Anda di halaman 1dari 25

PEMAS ARAN JAS

KEPELABUHANAN

PENGENALAN PETIKEMAS

Petikemas (container) merupakan


satu kemasan yang dirancang khusus
dengan
ukuran
tertentu(standar
ISO),dapat
dipakai
berulang
kali,dipergunakan menyimpan dan
sekaligus mengangkut muatan yang
ada didalamnya.

JENIS PETIKEMAS

General cargo
Thermal
Tank
Dry Bulk
Platform
Specials

Istilah Biaya Pergerakan Petikemas

1.Terminal Handling Charge(THC)


2.FCl(Full Container Load)
3.LCL(Less Container Load)
4.Demurrage
5.Detrention
6.Deposit
7.Repair

STUDI KASUS

1.

Ada 3 ( tiga ) unit kapal, yang akan melakukan kegiatan muat


bongkar di pelabuhan Indonesia, sebagai petugas di bidang
pemasaran pada perusahaan dimana Saudara bekerja
diminta menghitung penanganan yang paling efektif dan
efisisen untuk ditawarkan/dipasarkan menangani cargo
handling kapal-kapal tersebut ditinjau dari aspek biaya dan
waktu!
Perhatikan aspek persaingan antar negara ASEAN dan antar
pelabuhan di Indonesia, perusahaan Saudara harus mampu
merebut pasar jasa kepelabuhanan ini!

2.

Kapal-kapal tersebut adalah :


a. Kapal container A yang membongkar 720 Teus Container
FCL dan memuat 540 Teus Container LCL, dengan
ketersediaan 2 Gantry crane di pelabuhan itu.
b. Kapal General Cargo B yang akan membongkar 10.000
ton beras dalam karung (loose cargo) dengan total 4 gang
buruh dan memuat 5.000 ton Steel Construction dengan 3
gang buruh.
c. Kapal Bulk Carrier C, akan membongkar Wheat flour
(Gandum Curah) sebanyak 30.000 ton, dan hanya
tersedia 2 (dua) Grain elevator di pelabuhan itu.

Data dari INSA ( Indonesian National Shipowers Association ) menunjukkan


bahwa kemampuan menangani kapal di perlabuhan masih rendah,
disebabkan oleh antara lain birokerasi, peralatan yang belum
memadai,sarana pelabuhan yang kurang serta kemampuan buruh
terbatas.

Ratio waktu
berlabuhIdeal
kapal dapat
dilihat Riil
dari tabel berikut
Jenis berlayar
Kapal danKondisi
Kondisi
ini :

General Cargo

1 : 1,3 hari

1 : 2,1 hari

Container

1: 0,8 hari

1 : 1,7 hari

Bulk Carrirer

1: 1,7 hari

1 : 1,8 hari

Kemampuan muat bongkar 1 gang buruh / 1 gantry / 1 bulk elevator


1. General Cargo (muatan karung = 20 ton per jam dan steel construction =
30 ton per jam
2. Gantry Crane Container = 30 unit container / jam
3. Bulk / Grain elevator = 100 ton / jam

Sesuai data dari JICA ( Japan International Coorporation Agency ),


biaya penangan Container di beberapa negara ASEAN adalah sbb :
Negara

Container 20 Container 40

Indonesia

US $ 150

US $ 240

Singapore

US $ 110

US $ 160

Malaysia

US $ 100

US $ 140

Thailand

US $ 60

US $ 100

Container
=

= memasuki waktu ideal


General Cargo =
=
= mlbihi waktu ideal & riil
Bulk Carrier =

mlbihi waktu ideal & riil

DWELLING TIME

Waktu Riil

Perkiraan Waktu
Bongkar Muat

Jenis Kapal

Waktu Ideal

Gerneral Cargo

1,3 hari

2,1 hari

0,873 hari

Container

0,8 hari

1,7 hari

7,5 hari

Bulk Carrier

1,7 hari

1,8 hari

6,25 hari

HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Kapal Container A

Dalam kasus ini waktu yang telah ditentukan untuk bongkar muat memasuki
waktu idealnya, yaitu 0,873 hari. Namun, masih ada hal-hal yang harus diperhatikan
seperti birokrasi dalam pengurusan surat-surat yang kita ketahui memerlukan waktu
yang cukup lama dan proses yang berbelit-belit, sehingga dapat menyebabkan
keterlambatan keberangkatan kapal.
Kapal General Cargo B

Dalam kasus ini waktu melebihi waktu riil maupun ideal sedangkan apabila kita
melakukan penambahan gang buruh, maka provit yang didapat akan lebih sedikit.
Kapal Bulk Carrier C

Dalam kasus ini waktu yang diperlukan untuk pembongkaran muatan gandum
curah sebanyak 30.000 ton adalah 6,25 hari melebihi waktu ideal dan riil.

Kesimpulan
a. - Pengurusan birokrasi surat-surat kapal dan muatan.
- Memastikan keadaan crane sehingga pembokaran dapat
bekerja optimal.
b. - Pelatihan TKBM ( memerlukan SDM yang terampil dan
kompeten di bidangnya).
- Penambahan gang buruh dapat menjadikan bongkar
muat
sesuai kondisi riil namun tentunya memerlukan biaya
ekstra
untuk penambahan itu.
c. - Penambahan grain elavator.
- Menggunakan sistem bongkar dengan menggunakan
sliny.
- Penurunan tarif sebagai bahan promosi.

GENERAL CARGO CONTAINER

General cargo container adalah petikemas yang


dipakai untuk mengangkut muatan umum ( general
cargo ).
Petikemas yang termasuk dalam general cargo
adalah:
a. General purpose container.
b. Open-side container.
c. Open-top container.
d. Ventilated container.

THERMAL CONTAINER
Thermal Container adalah petikemas
yang dilengkapi dengan pengatur
suhu untuk muatan tertentu.
Petikemas yang termasuk
kelompok thermal container adalah :
a.Insulated container.
b.Reefer container.
c.Heated container.

TANK CONTAINER

Tank container adalah tanki yang ditempatkan


dalam
kerangka
peti
kemas
yang
dipergunakan untuk muatan cair ( bulk liquid )
maupun gas ( bulk gas ).

DRY BULK CONTAINER


Dry bulk container adalah general purpose
container yang dipergunakan khusus untuk
mengangkut muatan curah ( bulk cargo )

Platform Container
Platform container adalah petikemas yang
terdiri dari lantai dasar. Petikemas yang
termasuk jenis ini adalah:
a. Flat Rock container.
b. Platform based container.

Specials Container

Specials
container
adalah
petikemas yang khusus dibuat
untuk muatan tertentu, seperti
petikemas untuk muatan ternak
(cattle container) atau muatan
kendaraan (car container).

TERMINAL HANDLING CHARGES


Terminal handling charges adalah biaya handling
FCL container di pelabuhan atas kegiatan.
a. Menerima petikemas dari kapal
b. Marshalling
c. Stacking dan restacking
d. Menyerahkan kepada consignee
e. Menerima petikemas dari shipper
f. Menyerahkan petikemas ke kapal

FCL
FCL/FCL = House to house (FCL=Full container load
artinya barang di dalam container milik 1 shipper/1
consignee).
Pelayaran bertanggung jawab sejak dari CY (container
Yard) di pelabuhan muat, sampai dengan CY di
pelabuhan bongkar.
Kewajiban shipper adalah pick up empty (M/T) container
dan stuffi ng (mengisi barang ke dalam petikemas di
CFS (container freight station) dan Haulage container
ke CY.
CY

FCL

Kapal

LCL SERVICE CHARGE


LCL service charge adalah biaya yang harus
dibayar oleh pemilik barang untuk handling LCL
container di pelabuhan, seperti stuffing, unstuffing,
delivery, receiveng, dan pemakaian alat mekanik,
seperti lift on/lift off, LCL service charge sama
seperti biaya OPP/OPT pada breakbulk cargo.
LCL

CPS

CY

Kapal

DEMURRAGE

Demurrage adalah denda yang harus dibayar


oleh pemilik barang karena pemakaian
petikemas melebihi free time, yakni waktu
yang
diberikan
oleh
pelayaran
untuk
mengosongkan
atau
mengembalikan
petikemas setelah dibongkar dari kapal.
Apabila waktu yang ditentukan terlewat maka
pemilik barang dikenakan demurrage.

DETENTION
Detention adalah denda yang harus dibayar oleh
pemilik barang apabila pengembalian petikemas
atau peralatan petikemas, seperti chassis/prime
mover melewati waktu yang diizinkan. Container on
chassis dihitung mulai dipakai dari depot pelayaran
atau UPTK.

DEPOSIT
Deposit adalah sejumlah uang yang diserahkan oleh
consignee kepada agen pelayaran sebagai jaminan
pada waktu meangambil petikemas dari CY. Jaminan
diperlukan oleh agen pelayaran atas kemungkinan
kekurangan pembayaran demurrage/detention dan
untuk jaminan perbaikan petikemas apabila
ternyata waktu petikemas kosong dikembalikan
terdapat kerusakan. Jaminan akan diperhitungkan
dengan seluruh biaya yang harus dibayar oleh
pemilik barang dan apabila jaminan lebih besar
maka sisanya akan dikembalikan.

REPAIR/CLEANING
Pada waktu MT container dikembalikan ke depot, pemilik
barang harus membayar biaya cleaaning dan repair
(minor damage). Di Indonesia, kebiasaannya aalah
membebankan biaya tersebut secara pukul rata tanpa
memperhatikan apakah benar petikemas tersebut perlu
dibersihkan dan diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai