&
KEMUHAMMADIYAHAN
DISUSUN OLEH :
1. HAFIZH RIDHO PANGESTU
2. EVAN HARDIANTO
3. M.HEKIN LAZIDI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2016
e. Shalat istikharah
Shalat istiharah ialah shalat meminta petunjuk yang
baik, seperti untuk memilih satu diantara dua pilihan.
f. Shalat dua hari raya
Shalat idul fitri dan idul adha itu dilaksanakan dua
rakaat sesudah khutbah. Dan tidak ada shalat
sebelum dan sesudahnya.
g. Shalat gerhana
Shalat gerhana ialah shalat dan khutbah yang
dilaksanakan ketika terjadi gerhana matahari atau
bulan.
h. Shalat istisqa
Shalat istisqa ialah shalat dua rakaat dan khutbah
yang dilaksanakan dilapangan guna meminta turun
hujan.
d. Shalat Taubat
Hadits tentang shalat taubat yang diberitakan oleh Muhammad bin
Nasir dari Abi Dzar, katanya : Nabi SAW pernah ditanya : ya
Rasulullah, bagaimanakah sewajarnya diperbuat oleh orang yang
berdosa, bila ingin taubat dari dosanya? Rasulullah SAW, menjawab :
Lebih dahulu ia mandi pada malam senin sesudah shalat witir.
Kemudian ia shalat dua belas rakaat, setiap rakaat dibacanya surat
al Fatihah dan Qul Yaa Ayyuhal kaafirun satu kali dan Qul Huwallaahu
Ahad sepuluh kali. Selanjutnya shalat lagi empat rakaat, setelah
salam ia sujud dan membaca ayat kursi satu kali, kemudian duduk
membaca istighfar seratus kali, laa haula wa laa Quwwata illa billah
seratus kali dan besoknya ia berpuasa. Pada waktu berbuka ia
lakukan shalat dua rakaat dengan membaca surat al-fatihah dan
Qul Huwallahu Ahad lima kali.
Hadits ini palsu karena tidak pernah diucapkan oleh Rasulullah
SAW tidak pernah diriwayatkan oleh Abu Zaar dan juga tidak pernah
diriwayatkan oleh Zaid bin Wahab. Di dalam sannadnya terdapat
beberapa orang majhul (tidak dikenal). Pemalsu hadits ini telah
mengada-ada dan melakukan kejahatan terhadap agama. Maka
dapat disimpulkan bahwa shalat taubat dengan cara tersebut tidak
pernah di sunnahkan Rasulullah SAW.