Anda di halaman 1dari 25

DRAMA /

TEATER
By:
Andhika S
atria Nugr
aha, S.Pd

Pengertian Drama

Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang


berarti berbuat, berlaku, bertindak. Jadi drama bisa berarti
perbuatan atau tindakan.

Arti pertama dari Drama adalah kualitas komunikasi,


situasi, action (segala yang terlihat di pentas) yang
menimbulkan
perhatian,
kehebatan
(axcting),
dan
ketegangan pada para pendengar.

Arti kedua, menurut Moulton Drama adalah hidup yang


dilukiskan dengan gerak (life presented in action).

Menurut Ferdinand Brunetierre :


melahirkan kehendak dengan action.

Menurut Balthazar Vallhagen : Drama adalah kesenian


melukiskan sifat dan sifat manusia dengan gerak.

Arti ketiga drama adalah cerita konflik manusia dalam


bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan

Drama

haruslah

Pengertian Drama (lanjutan)

Adapun istilah lain drama berasal dari kata drame, sebuah kata
Perancis yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk
menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas
menengah. Dalam istilah yang lebih ketat, sebuah drama adalah
lakon serius yang menggarap satu masalah yang punya arti
penting meskipun mungkin berakhir dengan bahagia atau tidak
bahagia tapi tidak bertujuan mengagungkan tragedi.
Bagaimanapun juga, dalam jagat modern, istilah drama sering
diperluas sehingga mencakup semua lakon serius, termasuk
didalamnya tragedi dan lakon absurd.

Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat


percakapan dan action tokoh-tokohnya. Akan tetapi, percakapan
atau dialog itu sendiri bisa juga dipandang sebagai pengertian
action. Meskipun merupakan satu bentuk kesusastraan, cara
penyajian drama berbeda dari bentuk kekusastraan lainnya. Novel,
cerpen dan balada masing-masing menceritakan kisah yang
melibatkan tokoh-tokoh lewat kombinasi antara dialog dan narasi,
dan merupakan karya sastra yang dicetak. Sebuah drama hanya

Sejarah Drama

Kebanyakan dari kita mengira bahwa drama berasal dari


Yunani Kuno. Namun demikian, sebuah buku yang berjudul
A History of the theatre menunjukan pada kita bahwa
pemujaan pada Dionisus, yang kelak diubah kedalam
festival drama di Yunani, berasal dari Mesir Kuno. Tek
Piramid yang bertanggal 4000SM. Adalah naskah Abydos
Passion Play yang terkenal. Tentu saja para pakar masih
meragukan apakah teks itu drama atau bukan sebelum
Gaston Maspero menunjukan bahwa dalam teks tersebut
ada petunjuk action dan indikasi berbagai tokohnya.

Ada tiga macam teori yang mempersoalkan asal mula


drama.
Menurut
Brockett,
drama
mungkin
telah
berkembang dari upacara relijius primitif yang dipentaskan
untuk minta pertolonga dari Dewa. Upacara ini
mengandung banyak benih drama. Para pendeta sering
memerankan mahluk superaalami atau binatang; dan

Sejarah Drama (lanjutan)

Teori kedua memberi kesan bahwa himne pujian


dinyanyikan bersama didepan makam seorang pahlawan.
Pembicara memisahkan diri dari koor dan memperagakan
perbuatan-perbuatan
dalam
kehidupan
almarhum
pahlawan itu. Bagian yang diperagakan makin lama makin
rumit dan koor tidak dipakai lagi. Seorang kritisi memberi
kesan bahwa sementara koor makinlama makin kurang
penting, muncul pembicara lain. Dialog mulai terjadi ketika
ada dua pembicara diatas panggung.

Teori ketiga memberi kesan bahwa drama tumbuh dari


kecintaan manusia untuk bercerita. Kisah kisah yang
diceritakan disekeliling api perkemahan menciptakan
kembali kisah kisah perburuan atau peperangan, atau
perbuatan gagah seorang pahlawan yang telah gugur.
Ketiga teaori itu merupakan cikal-bakal drama. Meskipun
tak seorang pun merasa pasti mana yang terbaik, harus

Unsur unsur Drama


Unsur-unsur dalam drama meliputi :
Tema : gagasan/ide/dasar cerita.
Alur : tahapan cerita yang bersambungan. Meliputi Pemaparan,
pertikaian, penggawatan, klimaks, peleraian.
Dilihat dari cara menyusun : alur maju/lurus, alur mundur,
alur sorot balik, alur gabungan.
Tokoh : Pemain/orang yang berperan dalam cerita.
Tokoh dilihat dari watak : protagonis, antagonis, dan
tritagonis
Tokoh dilihat dari perkembangan watak : tokoh bulat dan
tokoh datar.
Tokoh dilihat dari kedudukan dalam cerita : tokoh
utama(sentral) dan tokoh bawahan (sampingan).

Unsur unsur Drama (lanjutan)


Latar : bagian dari cerita yang menjelaskan waktu dan tempat
kejadian ketikatokoh mengalami peristiwa
Latar terbagi dalam :
latar sosial : latar yang berupa, waktu, suasana, masa,
bahasa.
latar fisik : latar yang berupa benda-benda di sekitar tokoh
misal, rumah, ruang tamu, dapur, sawah, hutan, pakaian/
baju.
Amanat : pesan atau sisipan nasihat yang disampaikan
pengarang melalui tokoh dan konflik dalam suatu cerita.
Hal mendasar yang membedakan antara karya sastra puisi,
prosa, dan drama adalah pada bagian dialog. Dialog adalah
komunikasi antar tokoh yang dapat dilihat (bila dalam naskah
drama) dan didengar langsung oleh penonton, apabila dalam
bentuk drama pementasan.

Struktur Drama

Eksposisi : Isinya pemaparan masalah utama atau


konflik utama yang berkaitan dengan posisi diametral
antara protagonis dan antagonis. Hasil akhir : Antagonis
berhasil menghimpun kekuatan yang lebih dominan.
Raising Action : Isinya menggambarkan pertentangan
kepentingan antar tokoh. Hasil akhir : Protagonis tidak
berhasil melemahkan Antagonis. Antagonis mengancam
kedudukan Protagonis. Krisis diawali.
Complication : Isinya perumitan pertentangan dengan
hadirnya konflik sekunder. Pertentangan meruncing dan
meluas, melibatkan sekutu kedua kekuatan yang
berseteru. Hasil akhir : Antagonis dan sekutunya
memenangkan pertentangan. Kubu protagonis tersudut.

Struktur Drama

Klimaks : Isinya jatuhnya korban dari kubu Protagonis,


juga korban dari kubu Antagonis. Hasil akhir :
Peristiwa-peristiwa tragis dan menimbulkan dampak
besar bagi perimbangan kekuatan antar kubu.
Resolusi : Isinya hadirnya tokoh penyelamat, bisa
muncul dari kubu protagonis atau tokoh baru yang
berfungsi sebagai penyatu kekuatan kekuatan konflik,
sehingga situasi yang kosmotik dapat tercipta
kembali. Pada tahap ini, pesan moral disampaikan,
yang biasanya berupa solusi moral yang berkaitan
dengan tema atau konflik yang sudah diusung.

Kelengkapan Drama

Naskah drama : skrip yang dijadikan panduan pemain


sebelum pentas.

Penulis naskah : orang yang menulis skenario dan dialog


dalam bentuk jadi naskah drama

Sutradara : orang yang memimpin atau yang mengatur


suatu kelompok drama.

Pemain : orang yang berperan melakonkan cerita

Lighting : pengatur cahaya dalam pementasan

Tata busana/make up : bagian kelengkapan drama yang


bertugas merias dan memakaian propertis pakaian

Tata suara : pengatur suara untuk memunculkan efek


tertentu dalam pementasan

Tata panggung : kelengkapan drama yang mengatur latar


setiap adegan

Jenis jenis Drama

Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam


dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.

Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan


untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat
yang umumnya bertema kehidupan manusia seharihari.

Drama Baru / Drama Modern

Drama Lama / Drama Klasik

Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya


menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan
atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar
biasa, dan lain sebagainya.

Jenis jenis Drama (lanjutan)

Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :

Drama Komedi

Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik


penuh keceriaan.

Drama Tragedi

Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh


kemalangan.

Drama Tragedi Komedi

Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan


ada lucunya.

Opera

Opera adalah
nyanyian.

Lelucon / Dagelan

drama

yang

mengandung

musik

dan

Jenis jenis Drama (lanjutan)

Operet / Operette

Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.

Pantomim

Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk


gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.

Tablau

Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi


oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah
pelakunya.

Passie

Passie adalah drama yang mengandung unsur agama /


relijius.

Wayang

Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah

AKTING YANG BAIK


Akting tidak hanya berupa dialog saja, tetapi juga berupa
gerak. Dialog yang baik ialah dialog yang :
1. terdengar (volume baik)
2. jelas (artikulasi baik)
3. dimengerti (lafal benar)
4. menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang
ditentukan dalam naskah)
5. Gerak yang balk ialah gerak yang :
6. terlihat (blocking baik)
7. jelas (tidak raguragu, meyakinkan)
8. dimengerti (sesuai dengan hukum gerak dalam kehidupan)
9. menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang
ditentukan dalam naskah)

Penjelasan :

Volume suara yang baik ialah suara yang dapat terdengar


sampai jauh.

Artikulasi yang baik ialah pengucapan yang jelas. Setiap


suku kata terucap dengan jelas dan terang meskipun
diucapkan dengan cepat sekali. Jangan terjadi katakata
yang diucapkan menjadi tumpang tindih.

Lafal yang benar pengucapan kata yang sesuai dengan


hukum pengucapan bahasa yang dipakai . Misalnya berani
yang berarti tidak takut harus diucapkan berani bukan
berani.

Menghayati atau menjiwai berarti tekanan atau lagu


ucapan harus dapat menimbulkan kesan yang sesuai
dengan tuntutan peran dalam naskah.

Blocking ialah penempatan pemain di panggung,


diusahakan antara pemain yang satu dengan yang lainnya
tidak saling menutupi sehingga penonton tidak dapat

Penjelasan : (lanjutan)

Pemain lebih baik terlihat sebagian besar bagian depan tubuh


daripada terlihat sebagian besar belakang tubuh. Hal ini dapat
diatur dengan patokan sebagai berikut

a. Kalau berdiri menghadap ke kanan, maka kaki kanan sebaiknya


berada didepan.
b. Kalau berdiri menghadap ke kiri, maka kaki kiri sebaiknya berada
didepan.
c. Harus diatur pula balance para pemain di panggung. Jangan
sampai seluruh pemain mengelompok di satu tempat. Dalam hal
mengatur balance, komposisinya:
Bagian kanan lebih berat daripada kiri
Bagian depan lebih berat daripada belakang
Yang tinggi lebih berat daripada yang rendah
Yang lebar lebih berat daripada yang sempit
Yang terang lebih berat daripada yang gelap

PERKEMBANGAN DRAMA DI
INDONESIA

Perkembangan drama di Indonesia tak sesemarak dan


setua perkembangan puisi dan prosa. Kalau puisi dan prosa
mengenal puisi lama dan porsa lama, tak demikianlah
dengan drama. Genre sastra drama di Indonesia benarbenar baru, seiring dengan perkembangan pendidikan di
Indonesia, muncul pada tahun 1900-an.

Sastra drama di Indonesia ditulis pada awal abad 19,


tepatnya tahun 1901, oleh seorang peranakan Belanda
bernama F. Wiggers, berupa sebuah drama satu babak
berjudul Lelakon Raden Beij Soerio Retno. Untuk
selanjutnya bermunculanlah naskah-naskah drama dalam
bahasa Melayu Rendah yang ditulis oleh para pengarang
peranakan Belanda dan atau Tionghoa.

Selanjutnya, anak Indonesia sendiri yang mulai menulis


drama. Berikut ini Anda akan disuguhi beberapa dramawan
Indonesia dari mulai Rustam Effendi (lahir 1903) sampai

MANFAAT DRAMA/TEATER
Meningkatkan pemahaman
Meningkatkan
pemahaman kita terhadap fenomena dan
kejadian-kejadian yang sering kita saksikan dan kita hadapi
dalam kehidupan sehari-hari. Kita menyadari bahwa memahami
orang lain merupakan pekerjaan yang paling sulit dan
membutuhkan waktu. Untuk itu drama/teater merupakan salah
satu cara untuk memecahkannya. Dengan bermain drama atau
berteater kita selalu berkumpul dengan orang-orang yang sama
sekali berbeda dengan diri kita. Dari segi individual differences
inilah kita dituntut untuk memahami orang lain. Pemahaman
kita kepada orang lain tidak hanya dilihat dari orangnya,
melainkan keseluruhan orang tersebut. Meliputi sifat, watak,
cara berbicara, cara bertindak (tingkah laku), cara merespon
suatu masalah, merupakan keadaan yang harus kita pahami
dari orang tersebut.

MANFAAT DRAMA/TEATER (lanjutan)


Mempertajam kepekaan emosi
Drama melatih kita untuk menahan rasa, melatih kepekaan rasa,
menumbuhkan kepekaan, dan mempertajam emosi kita. Rasa kadang
kala tidak perlu dirasakan, karena sudah ada dalam diri kita. Perlu
diingat bahwa rasa, sebagai sesuatu yang khas, perlu dipupuk agar
semakin tajam. Apa yang ada dihadapan kita perlu adanya rasa. Kalau
tidak, maka segala sesuatu yang ada akan kita anggap wajar saja.
Padahal sebenarnya tidak demikian. Kita semakin peka terhadap
sesuatu tentu saja melalui latihan yang lebih. Rasa indah, seimbang,
tidak cocok, tidak asyik, tidak mesra adalah bagian dari emosi. Oleh
karena itu, perasaan perlu ditingkatkan untuk mencapai kepuasan
batin.
Drama menyajikan semua itu. Peka panggung, peka kesalahan, peka
keindahan, peka suara atau musik, peka lakuan yang tidak enak dan
enak, semua berasal dari rasa. Semakin kita perasa semakin halus
pula tanggapan kita terhadap sesuatu yang kita hadapi

MANFAAT DRAMA/TEATER (lanjutan)


Pengembangan ujar
Naskah drama sebagai genre sastra, hampir seluruhnya berisi
cakapan. Cakapan secara tepat, intonasi, maka ujar kita semakin
jelas dan mudah dipahami oleh lawan bicara. Kejelasan tersebut
dapat membantu pendengar untuk mencerna makna yang ada.
Harus ada kata yang ditekankan supaya memudahkan pemaknaan.
Dimana kita memberi koma (,) dan titik (.). hampir keseluruhan
konjungsi harus diperhatikan selam kita berlatih membaca dalam
bermain drama. Suara yang tidak jelas dapat berpengaruh pada
pendengar dan lebih-lebih pemaknaan pendengar atau penonton.
Di sini perlu adanya kekuatan vokal dan warna vokal yang berbeda
dalam setiap situasi. Tidak semua situasi memerlukan vokal yang
sama. Tidak semua kalimat harus ditekan melainkan pasti ada yang
dipentingkan. Drama memberi semua kemungkinan ini. Sebagai
salah satu karya sastra yang harus dipentaskan dan berisi lakuan
serta ucapan.

MANFAAT DRAMA/TEATER (lanjutan)


Apresiasi dramatik.

Apresiasi dramatik dikatakan sebagai pemahaman drama.


Realisasi pemahaman ini adalah dengan pernyataan baik
dan tidak baik. Kita bisa memberi pernyataan tersebut jika
kita tidak pernah mengenal drama. Semakin sering kita
menonton pementasan drama semakin luas pula
pemahaman kita terhadap drama atau teater. Karena
itulah, kita dituntut untuk lebih meningkatkan kecintaan
kita terhadap drama. Hal ini dilakukan dengan tujuan
memperoleh wawasan dramatik yang lebih baik.

Pembentukan Postur Tubuh

Postur berkaitan erat dengan latihan bermain drama,


latihan ini dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu dasar
dan lanjut. Yang termasuk latihan dasar ini adalah latihan
vokal dan latihan olah tubuh. Yang terkait dengan postur
adalah olah tubuh. Kelenturan tubuh diperlukan dalam

MANFAAT DRAMA/TEATER (lanjutan)


Berkelompok (Bersosialisasi)

Bermain drama tidak mungkin dilaksanakan sendirian, kecuali


monoplay. Bermain drama, secara umum, dilakukan secara
berkelompok atau group. Betapa sulitnya mengatur kelompok
sudah kita pahami bersama, bagaimana kita bisa hidup secara
berkelompok adalah bergantung pada diri kita sendiri. Masingmasing orang dalam kelompok drama memiliki tugas dan
tanggung jawab yang sama. Tak ada yang lebih dan tak ada yang
kurang, semuanya sama rendah dan sama tinggi, sama-sama
penting. Untuk itu, drama selalu menekankan pada sikap
pemahaman kepada orang lain dan lingkungannya. Kelompok
drama harus merupakan satu kesatuan yang utuh. Semua unsur
dalam drama tidak ada yang tidak penting, melainkan semuanya
penting. Rasa kebersamaan, memiliki, dan menjaga keharmonisan
kelompok merupakan tanggung jawab dan tugas semua anggota
kelompok itu. Bukan hanya tugas dan tanggung jawab ketua
kelompok. Baik buruknya pementasan drama tidak akan dinilai
dari salah seorang anggota kelompok tetapi semua orang yang

MANFAAT DRAMA/TEATER (lanjutan)


Menyalurkan hobi
Bermain drama dapat juga dikatakan
sebagai penyalur hobi. Hobi yang
berkaitan dengan sastra secara umum
dan drama khususnya. Dalam drama
terdapat unsur-unsur sastra. Drama
sebagai seni campuran (sastra, tari,
arsitektur).

Kesimpulan

Drama adalah satu bentuk lakon seni yang


bercerita lewat percakapan dan action tokohtokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu
sendiri bisa juga dipandang sebagai pengertian
action.
Sebuah buku yang berjudul A History of the
theatre menunjukan pada kita bahwa pemujaan
pada Dionisus, yang kelak diubah kedalam
festival drama di Yunani, berasal dari Mesir Kuno.
Tek Piramid yang bertanggal 4000SM. Adalah
naskah Abydos Passion Play yang terkenal.

Kesimpulan (lanjutan)
Unsur unsur Drama

Tema

Alur

Tokoh

Latar

Amanat

Manfaat drama/teater :

Menyalurkan hobi

Berkelompok (Bersosialisasi)

Pembentukan Postur Tubuh

Apresiasi dramatik.

Pengembangan ujar

Mempertajam kepekaan emosi

Meningkatkan pemahaman

Anda mungkin juga menyukai