Anda di halaman 1dari 75

INSTALASI

JARINGAN FTTH

10/5/16

Tujuan

Setelah mempelajari modul ini peserta memahami dan


mengetahui tentang pelaksanaan Instalasi jaringan FTTH

10/5/16

Topik bahasan
Jenis-jenis Instalasi jaringan kabel optik
Persiapan pelaksanan dan Metode instalasi
jaringan kabel optik

JENIS INSTALASI JARINGAN KABEL OPTIK


Kabel Feeder
kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari ODF ke ODC.
Kabel Distribusi
kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari ODC ke ODP.
Kabel Drop
kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari ODP ke OTP
Kabel Indoor
kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari OTP ke Roset

JENIS INSTALASI JARINGAN KABEL OPTIK


BERDASARKAN LETAK KABEL
1. Kabel FO taman langsung : diinstalasi ditanam langsung dengan cara penggalian
atau sistem borring/ rojok.
2. Kabel FO duct, jenis ini ada 2 macam yaitu :
a. Dengan sistim duct konvensional/ cara penarikan
Instalasinya dimasukan dalam subduct yang ada pada duct sistem ( 1
polongan duct bisa dimasukan 3 subduct )
Instalasinya dimasukan dalam pipa HDPE, dimana pipa HDPE diinstalasi
lebih dahulu dengan sistem borring/ rojok.
b. Dengan sistem tekanan udara ( Air Blown System ).
Instalasinya masukan kabel Air Blown Cable/ Air Blown Fiber kedalam primary
tube lalu didorong dengan tekanan udara dengan kompresor.
3. Kabel FO Udara/ Aerial
. Konvensional : Instalasi langsung di pasang/ ditambat diatas tiang
. Air Blown System : Microduct Aerial terlebih dahulu diinstalasi diatas tiang,
selanjutnya kabel ABC/ ABF diblowing

PERSYARATAN UMUM
Kabel Tanam Langsung
1.

2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.

Kedalaman galian tanah, Feeder & Dist 150 cm dan untuk Saluran
Penanggal Bawah Tanah/ Drop 60cm atau sesuai dengan aturan instansi
pemerintah atau pengelola kawasan.
Lebar galian bagian atas 40cm-65cm, bagian bawah 30cm-50cm,
Slack kabel 5m setiap 1000m dimasing2 Manhole
Gulungan kabel slack 20 diameter kabel
Penempatan slack di manhole posisi vertikal, di handhole posisi horisontal
Komposisi tanah urug: pasir 5cm dibawah dan diatas kabel, deksteen
( tambah pasir 20cm + warning tape), tanah(bebas berangkal) dipadatkan,
ketinggian permukaan dilebihkan 5cm
Setiap 100m diberi tanda rute dan setiap ada sambungan diberi tanda
sambungan.
Sambungan HDPE menggunakan socket khusus sambungan

PERSIAPAN PELAKSANAAN DAN METODE


INSTALASI
1. Peralatan dan material
.Posisi peletakkan haspel dan alat penarik kabel.
.Kondisi trafik lalu lintas, prioritaskan pada jalan yang tidak macet.
.Kondisi ruang kerja dan kemudahan bagi lalu lintas petugas dan material.
.Kemudahan pemasangan alat bantu penarikan kabel.
.Kemampuan alat penarik kabel (Winching Equipment).
bila diperlukan.
.Lampu penerangan
.Peralatan komunikasi

2. Keselamatan kerja
Pemasangan rambu lalu lintas
Pengamanan personil (helm, sabuk pengaman, masker)

INSTALASI KABEL DALAM SISTEM DUCT


Pemasangan Sub-Duct
Perhatian :
Subduct dipasang sepanjang rute.
Posisi subduct dalam satu duct/tidak menyilang.
Celah antara pipa duct dan subduct harus ditutup.
Subduct yang tidak digunakan harus ditutup.
Agar penarikan lancar gunakan pelicin.
Gunakan anti pulir / swivel agar kabel tidak melintir.

INSTALASI KABEL DALAM SISTEM DUCT


Tabel penempatan Kabel Fiber optik
Kabel fiber
Sub-duct lubang Pipa duct no :
optik ke :
no :

1
2
3
4
5
dst.

1
2
3
1
2
dst.

1
1
1
2
2
dst.

CARA INSTALASI KABEL TANAM LANGSUNG

Metode Open Trench


Sistem Boring atau Rojok
Lintasan pada Jalan, Parit / Sungai dan Rel

10

METODE TANAM OPEN TRENCH


1.

Pemasangan Kabel
Penarikan kabel dilaksanakan paling lambat tiga hari setelah galian
dilakukan.
Kabel ditarik melalui bagian bawah haspel yang ditempatkan pada trailer
Sepanjang jalur penarikan harus dipasang rol-rol kabel dengan interval
jarak kurang lebih 2 (dua) meter.
Perhatikan bending radius pada saat penarikan.
Apabila diperlukan kabel dapat dilucuti dari haspel sebagian atau
semuanya membentuk sistim angka delapan
Posisi kabel dalam tanah harus teratur rapi dan tidak boleh melilit
dengan kabel existing

11

METODE TANAM OPEN TRENCH


50 cm

Tanda Sambung
Permukaan Timbunan
Permukaan tanah
Pasir
Tanah urug dipadatkan

110 cm

Capstone
Pasir
Closure

HDPE
Kabel FO

Slack Kabel
Electronic Marking Post (EMP)
Optional

12

INSTALASI KABEL SISTEM BORING


1. Boring Manual sistim rojok, jarak antar PIT 5-15 meter
Alat bantu yang digunakan:

Pipa pralon 2 inchi/sesuai dengan kebutuhan,


panjang masing-masing 1-2 meter
Menggunakan air untuk memudahkan merojok
Mata rojok dibuat dari plat baja/ pipa Galvanized

13

INSTALASI KABEL SISTEM BORING


2.

Boring manual dengan menggunakan alat kerja kayu balok (sistim


ungkit), jarak antar PIT 10-25 meter, kedalaman minimal 160 cm.
Alat bantu yang digunakan:

kayu balok ukuran 12 cm x 10 cm dengan panjang 3 - 4 meter


kunci pipa
Pipa galvanis mempunyai diameter 2 inch dengan panjang 1,5 meter
sampai dengan 2 meter yang dapat disambung-sambung

14

INSTALASI KABEL SISTEM BORING


3. Boring dengan menggunakan mesin

Biasanya digunakan untuk pekerjaan aktivitas boring melintang


jalan dengan bentang minimal antara lubang PIT satu dengan
lainnya diatas 25 meter.
Sebelum pelaksanaan terlebih dahulu mendeteksi route yang
akan di borring dengan maksud untuk mengetahui apakah ada
utilitas lain

15

SISTEM PENANDAAN
Penandaan Rute dan Sambungan kabel pada sistim Instalasi tanam langsung

16

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN


Menyebrang Jalan
1. Menggunakan pelindung pipa galvanis
5 inch untuk jalan dengan lalu lintas
padat dan pipa PVC 4 inch tebal 2,2
mm dan dilengkapi 3 sub-duct 32/26
mm dengan kedalaman minimal 1,50
meter atau sesuai peraturan yang
berlaku setempat.
2. Menggunakan pelindung pipa PVC 4
inch tebal 5,5 mm dan dilengkapi 3
sub-duct 32/26 mm untuk jalan dengan
lalu lintas sedang kedalaman minimal
1,50 meter atau sesuai peraturan yang
berlaku setempat.
3. Menggunakan pelindung pipa HDPE
40/33 mm tanpa cadangan dengan
kedalaman minimal 1,50 m atau
sesuai peraturan Instansi terkait
setempat.

4. Untuk pipa pelindung crossing harus


terpasang secara utuh, apabila tidak
dimungkinkan maka pipa dipotongpotong sesuai kondisi panjang PIT (bisa
dipotong-potong setiap 1 meter atau
setiap 2 meter) dan harus disambung
menggunakan soket sesuai
peruntukannya

17

PENEMPATAN KABEL PADA LINTASAN

Kontruksi Lintasan dengan Pelindung pipa Galvanis

Penampang Lintang Kontruksi dengan Pelindung pipa


PVC

Penampang Lintang Kontruksi


dengan Pelindung pipa Galvanis

18

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

Menyebrang Parit/Sungai
1. Pelindung yang dipergunakan:
Pipa galvanis 4 inchi / 2 inchi, tebal 3,3 mm
Pipa PVC
Pipa HDPE 40/32 mm,
Pipa Sub-duct 32/26 mm

19

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

2. Pemasangan pipa pelindung


Di bawah dasar parit
Di atas parit

Menempel pada atas jembatan

Memanfaatkan polongan jembatan

Menempel pada sisi jembatan

Menempel pada bagian bawah jembatan (digantung)

Jembatan kabel dengan konstruksi terpisah

Jembatan kabel dengan tiang tunggal.

Jembatan kabel dengan tiang ganda

Sistem boring atau duct slump

20

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

Pipa Besi Galvanis

21

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

22

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

23

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN


Menyebrang Rel Kereta Api
1. Pelindung yang dipergunakan:
pipa galvanis 5 inch tebal 3,3 mm
pipa PVC 4 inch tebal 2,2 mm
Pipa 3 sub-duct 32/26 mm
Pipa HDPE 40/33 mm, untuk sistem jembatan baik dengan
tiang tunggal/ ganda
2. Pemasangan pipa pelindung
Dengan sistem boring, kedalaman minimal 1,50 meter atau
sesuai peraturan yang berlaku setempat.
Jembatan kabel dengan tiang tunggal
Jembatan kabel dengan tiang ganda.

24

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN

Permukaan
Jalan

Pipa Galvanis 5 inch, t=3,3 mm


Cadangan

>150 Cm

Pipa Galvanis 5 inch, t=3,3 mm


Pipa PVC 4 inch, t = 2,2 mm
Sub Duct

Kabel Serat Optik

25

INSTALASI KABEL UDARA


1.

Persiapan Pemasangan Kabel Udara


Mempersiapkan peralatan dan material
Buat lubang untuk penanaman tiang sedalam 1/5
panjang tiang
Lokasi tiang tidak boleh mengganggu pejalan
kaki atau kendaraan.
Penempatan tiang diatur sedemikian rupa agar
tidak mengganggu estetika pemandangan dan
keindahan.
Jarak antar tiang, untuk dalam kota 40 meter
dan luar kota 50 meter.
Pemasangan tiang diusahakan di batas persil
(batas antara 2 kavling tanah/rumah yang
berdampingan).

Pengecatan tiang besi pada bagian


tiang yang akan ditanam
Tiang didirikan tegak lurus di
tengah-tengah lubang
Pembuatan Voetstuk
Pengecatan tiang
Pasang temberang/ tiang ganda
pengganti temberang
Pasang accessoris untuk
pemasangan dan penambatan
kabel udara
Pasang rol kabel pada setiap tiang

26

INSTALASI KABEL UDARA

Tiang
Cor Beton

30 cm
Permukaan Tanah
30 cm
140 cm

25 cm
1/5 T 30 cm

27

INSTALASI KABEL UDARA


2. Pemasangan Kabel Udara
a.

Rute tiang yang khusus untuk


kabel fiber optik :
Penempatan harus mulai dari
posisi paling atas.
Untuk tiang 7 meter hanya 2
jalur kabel untuk setiap sisi dan
maksimum kapasitas per kabel
48 core.
Untuk tiang 9 meter dapat
dipasang 3 kabel untuk setiap
sisi dan maksimum kapasitas
per kabel 48 core.
Dimungkinkan dipasang kabel
fiber optik kapasitas 96 core
khusus untuk kabel feeder dan
antar HRB.

b. Rute tiang yang digunakan


bersamaan dengan kabel
tembaga :
Penempatan kabel fiber optik
harus diatas kabel tembaga.
Kabel fiber optik tidak
diperbolehkan dibendel menjadi
satu dengan kabel tembaga.
c. Penempatan kabel fiber optik pada
tiang berdasarkan penanggung
jawab pengelolaan:
Paling atas untuk kabel fiber optik
backbone/
Regional junction/OLO junction
TELKOM Group.
Jalur dibawahnya untuk kabel fiber
optik akses/OLO last mile
TELKOM Group.

28

INSTALASI KABEL UDARA


2. Penambatan kabel

3. Cara gantung.
Untuk rute lurus dengan jarak antar tiang 40-50
meter. Instalasi menggunakan asesoris kabel
fiber optik seperti tension bracket, suspension
klem, stainless steel band, dan lain-lain .

4. Cara tambat.
Untuk rute belok atau menikung, lintasan atau
rute lurus dengan jarak antar tiang lebih dari 50
meter (rentang jauh).
Penambatan dengan mempergunakan alat
bantu khusus dan diusahakan tidak memotong
kawat penggantung (bearer).
Untuk rute lurus penambatan setiap 6 - 8
gawang ( 300 400 meter), tanpa memotong
kawat penggantung (bearer).
Penambatan pada rute lurus dapat
menggunakan span wartel atau tidak, untuk
rute belok dan tambat awal/akhir harus
menggunakan span wartel

29

INSTALASI KABEL UDARA


3)Cara tambat awal/akhir

Penambatan pada tiang ODC/ODP /Optical Clousure/Slack, pada tiang sambungan


peralihan antara kabel tanah dan kabel udara atau kabel udara dengan kabel udara.
Penambatan awal/akhir dan tambat antara dapat diinstalasi :
Pada tiang besi menggunakan stagklem beugel atau suspenssion dan stainless
steel band.
Pada tiang beton menggunakan suspenssion dan stainless steel band

30

INSTALASI ODP

ODP terpasang di Udara(Aerial)


ODP Pole / Wall
ODP pedestal

31

INSTALASI ODP
Untuk memberikan gambaran metode instalasi dan terminasi kabel FO di perangkat ODP, baik
untuk ODP Tiang, Dinding (Wall) maupun ODP Pedestal dapat dilihat pada gambar di sub bab ini.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan instalasi dan terminasi kabel fiber optik di
dalam perangkat ODP adalah sebagai berikut:
a. Kabel input yang masuk ke perangkat ODP umumnya berupa kabel distribusi dengan tipe kabel
SCPT. Kabel tersebut harus masuk melalui lubang/jalur yang sudah disediakan di perangkat
ODP. Selain kabel distribusi yang masuk ke dalam ODP dapat juga berupa kabel FCL/GCL
(Fiber/GPON Catuan Langsung).
b. Apabila kabel yang masuk ke ODP Dinding atau ODP Tiang berasal dari kabel bawah tanah,
maka kabel tersebut harus menggunakan pipa pelindung kabel (riser pipe) yang terbuat dari
pipa galvanis diameter 1,5 inch panjang 3 meter untuk ODP Tiang dan minimal 2,5 meter untuk
ODP Dinding (disesuikan dengan kebutuhan).
c. Metode pemasangan kabel distribusi/FCL di dalam ODP:
1) Kurang lebih 5 cm dari pangkal ujung kabel masuk dan keluar, kupas kabel sepanjang 1
meter atau 2 kali putaran slack kabel di ODP.
2) Potong central strength member dengan panjang sesuai posisi tempat terminasinya.
3) Keluarkan kembali kabel distribusi tersebut melalui lubang/jalur yang telah disiapkan di
ODP untuk menuju ODP berikutnya.
4) Pasang strength member pada dudukan yang disediakan di ODP.
5) Pekerjaan ini terus dilakukan secara berulang sampai kabel tersebut ketitik ODP terakhir.

32

INSTALASI ODP
d. Potong salah satu core diposisi kabel yang akan keluar dan sambungkan/splicing dengan
input splitter di ODP tersebut. Lindungi hasil splicing dalam protection sleeve dan
tempatkan di cassette. Slack core kabel distribusi yang di splice dengan pigtail input splitter
digulung di dalam cassette sesuai alur yang telah disediakan.
e. Pemakaian core ke suatu ODP mengikuti aturan bahwa ODP terdekat menggunakan
nomor urut core terakhir.
f. Hubungkan konektor dari output splitter ke sisi belakang (Rear) port adapter secara
berurutan.
g. Port adapter sisi depan (front) diperuntukkan sebagai tempat terminasi kabel drop menuju
pelanggan.
h. Langkah pekerjaan ini berlaku di ODP Tiang, Pedestal, Dinding dan ODP Closure. Untuk
ODP Closure panjang pengupasan kabel sesuai panjangnya Closure.

33

INSTALASI ODP
Contoh Terminasi Kabel pada
ODP Tiang, Wall dan Pedestal

Contoh Terminasi Kabel pada ODP


Closure

34

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK


1.

Persiapan Pemasangan Kabel Drop Fiber Optik


Mempersiapkan peralatan dan material untuk pekerjaan instalasi kabel
drop

2.

Pemasangan Kabel Drop Fiber optik (Saluran Penanggal)


a. Pemasangan Saluran Penanggal/Kabel Drop Optik menggunakan
Kabel Udara
b. Pemasangan Saluran Penanggal Bawah Tanah
c. Pemasangan Saluran penanggal di Ruko

35

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK


a.

Pemasangan Saluran Penanggal/Kabel Drop Optik menggunakan Kabel


Udara
Titik penambatan dipilih dengan persetujuan pelanggan, hal perlu diperhatikan:

Titik tambat di rumah pelanggan sedapat mungkin dekat dengan perangkat


roset optik/CPE yang akan dipasang

Letak titik tambat harus aman dari jangkauan manusia, minimal ketinggian
OTP dari permukaan 250 cm.

Sejauh mungkin dari saluran instalasi/perangkat lain seperti saluran PLN,


saluran/feeder antena dll.

Memperhatikan estetika lokasi tersebut.

36

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK

Dipilih pada tempat yang kuat (tembok, listplank) agar mampu menahan daya
tarik dari saluran penanggal (Drop Cable) untuk jangka waktu lama.
Harus memperhatikan kelenturan kabel agar terhindar terputusnya kabel.
Pengaturan kelenturan harus mempertimbangkan pertimbangkan faktor
keamanan dan daya panggul maksimum saluran penanggal (Drop Cable) dan
kerapihan.
Titik tambat di rumah pelanggan menggunakan Drop Wire Clamp Hook
(bracket mourstelling)
pemasangan Saluran Penanggal pada tembok/ dinding menggunakan
pelindung flexible pipe dapat dipergunakan Klem ( penggunaan klem harus hati
hati jangan sampai terkena kabelnya )

37

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK

38

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK


b.

Pemasangan Saluran Penanggal Bawah Tanah

Menggunakan sistem tanam langsung ataupun sistem semi duct dengan


pelindung pipa PVC.

kabel drop (saluaran penanggal) diterminasi di ODP (Pedestal) satu ujung


dan ujung lainnya di OTP jika diperlukan, kalau tidak bisa langsung ke
Roset.

Kabel drop fiber optik yang digunakan dapat multi core / kabel single core

untuk lokasi titik sambung dapat dibuat Kabel PIT/Mini Handhole

Pondasi kedalaman 40 cm dan timbul ke permukaan tanah minimal 10


cm, pondasi beton campuran 1:2:3, ukuran atas 50 x 50 cm dan ukuran
bawah 60 x 60 cm

Galian untuk menanam pipa PVC antara Handhole lebar 20 cm dan dalam
minimal 60 cm, untuk DKI 110 cm

39

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK


c.

Pemasangan Saluran Penanggal di Ruko dan Gedung

Menggunakan ODP wall

Dapat menggunakan kabel drop indoor

Diinstalasi dengan pelindung tray kabel

40

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK


Tampak Depan

Tampak Samping
41

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK

Ukuran minimal Handhole/PIT, Panjang = 60 cm, Lebar = 60 cm, Dalam =


60 cm, dapat dibuat secara precast
Pemasangan pipa PVC ke rumah pelanggan terdapat dua alternatif:
Diinstalasi sampai OTP di dinding luar
Diinstalasi langsung sampai dengan Roset optik

42

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK


Sistim distribusi saluran penanggal bawah tanah tanam langsung:
a. Distribusi Langsung

43

INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK


Kabel Drop Bawah Tanah
.

OTP

OTP

OTP

OTP

OTP

OTP

b. Distribusi Tidak Langsung

OTP

OTP

Pedestal

Closure
Kabel FO Multipair

Kabel Drop Bawah Tanah

Closure

Closure

Closure

.
Kabel Distribusi Bawah Tanah

44

PEKERJAAN SIPIL

Pekerjaan Handhole
Pekerjaan pembuatan pondasi ODC dan
ODP Pedestal
Pemasangan tiang dan temberang

45

PEKERJAAN HANDHOLE
Peletakannya harus sejajar dengan jalan / bangunan
Radius tikungan 20 x diameter luar luar pipa duct
Tutup Handhole harus rata dengan permukaan jalan
Dinding, lantai dan atap dari beton bertulang tebal 15 cm
Ketebalan tutup Handhole 20 cm
Penulangan sesuai dengan persyaratan beton bertulang U24
Campuran beton
Lantai : 1:3:5 (Semen : Pasir : Batu Pecah)
Dinding: 1 : 1,5 : 2,5 (Semen : Pasir : Batu Pecah)
Ukuran Handhole:
No. Tipe HH Ukuran dalam
Jumlah
Jumlah
(cm)
Pipa
Tutup

1.

Tipe-I

170 x 125 x 130

2.

Tipe-II

170 x 60 x 130

46

47

HANDHOLE PADA ODC

O
D
C

Hand Hole
Pipa PVC
Slack Kabel
Kabel FO

48

PONDASI ODC DAN PEDESTAL


Ukuran (panjang / lebar) pondasi menyesuaikan dengan ukuran
(panjang / lebar) kabinet ODC / Pedestal yang akan dipasang.
Pondasi terbuat dari beton bertulang, perbandingan campuran
1:2:3 (semen:pasir:batu pecah) atau standar kualitas beton
K225.
Pondasi dapat dibuat langsung ditempat atau precast.
Bagian pondasi yang berada diatas permukaan tanah harus
diplester/dihaluskan.
Permukaan pondasi di luar kabinet harus dibuat miring ( 15 0).
Bagian dalam pondasi harus dibuat berongga untuk pekerjaan
instalasi kabel dan kabel grounding.

49

PONDASI ODC DAN PEDESTAL

Pondasi ODC

50

ODC
Patok
pengaman

Hand Hole
Pipa PVC
Slack Kabel
Kabel FO

51

PONDASI PEDESTAL

Pondasi Pedestal

52

PEMASANGAN ODP PEDESTAL


Pemasangan Pedestal pada pondasi

53

PONDASI PEDESTAL

Pemasangan Kabinet pada pondasi

Kabinet ODC

Kabinet Pedestal

54

PONDASI ODC

Patok Pengaman Kabinet ODC

55

PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG

Pemasangan Tiang

Tata cara pemasangan tiang


sudah dibahas pada persiapan
penarikan kabel udara

56

PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG

Pondasi Tiang

Tiang
Cor Beton

Riser pipe
30 cm

Permukaan Tanah

30 cm

40 cm

25 cm

1/5 T - 30 cm

140 cm

Tiang
Cor Beton

30 cm
30 cm
25 cm

140
110 cm cm
=
1/5
T
57

PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG

Pemasangan Temberang

Temberang berfungsi untuk memperoleh keseimbangan gaya yang


bekerja pada tiang agar tiang tetap berdiri tegak lurus.
Pemasangan temberang dilakukan pada :
o Tiang awal dan akhir dari rute kabel udara.
o Tiang rute Kabel Udara dengan sudut tikungan lebih besar dari 15
derajat.
o Tiang rute lurus dengan beban cukup berat dan sering terkena
gangguan angin kencang, biasanya dipasang setiap 5 gawang.

58

PEMASANGAN TEMBERANG
Jenis Temberang

Temberang Tarik

Temberang Tarik
Temberang Sokong
Temberang Labrang

10 Cm

span wartel
kaos timbel

buldog grip

Temberang Sokong
kawat ikat
tali baja 7 atau 12 lembar

kawat ikat

timbel
besi beton 1/6 inch
permukaan tanah

1 meter atau lebih

plat besi

59

PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG

Tiang ganda pengganti Temberang Tarik/ Sokong

Cara ini untuk mengatasi jika tidak ada lahan untuk pemasangan Temberang
Tarik ataupun Sokong

60

PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG


Temberang Labrang

61

PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG

Contoh penggunaan Temberang Labrang


Kawat/slink

penyangga

Route
Kabel

Tiang penyangga

Tiang Rute

Kawat Temberang
penyangga

Jalan
Sungai

62

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Legend

63

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Legend

64

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Konfigurasi

Keterangan:
Feeder, Distribusi, Drop: Kabel Duct/ Kabel Tanah Tanam
Langsung/ Kabel Udara

65

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Contoh Skema FO Catu Langsung

Keterangan:
FCLX1X2X3Y1Y2-m1m2-n1n2q
FCL
= Fiber Catu Langsung (Kabel optic
yang keluar dari ODF menuju ODP
X1X2X3 = Kode Lokasi STO
Y1Y2
= Nomor urut FCL (mulai dari01
sampai dengan 99)
m1m2 = Nomor section/segmen
n1n2
= Nomor pencabangan
q
= Sisipan diisi dengan abjad (A,B,C
dst)
66

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Tabel Clousure

Core

Cassette

Cable

IN

OUT

IN

OUT

01

01-12

01-12

FCLJTN01-01

FCLJTN01-02

02

13-24

13-24

FCLJTN01-01

FCLJTN01-02

03

25-36

25-36

FCLJTN01-01

04

37-48

37-48

FCLJTN01-01

FCLJTN01-0101
FCLJTN01-0102

67

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Tabel Clousure

Cassette

Core
IN

OUT

01

01-12

01-12

02

13-24

13-24

Cable
IN

OUT

FCLJTN0102
FCLJTN0102

FCLJTN0103
FCLJTN0102-01

68

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN


Contoh Skema FO Feeder

69

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Contoh Skema FO Distribusi

70

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

71

PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN

Alokasi nomor core

FCLJTN01-02 (01-24)
KD-SM G.652D-24-1000m

Panjang segmen kabel


Kapasitas segmen kabel
Type kabel
Jenis kabel

72

PENGUKURAN

OTDR
Set IOR
Set
(1310nm,1550nm)
Set Distance
Pengukuran

POWER METER &


LIGHTSOURCE
Kalibrasi
Pengukuran

73

REFERNSI STANDART
PERANGKAT PASIF:

KABEL TANAM LANGSUNG: ITU-T G.652, ITU-T G.655, ITU-T L.43


KABEL DUCT : ITU-T G.652, ITU-T G.655, ITU-T L.10
KABEL UDARA : ITU-T G.652, ITU-T G.655, ITU-T L.26
KABEL DROP : ITU-T G.657, ITU-T L.26, ITU-T L.26, STEL K
-330/2009
CONNECTOR
SPLITTER
COUPLER/WDM
ODF : ITU-T L.40
ODC : ITU-T L.40
ODP : ITU-T L.40
CLOSURE: ITU-T L.13

PEKERJAAN SIPIL

MANHOLE/HANDHOLE
PONDASI PERANGKAT

74

75

Anda mungkin juga menyukai