Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI KASUS

OBSTETRI
ABORTUS INKOMPLET
Pembimbing
Dr. Hari Suprapto, Sp.OG

IDENTITAS
Nama
Umur
Alamat

: Ny.M
: 42 tahun
: Kebakalan Rt 02/03
Karanganyar
Tanggal masuk : 05 Desember 2010
Dirawat di
: VK
No CM
: 816848

ANAMNESIS

(tgl 05/01/2010 pkl 00.10)

Pasien kiriman PKM Karangsambung


dengan keluhan adanya perdarahan
prongkol2 dari jalan lahir tadi malam.
Pasien merasa telat datang bulan
kurang lebih sejak 2 bulan yll, akan
tetapi pasien tidak menyadari kalau
dirinya sedang hamil.

Riwayat Obstetri
Seorang G6P5A0, 42 tahun, hamil .
Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
HPM: 12 November 2009
Siklus : 30 hari
HPL : 04 Januari 2010
Lama haid : 7 hari
UK : 41 minggu

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Hipertensi (-), DM (-),
Sakit jantung (-), Operasi
sebelumnya (-)

Pemeriksaan
K.U. : Tampak lemah, CM, tidak anemis.
Vital Sign : T : 120/80 mmHg, N : 84
x/mnt, R : 20 x/mnt, t : afebris
Palpasi : abdomen supel, tfu 2 jari
bawah pusat, ballotemen (-), C/P dbn.
Px. Dlm. : v/u tenang, seviks terbuka 2
jari.
Corpus uteri setinggi 2 jari bawah pusat,
STLD (+), AK (+).

Laboratorium
Hb : 10,2
CT : 5
AL : 23.000 BT : 3
AT : 193.000
Gol : A

Diagnosis
Abortus Inkompletus

Terapi
Dilakukan Kuretasi

LANDASAN TEORI
Definisi
suatu ancaman atau pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan, dan
sebagai batasan digunakan
kehamilan kurang dari 20 minggu
atau berat anak kurang dari 500
gram.

Etiologi
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, faktor-faktornya :
1. Kelainan kromosom, misal: trisomi, poliploidi dan kelainan
kromosom seks
2. Lingkungan di dalam shim kurang baik
3. Pengaruh dari luar (radiasi, virus, obat-obatan)

. Kelainan pada placenta


Misal: kelaman arteri pada hipertensi
oksigenasi
placenta. terganggu
timbul gangguan pertumbuhan
mengakibatkan janin mati.
. Penyakit ibu (tifus abdominalis, pneumonia, pielonefritis,
malaria)
Kelainan traktus genitalis (mioma uteri, retroversio uteri,
kelainan bawaan uterus)

Patologi
Etiologi (misal: kelainan placenta pads kasus hipertensi kronis yang
terdapat kelainan arteri)
terjadi perdarahan.
P a d a d e c id u a b a s a lis t e r ja d i p e n d a r a h a n

T e r ja d i n e c r o s u s ja r in g a n s e h in g g a b u a h k e h a m ila n t e r le p a s s e b a g ia n / s e lu r u h n y a

M e r u p a k a n b e n d a a s in g

U s ia k e h a m ila n < 8 m g g
M u d ig a h d ik e lu a r k a n
s e lu r u h n y a k a r e n a v illi
k o r ia le s b e lu m
m e n e m b u s d e s id u a

U te ru s b e rk o n tra k s i

8 - 14m gg
V illi k o r ia le s m e n e m b u s
d e s id u a le b ih d a la m
s e h in g g a a d a s is a p la c e n t a
m e n g a k ib a t k a n p e n d a r a h a n

> 14m gg
K e t u b a n p e c a h , ja n in k e lu a r ,
p la c e n t a la h ir
B u a h k e la m in b e r u p a :
- b lig t e d o v u m
- la h ir h id u p
- la h ir m a t i
M o la k ru e n ta , k a rn o s a
tu b e ro s a . F e tu s c o m p re s s u s
m e n ja d i fe t u s p a p ir a e s e u s
m a s e ra s i

Macam-macam Abortus
1. Abortus Komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang
dari 20 minggu.
2. Abortus Inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang
tertinggal.
3. Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang
telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di
dalam rahim.
4. Abortus Iminens
Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vaginam, sedangkan
jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.
5. Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal
dalam kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi
seluruhnya masih dalam kandungan.
6. Abortus Habitualis
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih.

Tatalaksana Abortus
1. Abortus Komplet
Tidak memerlukan penanganan penanganan khusus, hanya apabila
menderita anemia ringan perlu diberikan tablet besi dan dianjurkan supaya
makan makanan yang mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.
2. Abortus Inkomplet
Bila disertai dengan syok akibat perdarahan maka pasien diinfus dan
dilanjutkan transfusi darah. Setelah syok teratasi, dilakukan kuretase, bila
perlu pasien dianjurkan untuk rawat inap.
3. Abortus Insipiens
Biasanya dilakukan tindakan kuretase bila umur kehamilan kurang dari 12
minggu yang disertai dengan perdarahan.
4. Abortus Iminens
Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam
pengobatan karena cara ini akan mengurangi rangsangan mekanis dan
menambah aliran darah ke rahim. Ditambahkan obat penenang bila pasien
gelisah.
5. Missed Abortion
Dilakukan kuretase. hati hati karena terkadang plasenta melekat erat pada
rahim.

Anda mungkin juga menyukai