Anda di halaman 1dari 9

PENYAKIT JANTUNG

KORONER
A. A. NGURAH MANIK ADITYASWARA
H1A012001

EPIDEMIOLOGI
Pada tahun 2012, tiga penyakit yang paling banyak
menimbulkan kematian adalah penyakit tidak menular,
yakni penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit
paru obstruktif kronis.
PJK 7,4 jt
Stroke 6,7 jt
PPOK 3,1 jt

EPIDEMIOLOGI
Saat ini, sedikitnya 78% kematian global akibat penyakit jantung
terjadi pada kalangan masyarakat miskin dan menengah.
Berdasarkan kondisi itu, dalam keadaan ekonomi terpuruk maka
upaya pencegahan merupakan hal terpenting untuk menurunkan
penyakit kardiovaskuler. Di negara berkembang dari tahun 1990
sampai 2020, angka kematian akibat penyakit jantung koroner
akan meningkat 137 % pada laki-laki dan 120% pada wanita,
sedangkan di negara maju peningkatannya lebih rendah yaitu
48% pada laki-laki dan 29% pada wanita

EPIDEMIOLOGI
Di Indonesia kecenderungan penyebab kematian mulai
bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit
kardiovaskular (salah satunya penyakit jantung
koroner) dan degeneratif. PJK tidak hanya menyerang
laki-laki saja, wanita juga berisiko terkena PJK
meskipun kasusnya tidak sebesar pada laki-laki. Pada
orang yang berumur 65 tahun ke atas, ditemukan 20 %
PJK pada laki-laki dan 12 % pada wanita

Menurut penulis, semakin lama dengan semakin


meingkatnya pengetahuan masyarakat mengenai
penyakit menular dapat menurunkan angka kematian
akibat penyakit menular. Sedangka sebaliknya, gaya
hidup yang semakin modern menyebabkan penyakit
tidak menular semakin berkembang dengan pesat,
maka dapat diprediksi bahwa ancaman kematian
paling tinggi akan terjadi akibat penyakit tidak menular
dan saat ini yang menduduki peringkat pertama
sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia adalah
penyakit jantung koroner (PJK).

FAKTOR RISIKO
Hiperkolesterolemia
Hiperkolesteromia merupakan factor risiko untuk PJK.
Hubungan erat antara hiperkolesterolemia dan
atherosclerosis sudah diketahui dengan baik. Penelitian
terhadap binatang yang diberikan makan kolesterol
menunjukkan bahwa vasodilatasi endothelium-dependent
berkurang baik pada pembuluh darah sedang maupun
pembuluh darah resisten setelah histology yang terjadi
terbukti sebagai lesi atherosclerosis.

FAKTOR RISIKO
Merokok
Di Amerika Serikat,merokok berhubungan erat bagi sekitar
325.000 kematian premature atau dini setiap tahunnya.
Setiap jumlah kematian tersebut terdapat kematian akibat pjk
dan lebih dari satu kematian pjk itu karena merokok, merokok
sigaret tinggi nikotin menyebabkan peningkatan frekuensi
denyut jantung istirahat serta meningkatkan tekanan darah
sistolik dan diastolic sehingga meningkatkan kebutuhan
kebutuhan oksigen myocardium

FAKTOR RISIKO
Obesitas
Terdapat saling keterkaitan antara obesitas dengan risiko
peningkatan PJK, Hipertensi, angina, stroke, diabetes dan
merupakan beban penting pada kesehatan jantung dan
pembuluh darah. Data dari Framingham menunjukkan
bahwa apabila setiap individu mempunyai berat badan
optimal, akan terjadi penurunan insiden PJK sebanyak 25 %
dan stroke/cerebro vascular accident (CVA) sebanyak 3,5 %.

FAKTOR RISIKO
Diet
Didapatkan hubungan antara kolesterol darah dengan jumlah
lemak di dalam susunan makanan sehari-hari ( diet ).
Makanan orang Amerika rata-rata mengandung lemak dan
kolesterol yang tinggi sehingga kadar kolesterol cendrung
tinggi. Sedangkan orang Jepang umumnya berupa nasi dan
sayur-sayuran dan ikan sehingga orang jepang rata-rata kadar
kolesterol rendah dan didapatkan resiko PJK yang lebih rendah
dari pada Amerika

Anda mungkin juga menyukai