Anda di halaman 1dari 25

PAJAK AIR PERMUKAAN

(PAJAK AIR TANAH)

DASAR HUKUM
UU RI No 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah


Perda No 6 Tahun 2010 tentang Ketentuan
Umum Pajak Daerah
Perda No 17 Tahun 2010 tentang Pajak Air
Tanah
Peraturan Gubernur No 86 Tahun 2012
Tentang Nilai Perolehan Air Tanah Sebagai
Dasar Pengenaan Pajak Air Tanah

Definisi / Pengertian
Pajak Air Tanah adalah pajak atas

pengambilan dan/atau pemanfaatan air


tanah.
Pengambilan dan Pemanfaatan Air
Tanah adalah setiap kegiatan
pengambilan dan pemanfaatan air tanah
yang dilakukan dengan cara penggalian,
pengeboran atau dengan cara membuat
bangunan penutup lainnya untuk
dimanfaatkan airnya dan/atau tujuan
lain.
Air Tanah adalah air yang berada di

Objek Pajak Air Tanah


Objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan

dan/atau pemanfaatan air tanah.


Dikecualikan sebagai Objek Pajak Air Tanah :
pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah
oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
b. pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah
untuk keperluan dasar rumah tangga, pengairan
pertanian dan perikanan rakyat, serta peribadatan
dengan tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan dan peraturan perundang-undangan;
c. Pengambilan/pemanfaatan/pengambilan dan
pemanfaatan air tanah untuk keperluan
pemadaman kebakaran
a.

Subjek dan Wajib Pajak Air Tanah


Subjek Pajak Air Tanah adalah orang pribadi

atau badan yang melakukan pengambilan


dan/atau pemanfaatan air tanah.
Subjek Pemakai Air Tanah adalah orang
pribadi atau badan yang dapat
dikelompokan ke dalam : non niaga, niaga
kecil, niaga besar, industri kecil dan industri
besar dan sejenisnya.
Wajib Pajak Air Tanah adalah orang pribadi
atau badan yang melakukan pengambilan
dan/atau pemanfaatan air tanah.

DASAR PENGENAAN PAJAK


AIR TANAH
Dasar pengenaan Pajak Air Tanah adalah nilai

perolehan air tanah (NPA) yaitu nilai air bawah


tanah yang telah diambil yang besarnya sama
dengan volume air yang diambil dikalikan dengan
Harga Dasar Air.
Nilai Perolehan Air Tanah mengandung 2
komponen, yaitu :
Volume Air yang diambil
Harga Dasar Air (HDA)

DASAR PENGENAAN PAJAK AIR


TANAH
Nilai perolehan air tanah dinyatakan dalam

rupiah yang dihitung dengan


mempertimbangkan sebagian atau seluruh
faktor-faktor berikut :
a. jenis sumber air;
b. lokasi sumber air;
c. kualitas sumber air;
d. volume air yang diambil;
e. luas areal tempat pemakaian air;

musim pengambilan air;


g. tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
pengambilan air dan/atau pemanfaatan air;
h. tujuan pengambilan air.
f.

Dasar Pengenaan Pajak Air Tanah


Volume Air dihitung dalam satuan kubik

(m3), yang dibedakan berdasarkan


progresif jumlah kubik air yang
diambil/dimanfaatkan, yaitu :
0 m3 s.d. 50 m3;
51 m3 s.d. 250 m3;
251 m3 s.d. 500 m3;
501 m3 s.d. 750 m3 ;
751 m3 s.d. 1000 m3 ; dan
> 1000 m3

DASAR PENGENAAN PAJAK AIR


TANAH
Harga Dasar Air atau HDA adalah harga rata-rata air

tanah per satuan volume yang akan dikenai pajak air


tanah, besarnya sama dengan harga air baku dikalikan
dengan faktor nilai air.
Harga Air Baku atau HAB adalah harga rata-rata air tanah
per satuan volume yang besarnya sama dengan nilai
investasi untuk mendapatkan air tanah dibagi dengan
volume produksinya (m3) dalam masa ekonomis.
HAB ditetapkan sebesar Rp 14.583 /m3.
Faktor Nilai Air atau Fn-Air adalah suatu bobot dari suatu
komponen sumber daya alam dan kompensasi
pemulihan, peruntukan dan pengelolaan, yang besarnya
ditentukan berdasarkan subyek kelompok pengguna air
serta volume pengambilannya.

DASAR PENGENAAN PAJAK AIR


TANAH
Faktor-faktor dalam Komponen Faktor Nilai

Air (Fn-Air) meliputi :


Komponen Sumber Daya Alam (60%)
Komponen Kompensasi Pemulihan (40%),

termasuk didalamnya adalah


Komponen pemulihan yaitu biaya yang dipungut

untuk upaya pemulihan atas kerusakan lingkungan


yang telah maupun akan terjadi sebagai akibat
pengambilan air tanah
Komponen Peruntukan dan Pengelolaan adalah biaya
yang dipungut dengan subsidi silang dengan
pengambilan air tanah dari subyek kelompok
pengguna air.

Faktor Nilai Air (Fn-Air)

Faktor Nilai Air (Fn-Air)


Komponen Sumber Daya Air ditentukan oleh

faktor :
Jenis Air Tanah
air tanah dangkal;
air tanah dalam; dan
mata air
Lokasi Sumber Air Tanah
ada sumber daya air alternatif seperti jaringan PDAM;

atau
tidak ada sumber daya air alternatif.

Kualitas Air Tanah


kualitas baik; atau
kualitas jelek.

Faktor Nilai Air (Fn-Air)


Komponen Kompensasi Pemulihan Lingkungan akibat

pengambilan air tanah, dikenakan biaya kompensasi


bagi semua jenis pengambilan air tanah dan bagi
semua tingkat dampak pengambilan air tanah baik
yang telah maupun belum menimbulkan kerusakan
lingkungan, yang meliputi :
biaya pemulihan yang diperlukan akibat terjadinya

penurunan muka air tanah;


biaya pemulihan yang diperlukan akibat terjadinya
salinisasi;
biaya pemulihan yang diperlukan akibat terjadinya
penurunan muka tanah (land subsidence); dan
biaya pemulihan yang diperlukan akibat terjadinya
pencemaran air tanah.

Faktor Nilai Air (Fn-Air)


Komponen

peruntukan dan
pengelolaan air
tanah, dibedakan
berdasarkan
subyek pemakai
atau kelompok
pemakai air tanah.

TARIF PAJAK
Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sebesar

20% (dua puluh persen).

CARA MENGHITUNG NPA


Menghitung Nilai Perolehan Air

NPA = Volume x Harga Dasar Air(HDA)


HDA = Fn-Air x HAB
NPA = Volume x Fn-Air x HAB

TABEL NILAI PEROLEHAN AIR (NPA)

CARA MENGHITUNG PAJAK AIR


TANAH
Besarnya pajak pengambilan dan/atau

pemanfaatan air tanah dihitung


berdasarkan perkalian antara tarif pajak
dengan NPA.
Perhitungan Pajak Air Tanah tanpa

kelebihan debit :
Pajak Air Bawah Tanah (PABT)= (Tarif Pajak
x NPA x Volume Pemakaian)

CARA MENGHITUNG PAJAK AIR


TANAH
Perhitungan Pajak Air Tanah Dengan

Kelebihan Debit :
PABT = Tarif Pajak x NPA x Volume Pemakaian
Denda Kelebihan Debit = 50% x Tarif Pajak x NPA x
(Volume Pemakaian Volume yang diizinkan)
PABT Dengan Kelebihan Debit = PABT + Denda
Kelebihan Debit

Pajak Air Tanah Dewatering


Dewatering adalah kegiatan pengontrolan

air untuk kepentingan mengeringkan areal


penggalian yang akan dimanfaatkan
sebagai bangunan bawah tanah atau untuk
berbagai kepentingan.
Besarnya pajak air tanah dewatering
dihitung berdasarkan potensi air tanah
yang diambil dan/atau dipindahkan di
dalam lapisan tanah akibat aktivitas
dewatering di lokasi tersebut.

Perhitungan Pajak Air Tanah


Dewatering
Memasang Alat Meter Air untuk menghitung volume

air dewatering sampai kegiatan dewatering selesai


dilaksanakan.
Debit Pengambilan Air Dewatering = k x luas
selimut dinding lahan dewatering
k = permeabilitas tanah, dimana :

k untuk tanah liat = 10 -6 m/s


k untuk tanah pasir = 10 -4 m/s
Pajak Air Tanah Dewatering = Tarif Pajak x NPA Non
Niaga x Volume Dewatering

MASA PAJAK
Masa pajak adalah jangka waktu yang

lamanya sama dengan (satu) bulan takwim.

SAAT TERUTANG PAJAK


Pajak terutang terjadi pada saat

pengambilan, atau pemanfaatan, atau


pengambilan dan pemanfaatan air tanah.

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN


Pengawasan dan pengendalian dalam rangka

mengoptimalkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak


dan meningkatkan penerimaan pajak serta
mengendalikan ekploitasi air tanah guna
memelihara ekosistem tanah.
Pengawasan dan pengendalian pajak atas
pengambilan, atau pemanfaatan, atau
pengambilan dan pemanfaatan air tanah dapat
dilakukan dengan cara memasang alat segel
pajak dan melakukan pendataan pada setiap
alat meter air yang digunakan oleh Wajib
Pajak.
Dalam rangka pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian, Gubernur dapat menggunakan

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai