Anda di halaman 1dari 10

BAB V

PEMBELAJARAN WAKTU DAN GERAKAN

Aspek dari pembelajaran pergerakan manusia di


perindustrian berasal dari America,yang dimulai
oleh Frederick Winslow Taylor.
Pada 1878 ketika ia bekerja sebagai mandor di
perusahaan baja,ia dengan giat mempelajari
seberapa banyak dari pria yang bekerja berat (kuli)
yang akan menyukai pekerjaan yang dilakukannya
sehari hari.Pada akhirnya ia menyimpulkan bahwa
tidak ada hubungan antara jumlah energi yang
digunakan dan efek lelah pada saat bekerja.

Taylor mengatakan bahwa mungkin ada metode yang


lebih baik,dan hanya ada satu cara untuk
menemukannya, yaitu dengan menganalisis semua
metode yang ada dan menerapkannya bersama sama
dengan akurat,menit,gerakan,dan waktu belajar. Ia
mengetahui bahwa ada insentif tertentu seperti
:kemungkinan promosi jabatan,kenaikan gaji,jam
kerja,dan lingkungan yang lebih baik akan
mendorong seorang pria untuk bekerja lebih giat lagi.

Hasil kerja Taylor dipengaruhi oleh Frank B.


Gilberth. Pada saat menganalisis pekerja tukang
bata.Ia membuat perubahan pada sistem
produksinya yaitu menggunakan kedua tangan
pada waktu yang sama.Hasilnya ia berhasil
melatih pekerja laki laki untuk memproduksi 350
bata/orang pada setiap jamnya,yang sebelumnya
hanya dapat membuat 120 bata.

Ralph M.Barnes (1937) mengatakan istilah cara


terbaik,dengan sikap yang baik,dan metode
yang efisien adalah hal yang digunakan untuk
menunjukkan objek tahap pertama pada
pembelajaran waktu.Objek yang dimaksud
adalah untuk menemukan cara yang terbaik dari
semua faktor yang dipertimbangkan.

Mrs.Gilberth menguraikan studi pergerakan


pekerja (motion study) menjadi :

Sebuah filosofi untuk ketertarikan


dalam pekerjaan dan keefektifitas
dalam bekerja.
Pola pikir pekerja itu sendiri.
Metode dan teknik,untuk
menunjukkan seberapa baik hasil
kerjanya.

Waktu dan studi gerak berkaitan dengan :


Detail dari proses kegiatan eksternal,yaitu :
Peralatan dan material yang digunakan harus
disiapkan dengan baik,dan ditempatkan sesuai
lokasinya.
Suplai bahan yang teratur.
Waktu harus bisa se efisien mungkin dengan
urutan dari awal sampai akhir.

BAB VI
SIFAT,TERUTAMA SIFAT GUGUP

Berbicara tentang
industri,permasalahan yang paling
sering adalah stress mental,sifat
emosional,dan tingkat
kemarahan.Sejauh ini faktor yang paling
berpengaruh terhadap permasalahan
tersebut adalah pada saat bekerja.

Pada abad ke 16 Ambrose Pare membuat klasifikasi


yang kuantitatif tentang emosional:
1. Orang orang yang emosinya dapat
dikendalikan,tipe inilah yang pantas untuk
menghadapi segala sesuatu pekerjaan.
2. Orang orang yang emosinya tempramen,tipe
ini masih memadai untuk mengerjakan tugas
yang diberikan,tetapi hasilnya tidak akan
sempurna.
3. Orang orang yang tidak dapat mengendalikan
emosinya,tipe ini tidak dapat/sulit untuk
mengerjakan pekerjaannya dengan baik.

Kondisi pada saat berhubungan dengan


atasan,bawahan,dan sesama pada bekerja :
1. Reaksi terhadap atasan,dengan asumsi bahwa orang
tersebut layak menjadi atasan,dan berhubungan baik
dengan para bawahannya.
2. Reaksi terhadap bawahan,dan para atasan sering
mengagumi hasil kerja bawahannya,jadi mereka
akan membuat para bawahannya lebih terasa
nyaman pada saat bekerja.
3. Reaksi terhadap diri sendiri,kesepakatan untuk dapat
melakukan yang terbaik dari diri kita sendiri.

4. Reaksi terhadap sesama,orang harus mendekatkan


diri bukan hanya kepada atasan,dan
bawahannya,tetapi juga terhadap rekan-rekan yang
setara dengannya.

Anda mungkin juga menyukai