Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MONETER DAN

HARGA SAHAM REGIONAL ASEAN TERHADAP


INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)
DI INDONESIA

Oleh :
Jul Fahmi Salim
1309200010053
Pembimbing 1 : Dr. Abd. Jamal, M.Si
Pembimbing 2 : Dr. Chenny Seftarita,
M.Si
Magister Ilmu Ekonomi
Program Pasca Sarjana Universitas
Syiah Kuala

Latar Belakang

Kondisi perekonomian suatu negara tidak terlepas dari


perkembangan kondisi perekonomian negara sekitar
maupun negara lainnya. Dengan kata lain perekonomian
negara-negara di dunia ini saling ketergantungan satu
sama lain. Ketergantungan ini disebabkan oleh
perbedaan sumber daya yang dimiliki setiap negara
Krisis keuangan global 2008 yang yang dipicu oleh krisis
keuangan di Amerika Serikat akibat runtuhnya Lehman
Brother menyebabkan kondisi perekonomian Amerika
Serikat mengalami tekanan seperti inflasi, harga minyak,
melemahnya nilai tukar USD terhadap Euro termasuk
harga saham unggulan (Mollick dan Assefa, 2013)

Lanjutan..

Beberapa negara MENA (Middle East and North Africa)


mengalami penurunan perekonomian yang signifikan.
Pasar saham MENA anjlok, harga aset real estate jatuh,
utang swasta meningkat serta tingkat pertumbuhan
ekonomi negatif.
Pada negara BRIC (Brazil, Rusia, India dan Cina), akibat
dari stres keuangan Amerika Serikat dalam jangka panjang
menyebabkan pengembalian saham dan obligasi di
negara-negara tersebut jauh menyimpang dari jalur yang
seharusnya. Bahkan untuk Brasil dan Rusia berdampak
negatif dan signifikan (Velinov dan Chen (2015)
Di Asia terjadinya penularan krisis keuangan di Asia akibat
dari adanya saling ketergantungan yang mendalam antar
pasar saham di Asian (Dewandaru et al)

Pergerakan

Saham di ASEAN

6000.00

5000.00

4000.00
IHSG
bps

SET

3000.00

KLSE
STI
2000.00

1000.00

0.00
2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Lanjutan..

Dari analisis penelitian sebelumnya, bahwa krisis


global yang mempengaruhi kondisi perekonomian
makro Indonesia mengakibatkan berfluktuasi nilai
berbagai variabel makroekonomi seperti kurs, dan
suku bunga Bank Indonesia serta pergerakan saham
regional ASEAN yang pada akhirnya menyebabkan
nilai IHSG berfluktuasi dari tahun ke tahun.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik
untuk
melakukan penelitian tentang
Analisis
pengaruh variabel moneter dan harga saham
regional ASEAN terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) di Indonesia.

Perumusan Masalah dan


Tujuan Penelitian

Rumusan Masalah : Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini


bagaimanakah pengaruh variabel moneter, krisis keuangan global dan
harga saham regional ASEAN terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) di Indonesia ?

Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui


pengaruh dari variabel moneter, krisis keuangan global dan harga saham
regional ASEAN terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di
Indonesia

Landasan Teoritis
Pasar Modal
Menurut UU R.I No. 8 Tahun 1995, Pasar Modal adalah kegiatan
yang
bersangkutan
dengaan
penawaran
umum
dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan
efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek
Saham
Menurut Kashmir (2007), saham adalah surat berharga yang
bersifat kepemilikan. Artinya pemilik saham merupakan pemilik
perusahaan, semakin besar saham yang dimilikinya maka
semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut.
Indeks Harga Saham
Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan
pergerakkan harga saham.

Lanjutan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah


indikator
dari
indeks
harga
saham
yang
menggambarkan keadaan bursa yang wajar yang
terjadi pada periode waktu tertulis. Selain itu indeks
harga saham diartikan sebagai indikator utama yang
menggambarkan pergerakan saham
BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang
mencerminkan sikap ataustancekebijakan moneter
yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan
kepada publik
Kurs (nilai tukar) adalah perbandingan antara nilai
mata uang suatu negara dengan mata uang negara
lain atau mata uang asing lainnya

Kerangka Pemikiran

Hipotesis
Diduga

Kurs nominal dan harga


saham regional ASEAN berpengaruh
positif terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) di
Indonesia.
Diduga suku bunga Bank Indonesia
(BI Rate) dan krisis keuangan global
(KG) berpengaruh negatif terhadap
Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) di Indonesia.

Ruang Lingkup
Penelitian
Ruang

lingkup penelitian ini adalah


bidang ekonomi moneter yang
membahas pengaruh dari variabel
moneter (Nilai Tukar dan BI Rate),
krisis keuangan global serta harga
saham regional ASEAN terhadap
Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) di Indonesia

Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
sekunder dalam bentuk runtun waktu
( times series) bulanan dari bulan Juni
2005 sampai dengan Desember 2015
dan diperoleh dari Bank Indonesia,
website
yahoofinance.com,
dan
website bursa efek beberapa Negara
di ASEAN.

Model Analisis
Model analisis yang digunakan dalam
penelitian
adalah
bersifat
kuantitatif
dengan menggunakan
Vector Error
Correction Model
(VECM). Vector Error
Correction Model (VECM) merupakan suatu
model analisis yang dapat digunakan untuk
mengetahui tingkah laku jangka pendek
dari suatu variabel terhadap jangka
panjangnya akibat adanya shock permanen
(Kostov dan Lingard dalam ajija, 2011).

Tahapan dalam regresi VAR /


VECM
Uji

Akar Unit (Unit Root test)


Uji Panjang Lag (Lag Length Criteria)
Uji Kointegrasi (Cointegration)
Uji Kausalitas Granger (Granger
Causality)
Vector Autoregressive (VAR)/ Vector
Error Correction Model (VECM)
Impulse Response Function (IRF)
Variance Decomposition (VD)

IHSGt

= 0 + 1ERt + 2BIRt + 3DKG + 4 ASPt + 5IHSG

t-1

+ 6ER t-1 + 7BIR t-1 + 8 ASP

t-1

+ t

ERt

= 0 + 1IHSGt + 2BIRt + 3 DKG + 4 ASPt +


5IHSG t-1 +6ER t-1 + 7BIR t-1 + 8 ASP t-1 + t

BIRt

= 0 + 1ERt + 2IHSGt + 3 DKG + 4 ASPt +


5IHSG t-1 + 6ER t-1 + 7BIR t-1 + 8 ASP

ASPt
1

t-1

+ t

= 0 + 1ERt + 2BIRt + 3 DKG + 4 IHSGt + 5IHSG t6ER t-1+ 7BIR t-1 + 8 ASP t-1 + t

DKG t = 0 + 1ERt + 2IHSGt + 3 DKG + 4 ASPt +


5IHSG t-1 + 6ER t-1+ 7BIR t-1 + 8 ASP t-1 + t

...

0 : Konstanta
1 2 3 4 5 6 7 8 : Koefisien Regresi
: Perbedaan Pertama (first difference)
IHSGt : Indeks Harga Saham Indonesia pada periode t
ERt : Nilai Tukar pada periode t (Rp/ USD)
BIRt : BI Rate pada periode t (%)
ASP : ASEAN Stock Price (bps)
DKG : Dummy Krisis Keuangan Global (0 & 1)
IHSG t-1 : IHSG pada periode t-1
ERt-1 : Nilai Tukar pada periode t-1 (Rp/ USD)
BIRt-1 : BI Rate pada periode t-1 (%)
ASP t-1 :ASEAN Stock Price periode t-1(bps)
t : Error Term pada periode t

Defenisi Operasional
Variabel

Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia (IHSG) didefenisikan


sebagai angka indeks yang diperoleh dari seluruh saham yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia dalam akhir periode tertentu yang
dinyatakan dalam satuan basis poin (bps).
Kurs Nominal didefinisikan sebagai harga mata uang Rupiah terhadap
Dollar Amerika Serikat yang dinyatakan dalam satuan (Rp/USD).
BI Rate didefinisikan sebagai suku bunga yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia dan diumumkan kepada publik yang dinyatakan dalam
satuan persen (%).
DKG didefenisikan sebagai keadaan krisis keuangan global, dengan 0
keadaan sebelum krisis keuangan global dan 1 keadaan sesudah
krisis keuangan global 2008.
ASEAN Stock Price (ASP) didefenisikan sebagai angka indeks harga
saham beberapa Negara ASEAN (KLSE, SET, dan STI) dalam akhir
periode tertentu yang dinyatakan dalam satuan basis poin (bps).

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai