Anda di halaman 1dari 55

DEMAM REMATIK

AKUTPENYAKIT JANTUNG
REMATIK

DEMAM REUMATIK AKUT (DRA)


Batasan :
sindrom penyakit radang,
timbul setelah suatu infeksi tenggorok

Streptokokus beta hemolitikus grup A,


ada kecenderungan kambuh,
dapat menyebabkan gejala sisa pada

jantung khususnya katup.

Etiologi
Infeksi Streptokokus beta hemolitikus grup A
Belum diketahui pasti hubungan langsung

infeksi streptokokus dengan gejala demam


reumatik akut. Teori autoimunitas ?
Streptolisin O dapat mengadakan reaksi silang

dengan antigen jaringan tubuh sehingga


terjadi reaksi antigen-antibodi antara zat anti
terhadap streptokokus dan jaringan tubuh.

Epidemiologi
Prevalensi PJR Indonesia 0,3-0,8 anak sekolah 5-15

thn

DRA penyebab utama peny jtg didapat anak 5 thn

dewasa muda di negara berkembang

DRA kel imunologik yg terjadi akibat reaksi

lambat infeksi Streptococcus beta hemolyticus Group


A di faring, biasanya timbul 1-5 minggu (rerata 3
minggu) setelah infeksi tsb

Patogenesis

Gejala klinis
Gejala keradangan umum :

subfebris,
lesu,
anoreksia,
tampak pucat,
artralgia,
sakit perut.

Manifestasi Klinis DR (Kriteria Jones)

.GEJALA KLINIS

Karditis : gejala dini berupa rasa lelah, pucat, tidak

bergairah dan tampak sakit.


Seorang penderita demam reumatik dikatakan
menderita karditis bila ditemukan satu atau lebih
tanda-tanda berikut :
Bunyi jantung melemah dengan bising diastolik
Terdengar bising yang semula tidak ada atau terdapat
perubahan intensitas bising yang semula sudah ada.
Kardiomegali, terutama pembesaran ventrikel kiri.
Perikarditis. Ditandai dengan rasa nyeri disekitar umbilikus
akibat penjalaran nyeri bagian tengah diafragma, friction
rub, efusi perikardial dan kelainan pada EKG.
Gagal jantung kongestif tanpa kelainan yang lain.

.GEJALA KLINIS

Artritis :

- khas untuk demam reumatik adalah


poliartritis migrans akut,
- biasanya mengenai sendi-sendi besar
(lutut, pergelangan kaki/ tangan, siku)
- dapat timbul bersamaan tetapi lebih
sering bergantian/ berpindah-pindah.

.GEJALA KLINIS

.GEJALA KLINIS

Eritema marginatum :

- bercak merah muda, tengah pucat


- tepinya berbatas tegas,
- tanpa indurasi
- tidak gatal
- bila ditekan lesi menjadi pucat.

.GEJALA KLINIS

.GEJALA KLINIS

Korea Syndenham :

- gerakan-gerakan cepat, bilateral, tanpa tujuan dan


sukar dikendalikan,
- seringkali disertai kelemahan otot.
- Gambaran klinis dapat berupa gerakan-gerakan
tidak terkendali pada ekstremitas, muka dan
kerangka tubuh, juga dapat berupa hipotonia akibat
kelemahan otot, inkoordinasi gerakan dan biasanya
disertai gangguan emosi, bahkan merupakan tanda
dini

.GEJALA KLINIS

Nodul subkutan :
- nodul dibawah kulit, berukuran 3-10 mm, keras,

tidak terasa sakit dan mudah digerakkan. - - Biasanya terdapat dibagian ekstensor

persendian terutama sendi siku, lutut,


pergelangan tangan dan kaki, daerah oksipital
dan diatas prosesus spinosus vertebra torakalis
dan lumbalis

Pemeriksaan Laboratorium dan

penunjang diagnosis :
1. Pemeriksaan darah (pada fase akut) :
- laju endap darah (LED) meninggi,
- C-reactive protein (CRP) positif,
- lekositosis.
2. Pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) :
- interval P-R memanjang.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Reaktan Fase Akut

2. Uji Untuk Diagnosis Infeksi


Streptokokus

3. Pmx radiologis, EKG,


ekokardiograf

EKG NORMAL
P-R Interval
menunjukkan

waktu antara depolarisasi


atrium sampai awal depolarisasi ventrikel
(0.12 - 0.20 detik = 3-5 kotak)
diukur dari awal gelombang P sampai
awal QRS kompleks ( pada titik Q atau
R)
memendek dengan meningkatnya
frekuensi jantung

Electrocardiography Diagnosis

R
T

P
Q

Diagnosis

atau

Penatalaksanaan

1. Tirah Baring
Status Karditis

Penatalaksanaan

Derajat 1 (tanpa karditis)

Tirah baring selama 2 mg dan


sedikit demi sedikit rawat jalan
selama 2 mgg dgn salisilat

Derajat 2 (karditis tanpa

Tirah baring selama 4 mgg dan

kardiomegali)

sedikit demi sedikit rawat jalan


selama 4 mgg

Derajat 3 (karditis dgn

Tirah baring selama 6 mgg dan

kardiomeali)

sedikit demi sedikit rawat jalan


selama 6 mgg

Derajat 4 (karditis dengan gagal

Tirah baring ketat selama masih

jantung)

ada gejala gagal jantung dan


sedikit demi sedikit rawat jalan
selama 12 mgg

2. Pemusnahan Streptokokus
Jenis

Cara
Pemberian

Dosis

Lama
Pemberian

Penisilin
Benzatin G
Penisilin
Prokain

IM

1,2 juta Unit

1 kali

IM

600.000 Unit

1 2 kali
sehari selama
10 hari

Penisilin V

Oral

250.000 Unit

3 kali sehari
selama 10 hari

Eritromisin

Oral

125 250 mg

4 kali sehari
selama 10 hari

3. Pengobatan Analgesik dan


Antiradang
Manifestasi Klinis

Pengobatan

Atralgia

Hanya analgesic (misalnya asetaminofen)

Artritis

Aspirin dosis total 100 mg/kgBB/hari,


maksimal 6 g perhari dosis terbagi selama 2
minggu 75 mg/kgBB/hari selama 2 6
minggu berikutnya

4. Pengobatan Karditis

5. Pengobatan Korea Sydenham

Pencegahan primer

Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder

PENYAKIT JANTUNG REUMATIK


(PJR)

BATASAN

PJR adalah cacat jantung akibat gejala sisa

demam rematik tanpa disertai gejala


keradangan akut.
Cacat dapat terjadi pada semua bagian

jantung. Yang paling sering adalah cacat pada


katup dengan urutan adalah katup mitral,
katup trikuspid, dan sangat jarang katup
pulmonal.

PATOFISIOLOGI
- Karditis pd demam reumatik dpt mengenai

perikardium, miokardium & endokardium;


- kelainanmenetap hanya pada endokardium

terutama katup tersering mitral & aorta


insufisiensi, stenosis
(bila penyakit sudah berlangsung lama)

GEJALA KLINIS
Regurgitasi/ insufisiensi katup mitral bising

pansistolik, dengan punktum maksimum di apeks,


diteruskan ke aksila.
Stenosis katup mitral bising mid-diastolik dg
punktum maksimum di apeks (bising Carey Coombs).
Regurgitasi/ insufisiensi katup aorta bising diastolik
halus, dekresendo, frekuensi tinggi, paling keras di
sela iga II kiri menjalar ke apeks.
Stenosis dan insufisiensi katup mitral bising sistolik
(frek tinggi) + bising diastolik (frek rendah) di apeks.

DIAGNOSIS
Diagnosis penyakit jantung rematik dibuat

berdasarkan adanya riwayat pernah menderita


demam rematik atau karditis dan ditemukan
adanya bising jantung pada pemeriksaan fisik.
Diagnosis banding : penyakit jantung

kongenital

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi :

X- foto dada

EKG
Ekokardiografi

KOMPLIKASI
Kambuh demam rematik.
Gagal jantung.
Endokarditis bakterial subakut.
Fibrilasi atrium.
Pembentukan trombus.
Robekan korda tendinea.

PENATALAKSANAAN
Pengobatan medikal
Tanpa keluhan/ komplikasi : tidak perlu pengobatan.
Gagal jantung : lihat pembahasan tentang gagal

jantung
Endokarditis bakterial subakut (SBE) : antibiotika sesuai

kuman penyebab.
Fibrilasi atrium : obat antiaritmia, defibrilasi DC.

Pembedahan
Valvuloplasti balon untuk stenosis mitral murni
Pembedahan secara terbuka.

Pencegahan sekunder :
Pencegahan terhadap infeksi streptokokus :
1. Penisilin Benzatin 600.000 U (BB < 30 kg) dan 1,2 juta U
(BB > 30 kg), intra muskular, diberikan sekali tiap 4
minggu.
2. Penisilin oral 2 x 250 mg/hari setiap hari.
3. Sulfadiazin 1 x 500 mg/ hari (BB < 30 kg) dan 1 gram
(BB > 30 kg).
4. Bila alergi penisilin dan sulfa dapat diberikan eritromisin
2 x 250 mg setiap hari.

Pencegahan diberikan sekurang-kurangnya 5 tahun


bebas serangan ulang demam rematik.
Pencegahan dilakukan seumur hidup bila disertai
gagal jantung atau menggunakan katup buatan.

PENCEGAHAN
Pencegahan Primer :

Pengobatan yang adekuat terhadap semua

penderita infeksi saluran pernafasan atas


akibat Streptokokus beta hemolitikus grup A
Diperlukan kemampuan pengenalan thd

infeksi kuman tersebut.


Jenis obat, cara pemberian dan dosisnya

sama dg pengobatan demam rematik akut.

PROGNOSIS
tergantung berat ringannya kelainan katup

Insufsiensi Mitral

Stenosis Mitral

Patofisiologi

Insufsiensi Aorta

Patofisiologi

Anda mungkin juga menyukai