Anda di halaman 1dari 15

Pengelolaan

Sampah

Pengelolaan Sampah
Organik

Kelompok 3

Dianti Eka Saputri 40011300


Lutfi Azkhari 4001130018
Rida Farida 4001130034
Yayah Komalasari 4001130011

Pengertian Sampah
Menurut WHO
Sampah adalah suatu yang tidak digunakan,
tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan
tidak terjadi dengan sedirinya.
Menurut Azwar (1990)
Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak
dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus
dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan
yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan
industri) tetapi bukan biologis karena kotoran
manusia
(human
waste)
tidak
termasuk

Sampah Mengandung 3
Prinsip Menurut Notoatmojo

Adanya suatu benda atau bahan


padat
Adanya hubungan langsung/tidak
langsung dengan kegiatan manusia
Benda atau bahan tersebut tidak
dipakai.

Sampah Organik
Sampah organik adalah limbah yang
berasal dari sisa makhluk hidup (alam)
seperti hewan, mausia, tumbuhan
yang mengalami pembusukan atau
pelapukan. Sampah ini regolong
sampah ramah lingkungan karena
dapat diurai oleh bakteri secara alami
dan berlangsung dengan cepat.

Jenis Jenis Sampah


Organik basah
Sampah yang memiliki kandungan air
yang sangat tinggi.
Contoh: kulit buah dan sisa sayuran
Organik kering
Sampah yang kandungan airnya kecil.
Contoh: kertas, kayu atau ranting
pohon dan daun kering.

Manfaat Sampah
Organik
Bisa membuat tanah menjadi subur
karena bahan organik tadi yang
mudah terurai oleh bakteri sehingga
menjadi nutrisi bagi tanah.

Dampak Terhadap
Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke
dalam drainase atau sungai akan mencemari
air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat
mati sehingga beberapa spesies akan lenyap,
hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem
perairan biologis.
Penguraian sampah yang dibuang ke dalam
air akan menghasilkan asam organik dan gascair organik, seperti metana. Selain berbau
kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi
tinggi dapat meledak.

Dampak Terhadap
Kesehatan
Potensi bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan adalah sebagai berikut :
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar
dengan cepat karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan tidak
tepat dapat bercampur air minum.
Penyakit demam berdarah (haemorhagic
fever) dapat juga meningkat dengan
cepat di daerah yang pengelolaan
sampahnya kurang memadai.

Penyakit jamur dapat juga menyebar


(misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar
melalui rantai makanan. Salahsatu
contohnya adalah suatu penyakit
yang
dijangkitkan
oleh
cacing
pita(taenia). Cacing ini sebelumnya
masuk
kedalam
pencernakan
binatang
ternak
melalui
makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.

Pengelolaan Sampah
Prinsip pengelolaan Sampah 4R:
Mengurangi (Reduce)
Menggunakan kembali (Reuse)
Mendaur ulang (Recycle)
Mengganti (Replace)

Contoh pengelolaan sampah organik


yaitu Pupuk Kompos

Kelebihan pengelolaan
Sampah Organik
Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan
ramah lingkungan.
Mengurangi tumpukan
sampah
organik
yang
berserakan di sekitar tempat tinggal.
Membantu pengelolaan sampah secara dini dan
cepat.
Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat
pembuangan akhir (TPA).
Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan
sampah akhir (TPA).
Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan
gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah
longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga
dan binatang pengerat.

Kekurangan Pengelolaan
Sampah Organik
Setelah menjadi pupuk kompos, pupuk
siap
untuk
digunakan
sebagai
penyubur tanah. Adapun kekurangan
pupuk kompos adalah unsur hara
relatif
lama
diserap
tumbuhan,
pembuatannya lama, dan sulit dibuat
dalam skala besar. Oleh karena itu
untuk mendukung peningkatan hasilhasil pertanian diperlukan pupuk
buatan

Proses Pembuatan
Pupuk Kompos

Anda mungkin juga menyukai