KELOMPOK VII
MO TMK
Nama Kelompok
03011223 Nurul Ulfa Septiani
03011224 Nyimas Tania Renata Putri
03011225 Okta Fitria Pakpahan
03011226 Olga Andrienne
03011227 Olivia Suritno
03011228 Putri Ayu Pramita
03011229 Phrily Isabell H.
03011231 Pratiwi Utami
03011232 Prinandita Saraswati
03011233 Priskila Madelyn Primauli
03011234 Putri Caesarini
03011235 Putri Maharani
LAPORAN KASUS
Seorang bayi laki lahir, secara operasi caesar
atas indikasi gawat janin dengan nilai APGAR
4/7. Riwayat ketuban pecah 30 jam.
Pemeriksaan fisik tampak, kesulitan bernafas,
sianosis, retraksi sela iga dan frekuensi jantung
100x/menit dan berat lahir 2300 g.
TERMINOLOGI
Gawat janin = kekhawatiran obstetris tentang keadaan
janin, yang kemudian berakhir dengan seksio sesarea
atau persalinan buatan lainnya.
APGAR = suatu metode untuk menilai kondisi kesehatan
bayi baru lahir sesaat setelah kelahiran.
Kesulitan bernafas = suatu keadaan dimana sesorang
mengalami gangguan dalam bernafas secara normal.
Sianosis = keadaan dimana kulit dan membran mukosa
berwarna
kebiruan
akibat
penumpukan
deoksihemoglobin pada pembuluh darah.
DAFTAR MASALAH
MASALAH
INTERPRETASI MASALAH
KESULITAN BERNAPAS
Asfiksia neonatorum.
APGAR 4/7
SIANOSIS
BJ: 2300 GR
PATOFISIOLOGI
Fetal
Distres
s
IUGR
Polyhidra
mnion
Hyperten
sive
disorder
Chronic
Maternal
Disease
Uteropla
cental
Insuff.
Facto
rs
antepartum
Sectio
caesare
a
Water
amniotic
rupture
>17Fetal
hours
Aspiratio
n
Syndrom
e
Neonnat
orum
Asphyxia
Hipoxi
a
Transcie
nt
Tachypn
ea of the
Newborn
Hyalin
e
Membr
an
Diseas
e
intrapartum
Low Birth
Weight
Cyanosis
CHD
Respirato
ry
Disorder
Hematol
ogic
Disorder
Infectio
us
Process
Fetal
Inmaturitie
s in
Placent
al
Unstable
body
temperatu
re
Respirato
ry
Digestiv
e
Kidney
Vascula
r
Factor
s
Matern
al
Syste
m
DIAGNOSIS
BBLR DENGAN ASFIKSIA
NEONATORUM
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan
kurang dari 2500 gram yang bisa menyebabkan
asfiksia neonatorum dimana bayi tidak dapat bernafas
spontan dan teratur segera setelah lahir.bayi dengan
riwayat gawar janin sebelum lahir, umumnya akan
mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Keadaan
tersebut juga dapat disertai dengan adanya
hipoksia,hiperkapnoe sampai asidosis
TATALAKSANA (Persiapan)
Dilakukan di atas permukaan resusitasi stabil
dan rata
Penghangat (overhead warmer)
Pencahayaan adekuat
Jam/stopwatch
Handuk hangat
Kasur & selimut (dari polyethylene)
Stetoskop neonatus
Oksimeter + probe neonatus
Lembar record resusitasi
Lembar check list alat & obat resusitasi
D. Peralatan intubasi
Laringoskop dengan daun lurus no. 0 (kurang bulan) , no.
1 (cukup bulan)
Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop
Pipa Endo Trakeal 2,5 ; 3 ; 3,5 ; 4 mm
Stilet, Gunting, Plester atau alat fiksasi pipa endrotrakeal.
Kapas alkohol
Alat pendeteksi CO2 atau kapnograf
Sungkup larings
E. Obat-obatan / bahan
Epinefrin 1 : 10.000 3mL atau ampul 10 mL.
Obat pengembang volume/plasma expander
salin normal
larutan ringer laktat
darah utuh O rH NEGATIF
Aqua steril
Kristaloid isotonik ( NaCl 0,9% atau Ringer
Laktat) penambah volume 100 atau 250 mL.
Natrium bikarbonat 4,25 (5mEq/10mL) ampul 10
mL.
Nalokson hidroklorida 0,4 mg/mampul
1mLatau 1,0mg/mL ampul 2mL.
Dextrose 10 %, 250 mL.
Larutan NaCl 0.95 untuk bilas.
TATALAKSANA BBLR
Dukungan respirasi
Termoregulasi
Menghangatkan dan memperthankan suhu
bayi terdapat beberapa cara yaitu:
Kangaroo mother care, kontak kulit anatra
bayi dan ibunya. Jika ibu tidak ada dapat
dilakukan oleh orang lain
Pemancar panas
Ruangan yang hangat
Inkubator
Berat
Bayi
34 C
33 C
11
1500-
minggu
1-10 hari
11
1-2 hari
minggu
3 hari
2000 gr
21002500 gr
>2500 gr
hari
32 C
3 3-5 minggu
hari
minggu
1-2 hari
>5 minggu
4 >4minggu
3 >3minggu
>2 hari
Pada Bayi prematur dan SGA (Small for Gestational Age) sangat
rentan terhadap hipoglikemi dengan sebab antara lain:
cadangan glikogen pada hati dan protein otot yang belum
adekuat
lemak tubuh yang diperlukan untuk mempertahankan suhu
tubuh
enzim untuk proses glukoneogenesis yang belum sempurna
Hipoglikemi pada neonatus sifatnya subtler, biasanya
bersama dengan adanya
sianosis,apnea,hipotermia,hipotonia,letargi dan kejang.
LAHIR
TATALAKSANA
ASFIKSIA
- Cukup bulan?
- Cairan ketuban jernih/tidakbercampur
mekonium?
- Bernafas/ menangis?
- Apakah tonus baik?
Tidak
- Tempatkan di bawah pemanas radian/infant
warmer
- Letakkan bayi terlentang posisi setengah
tengadah
- Bersihkan jalan napas
- Jaga kondisi tetap kering, beri stimulasi,
reposisi kepala
Ya
Perawatan Rutin
- Jaga tetap hangat
- Bersihkan/buka
jalan napas
- Keringkan
Tampak sianosis
Beri oksigen
Bernapas,
FJ > 100x/menit
& kulit
kemerahan
Perawatan Observasi
Kulit kemerahan
Sianosis menetap
Berikan ventilasi tekanan positif
FJ < 60x/menit
FJ > 60x/menit
Ventilasi efektif,
FJ > 100x/menit
& napas adekuat,
kulit kemerahan
Perawatan pasca
resustitasi
KESIMPULAN
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang ditemukan
pada Bayi laki-laki ini, kami menyimpulkan bahwa diagnosis
bayi ini adalah BBLR dengan Asfiksia neonatorum. Tatalaksana
yang diberikan pada bayi ini adalah:
pemberian termoregulasi dan perlindungan terhadap infeksi
cairan Dextrose 10% yg diencerkan dengan air steril (D10W)
dikuti dengan infus glukosa 6-8 mg/kg/min secara intravena.
Tindakan Resusitasi.
TERIMA
KASIH