Anda di halaman 1dari 5

BAB I

Latar belakang
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefiniskan sebagai
bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya (lebih dari 3 kali
sehari) disertai dengan perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan
atau tanpa darah. Secara klinik dibedakan tiga macam sindrom diare yaitu
diare cair akut, disentri, dan diare persisten.
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan terutama di negaranegara berkembang salah satunya Indonesia, maka kebutuhan akan obatobat antidiare masih tinggi. Dasar pengobatan diare adalah pemberian
cairan, dietetik, dan obat-obatan (Abdoerrachman dkk, 2002). Beberapa
penyebab terjadinya diare yaitu infeksi oleh bakteri, virus atau parasite;
factor kebersihan makanan dan lingkungan; serta buruknya system
pengelolaan tinja yang dapat mencemari makanan, minuman dan lingkungan
sekitar.

Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer


dengan frekuensi empat kali atau lebih dalam sehari,
yang kadang disertai: muntah, badan lesu atau lemah,
panas, tidak nafsu makan, darah dan lendir dalam
kotoran. Dilihat dari gejala yang ditimbulkan akibat diare
cukup parah bahkan bisa sampai berakhir pada kematian
jika pasien tidak ditangani dengan benar. Indonesia
khususnya yang merupakan salah satu Negara
berkembang dengan angka kejadian diare cukup tinggi,
maka perlu dipilih pengobatan untuk diare yang aman,
berkhasiat dan ekonomis.

Salah satu obat antidiare yang aman adalah


loperamid. Loperamid adalah opioid yang paling tepat
untuk efek lokal pada usus karena tidak mudah
menembus ke dalam otak. Oleh karena itu, Loperamid
hanya mempunyai sedikit efek sentral dan tidak mungkin
menyebabkan ketergantungan. Jika dikombinasi dengan
antibiotik, loperamide akan mengurangi frekuensi diare
dan memperpendek durasi diare (Katzung, 1994).

Daftar pustaka:
Abdoerrachman, MH. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak:
Infeksi dan Penyakit Tropis. Ed ke-1. FKUI. Jakarta.
Amiruddin R., (2007), Current Issue Kematian Anak (Penyakit
Diare), Universitas Hasanuddin, Makassar.
Katzung, Bertran G. 1994. Pharmacology: A Review. Jakarta: EGC.
Tjay, T.H. dan K. Rahardja. 2002.Obat-Obat Penting Khasiat,
Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya Edisi Kelima Cetakan
Pertama. Penerbit PT Elex Media : Jakarta
WHO, 1992. Reading on Diarrhoe. Geneva.

Anda mungkin juga menyukai