Aat
Aat
Pertambangan Batubara di
Indonesia
Selama sepuluh tahun
terakhir, Indonesia
telah mengalami
pertumbuhan luar biasa
di sektor pertambangan
batubara yang belum
pernah terjadi
sebelumnya, dengan
meningkatnya produksi
dan ekspor batu bara
sebesar lima kali lipat
antara tahun 2000 dan
2012.
Source: Google
Air Asam Tambang (AAT)
Dampak Penambangan
Batubara
Hilangnya tanah atasan (topsoil) subur &
vegetasi penutup (+ isinya)
Bentuk muka lahan tidak teratur
Pemampatan tanah
- kapasitas memegang air turun
- air limpasan (run-off) meningkat
Erosi tanah meningkat lumpur
Pembentukan air asam tambang
Air Asam Tambang (AAT)
EddySoedjono
10
Sumber AAT
11
MoS2: molybdenite
NiS: millerite
PbS: galena
ZnS: sphalerite
FeAsS: arsenopyrite
12
Pembentukan AAT
13
Pirit, pirhotit, dan beberapa mineral sulfida lainnya bereaksi dengan oksigen di hadapan
Air. Reaksi kompleks, melibatkan sering, proses mikrobiologis kimia, elektro-kimia
dan,. Tingkat oksidasi tertinggi pada pH rendah di mana ia dikatalisasi oleh bakteri
Thiobacillus ferrooxidans. Asam sulfat yang terbentuk itu sendiri sangat
reaktif dan akan bereaksi dengan mineral yang berdekatan, melarutkan logam dan
membentuk berbagai
garam sulfat
14
EddySoedjono
15
16
BAHAYA
pH rendah
konduktifitas
tinggi
mengandung
besi, alumunium
dan mangan
dalam konsentrasi
tinggi
logam berat
Air Asam Tambang (AAT)
17
18
Dampak-dampak AAT
19
20
Terkontaminasi
sianida
dan asam
worldwide
21
BAHAYA
polusi perairan: pH rendah & logam-logam larut
meracuni ikan dan organisme akuatik lain
korosi pipa dan struktur bangunan air
Pengendalian AAT
Air Asam Tambang (AAT)
22
penanggulangan
Pencegahan pembentukan AAT dilakukan
dengan mengurangi kontak antara mineral
sulfida (dalam reaksi tersebut sebagai
pyrite) dengan air dan oksigen diudara.
Penanganan AAT yang telah terbentuk,
yang berpotensi keluar dari lokasi
penambangan, dilakukan untuk mencapai
kondisi kualitas air seperti yang disyaratkan
dalam peraturan pemerintah tentang
kualitas air.
Air Asam Tambang
(AAT)
23
EddySoedjono
24
25
Enkapsulasi
- Capsule
Metode ini dilakukan dengan cara melapisi material yang
mengandung sulfida dengan tanah liat.
26
27
Pengendalian AMD:
Aktif:
Penambahan basa untuk meningkatkan pH dan
menurunkan kelarutan logam
Penggunaan bahan kimia, alat yang mahal, dan
banyak tenaga kerja Biaya Tinggi
Pasif:
Reaksi kimia dan/biologis terjadi secara alami
Tidak perlu perawatan intensif Biaya Lebih Murah
29
30
Natural Wetland
Air Asam Tambang (AAT)
31
32
33
34
Pemanfaatan AAT
Kandungan utama AAT: FeSO4 dan Fe2(SO4)3
Koagulan untuk
pengolahan air
Setiap
10/03/16
35
pH
TSS
(mg/l)
Kekeruhan
NTU
Besi
(mg/l)
Mangan
(mg/l)
2,97
14
4,26
6,5
6,4
3,03
1,6
3,6
13
3,17
8,38
2,95
(Septiariva, 2014)
36
Karakterisasi AAT
Pengukuran parameter fisik-kimia AAT
Penentuan pengaruh pH terhadap presipitasi AAT
10/03/16
37
Kesimpulan
Pirit merupakan penyebab utama pencemaran air yang
berasal dari sisa kerja tambang
Manajemen AAT bertujuan untuk mengurangi dampak
limbah ke tingkat yang dapat ditoleransi oleh lingkungan
tanpa membuat kerusakan yang signifikan
Untuk meminimalkan polusi ini, tindakan pencegahan
harus diambil untuk memastikan bahwa air hujan tidak
kontak dengan pirit
AAT dinetralkan dengan kapur atau diberi perlakuan
sistem pasif, yang mengandalkan proses geokimia alami
dan biologis
AAT juga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai
koagulan
Air Asam Tambang (AAT)
38