DAN MORAL
Tertib Sosial
NORMA SOSIAL
Merupakan seperangkat aturan yang
digunakan oleh komunitas/masyarakat,
sebagai pedoman untuk bersikap,
berperasaan, berpikir,maupun bertindak
Merupakan patokan perilaku manusia dalam
kehidupan masyarakat.
Norma sosial akan berfungsi dengan baik kalau
sudah melembaga (institutionalized), dan juga
disertai dengan syarat:
JENIS NORMA
dilihat dari kekuatan mengikatnya
CARA (USAGE) merupakan norma yang daya
pengikatnya lemah.
KEBIASAAN (FOLKWAYS) adalah suatu aturan
dengan kekuatan yang lebih kuat dari USAGE.
TATA KELAKUAN (MORES) adalah aturan yang
sudah diterima masyarakat dan biasanya
berhubungan dengan sistem kepercayaan atau
keyakinan agama.
ADAT ISTIADAT (CUSTOM) adalah memiliki
sanksi yag keras bagi pelanggarnya berupa
penolakan dan pengadilan.
1. Folkways
aturan yang berasal dari kebiasaan yang
diulang-ulang dalam praktek kehidupan
sehari-hari, sehingga mempunyai
kekuatan dan menjadi sesuatu yang
bersifat standard karenanya wajib untuk
dilakukan.
tidaklah hanya terbatas menjadi kebiasaankebiasaan di dalam hal perbuatan-perbuatan
lahir saja, bahkan seringkali sampai
mendalam menjadi kebiasaan-kebiasaan
berpikir.
1. Tidak tertulis
2. Tidak diketahui siapa pembuatnya
3. Tidak diketahui kapan dibuat
4. Sanksinya ringan (dicemooh/diejek,
sindiran, pergunjingan atau olok-olok)
5. Penghukuman komunal.
Sanksi bersifat informal terbatas pada
kelompok tertentu
6. Eksistensinya bisa dibantah
2. Mores
mores selalu lebih dipandang sebagai bagian
Mores lanjutan
Dirumuskan ke dalam aturan yang harus
dilakukan untuk mengatur pola hubungan umum.
Seperti di antaranya, keharusan untuk bekerja
rajin, jujur, ksatria dll.
Dirumuskan dalam bentuk larangan
Larangan untuk dilakukan itu sering disebut Tabu
Tabu yang populer adalah tabu incest
Sifat Mores
Mores bersifat spesifik (yaitu mores yang mengatur
keharusan perilaku-perilaku tertentu), mengkaidahi
perhubungan khusus antara dua orang tertentu, pada suatu
situasi tertentu pula;
misalnya: hubungan antara seseorang suami dengan
isterinya, atau antara seorang dokter dengan pasiennya,
atau antara seseorang guru dengan muridnya.
Mores bersifat umum, yang mengharuskan adanya
penataan secara mutlak terhadap norma mores tertentu,
oleh siapun juga, dan pada situasi bagaimanapun juga
mengkaidahi secara umum sejumlah hubungan-hubungan
sosial di dalam situasi-situasi umum,
misalnya: keharusan berlaku jujur, keharusan bersikap
ksatria, keharusan bekerja rajin, dan sebagainya.
3. Hukum
lanjutan
Pada masyarakat semakin kompleks dan bertambah
Nilai Sosial
Menurut Horton dan Hunt (1987),
NILAI adalah gagasan mengenai apakah suatu
pengalaman itu berarti atau tidak berarti.
Nilai pada hakekatnya mengarahkan perilaku dan
pertimbangan seseorang, tetapi ia tidak menghakimi
apakah sebuah perilaku tertentu itu salah atau benar.
NILAI adalah Konsepsi abstrak tentang sesuatu yang
berharga dalam diri manusia mengenai apa yang
dianggap baik dan buruk.
NILAI SOSIAL adalah nilai yang dianut dan dianggap
penting oleh suatu kelompok masyarakat.
Ciri-ciri Nilai
FUNGSI HUKUM
Sebagai Instrumen Kontrol
Formal
Memaksa
Ancaman
sanksi
Berkorelasi dengan struktur organisasi
negara
Kekuatan hukum dan daya guna
sanksinya bisa kuat dan bisa lemah
Macam Sanksi
Restitutif
Retributif
Sanksi
mahal
Sanksi sosial yang informal berbiaya
murah