Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA IBU POSTPARTUM


DENGAN PERDARAHAN
Kel. 9

Pengertian
Perdarahan post partum = kehilangan
darah melebihi 500 ml yang terjadi
setelah bayi lahir, perdarahan primer
terjadi dalam 24 jam pertama,
sedangkan perdarahan sekunder
setelah itu

Anatomi Fisiologi

Epidemiologi
sekitar 5% wanita yang melahirkan secara
pervaginam kehilangan darah > 1000ml
Di amerika serikat diperkirakan angka
kematian ibu berkisar 7-10 wanita per
100.000 kelahiran hidup
Profil kesehatan Indonesia tahun 2013 =
lima penyebab kematian ibu terbesar adalah
pedarahan, hipertensi dalam kehamilan,
infeksi, partus lama atau macet dan abortus

Etiologi
Atonia uteri = Merupakan kegagalan
miometrium untuk berkontraksi setelah
persalinan
Luka jalan lahir = Luka jalan lahir dapat terjadi
bersamaan dengan atonia uteri.
Retensio plasenta = keadaan dimana plasenta
belum lahir setengah jam setelah janin lahir. Hal
ini disebabkan oleh :
- Plasenta belum lepas dari dinding uterus
- Plasenta sudah lepas akan tetapi belum dilahirkan

Gangguan pembekuan darah

Klasifikasi
Perdarahan primer = yang terjadi dalam 24
jam pertama kelahiran, disebabkan oleh
atoni uteri, retensio plasenta, sisa plasenta,
robekan jalan lahir dan inversion uteri.

Perdarahan post partum sekunder = yang


terjadi setelah 24 jam pertama kelahiran,
disebabkan oleh infeksi, penyusutan rahim
yang tidak baik, atau sisa plasenta yang
tertinggal.

Manifestasi Klinis

Antonia Uteri
Robekan jalan lahir
Retensio placenta
Tertinggalnya placenta (sisa
placenta)
Inversion uterus

Penatalaksanaan
Penanganan perdarahan postpartum
- Pada retensio placenta, bila placenta belum
lahir dalam 30 menit, lahirkan plasenta
- Pada trauma jalan lahir, segera lakukan
reparasi
- Pada atonia uteri, lakukan massase uterus
dan penyuntikan 0,2 mg ergometrin
intravena atau prostaglandin parenteral
- Bila disebabkan gangguan pembekuan
darah, berikan transfuse plasma segar

Pemeriksaan Diagnostik
golongan darah: menentukan Rh, golongan ABO
dan percobaan silang
Percobaan darah lengkap
Kultur uterus vaginal: megesampingkan infeksi
pasca partum
Urinalisis: memastikan kerusakan kandungan
kemih
Profil koagulasi: peningkatan degeradasi kadar
produk fibrin atau produk spilipfibrin (SDP/FSP)
Sonografi: menentukan adanya jaringan plasenta
yang tertahan

Komplikasi
Komplikasi perdarahan post partum primer
yang paling berat yaitu syok. Bila terjadi syok
yang berat dan pasien selamat, dapat terjadi
komplikasi lanjutan yaitu anemia dan infeksi
dalam masa nifas.
Infeksi dalam keadaan anemia bisa
berlangsung berat sampai sepsis. Pada
perdarahan yang disertai oleh pembekuan
intravaskuler merata dapat terjadi kegagalan
fungsi organ-organ seperti gagal ginjal
mendadak.

Pencegahan
- Pemberian uterotonic segera
setelah bayi dilahirkan.
- Penjepitan dan pemotongan tali
pusat dengan cepat dan tepat
- Penarikan tali pusat yang lembut
dengan traksi balik uterus

Prognosis
Angka kematian ibu menapai 7,9%
dan angka kematian ibu mencapai
1,8-4,5% dari kasus yang ada.

DIAGNOSA
Ketidakefektifan pefusi jaringan perifer b.d
penurunan jumlah hemoglobin dalam darah,
perdarahan pasca persalinan
Risiko syok hipovolemik dengan faktor Risiko
perdarahan aktif pasca persalinan,
berkurangnya jumlah cairan intravaskuler
Nyeri akut b.d agen cidera fisik ditandai dengan
terputusnya kontinuitas luka jaringan , luka
pasca operasi
Risiko infeksi dengan faktor resiko porte de
entre, luka pasca operasi

Anda mungkin juga menyukai