Anda di halaman 1dari 14

ASMA

dalam
KEHAMILAN

KEMENTERIAN RISET TEKNOLODI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RUMAH SAKIT
Jalan Soekarno-Hatta Malang
Telp. (0341) 416952

DEFINISI
Asma adalah radang kronis jalan napas yang berkaitan
dengan obstruksi reversible dari spasme, oedema, dan
produksi mucus serta respon yang berlebihan terhadap
stimulus.
Asma merupakan suatu penyakit dengan ciri khas
meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap
berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya
penyempitan jaan napas yang luas dan derajatnya dapat
berubah-ubah secara spontan maupun sebagai hasil
pengobatan.

EPIDEMIOLOGI
Di US, terdapat 15 juta orang yang menderita asma.
Berdasarkan data dari National Asthma Education
Program (NAEP), terdapat peningkatan prevalensi asma
sebanyak 10% dengan kemampuan reaksi pernapasan
non-spesifik secara berlebihan.
Terjadi peningkatan prevalensi asma pada wanita hamil.
0.2% kehamilan
komplikasi.

dengan

asma

akan

mengalami

PATOFISIOLOGI
FAKTOR PENCETUS
ASMA

Infeksi Saluran Napas


Alergen
Olahraga Berat (Aerobik)
Stres
Polusi Udara
Emosi yang Berlebihan
Lingkungan Kerja
Obat-obatan
Beta Blockers

GEJALA KLINIS

Batuk
Napas Pendek
Wheezing
Dispnea
Dada Terasa Sesak
Sianosis Sentral atau
Perifer
Takikardi

PADA KEHAMILAN, biasanya serangan asma akan timbul


pada UK 24 minggu sampai 36 minggu.
SANGAT JARANG terjadi pada akhir kehamilan.

DIAGNOSIS PEMBANDING
PARU-PARU
Infeksi
Obstruksi
Alergi Anafilaksis
Penyakit Addison

JANTUNG
CHF

Penyakit
Jantung
Valvular

TUMOR KARSINOMA

KLASIFIKASI ASMA
MENURUT NAEP
Klasifikasi ASMA berdasarkan pada:
Gejala (batuk, wheezing, dispnea)
Pemeriksaan Objektif melalui PFTs (Pulmonary Function
Test)
FEV1 (Forced Expiratory Volume in One Second) ialah
jumlah udara yang dapat dikeluarkan dalam waktu 1 detik,
diukur dalam liter.
PEFR (Peak Expiratory Flow Rate) ialah kecepatan
pergerakan udara keluar dari paru-paru pada awal
ekspirasi, diukur dalam liter/detik.

KLASIFIKASI ASMA
MENURUT NAEP
Asma Ringan
Serangan singkat (<1 jam), terjadi
2x/minggu
PEFR 80%
FEV1 80%
Gejala tidak muncul pada malam hari

Asma Sedang
Gejala muncul >2x/minggu
Nilai PEFR dan FEV1 berkisar antara
60%-80%
Diperlukan pengobatan yang teratur
untuk mengontrol timbulnya gejala

Asma Berat
Gejala semakin sering muncul seiring dengan
peningkatan aktivitas tubuh
PEFR dan FEV1 <60%
Pemberian Kortiosteroid Oral secara teratur diperlukan
untuk mengontrol timbulnya gejala

KOMPLIKASI ASMA DALAM


KEHAMILAN

PENATALAKSANAAN ASMA
DALAM KEHAMILAN
PENATALAKSANAAN
ASMA SECARA UMUM

Monitor PEFR dan FEV1


Mengurangi atau
Menghindari faktor
Pencetus Asma
Edukasi
Terapi Obat-obatan

PENATALAKSANAAN
ASMA KRONIK

Beta Agonist
Kortikosteroid (NEBUL)
Cromolyn dan Nedrocomil
Theophylline
Leukotriene Modifiers

PENATALAKSANAAN
ASMA AKUT DALAM
KEHAMILAN
DI RUMAH

Nebul albuterol 2 sampai 4 kali hirup dan cek PEFR dalam


20 menit.
Jika PEFR <50% atau timbul gejala berat EMERGENCY
CARE.
Jika PEFR 50%-70% ulangi pemberian albuterol dan
cek PEFR dalam 20 menit.
Jika PEFR >70% lanjutkan pemberian albuterol 2-4x
hirup setiap 4 jam selama 6-12 jam.
Jika gerakan janin berkurang EMERGENCY CARE.

TERAPI EMERGENSI ASMA


EVALUASI AWAL
Anamnesis (terutama terkait riwayat asma)
Pemeriksaan Fisik
PEVR
Oksimetri
Monitor Kesejahteraan Janin

PENGOBATAN AWAL
Nebul Beta2 Agonist sebanyak 3 dosis
selama 60-90 menit
Pemberian Oksigen dengan Saturasi
>95%
Jika tidak terjadi wheezing dan PEFR
>70%,
HENTIKAN
pengobatan,
FOLLOW UP tetap diLAKUKAN

Jika Oksimetri <50%, FEV1 <1.0 L,


dan PEFR <100L/menit
Lanjutkan nebul albuterol
Berikan kortiosteroid intravena
Analisis Gas Darah
Rawat di ICU
Jika PEFR atau FEV1 >40% tetapi <70%
setelah diberikan Beta2 Agonist
Analisis Gas Darah
Lanjutkan nebul Beta2 Agonist setiap 1-4
jam
Berikan kortikosteroid intravena
MRS

PERSALINAN
Kebutuhan ventilasi pada saat persalinan bisa mencapai 20L/menit
persalinan harus berlangsung di tempat dengan fasiitas untuk
menangani komplikasi pernapasan yang berat.
Selama persalinan kala I, pengobatan asma selama masa prenatal
HARUS diteruskan.
Bila terjadi serangan akut selama persalinan, penanganannya sama
dengan penanganan asma akut dalam kehamilan.
Persalinan per-vaginam merupakan pilihan terbaik, kecuali terdapat
indikasi obstetrik dilakukannya SC.
Pemberian Prostaglanding E1 dan E2 untuk pematangan serviks dan
pencegahan perdarahan post-partum.

DAFTAR PUSTAKA
Marx Rosens Emergency Medicine: Concepts and Clinical Practice 5th
Edition.
Maternal-Fetal Medicine: Principles and Practice 4th Edition Page 962967.
Up to Date.com: Management of Asthma.
Varney, H. Tanpa Tahun. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Vol. 2.
Mahmudah, L. dan Trisetyati, G. 2008. EGC, Jakarta.
Williams Obstetrics 22nd Edition page 1060-1064.

I
I
R
R
H
E
I
E SIH
T
A
S
M
I
A
M
I
A
R
K
R
K
E
I
H
E
T
A
I
S
T
A
S
A
M
A
K
I
R
K
R
H
E
H
E
T
I
T
A
S
A
M
K
K

Anda mungkin juga menyukai