PJK
PJK
NIM : 1307079
TINGKAT : IIB
I. Konsep Medis
A. Defenisi
Penyakit
jantung
koroner
adalah
penyempitan/penyumbatan di arteri koroner
karena adanya endapan lemak dan kolesterol
sehingga mengakibatkan suplai darah ke jantung
menjadi terganggu.
B. Etiologi
Yang tak dapat diubah : usia, jenis kelamin,
riwayat keluarga, dan ras
Yang dapat diubah : Hiperlipidemia, Hipertensi,
Merokok, Diabetes mellitus, Diet, dan Pola hidup
C. Patofisiologi
Aterosklerosis dimulai ketika kolestrol berlemak
tertimbun di intima arteri besar. Timbunan ini,
dinamakan ateroma atau plak akan menganggu
absorbsi nutrien oleh sel-sel endotel yang
menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah
dan menyumbat aliran darah karena timbunan ini
menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel
pembuluh darah yang terkena akan mengalami
nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya
lumen menjadi semakin sempit dan aliran darah
terhambat. Pada lumen yang menyempit dan
berdinding kasar, akan cenderung terjadi
pembentukan bekuan darah, hal ini menjelaskan
bagaimana terjadinya koagulasi intravaskuler,
diikuti oleh penyakit tromboemboli, yang
Manifestasi klinis
Nyeri dada
Perubahan pola EKG
Aneurisma ventrikel
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tes laboratorium
Enzim jantung
Kimia darah
Sinar x dada dan fluoroskopi
EKG
Katerisasi jantung
Ekokardiografi
F. Komplikasi
1. Gagal jantung kongestif
jantung
2. Syok kardiogenik
ventrikel
3. Edema paru akut
Tromboembolisme
4. Disfungsi otot papilaris
6. Ruptur
7. Aneurisma
8.
9. Perikarditis
G. Pengobatan
1. Menghentikan, atau mengurangi atau regresi
dari proses aterosklorosis dengan cara
mengendalikan faktor-faktor resiko:
a. Tidak merokok
b. Latihan fisik sesuai dengan kemampuan
jantung penderita
c. Diet untuk mencapai profil lemak yang baik
dan berat badan yang ideal.
d. Mengendalikan tekanan darah tinggi, DM, dan
stress mental.
2. Pengobatan farmakologi untuk berbagai bentuk
kekurangan oksigen miokard
e. Angina stabil
1. Nitrat : nitrogliserin dan ISDN
2. Penyekat beta : propranolol
3. Antagonis calcium : nifedipin, diltiazen,
A. Pengkajian
1. Keluhan utama : nyeri dada.
2. Riwayat penyakit sekarang
P: Nyeri setelah beraktivitas dan tidak
berkurang dengan istirahat dan setelah diberikan
nitrogliserin.
Q: Seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau
digambarkan klien. Sifat keluhan nyeri seperti
tertekan
R: Lokasi nyeri di daerah substernal atau nyeri
di atas periakrdium. Penyebaran dapat meluas di
dada. Dapat terjadi nyeri serta ketidakmampuan
bahu dan tangan.
Q:Klien biasa ditanya dengan menggunakan
rentang 0-5 dan klien akan menillai seberapa jauh
rasa nyeri yang dirasakan. Biasanya pada saat
6. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik klien terdiri atas keadaan
umum dan B1-B6 a. Keadaan umum
Pada pemeriksaan keadaan umum klien biasanya
didapatkan kesadaran baik atau compos mentis
dan akan berubah sesuai tingkat gangguan yang
melibatkan perfusi system saraf pusat.
b. breathing
Terlihat sesak, frekuensi napas melebihi normal,
dan keluhan napas seperti tercekik. Biasanya
juga terdapat dispnea kardia.
c. bleeding
Inspeksi: Inspeksi adanya parut
Palpasi: Denyut nadi perifer melemah.
Auskultasi: Tekanan darah biasanya menurun
akibat penurunan volume sekuncup pada IMA.
Perkusi: Tidak ada pergeseran batas jantung.
C. Intervensi
Nyeri
yang
berhubungan
dengan
ketidakseimbangan suplai darah dan oksigen
dengan kebutuhan miokardium sekunder dari
penurunan suplai darah ke miokardium.
Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam terdapat
penurunan respons nyeri dada
Kriteria hasil : Secara subjektif klien menyatakan
penurunan rasa nyeri dada, secara objektif
didapatkan TTV dalam batas normal, wajah rileks,
tidak terjadi penurunan perfusi perifer.
Intervensi
Rasional
Catat
karakteristik Variasi penampilan dan
nyeri, lokasi, intensitas, perilaku klien karena
Berikan oksigen
tambahan dengan kanul
nasal atau masker
sesuai indikasi
Meningkatkan jumlah
oksigen yang ada untuk
pemakaian miokardium
dan mengurangi
ketidaknyamanan
karena iskemia
Atur posisi semi fowler / Dengan posisi semi
fowler
fowler ekspansi paru
maksimal sehingga
memudahkan
pernapasan.
Kolaborasi pemberian
Nitrat berguna untuk
terapi farmakologis
control nyeri dengan
antiangina
efek vasodilatasi
(nitrogliserin)
koroner
=Pertahankan
pemasukan total cairan
2.000 ml/ 24 jam dalam
toleransi kardiovaskular
Memenuhi kebutuhan
cairan tubuh orang
dewasa, tetapi
memerlukan
pembatasan dengan
adanya dekompensasi
jantung.
Natrium meningkatkan
retensi cairan dan
meningkatkan volume
plasma yang
berdampak terhadap
peningkatan beban
kerja jantung sehingga
akan meningkatkan
kebutuhan pada
terjadinya syok
kardiogenik
Catat adanya keluhan
Keluhan pusing
pusing
merupakan manifestasi
penurunan suplai darah
ke jaringan otak yang
parah
Pertahankan cara
Jalur yang paten
masuk
heparin (IV)
penting untuk
D. Evaluasi
sesuai
indikasi
pemberian obat darurat
1. Bebas
nyeri
2. Menunjukkan peningkatan curah jantung
3. Terhindar dari risiko penurunan perfusi perifer