Anda di halaman 1dari 12

Tugas posmo

Modernisme

Menulis point-point saja; Kalau mau dijelaskan,


silakan jadi bonus prestasi
Email ke: shirokanedai009@gmail.com

Posmodernisme

Cara Baru
Memandang Dunia
Kuliah Posmodernisme II
Martinus Nanang

I. Menolak Narasi Besar


Jean-Francois Lyotard, La Condition Postmoderne (1979):
Sikap skeptis.
Narasi Besar (master/grand narrative) sedang dalam krisis
dan kemunduran.
Narasi Besar tersebut terdapat dalam filsafat Kant, Hegel,
Marx, yang menyatakan bahwa:
sejarah itu progresif: primitif budak feodal kapitalis
sosialis komunis.
bahwa pengetahuan bisa membebaskan manusia,
dan bahwa pengetahuan mempunyai kesatuan yang
rahasia.
Metanarasi memberi legitimasi atau otoritas kepada praktikpraktik kebudayaan.

Dua Narasi besar yang ditolak:


Lyotard: simplifying to the extreme, I define
postmodern as incredulity towards
metanarratives.
1. Emansipasi progresif umat manusia
2. Kemenangan ilmu pengetahuan.

Doktrin tersebut sudah kehilangan kredibilitas


sejak Perang Dunia II.
Metanarasi berfungsi memberikan legitimasi
atau otoritas.

Contoh metanarasi:
1. Narasi sejarah Konstitusi Amerika: batas
kebebasan berbicara, hak untuk melakukan
aborsi, dan hak setiap warganegara untuk
memiliki senjata api?
2. Narasi Marx tentang predestinasi dan privilese
kaum proletariat (bersama partai sebagai
aliansi) yang akan melakukan revolusi.

Daya Tarik Kritik Narasi Besar


Kritik Lyotard terhadap metanarasi tidak terbukti benar,
namun menimbulkan daya tarik bagi generasi muda di
Eropa:
mereka merasa mengalami semacam pembebasan dari
teologi oleh eksistensialisme,
terkesan akan resistensi terhadap kapitalisme dan
industrialisasi militer (students uprising1968),
curiga terhadap imperialisme amerika,
ingin keluar dari ideologi Manicheisme (dualistik) setelah
perang Dunia II.

Daya Tarik Kritik Narasi Besar


Jaman Pluralis:
Tidak ada totalitas (totalizing explanation)
Berpihak pada mereka yang tidak masuk dalam
sejarah besar: orang kecil melawan penguasa
yang mempunyai kekuatan untuk menentukan
narasi besar.
Pendapat para ahli pun dianggap sebagai
semacam quasi-narasi, yang bersaing untuk
diterima masyarakat, dan yang tidak mempunyai
tempat di dalam dunia (hanya fiksi).

Tidak ada Kebenaran Universal


Perlawanan terhadap narasi tersebut merupakan
kepedulian dari liberalisme tradisional juga.
Contoh: Novel Edward Said Orientalism yang
memperlihatkan pengaruh narasi besar imperialisme
Barat terhadap dunia Timur.
Imperialis Barat melihat diri sebagai kerangka rasional,
teratur, dan berdasarkan hukum; sedangkan Timur
sebaliknya.
Narasi sejarah seperti tidak lebih dari upaya untuk
mempertahankan kekuasaan.
Kebenaran Universal tidak mungkin, relativisme adalah
nasib.

2. Dekonstruksi
(Jacques Derrida)

Relativisme: pandangan bahwa kebenaran


selalu relatif terhadap sudut pandang yang
berbeda dan kerangka intelektual dari subyek
yang membuat penilaian.
Hubungan antara bahasa dan realitas tidak
given (bahkan tidak reliable), sebab semua
sistem bahasa adalah kontruk budaya yang
tidak reliable.

Logosentrime & Metafisika


Kehadiran
Logosentrisme: Proposisi historis Barat (yang
ditolak) percaya bahwa bahasa adalah cermin
realitas, yang berarti bahwa makna dunia sudah
terdapat di dalam struktur realitas itu sendiri,
dan demikian kebenaran struktur itu sendiri
nampak secara langsung kepada pikiran.
Hal ini disebut metafisika kehadiran
(metaphysics of presence)

Tanda sebagai Sistem


Manusia terperangkap dalam sistem konseptual:
Kita hanya mengetahui apa yang diijinkan oleh
sistem bagi kita untuk mengetahui.
Kata-kata hanya bisa dijelaskan berdasarkan
hubungannya dengan berbagai sistem di mana
kata-kata itu menjadi bagiannya.

Tanda sebagai Sistem


Manusia terperangkap dalam sistem konseptual:
Kita hanya mengetahui apa yang diijinkan oleh
sistem bagi kita untuk mengetahui.
Dunia hanya bisa dijelaskan berdasarkan
hubungannya dengan berbagai sistem di mana
dunia itu menjadi bagiannya.

Anda mungkin juga menyukai