Pengujian Karet
Tujuan utama pengujian karet adalah untuk
penjaminan kualitas, baik terhadap bahan baku (karet,
filler, dan aditif lainnya), kompon karet, maupun karet
vulkanisat.
Kadar air =
Metode pengujian :
Mula-mula cawan kosong dipijarkan dan
ditimbang beratnya (B), lalu dimasukkan sampel
dengan berat 5 g (C). Kemudian dipijarkan di atas
pembakar pembakar listrik sampai tidak ada asap
(biasanya sekitar 5 10 menit). Selanjutnya
dipijarkan lagi dalam mufle furnace pada suhu
550C selama 2 jam. Setelah didinginkan cawan
berisi sampel dimasukkan ke dalam desikator
selama 30 menit, lalu ditimbang dengan ketelitian
0,1 mg (A).
Mufle Furnace
Desikator
Pengujian
Kadar Kotoran
Kotoran adalah partikel yang tidak larut dan tidak
dapat melalui saringan 325 mesh. Adanya kotoran di dalam
karet yang relatif tinggi dapat mengurangi sifat dinamika
yang unggul dari vulkanisasi karet alam antara lain
timbulnya warna dan ketahanan retak lenturnya.
Kadar Kotoran = x 100%
Metode pengujian :
Sampel dengan berat 10 g (C) digiling pada Lab Mill
(celah roll 0,33 mm). Kemudian dicampur dengan terpentin
(250 ml) di dalam erlenmeyer dan ditambahkan peptiser (1
2 ml), lalu dihomogenkan dengan infrared selama 3 jam.
Setelah didinginkan selama 30 menit , larutan disaring
pada kertas saring ukuran 325 mesh dan berat (B), lalu
ditimbang kertas saring (A)
Lab Mill
Mooney Viscometer
Mooney Viscometer merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur pengaruh suhu dan waktu
terhadap viskositas dari karet. Pengukuran viskositas
mooney dilakukan berdasarkan pengukuran gesekan
(shearing) rotor(torque) pada karet padat yang
berfungsi sebagai tahanan yang diletakkan di atas
dan di bawah rotor yang dapat berputar.
Nilai viskositas mooney berbanding terbalik
dengan nilai plastisitas. Dimana semakin plastis
sampel karet maka viskositasnya makin rendah.
Capillary
Rheometer
Compression Set
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kemampuan
produk karet untuk kembali kebentuk semula setelah
diberi suatu tekanan.
Metode :
Sampel ditekan menjadi 25% dari ketebalan awalnya
menggunakan 2 plat baja, dalam waktu dan suhu
tertentu. Kemudian plat dilepaskan dan sampel dibiarkan
dingin selama 30 menit pada suhu ruang. Jika specimen
tidak berubah sama sekali , maka nilai compression set
100% dan jika kembali persis kebentuk semula nilai
compression set 0%. Semakin kecil nilai compression set
maka semakin baik material karet.
1
D. Pengujian Parameter
Lainnya
Pengujian Sifat Termal
Sifat termal bahan karet diuji dengan alat
Differential Scanning Calorimetry (DSC) dan
Thermogravimetric Analyzer (TGA). Teknik analisa
yang digunakan dengan DSC adalah pengukuran
perbedaan kalor yang masuk ke dalam sampel dan
pembanding(reference) sebagai fungsi suhu.
Thermogravimetric
Analyzer (TGA)
Pengujian Morfologi
Pengujian morfologi dimaksudkan untuk mendapat
gambaran topologi permukaan benda uji dalam skala
micron atau nano dengan resolusi sekitar 100. Alat uji
yang biasa digunakan adalah Scanning Electron
Microscopy (SEM). Alat ini merupakan jenis mikroskop
elektron yang menggunakan berkas elektron untuk
menggambarkan bentuk permukaan dari materal yang
dianalisis. Prinsip kerja SEM adalah penggambaran
permukaan benda uji dengan berkas elektron yang
dipantulkan dengan energi tinggi. Alat uji selain SEM
adalah Transmission Electron Microscopy (TEM).
Scanning Electron
Microscopy (SEM)
TERIMA KASIH