Kel 3 PKN
Kel 3 PKN
Anissa Nurziah
Bunga Arbaini
Firyal Tsana
Inggit Bastian
Jihan Zakkiyah
Lutfiah Suhariah
M. Hasanudin
Nur Alizeh
Rindy Dwi
Siti Jihan F
Yeni Risma nela
PEMANASAN
1. Apakah yang dimaksud dengan Pers ?
2. Mengapa perlu ada Kode Etik Jurnalistik
dalam pelaksanaan Kebebasan Pers di
Indonesia ?
PENGERTIAN PERS
Secara Etimologi
TEORI PERS
TEORI PERS OTORITARIAN
Teori ini muncul berkaitan erat dengan pandangan filosofis tentang
hakikat negara dan masyarakat.
Teori ini membenarkan adanya sensor pendahuluan, pembredelan,
pengendalian produksi secara langsung oleh pemerintah dan
sebagainya, yang dikukuhkan oleh peraturan perundang-undangan.
Keberadaan pers sepenuhnya bertujuan untuk mendukung
pemerintah yang bersifat otoritas, sehingga pemerintah langsung
menguasai, mengawasi dan mengendalikan seluruh media massa.
Pers merupakan alat penguasa untuk menyampaikan keinginannya
kepada rakyat. Andai pun ada kebebasan pers, kebebasannya itu
pun tidak harus menyalahkan atau mengkritik penguasa.
Prinsip utama teori ini menurut Mc. Quail adalah sebagai berikut :
Media selamanya (akhirnya) harus tunduk kepada penguasa
Penyensoran dapat dibenarkan
Kecaman terhadap penguasa atau terhadap penyimpangan
dari kebijakan resmi tidak dapat diterima
Wartawan
tidak
mempunyai
kebebasan
di
dalam
organisasinya.
SIFAT PERS
Liberal Democration Press (Pers Demokrasi Liberal)
Dalam demokrasi liberal, kebebasan pers dipersepsikan sebagai kebebasan
yang tanpa batas. Artinya, kritik dan komentar pers dapat dilakukan kepada
siapa saja, termasuk kepada kepala negara sekali pun .
Contoh : Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon misalnya tumbang setelah
dihujat habis-habisan oleh pers AS, karena skandal watergate-nya.
MISI PERS
MENEGAKKAN KEADILAN
MEMBERANTAS KEBATILAN
1)
Fungsi Pendidik
FUNGSI PERS
2)
Fungsi Penghubung
3)
4)
Fungsi kontrol
Pers berusaha melakukan bimbingan dan pengawasan kepada
masyarakat
tentang tingkah laku yang benar atau tingkah
laku
yang tidak dikehendaki oleh
khalayak.