Anda di halaman 1dari 24

Selamat Datang

Di Majelis Taklim As
Sakinah

Seorang Bapak penggembala


kerbau, setiap bulannya ia
menerima upah Rp. 300.000,-

Kisah #1

HIDUP INI PILIHAN (QODLO-QADAR)

awal pembahasan qadla dan qadar


Topik Qadla dan Qadar adalah menjawab
pertanyaan :
Apakah manusia ketika melakukan
perbuatan baik atau buruk,

dipaksa atau bebas memilih?

qadla dan qadar tidak berkaitan dengan :

Penciptaan
apakah suatu perbuatan di ciptakan
Allah atau manusia ?

Ilmu Allah
Iradah Allah
Lauhul Mahfudz

landasan pembahasan yang benar


karena topik yang dibahas
mengenai perbuatan manusia,
maka landasan
pembahasan yang tepat
adalah perbuatan manusia itu
sendiri, yang bisa diindera,
dipikirkan, direnungkan dan
kemudian disimpulkan

peristiwa dan perbuatan manusia


area yang manusia
1

menguasainya
area yang manusia

dikuasai Nya

lingkaran 2 (qadla)

Segala kejadian yang terjadi


di area 2 ini (area yang
manusia dikuasai olehnya)
dinamakan Qadla.
Karena manusia tdk memiliki
peranan, maka seseorang
hanya diwajibkan beriman
pada Qadla, yakni Qadla itu
berasal dari Allah SWT.
Manusia tidak akan dihisab
(diakherat) atas segala
qadla yang terjadi padanya.

qadar
semua perbuatan di
lingkaran 1 & 2,
semuanya adalah dari
benda menimpa benda.

qadar
1

Pada setiap benda Allah


swt ciptakan khasiyat
(ciri khas); manusia tidak
memiliki peranan dalam
menentukan khasiyatkhasiyat pada benda,
dan tidak mampu untuk
menghilangkan khasiyatkhasiyat tersebut.

qadar
1
Mukjizat hanya pada nabi dan
rasul.

qadar
selain pada benda Allah swt juga
menciptakan dalam diri manusia
kebutuhan jasmani dan naluri;
semuanya pun memiliki khasiyatkhasiyat tertentu.
manusia tidak memiliki peranan dalam
pengadaan khasiyat dan tidak mampu
menghilangkan khasiyat pada
kebutuhan jasmani dan naluri.
karena manusia tidak memiliki peranan
apapun dalam khasiyat benda maupun
dalam diri manusia, maka manusia
diwajibkan iman bahwa seluruhnya itu
datang dari Allah swt.
inilah yang dinamakan beriman pada

manusia diberi
kebebasan

memilih
mengerjakan atau
meninggalkannya

akal manusia
Allah SWT menciptakan pula dalam
diri manusia potensi Akal yang
memiliki tabiat mampu memahami
dan mempertimbangkan.

Telah Kami tunjukan kepadanya


dua jalan hidup (baik dan buruk)
(TQS. Al Balad [90] : 10)
Maka Allah mengilhamkan

akal manusia

Oleh karena itu manusia


bertanggung jawab penuh
atas perbuatannya.
Setiap diri bertanggung
jawab atas apa yang telah
diperbuatnya (TQS. Al
Mudatstsir [74] : 38)

ilmu Allah

Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, tidak ada yang tersembunyi bagi
allah swt.
namun

iradah (kehendak) Allah

Iradah Allah manusia diberi kebebasan untuk


melakukan perbuatan ataupun meninggalkannya.

lauhul mahfudz

perlambang luasnya ilmu Allah.

Bagaimana dengan Waria ?


Bagaimana dengan
seseorang yang bunuh diri ?

Renungan

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai