kebebasan untuk orang lain
agar bisa memilih kehendak nya masing-masing
asalkan mau bertanggung jawab dengan
pilihanya tersebut.
Di dalam perusahaan atau perkantoran bisa di
sebut pemberdayaan karyawan, yaitu melatih
para karyawan agar fokus dengan pekerjaan
yang sudah di pilih nya agar perrkerjaan
tersebut tidak terbengkalai.

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU


ORGANISASI
8. MENSTIMULASI INOVASI DAN PERUBAHAN
Manajer memberikan dorongan kepada karyawan
yang bekerja agar bisa meningkatkan inovasi.
Karena apabila tidak ada inovasi atau perubahan
dalam perusahaan atau organisasi maka akan
terjadi kemunduran.
Seperti contoh pabrik pakaian, apabila pabrik
tersebut menjual pakaian yang model nya sama
setiap tahun atau mereka tidak mengeluarkan
inovasi baru untuk model pakaian yang mereka
jual, maka bersiaplah perusahaan tersebut akan
kalah dengan perusahaan pakaian lainya atau
bahkan bisa saja mengalami kebangkrutan.

TANTANGAN DAN PELUANG


PERILAKU ORGANISASI
9. MENGATASI KESEMENTARAAN
Dalam dunia pekerjaan ,banyak kesementaraan
yang terjadi, karena akan ada banyak perubahan
yang terjadi.
Bagaimana kita menghadapi kesementaraan,
kita harus siap untuk bisa mengatasi nya, kita
harus bisa berpikir spontan dalam keadaan
apapun.

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU


ORGANISASI

10. BEKERJA DALAM ORGANISASI BERJARINGAN

Organisasi berjaringan yang di maksud adalah melalui


internet ,komputer,dan labtob.
Dimana karyawan bisa bekerja atau berkomunikasi
dengan lawan bisnis yang berada sangat jauh dari
perusahaan mereka. Tanpa harus bertatap muka.
Karyawan juga tidak harus datang kekantor,bisa di
lakukan di rumah atau dimanapun sesuka mereka.

TANTANGAN DAN PELUANG


PERILAKU ORGANISASI

11. MEMBANTU KARYAWAN


MENYEIMBANGKAN KONFLIK
Di dunia kerja sekarang waktu untuk bekerja
sudah tidak ada batas nya, kapanpun dan
dimanapun . Terkadang sampai mengorbankan
waktu untuk beristirahat dan keluarga, dari
situlah terkadang para pekerja mulai mengeluh
dengan pekerjaanya.
Maka seharus nya tempat kerja harus mempunyai
waktu yang fleksibel untuk para pekerja nya, agar
bisa membagi waktu untuk kerja dan untuk
kesenangan pribadi. Sehingga tidak konflik
dalam dunia kerja atau dunia pribadi.

TANTANGAN DAN PELUANG


PERILAKU ORGANISASI

12. MENINGKATKAN PERILAKU ETIS

Meningkatkan perilaku etis di dalam sebuah


perusahaan dapat dilakukan oleh manajer yang
harus menciptakan iklim etis yang sehat untuk
karyawannya , sehingga karyawan bisa
melakukan pekerjaan dengan produktif &
menghadapi sedikit ambiguitas terkait apa yang
merupakan dengan produktif yang benar dan
yang salah

MENGEMBANGKAN MODEL
PERILAKU ORGANISASI
Dalam tingkat analisis perilaku organisasi, kita
berpindah dari tingkat individual menuju
tingkat organisasi. Dalam perpindahan ini pula,
pemahaman kita mengenai perilaku organisasi
akan bertambah.

1. Variabel Independen
Merupakan sebab dari perubahan yang terjadi dalam
variabel dependen
Variabel tingkat individu
Yaitu individu itu sendiri yang bergabung dalam
sebuah organisasi. Saat itu individu tersebut memiliki
karakteristik sendiri yang akan menetukan perilaku
mereka di dalam organisasi. Karakteristik tersebut
meliputi biografi, kemampuan, nilai, sikap,
kepribadian dan emosi.

Variabel tingkat kelompok


Perilaku individu yang berada dalam suatu kelompok
akan berbeda dari perilaku mereka saat sendirian.
Variabel tingkat sistem organisasi
Dalam sistem organisasi dimana terdapat struktur,
perilaku organisasi telah mencapai tingkat
kecanggihan yang paling tinggi.

2. Variabel Dependen
Faktor utama yang akan diprediksikan dan
dipengaruhi oleh faktor lainnya. Variabel dependen
terdiri dari sebagai berikut:

Produktivitas

Mangkir

Perputaran karyawan

Perilaku menyimpang di tempat kerja

Perilaku kewargaaan organisasi

Kepuasan kerja

3. Menuju Model Perilaku Organisasi


Kontijensi
Variabel kontinjensi yang penting yang akan
meningkatkan hubungan penjelas antara
variabel independen dan dependen.
Sebagai contoh, struktur organisasional terkait
dengan kepemimpinan. Keterkaitan ini
dimaksudkan untuk menyampaikan adanya
hubungan antara wewenang dan kepemimpinan,
manajemen menggunakan pengaruhnya
terhadap perilaku kelompok melalui
kepemimpinan.

Dengan cara yang sama, komunikasi adalah cara


yang digunakan oleh individu untuk meneruskan
informasi, jadi ini adalah hubungan ntara
perilaku individual dan perilaku kelompok.

CASE CHAPTER 1
1. Dari segi finansial mengapa Jennifer Shroger ingin
mengurangi perputaran karyawan?
Karena mengurangi keefektifan kerja dan merugikan finansial
perusahaan (pemasukan sedikit dan pengeluaran yang
banyak)
2. Selain perputaran karyawan, apa saja kriteria yang harus
di periksa oleh shroeger dalam mengevaluasi efektivitas
program UPS?mengapa penting untuk memeriksa
banyakkriteria dalam mengevaluasi program PO?

Pendapatan dan pengeluaran perusahaan

Produktivitas

Perilaku menyimpang di tempat kerja

Perilaku keuangan organisasi

Kepuasan kerja
Kehadiran karyawan

4. Apa saja implikasi dari kasus ini untuk


merencanakan tahun tahun mendatang ketika
mungkin terdapat banyak kekurangan tenaga
kerja?

Peningkatan perekrutan

Peningkatan komunikasi untuk mengklasifikasi


kebutuhan masing masing karyawanagar kepuasan
tercapai

Pemberian pelatihan dan bimbingan selama


perekrutan karyawan

5. Apakah tidak etis untuk mengajari para


pengawas menunjukkan ketertarikan mereka
kepada para karyawan sebagai individu?
Jelaskan!
Etis , jika berhubungan dengan pekerjaan dan tidak
personal life. Misalnya pengawas melakukan
pendekatan kepada tiap-tiap individu mengenai minat
dan bakat masing-masing sehingga pengawas tersebut
dapat menempatkan individu tersebut di bidang yang
tepat dan mendukung perkembangan dari bakat
individu tersebut yang dapat memberikan dampak
positif bagi perusahaan.

6. Apa saja fakta dalam kasus ini yang mendukung


argumen bahwa PO harus didekati dari
perspektif kontijensi?
Keputusan manager sebagai variabel kontijensi yang
menghubungkan antara variabel dependent dan
independent berpengaruh terhadap karyawan, di mana
dalam kasus ini keputusan Jennifer Shroger sebagai
manager yang mencanangkan program baru demi
menciptakan situasi positif bagi variabel independent
(masing-masing individu karyawan) sehingga berakibat
baik pada variabel dependent (kepuasan kerja,
presensi, dan lain-lain).

Anda mungkin juga menyukai