Anda di halaman 1dari 33

TEKNOLOGI

LINGKUNGAN 1

KELOMPOK 4 :

-FADLAN BAHAR
-INDAH KARTIKA
-NADYA NANDA ISLAMI
-DIKA KUSTIANI
-KIDUNG WULAN UTAMI
-LUCIA MERLITSYA
-IKE AYU NINGSIH
-NASHIHA SAKINA
-FITRIA KURNIAWATI
1

PENYEDIAAN AIR DALAM GREEN


INDUSTRY
7.1 Air
Dengan rumus kimia H2O merupakan senyawa dan sumber daya alam yang
dibutuhkan oleh setiap biota,tumbuhan,hewan, maupun manusia,jumlahnya pada
dasarnya tetap dari waktu ke waktu, sebagian besar air berupa air laut. Komposisi air
secara keseluruhan adalah: air laut sebesar 97,5% dan air tawar hanya 2,5%. Air yang
sangat diperlukan adalah air tawar, tetapi hanya tersedia 2,5% dari keseluruhan air yang
ada, air tawar yang jumlahnya 2,5% berada dalam bentuk :
Uap air
Salju
Air tanah : air tanah meliputi air tanah dangkal dan air tanah dalam
Air permukaan : air yang ada di atas permukaan tanah. (co : air sungai, air danau,
dan air waduk)
2

7.1.1. Air Sadah dan Air Lunak


7.1.1.1. Definisi
Air sadah adalah air yang memiliki kadar mineral tinggi, terutama disebabkan ion
kalsium dan magnesium. Air sadah digolongkan menjadi dua,yaitu

Air sadah tetap : air sadah yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya
dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-.

Air sadah sementara : air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO 3-),

air lunak adalah air dengan kadar mineral rendah.


7.1.1.2. Menghilangkan Kesadahan
7.1.1.2.1. Menghilangkan Kesadahan Sementara
Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah
sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air
tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawasenyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah:
Ca(HCO3)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)

7.1.1.2.2.Menghilangkan Kesadahan Tetap


Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia,
yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Penambahan larutan
karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+.
CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) CaCO3 (s) + 2NaCl (aq)
Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)

7.1.1.2.3.Menghilangkan Kesadahan dengan Resin Pengikat Kation atau Anion


Menghilangkan kesadahan air dalam industri sering dilakukan melalui penyaringan
menggunakan resin pengikat kation atau anion. Resin adalah zat polimer alami ataupun
sintetik yang salah satu fungsinya untuk mengikat kation dan anion tertentu. Bahan penukar
ion yang pertama adalah bahan galian alami yaitu zeolite. Air sadah dilewatkan melalui suatu
wadah yang berisi resin pengikat kation atau anion, sehingga kation Ca + dan Mg+ dapat diikat
resin; dengan demikian, air terbebas dari kesadahan. Ion Ca + dan Mg+ akan ditukar dengan
ion Na+ dan K+ dari zeolit, sehingga air terbebas dari kesadahan.

7.1.1.3. Keberatan Penggunaan Air Sadah


Penggunaan air sadah dalam rumah tangga khususnya untuk mencuci
pakaian cukup merugikan, karena dalam air sadah, sabun tidak berbusa atau
sangat sedikit busanya, hal ini berbeda dengan penggunaan air lunak. Industri
yang menggunakan ketel uap,air sadah sangat berbahaya,karena terjadi kerak
pada ketel, dan ketel dapat meledak.

7.1.1.4. Pemeriksaan Kesadahan


Cara mudah untuk mengetahui apakah air itu air sadah atau bukan, yaitu
dengan menggunakan sabun,jika air itu adalah air sadah maka sabun sukar
berbuih. Kesadahab itu termasuk sementara atau tetap dapat diperiksa dengan
pemanasan, kemudian digunakan air sabun, jika setelah pemanasan sabun
tetap sukar berbuih, berarti kesadahan tetap.
5

7.1.2. Air Payau


Air payau adalah air tawar dan air laut (air asin); jika kadar garam yang dikandung
dalam satu liter air adalah antara 0,5 gram sampai 30 gram, maka air ini disbeut air
payau. Namun jika lebih, disebut air asin. Pada umumnya salintas disebabkan oleh 7
ion utama yaitu: ion natrium Na+, kalium K+, kalsium Ca+2, magnesium Mg++, klor Cl-,
sulfat (SO4)-2, dan hidrokarbonat (HCO3)-.
Air payau dapat diubah menjadi air tawra dengan menurunkan salinitasnya antara
lain menggunakan resin asam kuat dan basa. Reaksi yang terjadi bila digunakan resin
sam kuat adalah :
R H + NaCl R Na + HCl
Reaksi yang terjadi bila digunakan resin basa kuat adalah sebagai berikut :
R OH + NaCl RCl + NaOH

7.1.3. Kebutuhan Air


7.1.3.1. Kebutuhan Air Rumah Tangga
Air dibutuhkan dalam segala bidang, termasuk untuk rumah tangga, supaya kebutuhan air
khususnya untuk rumah tangga dapat terpenuhi, maka perhitungannya didasarkan pendapat Bank
Dunia pada petunjuk teknis sub bidang air bersih pada lampiran 3.a peraturan Menteri PU No.
39/PRT/M2006 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang infrastruktur
Tahun 2007.
7.1.3.2. Kebutuhan Air untuk Industri
Air bagi suatu industri adalah bahan penunjang baik untuk kegiatan langsung atau tak
langsung. Penggunaan air di industri biasanya untuk mendukung beberapa sistem, antara lain:

Sistem pebangkit uap (boiler)

Sistem pendingin

Sistem pemroses (air proses)

Sistem pemadam kebakaran

Sistem air minum

7.1.4. Sumber Air


Sumber air yang tersedia yang mungkin dijadikan air minum adalah:
a) Air sungai, danau dan waduk (badan air), tidak semua air yang berasal dari badan air
dapat dipergunakan sebagai air minum, tetapi hanya air yang berasa dari badan air kelas
I yang dapat diolah menjadi air minum.
b) Air tanah, baik yang berupa air tanah dangkal maupun air tanah dalam pada dasarnya
dapat diolah menjadi air minum.
Daerah perkotaan atau di daerah yang padat industri, kondisi air tanah dangkalnya
sudah banyak yang tercemar oleh limbah industri, hal tersebut disebabkan:
c) Air kotor langsung masuk ke dalam sumur (pada saat banjir)
d) Polutan masuk ke dalam sumur melalui pori-pori tanah.

7.1.5. Air Minum dan Air Bersih


Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum. Air minum mempunyai persyaratan tertentu yaitu harus memenuhi peraturan
Menteri Kesehatan No. 492 Th 2010 tentang Persyaratan Kwalitas Air Minum.
7.2. Pengolahan Air
7.2.1. Pengolahan Air Menggunakan Pengendapan
Pengolahan air menggunakan pengendapan merupakan pengolahan air yang sangat
sederhana dan mudah karena hanya membiarkan air dalam waktu tertentu agar air menjadi
bersih. Tidak semu partikel dalam air dapat diendapkan, partikel dengan massa jenis yang
lebih kecil dibandingkan dengan massa jenis air tidak dapat mengendap.
Untuk mengendapkan semua atau sebagian besar partikel yang terdapat dalam air
(yang dapat terendapkan) memerlukan waktu yang lama, sehingga pengolahan air hanya
dengan pengendapan sulit dilaksanakan untuk kepentingan industri. Biasanya pengendapan
merupakan salah satu bagian dalam instalasi pengolahan air.
9

7.2.2. Pengolahan Air Menggunakan Saringan Pasir


Pengolahan air menggunakan saringan pasir banyak digunakan baik secara
sederhana maupun dalam pengolahan-pengolahan air yang modern. Penggunaan
saringan pasir dalam pengolahan air dapat berdiri sendiri dan dapat merupakan bagian
dalam sistem pengolahan air.
7.2.2.1. Fungsi Saringan Pasir
Saringan pasir merupakan alat yang banyak digunakan karena pembuatannya
sangat mudah dan kualitasnya sangat baik. Tujuan menggunakan saringan pasir adalah
untuk menangkap partikel dalam air yang jumlahnya relatif sedikit sehingga saringan
pasir tidak dimaksudkan untuk menyaring air yang sangat kotor, dan tidak dapat
digunakan untuk memisahkan zat yang terlarut dalam air.

10

7.2.2.2. Persyaratan Pasir

7.2.2.2.1 Saringan Pasir Cepat

Kelebihan : Mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk memisahkan partikel


partikel yang terdapat di dalam air, lebih efektif, dan hanya memerlukan luas
penampang yang kecil.

Kekurangan : Kecepatan alir air lebih kecil.


11

7.2.2.2.1. Saringan Pasir Lambat

Kelebihan : Kecepatan alir lebih besar, murah, mudah, dan efisien.

Kekurangan : Mempunyai daya penyaringan yang rendah dan memerlukan luas


penampang yang besar.

7.2.2.2.3. Pemeriksaan Derajat Sama Rata dan Derajat Kerja


Pasir yang dipergunakan untuk membuat saringan pasir mempunyai persyaratan,
salah satu persyaratannya adalah harus memenuhi derajat sama rata Dsr dan derajat
kerja d90.
Keterangan :
Dsr : koefisien keseragaman atau derajat sama rata
d40 : diameter ayakan yang menahan 40% berat pasir
d90 : diameter ayakan yang menahan 90% berat pasir

12

7.2.2.4. Susunan Saringan Pasir


Pada dasarnya saringan pasir terdiri dari pasir dan kerikil yang mempunyai
fungsi yang berbeda :
a)

Kerikil yang berada di bagian atas saringan berfungsi untuk mendistribusikan


air yang masuk ke dalam saringan pasir sehingga air terdistribusi merata,
selain itu kerikil tidak mudah bergeser bila terkena aliran air.

b) Pasir, berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat di dalam air,


ketinggian pasir antara 90 - 120 cm.
c)

Kerikil yang berada di bawah pasir, dimulai dari kerikil kecil sampai besar,
berfungsi untuk menahan pasir sehingga pasir tidak masuk ke dalam pipa dan
menutup saluran air.

13

7.2.3. Pengolahan Air Menggunakan Bahan Koagulan


7.2.3.1. Bahan Koagulan yang Dipergunakan
Bahan koagulan yang banyak digunakan adalah tawas. Penggunaan tawas supaya
pengendapan berjalan dengan cepat maka ditambah dengan kapur dan sejenis polimer
tertentu misalnya maflok. Penambahan kapur dan tawas dimaksudkan agar derajat
keasaman pH air dapat diatur sesuai dengan peraturan air minum, yaitu antara 6,5 dan
8,5. Tawas bersifat asam sehingga penambahan tawas ke dalam air dapat menurunkan
pH, sedangkan penambahan kapur akan menaikan pH air.
7.2.3.2. Kebutuhan Bahan Koagulan
Bahan koagulan yang dipergunakan dalam pengolahan air per satuan volume
harus sekecil-kecilnya tetapi memberikan hasil yang terbaik. Kebutuhan bahan
koagulan berbeda-beda untuk sumber air atau jenias air yang berbeda, untuk
menentukan kebutuhan bahan koagulan dipergunakan Jaar Test.

14

7.2.3. Pengolahan Air Menggunakan Bahan Koagulan


7.2.3.1. Bahan Koagulan yang Dipergunakan
Bahan koagulan yang banyak dipergunakan adalah tawas,dalam penggunaan
tawas supaya pengendapan berjalan cepat maka ditambah dengan kapur dan sejenis
polimer tertentu seperti maflok. Penambahan maflok ke dalam air dilakukan setelah
terjadi flok-flok di dalam air akubat penambahan kapur dan tawas.
Kebutuhan bahan koagulan
7.2.3.2. Kebutuhan Bahan Koagulan
Bahan koagulan yang dipergunakan dalam pengolahan air per satuan volume
harus sedikit tetapi memberikan hasil yang terbaik. Kebutuhan koagulan berbeda-beda
untuk setiap jenis air.
Cara pembubuhan tawas :
Larutkan tawas dalam air, lalu masukkan larutan tawas ke dalam air yang akan
dibersihkan.
15

7.3.2.4. Pembubuhan Tawas dalam Proses Kontinyu


Pembubuhan air yang besar atau skala industri, biasanya dilakukan secara
kontinyu sehingga pembubuhan tawasnya juga harus dilaksanakan secara kontinyu.

7.2.4. Kaporisasi
7.2.4. 1. Bahan-Bahan yang Dipergunakan
Kaporit, ozon, atau gas klor adalah bahan-bahan yang mampu membunuh bakteri
yang terdapat di dalam air. Kaporit akan bereaksi dengan enzim yang berada di dalam
tubuh bakteri sehingga bakteri mati. Jumlah kaporit yang diperlukan juga tergantung
banyaknya bakteri yang terdapat di air dan berapa sisa klor yang dikehendaki sebagai
bahan pengaman.

16

7.2.4.2. Daya Serap Klor


Daya serap klor adalah banyaknya klor aktif yang dipakai oleh senyawa pereduksi
yang ada di dalam air baku. Senyawa pereduksi dapat berupa senyawa anorganik
(garam-garam fero)dan senyawa organik.
Daya serap klor didapatkan dari percobaan laboratorium,dengan mengambil air
baku sebanyak 1 liter, ke dalam air baku tersebut dimasukkan kaporit secukupnya atau
sedemikian rupa sehingga pada waktu akhir masih mengandung sisa klor.

7.2.4.3. Kebutuhan Kaporit dalam Pengolahan Air


7.2.4.3.1. Keperluan Rumah tangga
Kebutuhan air dalam rumah tangga hanya sedikit,sehingga prosesnya adalah prosesnya
diskontinyu.

17

7.2.4.3.2 Keperluan Industri


Pengolahan air di dalam industri atau pengolahan air dalam jumlah besar, tidak
mungkin dilaksanakan secara diskontinyu, harus dilaksanakan secara kontinyu. Hal ini
menyebabkan pembubuhan kaporit juga harus dilaksanakan secara kontinyu

7.2.5 Karbon Aktif


7.2.5.1. Definisi
Karbon aktif atau arang aktif adalah karbon atau arang yang diaktifkan untuk
menyerap berbagai polutan baik dalam air limbah maupun dalam air minum. Karbon
atau arang merupakan suatu residu yang terjadi dari hasil pembakaran oleh panas tanpa
adanya oksigen (dalam ruangan tertutup), bila dalam pembakaran terdapat oksigen
dalam jumlah yang cukup dalam waktu yang lama, maka yang terbentuk adalah abu.

18

Arang dibedakan menjadi 2, yaitu:

Arang aktif
arang yang pori-porinya terbuka, sehingga mempunyai daya serap adsorpsi
tinggi

Arang tidak aktif


Arang tidak aktif : pori-porinya tertutup hidrokarbon dan senyawa organik,
sehingga luas permukaan kecil

7.2.5.2. Kriteria
Arang yang baik adalah arang yang mempunyai kadar karbon yang tinggi dan
kadar abu yang rendah, arang yang baik bila dijatuhkan pada permukaan yang keras,
bunyinya nyaring, dan bila dipatahkan, patahannya mengkilap dan berwarna hitam
seragam. Arang aktif mempunyai daya adsorpsi yang kuat terhadap gas, bahkan
organik, metal dan warna

19

7.2.5.3. Ukuran dan Jenis


Ukuran partikel karbon aktif mempengaruhi kecepatan adsorpsi, tetapi tidak
mempengaruhi kapasitas adsorpsi sedangkan yang mempengaruhi kapasitas adsorpsi
adalah luas permukaan karbon aktif per satuan aktif. Penggunaan karbon aktif untuk
pengolahan air minum atau air limbah ada 2 jenis yaitu serbuk dan butiran.
Kecepatan adsorpsi karbon aktif yang menggunakan serbuk lebih besar daripada
yang menggunakan butiran, demikian juga kecepatan adsorpsi yang menggunakan butiran
tergantung dari ukuran butiran tersebut, semakin kecil ukuran butiran, kecepatan
adsorpsinya semakin besar.
7.2.5.4. Penggunaan

Butiran: mengabsorpsi polutan air yaitu dengan cara mengalirkan air melewati karbon
aktif.

Serbuk: mencampur karbon aktif dengan air, setelah itu memisahkannya kembali
antara lain dengan cara pengendapan.

Keuntungan penggunaan karbon aktif berbentuk butiran yaitu dapat diaktifkan


kembali, walaupun jumlahnya berkurang.

20

7.2.5.5. Regenerasi
Karbon aktif yang dipergunakan untuk pengolahan air minum pada suatu saat
tidak dapat dipergunakan kembali karena daya serapnya sudah hilang. Daya serap
hilang terutama karena tertutupnya pori-pori oleh zat organik, untuk itu diperlukan
pengaktifan kembali.
Pengaktifan kembali dilakukan menggunakan suhu tinggi atau dibakar pada
proses pengaktifan kembali dengan proses pembakaran, sedangkan karbon yang hilang
terbakar, karbon yang hilang setiap kali mengaktifkan kembali dengan proses
pembakaran sekitar 10%. Pengaktifan kembali juga dapat dilakukan dengan
superheated steam yang mempunyai suhu diatas 500oC

21

7.2.5.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Pengolahan


Faktor faktor yang mempengaruhi hasil olahan air adalah:

Ketebalan lapisan media (waktu kontak)

Jenis karbon aktif

Ukuran butir

7.2.5.7. Efisiensi Penurunan Kandungan Zat


Penurunan kandungan zat atau polutan dalam pengolahan air menggunakan
karbon aktif terjadi akibat adanya penyerapan polutan oleh karbon aktif.

22

7.3 Instalasi Pengolahan Air Minum


tawas
Bak
Pengendap
Pendahuluan
Saringan
Kasar

Reaktor 1

Kapur

Reaktor 2

Maflok

Bak
Pengendap
Kaporit

Saringan
Pasir
Bak
Penampung
Sementara
Bak
Penampungan
Air Minum

Saringan
Masuk

23

Instalasi pengolahaan air dilengkapi dengan kapur,tawas,polimer,saringan pasir


dan kaprit. Unit-unit yang terdapat dalam gambar tersebut adalah :
Saringan Kasar
saringaan kasar berfungsi untuk memisahkan benda-benda yang berukur
relatif besar seperti daun,ranting yg diberasal dari air sungai yang akan
diolah sebelum air masuk ke dalam bak pengendapan pendahuluan air
tersebut.
Bak Pengendap Pendahuluan
Bak pengendap pendahuluan digunakan untuk mengendapkan partikelpartikel yang cukup besar yang lolos dari saringan kasar,air berada dalam
bak pengendap pendahuluan antara 1 hingga 8 jam selain itu jg berfungsi
sebagai umpan,dalam bak pengendap pendahuluan air sungai sudaah
dicampur dengan larutan kapur.
24

Selokan
berfungsi sebagai pengaduk,didalamnya dapat disusun batu yang
ditempatkan semakin kekanan semakin berjauhan,untuk menghasilkan
aliran turbulen dan laminer yg dimaksudkan agar air bercampur secara
cepat dan efektif dengan larutan tawas.pada suatu tempat terjadi bintikbintik kecil atau butir-butir endapan ditambahkan polimer sehingga butirbutir atau flok-flok terbentuk menjadi besar dan mudah mengendap.
Bak Pengendap
untuk mengendapkan semua pastikel yang ada,endapan yang terbentuk
disedot keluar menggunakan pompa lumpur.

25

Instalasi air minum tidak harus mengikuti diagram blok,instalasi yg dibuat


disesuaikan dengan kualitas air baku yang tersedia.

Kolom resin digunakan untuk menghilangkan/menurunkan kesadahan


apabila air baku yg digunakan mempunyai kesadahan yang tinggi.

kolom karbon aktif ditambahkan apabila air baku mengandung zat organik
terlarut yang akan diturunkan.

26

7.3. Syarat Kwalitas Air Minum

Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Air tanah sering mengandung zat besi(Fe) dan Mangan(Mn) cukup


besar,adanya kandungan tersebut menyebabkan warna air brubah menjadi
kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara,disamping
mengganggu kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang enak serta
menyebabkan warna kuning pd dinding bak dan bercak kuning pada
pakaian.

Menurut Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010.kandungan Fe dan Mn


yg diizinkan maksimum adalah 0,3ppm dan 0,4 ppm.

27

7.5. Penurunan Kadar Besi


7.5.1. Kriteria dan Dampak Fe
Kriteria air yang mengandung besi adalah :
a)

Air berwarna kuning kecoklat-coklatan

b)

Berbau amis

c)

Keruh

Pengaruh kandungan besi yang tinggi pada air adalah :


d)

Merusak hati

e)

Bercak-bercak kuning pada pakaian

f)

Penyumbatan pada pipa distribusi

28

7.5.2. Prinsip Pengolahan Fe


Prinsip pengolahan air yang mengandung besi adalah dengan oksidasi
dan pengendapan. Apabila kandungan Fe tinggi maka pengendapan
merupakan hal yang harus dilakukan, bila Fe rendah, maka dapat dilakukan
dengan saringan pasir. Untuk oksidasi dapat dilakukan dengan :
a)

Aerasi

b)

Larutan kaporit

c)

Gas klor

d)

Larutan KMnO4

29

7.6. Konservasi Air


Konservasi sumber daya air adalah upaya memelihara keberadaan serta
kerberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar senantiasa
tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan
makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.
Reklamasi air adalah pengolahan atau pemrosesan air limbah untuk dapat
digunakan kembali sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan memenuhi kriteria
kualitas air sesuai peraturan yang berlaku.
Daur ulang air adalah pemanfaatan air limbah yang telah di olah dan
dikembalikan ke dalam proses produksi. Pemanfaatan air adalah penggunaan air
limbah yang telah di olah untuk kegiatan yang lain seperti irigasi dan air
pendingin. Peningkatan kinerja sistem penyediaan air di lakukan dengan
mencegah terjadinya kehilangan air akibat kebocoran, atau perbaikan sisitem
sehingga jumlah air yang hilang mengalami penurunan.
30

7.7. Pengolahan Air Rumah Tangga


Rumah tangga memerlukan air bersih dan air minum yang perlu diolah
denganefisien. Persyaratan untuk air minum lebih berat dari air bersih.
Keterangan gambar
A : sumur
B : pompa
C : saringan pasir
D : tempat penampungan air
pencucian saringan pasir
E : saringan porous kasar
F : kran
T : saringan porous halus
Y : sinar ultra violet
P : tempat penampungan air minum
Q : air bersih untuk mandi dan mencuci
F : air yang telah disaring dari saringan
pasir
G : saringan pasir
K : karbon aktif
31

Sistem kerja instalasi yang digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut:


1.

Untuk menghasilkan air minum, pompa yang dihidupkan adalah pompa


B, sedangkan kran yang dibuka adalah kran F dan kran F .

2.

Untuk menghasilkan air bersih, pompa ysng dihidupkan adalah pompa


B, dan kran yang dibuka adalah kran F, F, F, F, dan F.

3.

Untuk mencuci saringan pasir, pompa yang dihidupkan adalah pompa B ,


sedangkan kran yang dibuka adalah kran F, F , F , dan F .

4.

Untuk pemeriksaan sampel biologi, air sampel diambil dari P (tempat


penampungan air minum)

32

33

Anda mungkin juga menyukai