Anda di halaman 1dari 16

KALIMAT EFEKTIF

KALIMAT EFEKTIF

Definisi kalimat Efektif


Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun menurut pola
struktur yang benar sesuai dengan situasi yang menyertainya.
Orang yang membaca kalimat efektif dan yang
mendengarkannya langsung dapat memahami dengan mudah
dan tepat.
Kalimat efektif itu sederhana dan hemat kata.
Seperti contoh.

Perbedaan kalimat efektif dan kalimat


tidak efektif
Kalimat tidak efektif

Kalimat efektif

Para siswa di sekolah ini


mendirikan dengan penuh
antusias,bergelora,berseman
gat,dan bergairah,serta tekad
yang bulat penanggulangan dan
pencegahan,penyalahgunaan
obat setelah mendengarkan
secara tekun dan
bersungguh-sungguh ceramah
dokter dari badan narkotika
nasional tentang bahayanya
penyalahgunaan obat.

Mereka menyelesaikan dengan


meyakinkan dan baik serta
dengan sangat memuaskan
semua soal-soal ujian dalam
waktu sembilan puluh menit.

Para siswa di sekolah ini


mendirikan dengan bulat
hati posko penanggulangan
dan pencegahan
penyalahgunaan obat setelah
mendengarkan secara
seksama ceramah dokter
dari badan narkotika nasional
tentang bahaya
penyalahgunaan obat.

Mereka menyelesaikan
dengan baik semua soalsoal ujian dalam waktu
sembilan puluh menit.

Kesepadanan
dan kesatuan

keparalelan
Syarat-syarat
kalimat
efektif

Ketegasan dan
keutamaan

kehematan

variasi

Syarat-syarat Kalimat
Afektif
Kesepadanan dan kesatuan
antara struktur bahasa dabjalan
pikiran yang logis
Kesejajaran (Pararelisme) untuk
tujuan efektivitas tertentu
ketegasan dalam menonjolkan
pikiran utama
Kehematan dalam pilihan kata
Kevariasian dalam penyusunan
kalimat

Kesepadanan dan kesatuan


Kesepadanan adalah kemaksimalan struktur
bahasa untuk mendukung gagsan atau ide yang
dikandung, untuk itu yang harus di perhatikan.
1. Setiap kalimat mayor harus memiliki subyek
dan predikat.
Contoh :
Mereka membicarakan masalah batas studi.
Kalimat di atas memiliki S,P,O yaitu fungsi S diisi
oleh kata mereka, fungsi P oleh kata
membicarakan, dan fungsi O diisi oleh frasa
masalah batas studi.

2. Ide pokok
Dalam menyusun kalimat kita harus
mengemukakan
pokokinikalimat
tersebut.
Perhatikan
contohide
berikut
:
Ia ditembak mati ketika masih dalam tugas
militer.
Ia masih dalam tugas militer ketika di tembak
mati.
Ide pokok dalam kalimat 1 ia ditembak mati.
Ide pokok dalam kalimat 2 ialah ia masih
dalam tugas militer. Oleh sebab itu ia
ditembak mati menjadi induk kalimat dalam
kalimat 1, sedangkan ia masih dalam tugas
militer menjadi induk kalimat dalam kalimat 2.

3. Penggabungan dengan yang,dan


Penggabungan kalimat dengan kata hubung yang
atau dan (kata yang untuk menghsilkan klimat
dengan klausa bertingkat, sedangkan kata dan
untukmenghasilkan kalimat yang setara.
Seperti contoh :
Ujian berlangsung selama dua minggu.
Ujian dimulai pada 4 januari 2004.
Kalimat di atas di gabungkan menjadi kalimat berikut :
Ujian berlangsung selama dua minggu dan di mulai
pada 4 januari 2004.
Atau
Ujian yang dimulai pada 4 januari 2004 berlangsung
selama dua minggu.

Kesejajaran (Pararelisme)
(pararelisme) dalam kalimat ialah penggunaan bentukbentuk bahasa yang sama atau kostruksi bahasa yang
sama yang dipakai dalam susunan serial. Jika suatu ide
dalam kalimat dinyatakan dengan frase (kelompok
kata ),maka ide-ide lain yang sederajat harus dinyatakan
Perhatikanlah contoh berikut
! frase.
dengan
Penyakit Alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua
yang paling mengerikan dan berbahaya, sebab
pencegahan dan cara mengobatinya tak ada yang tau!
Dalam kalimat diatas ide yang sederajat ialah kata
mengerikan dengan berbahaya dan kata pencegahan
dengan cara mengobatinya. Oleh sebab itu,bentuk yang
dipakai untuk kata kata yang sederajat dalam kalimat di
atas harus sama (pararel), sehingga kalimat itu kita tata
kembali menjadi kalimat di bawah ini.
Penyakit alzhaimer alias pikun adalah satu segi usia tua
yang paling mengerikan dan membahayakan, sebab
pencegahannya dan pengobatannya tak ada yang tau!.

Ketegasan dalam kalimat


seorang pembicara biasanya akan member penekanan pada pembagian kalimat
dengan memperlambat ucapan, meninggikan suara,dan sebagainya pada bagian kalimat
tadi. Ada babarapa cara untuk member penekanan dalam kalimat antara lain:
Perhatikan contoh- contoh berikut ini !
Prof.Dr.Herman Yohanes berpendapat, salah satu indicator yang menunjukan tidak
efisiensinya Pertamina adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai
Pertamina dengan produksi minyaknya.
Salah satu indikator yang menunjukan tidak efisiensinya Pertamina, menurut pendapat
Prof.Dr.Herman Yohanes adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai
Pertamina dengan produksi minyaknya.
Kalimat 1,dan 2 menunjukan bahwa ide yang dipentingkan diletakkan dibagian depan
kalimat.Dengan demikian walaupun ketiga kalimat mempunyai pengertian yang sama
tetapi ide pokok menjadi berbeda.
Perhatikan juga contoh di bawah ini !
Di Nusa Dua Bali, Senin pekan lalu Direktur Utama PLN Ir.Sardjono memberi
sambutan pada pembukaan pertemuan kelompok kerja mengenai masa depan kelistrikan
di negara ASEAN.
Kalimat 3 menekankan pada keterangan tempat dan keterangan waktu.

Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif merupakan kehematan dalam
pemakaian kata, frase atau bentuk lainnya yang dianggap tidak
diperlukan.
Pengulangan Subjek Kalimat
Perhatikan contoh-contoh berikut :
Pemuda itu segera mengubah rencananya setelah dia bertemu
dengan pemimpin perusahaan itu.
Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi :
Pemuda itu segera mengubah rencana setelah bertemu dengan
pemimpin perusahaan itu.

Kevariasian
Kelincahan dalam penulisan tergambar dalam struktur
kalimat yang dipergunakan. Ada kalimat yang pendek,dan
ada kalimat yang panjang.Itulah yang disebut kevariasan
dalam kalimat efektif.
1. Variasi dalam pembukaan kalimat
Dalam variasi pembukaan kalimat, sebuah kalimat dapat
dimulai atau dibuka dengan 1) frase keterangan (keterangan
waktu,tempat,cara), 2) frase benda, 3) frase benda, 4)
partikel penghubung dan sebagainya.
Perhatikan contoh-contoh berikut !
.Gemuruh suara teriakan serempak penonton ketika
penyerang tengah menyambar umpan dan menembus jala
kiper pada menit kesembilan belas.
Kalimat di atas dimulai dengan frase keterangan cara.

2. Variasi dalam pola kalimat


Untuk efektivitas kalimat dan untuk menghindari suasana monoton yang
dapat menimbulkan kebosanan pola kalimat subjek-predikat-objek dapat
diubah menjadi predikat-objek-subjek atau yang lainnya.
Perhatikan contoh berikut ini !
Dianggap peristiwa itu sebagai satu rentetan kesewenangan oleh
penduduk desa sugiwaras. (O-P-S)
Dikatakan oleh Menlu Muchtar bahwa tukar pikiran itu sangat bermanfaat.
(P-S-O)
Peristiwa itu oleh orang banyak tidak dapat dimengerti. (O-S-P)
3. Variasi dalam jenis kalimat
Untuk mencapai efektivitas sebuah kalimat berita atau penyataan dapat
dinyatakan dalam kalimat tanya atau kalimat perintah.
Perhatikan contoh berikut ini !
Kita harus berhati-hati memakai bahan bakar dan energi dalam negeri!
Dapatkah kita melaksanakan pembangunan sesuai dengan program ?

KESIMPULAN
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang di susun menurut pola struktur yang benar
sesuai dengan situasi yang menyertainya.
Perhatikan contoh kalimat berikut :
Mereka menyelesaikan dengan meyakinkan dan baik serta dengan sangat
memuaskan semua soal-soal ujian dalam waktu Sembilan puluh menit.
Kalimat di atas berubah menjadi :
Mereka menyelesaikan dengan baik semua soal-soal ujian dengan waktu
Sembilan puluh menit.
2. Sebuah kalimat efektif haruslah di susun secara sadar untuk mencapai daya
informasi yang di inginkan oleh penulis terhadap pembacanya.
3. Persyaratan-persyaratan yang perlu di perhatikan dalam membuat kalimat
efektif yaitu :
a. Kesepadanan dan kesatuan.
b. Kesejajaran bentuk-bentuk bahasa yang di pakai.
c. Penekanan untuk mengemukakan ide pokok.
d. Kehematan dalam menggunakan kata.
e. Kevariasian dalam struktur kalimat.

Anda mungkin juga menyukai