Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LATAR
BELAKANG
Dalam perkembangbiakannya, sel harus
berkomunikasi dengan sel-sel lain dan
lingkungannya. Bentuk komunikasi ini
dinamakan interaksi sel atau komunikasi
antar sel. Komunikasi pada organisme
uniseluler dan multiseluler berperan untuk
menyadari kondisi lingkungan serta memberi
respon terhadap lingkungan, misalnya pada
sel tumbuhan, berperan dalam respon
terhadap cahaya, nutrisi, patogen dll
&
non-wired
system
(komunikasi
kimiawi)
sel
Posisi Reseptor
Reseptor :
Pada membran sel
Dalam sel :
dalam sitoplasma atau
inti sel
Reseptor di dalam sel target dan ligand
sinyal memasuki sel dan mengaktifasi sel
target.
Molekul sinyal harus merupakan molekul
yang kecil dan hidrofobik dan dapat berdifusi
menembus membran plasma.
Hubungan Antar
Sel
Cell Junctions
Occluding junctions
Tight junctions
(hanya vertebrata)
Septate junctions
(invertebrata)
Situs-situs pelekatan
intermediate filament
Cell-cell junctions
(desmosom)
Cell-matrix junctions
(hemidesmosom)
Anchoring junctions
Situs-situs pelekatan
filamen aktin
Cell-cell junctions
(adherens junctions)
Cell-matrix junctions
(focal adhesions)
Communicating junctions
Gap junctions
Chemical synapses
Plasmodesmata (hanya
tumbuhan)
Occluding junctions
Fungsi occluding junctions
adalah menghubungkan sel
epitel yang satu dengan sel
epitel yang lain, membagi sel
atas 2 domain yaitu domain
apikal dan basolateral,
mencegah protein membran di
domain apikal bergerak ke
domain basolateral, dan
menyegel ruang antar 2 sel
serta mencegah lalu lintas
molekul di ruang antar sel.
Anchoring junctions
Anchoring junctions
menghubungkan sitoskeleton suatu
sel ke sitoskeleton sel tetangganya
atau ke matriks ekstraseluler.
Anchoring junctions tersebar luas
dalam jaringan-jaringan hewan dan
paling melimpah dalam sel-sel
jantung, otot, dan epidermis.
Fungsi anchoring junctions adalah
menghubungkan sel dengan sel,
menghubungkan sitoskeleton 2 sel
yang berdampingan, menyatukan
sel dalam satu kesatuan kokoh,
dan menghubungkan sel dengan
matriks ekstraseluler.
Communicating junctions
Gap junctions merupakan celah sempit diantara
membran 2 sel atau dinding sel (sekitar 2-4 nm) yang
dihubungkan oleh channel protein. Gap junctions
disusun oleh connexon (12 satuan protein), connexon
tersusun atas 6 subunit connexin transmembran.
Komunikasi gap junctions juga dapat diregulasi oleh
sinyal-sinyal ekstraseluler. Contohnya adalah
neurotransmitter dopamine yang mengurangi kmunikasi
gap junctions diantara kelas neuron dalam retina
sebagai jawaban atas peningkatan dalam intensitas
cahaya.
Fungsi gap junctions adalah membolehkan jalan lintasan
ion-ion dan molekul-molekul kecil yang dapat larut dalam
air.
normal dan memberikan sifat yang unik pada kulit dari elastisitas,
daya rentang dan pemadatannya. Matriks ekstraseluler merupakan
komponen paling besar pada lapisan kulit dermis. Matriks
ekstraseluler dapat mempengaruhi bentuk sel, kelangsungan hidup
sel, perkembangbiakan sel, polaritas dan kelakuan sel. Sebagian
besar sel perlu melekat ke matriks ekstraseluler untuk tumbuh dan
berkembangbiak.
2 kelas utama makromolekul yang menyusun matriks ekstraseluler:
Rantai-rantai polisakarida pada kelas yang disebut
glikosaminoglikans (GAGs), yang biasanya ditemukan terhubung
secara kovalen dengan protein dalam bentuk proteoglikan dan
Fibrous proteins, yang meliputi kolagen, elastin, fibronektin, dan
laminin, yang memiliki fungsi struktural dan adhesif.
Komunikasi sel melalui beberapa tahap terjadi perubahan bentuk informasi pada
tahapan penyampaian sinyal ke target sinyal transduksi
Endokrin
Sel target jauh - hormon dibawa
melalui pembuluh darah
Parakrin
Mediator local - mempengaruhi sel
target tetangga dirusak oleh suatu
enzim ekstraselular atau diimobilisasi
oleh ECM
Autokrin
Sel responsif terhadap substansi yang
dihasilkan oleh sel itu sendiri
Sinaptik
Penyampaian sinyal dapat dilakukan
dengan cara protein dari suatu sel
berikatan langsung dengan protein lain
pada sel lain.
Penyampaian Sinyal
2 Tipe Reseptor
Ada 2 tipe reseptor yaitu reseptor
intraseluler dan reseptor permukaan sel.
Reseptor intraseluler ada yang lambat
(mengubah ekspresi gen) dan cepat
(mengubah fungsi protein).
Contoh reseptor intraseluler yang cepat
adalah sinyal gas nitrat oksida yang
berikatan secara langsung dengan enzim
dibagian dalam sel target.
Stomata
Ion Ca2+ sel penutup mengatur diameter
stomata
Diameter mengecil jika tekanan turgor turun
pada sel penutup
Suhu tinggi & humiditas rendah, pelepasan
asamabsisat (ABA) ion channel Ca2+
terbuka Ca2+ masuk Ca2+ sitosol naik ion
K+ keluar sel tekanan turgor turun
Auksin Sinyaling
Sitokinin Sinyaling
2. Komunikasi endokrin
hormon dan faktor pertumbuhan
mencapai sel melalui pembuluh darah
3. Komunikasi parakrin
produk-produk sel berdifusi ke dalam
CES untuk mempengaruhi sel-sel
disekitarnya yang mungkin terletak agak jauh
Bentuk lain :
- Komunikasi otokrin
sel mensekresi perantara kimia yang
dalam situasi tertentu berikatan dengan
reseptor di sel yang sama
- Komunikasi jukstakrin
perantara kimia dari satu sel diikat oleh
reseptor pada sel yang lain dan
menyebabkan kedua sel berikatan
* Dependen kalsium-fosfolipid :
Protein kinase C (7 subspesies)
Protein G
AMP Siklik
- AMP Siklik adalah 35-monofosfat siklik
- Dibentuk dari ATP oleh kerja enzim adenil
siklase
- AMP Siklik diubah menjadi 5-AMP yang
secara fisiologik tidak aktif oleh kerja enzim
fosfodiesterase
- AMP Siklik mengaktifkan protein kinase yang
dependen nukleotida siklik (protein kinase A)
yang mengkatalisis fosforilasi protein
merubah konformasi dan aktivitasnya
GMP Siklik
- Guanosin Monofosfat siklik (cGMP) penting
pada penglihatan
- Cahaya bekerja pada rodopsin di sel-sel batang,
rodopsin berikatan dengan fosfodiesterase
mempercepat perubahan cGMP menjadi 5-GMP
- Pembentukan cGMP dikatalisa oleh enzim Guanilil
Siklase diaktifkan oleh Oksida Nitrat (NO) dan
senyawa-senyawa yang mengandung NO
- Terdapat saluran-saluran ion yang diatur oleh cGMP
dan cGMP mengaktifkan kinase dependen GMP siklik
yang menimbulkan sejumlah efek fisiologik