Anda di halaman 1dari 18

Oleh:

KUNTJOJO
D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang
2008
10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

1. Menurut para orang tua


a. Masa yang bermasalah
b. Masa bermain

2. Menurut para pendidik


Masa pra sekolah (preschool age)

3. Menurut para psikolog


a.
b.
c.
d.
e.
f.

10/03/16

Masa negatif
Masa berkelompok
Masa menjelajah
Masa bertanya
Masa meniru
Masa kreatif

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

10/03/16

EARLY CHILDHOOD
PRESCHOOL AGE

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

1. Pada masa kanak-kanak awal, ada fenomena


yg banyak terjadi pada anak-anak, yaitu
TEMPER TANTRUM.
2. Temper tantrum adalah luapan emosi yang
meledak-ledak dan tidak terkendali.
3. Menurut Martina Rini S.T., temper tantrum
sering terjadi pada anak yang aktif dengan
enerji yang banyak dan juga pada pada yang
dianggap sulit.

10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

4.Karakteristik anak yang dianggap sulit


adalah:
a. Memiliki kebiasaan makan, tidur, dan
buang air besar tidak teratur.
b. Sulit menyesuaikan diri dengan halhal yang baru.
c. Suasana hatinya sering
negatif.mudah terprovokasi.
d. Sulit dialihkan perhatiannya.

10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

a. terhalanginya keinginan;
b. lelah, lapar, atau sakit, stres.
c. pola asuh orang tua:
1) terlalu menmanjakan anak;
2) terlalu melindungi anak;
3) tidak konsisten

10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

a. Temper tantrum merupakan bagian dari proses


perkembangan. Dengan demikian temper
tantrum merupakan hal yang biasa terjadi pada
anak-anak.
b. Sebagai bagian dari proses perkembangan
maka pada saatnya nanti gejala ini akan hilang
dari diri anak.
c. Namun demikian akan lebih baik jika gejala
tersebut tidak terjadi karena berkenaan dengan
perkembangan emosi dan juga menimbulkan
masalah bagi keluarga.
10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

a. Mencegah terjadinya tantrum (preventif)


1) Menganalisis adakah anak memiliki ciri-ciri yang
memudahkan terjadinya temper tantrum
2) Dilakukan dengan menghindari atau mencegah faktorfaktor yang dapat menjadi penyebab temper tantrum

b.Menangani anak yang temper tantrum (kuratif)


1) Mengendalikan diri agar emosi tidak terpancing oleh ulah
anak yang tantrum;
2) Memastikan bahwa perilaku anak tidak berlebihan dan
mengganggu lingkungan.
3) Jika perilaku anak masih terkendali, peluk dia dengan
penuh kasih sayang tetapi jika perilaku anak suadh
berlebihan, orang tua hendaknya berusaha ada di dekat
anak.
10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

c. Menangani anak pasca temper tantrum


1) Meskipun perilaku yang timbul begitu
merepotkan, orang tua jangan menghukum,
menyindir, atau menasihasti anak karena tak
akan digubris anak.
2) Berikan anak perhatian dan rasa aman.
3) Evaluasi mengapa tantrum tersebut sampai
terjadi

10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

10

1. Anak sudah dapat memahami norma-norma


yang berlku;
2. Anak mulai belajar mentaati norma-norma
yang berlaku;
3. Anak mulai menyadari hak dan kepentingan
pihak lain;
4. Anak dapat bermain bersama dengan temantemannya berdasarkan aturan tertentu.

10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

11

1.

Teori tentang bermain


a. Teori rekreasi : anak bermain untuk mendapatkan
kegembiraan.
b. Teori pelepasan tenaga : anak bermain sebagai
upaya melepaskan tenaga yang lebih, yang jika tidak
dilepaskan menyebabkan beban psikologis.
c. Teori atavistis / teori rekapitulasi : anak bermain
sebagai wujud pengulangan apa yang pernak
dilakukan oleh nenek moyangnya.
d. Teori biologis : kegiatan bermain merupakan
persiapan anak menghadapi kehidupan sebenarnya
di waktu mendatang.

10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

12

2.Fungsi permainan
a. PENDIDIKAN SOSIAL : dengan bermain anak belajar hidup bersama dengan orang lain berdasarkan normanorma yang berlaku.
b. PENGENALAN KEMAMPUAN SENDIRI : dengan bermain
anak dapat mengenal kemampuan dirinya jika dibandingkan dengn anak lain.
c. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN : dengan bermain anak
mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya.
d. EKSPERIMEN DAN EKSPLORASI : dengan bermain anak
dapat menyalurkan keinginannya untuk melakukan eksperimen dan juga penjelajahan terhadap lingkungannya.
e. PENGALAMAN AFEKTIF : dengan bermain anak memperoleh berbagai pengalaman, baik yang positif maupun yang
negatif yang berguna bagi perkembangan kepribadiannya.
10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

13

3.Jenis-jenis permainan
a. PERMAINAN FANTASI : permainan yg berguna untuk
b.

c.
d.
e.
f.

10/03/16

mengembangkan daya fantasi.


PERMAINAN FUNGSI : permainan yg bermanfaat
untuk melatih berbagai fungsi, baik fisik maupun
psikis.
PERMAINAN PERANAN : permainan yang dila-kukan
dg memerankan peran-peran tertentu.
PERMAINAN PRESTASI : permainan yg dilaku-kan
dg berusaha menjadi pemenang.
PERMAINAN KONSTRUKSI : permainan yg di
dalamnya ada akativitas membentuk sesuatu.
PERMAINAN DISTRUKSI : permainan yg dila-kukan
dg membongkar atau merusak alat permainan.

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

14

4. Tahap-tahap aktivitas bermain anak


a. Anak bermain sendiri dg tangan, kaki,
dst.
b. Anak bermain sendiri dg alat-alat
permainan.
c. Anak bermain dg teman-temannya
tanpa disertai peraturan.
d. Anak bermain dg teman-temnnya
berdasarkan peraturan yg berlaku.

10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

15

1. Sulit makan
2. Sulit bicara
3. Sulit mandi
4. Sulit bangun pagi
5. Sulit tidur malam
6. Sulit sikat gigi
7. Sulit diajak ke dokter
8. Sulit diberi tahu
9. Sulit bersosialisasi
10. Sulit dilepas saat sekolah
11. Sulit tidur siang
10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

16

1. Mampu membersihkan badan sendiri pada


saat buang kotoran;
2. Mempunyai pengertian sederhana tentang
realitas fisik dan sosial;
3. Mempunyai pengertian tentang yang benar
dan salah;
4. Mampu mengenal perbedaan jenis kelamin.

10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

17

10/03/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

18

Anda mungkin juga menyukai