SISTEM ENDOKRIN
Ghina Rahma
Preti Amalia
1115055
1115056
1115041
1115075
1315003
KARAKTERISTIK KELENJAR
ENDOKRIN
Kelenjar endokrin tidak memliki duktus.
Kelenjar ini mensekresi hormon langsung kedalam cairan jaringan disekitar selsel nya. Sebaliknya, kelenjar eksokrin seperti kelenjar saliva, mensekresi
produknya kedalam duktus.
Kelenjar endokrin biasanya mensekresi lebih dari satu jenis hormon (kelenjar
paratiroid yang hanya mensekresi hormon paratiroid merupakan suatu
pengecualian).
Dalam tubuh manusia telah di identifikasi sekitar 40-50 jenis hormon
Hormon-hprmon baru ditemukan diberbagai bagian tubuh termasuk disaluran
gastrointestinal (GI), Sistem Saraf Pusat (SSP) dan saraf perifer.
Konsentrasi hormon dalam sirkulasi hormon adalah rendah
Hormon yang bersirkulasi dalam aliran darah hanya sedikit jika dibandingkan
dengan zat aktif biologis lainnya, seperti glukosa dan kolesterol
Walaupun hormon dapat mencapai sebagian besar sel tubuh, hanya sel target
tertentu yang memliki reseptor spesifik yang dapat dipengaruhi.
Kelenjar endokrin memiliki persediaan pembukuh darah yang baik.
Kelenjar mikroskopis, kelnjra tersebut terdiri dari korda atau sejumlah sel
sekretori yang dikelilingi banyak kapilar yang ditopang jaringan ikat.
KELENJAR-KELENJAR PADA SISTEM ENDOKRIN
Kelenjar hipopisis anterios dan posterior
Kelenjar Hipofisis terletak di dasar tengkorak, di dalam fosa
hipofisis tulang sfenoid. Kelenjar itu terdiri atas dua lobus adalah
pars intermedia, untuk memudahkan mempelajari fungsinya maka
dipandang dua bagian, yaitu lobus anterior dan posterior.
Lobus anterior kelenjar hipofisis menghasilkan sejumlah hormon
yang bekerja sebagai zat pengedali produksi sekresi dari semua
organ endokrin lain.
Hormon pertumbuhan (hormon somatropik) mengendalikan
pertumbuhan
Hormon tirotropik mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam
menghasilkan tiroksin.
Hormon adrenokortikotropik (ACTH) mengendalikan kegiaan
kelenjar suprarenal dalam
menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar
suprarenal ini.
Hormon gonadotropik:
KELENJAR TIROID
DUA OVARIUM
Merupakan kelenjar reproduksi utama wanita
dan memproduksi :
Estrogen, yang mengatur fungsi reproduksi dan
karakteristik seksual sekunder.
Progesteron, yang menstimulasi vaskularisasi
endomentrium serta mempertahankan
kehamilan;
Relaksin,polipeptida yang juga ditemukan pada
plasenta dan uterus yang mungkin berperan
penting dalam persalinan dengan melunakan
serviks serta merelaksasi ligamen pelvis;
Inhibin, yang menghambat produksi FSH .
DUA TESTIS
Merupakan kelenjar reproduksi utama pria yang
memproduksi :
Testosteron yang mengontrol fungsi reproduksi
dan karakteristik seksual sekunder.
Inhibin, yang menghambat sekresi FSH.
Miillerian inhibiting hormon (MIH), hormon fetal
yang membuat duktus Mullerii mengalami
dediferensisasi.
KELENJAR PINEAL
Terletak dalam otak dan melibat dalam irama,
misalnya irama reproduksi hewan yang
berkembang biak menurut musim. Perannya
pada manusia belum diketahui dengan pasti.
Kelenjar pineal memproduksi melatonin.
KELENJAR TIMUS.
Kelenjar timus terletak didalam toraks, kira-kira
pada ketinggian bifurkasi trakea. Warnanya
kemerah-merahan dan terdiri atas dua lobus
pada bayi yang baru lahir sangat kecil dan
beratnya kira-kira 10 gram atau lebih sedikit.
Ukurannya bertambah, pada masa remaja
beratnya dari 30 sampai 40 gram, dan kemudian
mengerut lagi. Fungsinya belum diketahui,
tetapi diperkirakan ada hubungannya dengan
produksi antibodi.
Hormon