Anda di halaman 1dari 9

Contoh Kasus* nya

1. Spoffing

Wildan Yani Ashari Pelaku Peretasan

Jenis Serangan
Menyangkut system yang telah diretas adalah system administrative, kami lebih
rincikan lagi kedalam administrative untuk agenda pemerintah. Untuk dapat
mengetahui seluruh agenda dan hasil agenda pemerintah pada akun atau situsnya,
maka kami memilih untuk menggunankan jenis serangan IP Spoofing, Bagaimana IP
Spoofing Bekerja? Internet Protocol atau IP yang digunakan untuk mengirim dan
menerima data melalui Internet dan komputer yang terhubung ke jaringan. Setiap
paket informasi yang dikirimkan diidentifikasi oleh alamat IP yang mengungkapkan
sumber informasi. Ketika IP spoofing digunakan informasi yang terungkap pada
sumber data bukanlah sumber nyata dari informasi. Sebaliknya sumber berisi
alamat IP palsu yang membuat paket informasi seperti itu dikirim oleh orang
dengan alamat IP. Jika Anda mencoba untuk menanggapi informasi, maka akan
dikirim ke alamat IP palsu kecuali hackermemutuskan untuk mengarahkan informasi
ke alamat IP nyat

Pengaruh dan Kerugian:


Pengaruh yang dapat ditimbulkan adalah
masyarakat tidak dapat mengakses informasi
dari situs tersebut. Dapat menimbulkan reaksi
para hacker untuk mencoba meretas situs
tersebut. Dan untuk pengaruh yang ditimbulkan
dari penangkapan pelaku, dapat memancing
reaksi para hacker baik hacker local maupun
international, yang dapat menimbulkan lebih
banyak kerugian pada pemerintah.

2. Ddos (Distributed Denial of Service)


Serangan oleh anak komunitas YogyaFree terhadap website kaskus pada
tahun 2008. Serangan ini berlangsung pada 16-17 Mei 2008. Serangan
yang dilakukan oleh komunitas yogyafree ini mengakibatkan situs kaskus
tidak dapat di akses dancorrupt. Penyerangan ini mengakibatkan threadthread yang telah dibuat terpaksa dikunci (locked) oleh administrator
kaskus. Karena hal ini berlangsung cukup lama akhirnya administrator
kaskus terpaksa mematikan server kaskus. Penyerangan ini meruapakan
balasan dari komunitas yogyafree terhadap kaskus, menurut sumber
penyerangan ini dilakukan karena yogyafree telah dicela pada salah satu
forum di kaskus. Beberapa waktu terjadilah pertikaian antara dua
komunitas ini. Akhirnya pertikaian ini selesai ketika pengelola situs
menandatangani memorandum online untuk menyudahi pertikaian di
antara keduanya. Saat itu pesan tersebut dipampang selama beberapa
minggu di halaman situs masing-masing. Dari kejadian ini kaskus
meluncurkan server baru yang lebih dilengkapi dengan pengamanan data
yang tangguh dan siap untuk menghadapi berbagai serangan dari
berbagai pihak.

3. Sniffing

4. Hacking
Peretasan Sony Pictures Entertainment
Peretasan terhadap Sony Pictures Entertainment terjadi pada 24 November 2014.
Hari itu para karyawan perusahaan perfilman itu menemukan kejutan aneh:
sebuah gambar tengkorak warna merah muncul di komputer-komputer mereka.
Bersama dengan itu, tampil jua pesan bahwa ada rahasia perusahaan yang akan
dibocorkan. Email perusahaan pun ditutup, akses VPN bahkan Wifi dipadamkan
seiring tim admin IT mereka berusaha memerangi penyusup itu.

Kaspersky
Pesan hacker yang meretas Sony Pictures

5. Physing
BCA Minta Nasabah Waspadai "Sinkronisasi Token"
Saat Membuka Internet Banking
STOP Jangan Lanjutkan! Segera Hubungi 500-888
KRONOLOGIS #PHISING #MODUS BARU IB MANDIRI

6. Deface
Website TV One Terkena Deface
Hari ini, saya mendapatkan berita yang mengejutkan dari salah seorang
pembaca Jagat Review, Heru Sasongko. Beliau memberitahukan kalau tadi
siang website berita TV One terkena Deface oleh hacker lokal! Sampai berita
ini dinaikkan, website TV One masih belum dapat diakses.

Perubahan paksa halaman depan website TV One tersebut seolah-olah


dilakukan oleh Ketua PSSI, Nurdin Halid dan Ketua Umum Partai Golkar,
Aburizal Bakrie. Para hacker tersebut juga menampilkan username serta
password database dari TV One. Terakhir, mereka membelokkan moto dari
website berita salah satu televisi swasta ini.

7. Carding
Salah satu kasus carding yang muncul di indonesiaadalah yang
dilakukan oleh seorang karyawan starbucks di MT Haryono,
Tebet,Jaksel (Tempointeraktif.com, 19 Juli 2010). Penggelapan data
nasabah dilakukansekitar Maret hingga Juni 2010 dan terbongkar
setelah lebih dari 41 nasabahmelaporkan adanya transaksi ilegal
pada kartu kreditnya.Tersangka dijerat pasal 362 KUHP tentang
penipuan dan atau pasal 378 KUHP tentang pencurian serta UU no.
11 tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman penjara di atas lima
tahun.

Anda mungkin juga menyukai