Anda di halaman 1dari 44

HIDROCEPHALUS DENGAN GIZI

BURUK
DIARE AKUT

Pembimbing : dr. Ifo Faujiah S,M.ked (Ped), SpA


Oleh : Egih Dieng Prabu T

Pendahuluan
Kurang Energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah gizi dan
kesehatan masyarakat di Indonesia
World Health Organization (WHO) tahun 2003 menyatakan bahwa 60% dari 10,9
juta kematian balita di dunia setiap tahunnya disebabkan secara langsung dan
tidak langsung oleh gizi kurang atau gizi buruk.
Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau
nutrisinya di bawah standar rata-rata. Status gizi buruk dibagi menjadi tiga bagian,
yakni gizi buruk karena kekurangan protein (disebut kwashiorkor), karena
kekurangan karbohidrat atau kalori (disebut marasmus), dan kekurangan keduaduanya.

Pendahuluan
Secara umum hidrosefalus dapat didefiniskan sebagai
suatu gangguan pembentukan, aliran, maupun penyerapan
dari cairan serebrospinal sehingga terjadi kelebihan cairan
serebrospinal pada susunan saraf pusat, kondisi ini juga
dapat diartikan sebagai gangguan hidrodinamik cairan
serebrospinal.
Diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang
meningkat dari biasanya atau lebih dari tiga kali sehari
dengan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan
bersifat mendadak datangnya serta berlangsung dalam
waktu kurang dari dua minggu

Laporan kasus
Identitas Pasien
a. Nama : An. Z
b. Umur : 5 bulan
c. Jenis Kelamin: Perempuan
d. Nama Ayah : Tn. K
e. Nama Ibu : Ny. UW
f. Bangsa : Indonesia
g. Agama : Islam
h. Alamat : RT 28 Suwakandis Muaro Jambi
i. MRS tanggal : 1 Agustus 2016

Anamnesis
Alloanamnesis dengan :Ibu pasien
Keluhan Utama :
Anak datang dengan keluhan BAB encer > 3 kali sehari sejak 1 minggu SMRS
Keluhan tambahan :
Pasien juga mengeluhkan demam sejak 1 minggu yang lalu SMRS tetapi tidak terlalu
tinggi, Ibu pasien juga mengatakan kepala anak nya semakin bertambah besar, berat
badan tidak naik dan bahkan makin berkurang.
Riwayat Perjalanan Penyakit :
Pasien datang dengan keluhan BAB encer sejak 1 minggu yang lalu SMRS,keluhan
disertai demam, mual (-), muntah (-), kepala yang semakin besar, dan berat badan yang
semakin berkurang setiap bulan nya.

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada

:
:

Riwayat Sebelum Masuk Rumah Sakit


Riwayat kehamilan ibu dan kelahiran pasien
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Masa kehamilan
: Aterm
Partus
: Spontan
Tempat
: Rumah Bidan
Ditolong oleh
: Bidan
Tanggal
: 14-03-2016
BBL
: 2400 gram

Riwayat Makanan dan kebiasaan


ASI
: + (usia 1 bulan)
Kesan
: baik
Kualitas
: cukup
Kuantitas
: cukup

Riwayat imunisasi

BCG : +
Polio : DPT : Campak : Hepatitis : +
Kesan : Masih perlu imunisasi

Riwayat Keluarga
Perkawinan : 1 kali
Umur : 5 tahun yang lalu
Pendidikan : SMA
Penyakit yang pernah diderita : Saudara : 3 orang

Status gizi
Panjang badan : 53 cm
Berat badan : 3500 gram

Riwayat pertumbuhan
Berat badan lahir : 2400 gr
Panjang badan lahir : Lingkar kepala lahir : Lingkar perut lahir : Berat badan
: 3500kg
Tinggi badan
: 53cm
Lingkar kepala
: 51 cm
Lingkar lengan atas : 7 cm

Riwayat perkembangan :
Gigi pertama : Tengkurap : +
Merangkak : Duduk : Berdiri: Berjalan : Berbicara : Sering mimpi : Aktifitas : Membangkang : Ketakutan: Kesan:Perkembangan tidak sesuai usia

Riwayat penyakit yang pernah diderita

Parotitis
Muntah berak
Pertusis
Asma
:Difteri
:Cacingan
Tetanus
Patah tulang
Campak

:::-

::::+

Jantung
:Varicella
:Radang paru : Sakit ginjal
:TBC
:Alergi
:Kejang
:Perut kembung : Lumpuh
:-

Sendi bengkak : Thypoid


:Kecelakaan
:Malaria
:Operasi
:-

DBD

:-

Keracunan
:Demam menahun
Sakit kencing : Otitis Media: Batuk/pilek
:+

:-

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang, anak
tampak lesu
Kesadaran
: Kompos mentis
Posisi
: Berbaring
BB
: 3500 gram
PB
: 53 cm
Gizi
: Gizi buruk
Edema
: Tidak ada
Sianosis
: Tidak ada
Dyspnoe
: Tidak ada
Ikterus
: Tidak ada
Anemia
: Ada
Suhu
: 38 oC

Respirasi: 26x/menit
Tipe pernapasan : Thorakoabdominal
Tekanan darah : 100/90 mmHg
Turgor : Lambat
Nadi : Kuat angkat
Frekuensi : 130x/m
Equalitas : Sama
Regularitas : Teratur
Pulsus defisit : Pulsus trigeminus : Pulsus Alternan: Pulsus paradox : Pulsus celler : Pulsus magnus: Pulsus parvus: Pulsus bigerminus :

Kulit
Warna : Sawo matang
Hipopigmentasi : Hiperpigmentasi : Ikterus : Bersisik : Makula / Papula : -/Vesikulaa/Pustula : -/Sikatriks : Eritema : Haemangiom : Edema : -

KEPALA
KONJUNGTIVA
Bentuk
: makrosefal
Pelebaran vena : Rambut
: lurus
Perdarahan subkonjuntiva : Warna
: hitam
Infeksi
: Mudah rontok
:Bitot spot
: Kehalusan
:Xerosis
: Alopesia
:Ulkus
: Sutura
: teraba
Refleks
:+
Fontanella mayor
: teraba
Fontanella minor
: teraba
SKLERA
Cracked pot sign
:Ikterus
: Cranio tabes
: Caput suksadeneum : Cephal hematom
: Lingkar kepala
: 51 cm

MUKA
IRIS
Roman muka
: tampak lesu
Bentuk : dbn
Bentuk muka
: bulat
Ukuran
: 1 mm
Sembab
:Isokor
:+
Simetris
: +/+ sama
Refleks chy lngsg : +/+
Refleks chy tdk lngsg : +/+
ALIS
TELINGA
Kerapatan
: dbn
Bentuk
: dbn
Mudah rontok
:Kebersihan
: cukup
Alopesia
:Sekret
: minimal
Membran tympani : dbn
Nyeri tekan mastoid : Nyeri tarik daun telinga: -

Cont

MATA
Sorot mata : dbn
Hipertelorism : Sekret : Epifora : - HIDUNG
Pernanahan : - Bentuk : dbn
Endopthalmus : - Saddle nose : Exopthalmus : - Gangren : Nistagmus : - Coryza : Strabismus : - Mukosa edema : Cekung: + Epistaksis : Kelopak mata : tertarik keatas Deviasi septum

:-

Cont
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis; tidak terlihat
Palpasi
: Apeks: ICS V linea
midclavikularis sinistra

Thrill : Perkusi Batas Jantung :


Atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Kanan : ICS V-VI linea parasternalis dextra
Kiri
: ICS V midclavicularis sinistra
Auskultasi Suara dasar : S1-S2 reguler

Bising : M (-), G (-)

Paru
Inspeksi : Bentuk; Simetris, retraksi (-);
Pernapasan; abdominothorakal,
Bendungan vena (-), Sternum; Ditengah
Palpasi : Vokal fremitus: Simetris kanan
dan kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi : Suara nafas dasar :
Vesikuler normal, Suara nafas
tambahan : Ronkhi basah nyaring (-/-),
wheezing (-/-)

Abdomen

Inspeksi :

Bentuk
: cekung
umbilicus
: tidak menonjol,

petekie (-) spider nervi (-)


Auskultasi : Bising usus meningkat
Palpasi NT (-), NL (-), Defans muscular
(-), HL tidak teraba, turgor; menurun,
Ginjal tidak teraba, Massa (-)

Perkusi : timpani, ascites (-)

Ekstremitas :
Superior Dextra : Akral hangat, edema (-),
sianosis (-), pucat (-), turgor menurun
Superior Sinistra : Akral hangat, edema (-),
sianosis (-), pucat (-), turgor menurun
Inferior dextra : Akral hangat, edema (-),
sianosis (-), pucat (-), turgor menurun
Inferior sinistra : Akral hangat, edema (-),
sianosis (-), pucat (-), CRT < 2 detik

Pemeriksaan Laboratorium

16-08-2016

20-08-2016

Nilai normal

WBC

26.9

14.2

4.0- 10.0 103/mm3

RBC

4.82

4.64

3.50- 5.50 106/mm3

HGB

12.0

11.8

11.0- 16.0 g/dl

HCT

35.2

33.8

36.0- 48.0 %

PLT

599

561

150-400 103/mm3

PCT

0.48

0.48

.10- .28 L%

MCV

73.1

73.0

80-99 m3

MCH

24.8

25.4

26.0- 32.0 pg

MCHC

34.0

34.9

32.0- 36.0 g/dl

Cont
Elektrolit (16/08/2015)
Na : 128, 56 mmol/L (135-148)
K : 3,22 mmol/L (3,5 5,3)
Cl : 107, 92 mmol/L(98 110)
CaH : 1,16 mmol/L (1,12 1,23)
Pemeriksaan lain yang disarankan :
-CT-SCAN kepala

Diagnosis Kerja
- Hidrocephalus dengan Gizi buruk dan Diare akut
Terapi
IGD ( 15 Agustus 2015 )
IVFD RL 70 cc (loading) dilanjutkan NaCl 0.9% 350 cc/24 jam
Inj Cefotaxim 1x200 gram
Inj Amikazsin 2x30 gram
Sanmol Infus 4x0,5 cc
Rencanakan OP VP Shunt

Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad fungsionam

: Bonam
: Bonam

Follow up
Tgl
18-082016

Gizi buruk ec
hidrocephalus
dengan
Gastroenteritis akut

IVFD RL 70 cc
(loading)
dilanjutkan
NaCl 0.9% 350
cc/24 jam
Inj Cefotaxim
1x200 gram
Inj Amikazsin
2x30 gram
Sanmol Infus
4x0,5 cc
Rencanakan OP
VP Shunt

Demam (+)
Mencret (+)
Mual (-)
Muntah (-)

KU : Tampak sakit sedang


Kesadaran : compos mentis
GCS 15 (E4, M6, V5)
VS:
N: 100 x/i RR: 30 x/i
T : 38o C SpO2: 98 %
PF:
Kepala : CA -/-, SI -/-, mata cekung (-), pupil isokor kiri dan kanan, RC +/+, tht dbn
Leher : Kaku Kuduk (-), Thorax: simetris, Retraksi IC(-), SC (-)
Pulmo: vesikuler + meningkat, rh Cor : S1 S2 normal regular, M (-), G (-)
Abdomen : supel, BU meningkat, timpani, turgor menurun
Ekstremitas : akral hangat, edema (-), sianosis (-)

Tinjauan Pustaka
Hidrocephalus
Definisi
Secara umum hidrosefalus dapat didefiniskan sebagai suatu
gangguan pembentukan, aliran, maupun penyerapan dari cairan
serebrospinal sehingga terjadi kelebihan cairan serebrospinal pada
susunan saraf pusat, kondisi ini juga dapat diartikan sebagai gangguan
hidrodinamik cairan serebrospinal.

Secara umum terdapat tiga penyebab terjadinya keadaan patologis ini,


yaitu :
Malformasi yang menyebabkan penyempitan saluran likuor,
misalnya stenosis akuaduktus sylvii dan malformasi Arnold Chiari.
Lesi massa yang menyebabkan kompresi intrnsik maupun
ekstrinsik saluran likuor, misalnya tumor intraventrikel, tumor para
ventrikel, kista arakhnoid, dan hematom.
Proses inflamasi dan gangguan lainnya seperti
mukopolisakaridosis, termasuk reaksi ependimal, fibrosis
leptomeningeal, dan obliterasi vili arakhnoid.

Diagnosis :
Diagnosis dapat ditegakkan melalui tanda dan gejala klinis.
Makrokrania merupakan salah satu tanda dimana ukuran kepala lebih
besar dari dua deviasi standar di atas ukuran normal atau persentil 98
dari kelompok usianya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan tekanan
intrakranial dan menyebabkan empat gejala hipertensi intrakranial yaitu
fontanel anterior yang sangat tegang (37%), sutura tampak atau teraba
melebar, kulit kepala licin, dan sunset phenomenon dimana kedua bola
mata berdiaviasi ke atas dan kelopak mata atas tertarik.

GIZI BURUK

Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar
rata-rata. Status gizi buruk dibagi menjadi tiga bagian, yakni gizi buruk karena kekurangan protein (disebut
kwashiorkor), karena kekurangan karbohidrat atau kalori (disebut marasmus), dan kekurangan kedua-duanya
KRITERIA
Gizi Buruk Tanpa Komplikasi
BB/TB: < -3 SD dan atau;
Terlihat sangat kurus dan atau;
Adanya Edema dan atau;
LILA < 11,5 cm untuk anak 6-59 bulan 1
Gizi Buruk dengan Komplikasi
Gizi buruk dengan tanda-tanda tersebut di atas disertai salah satu atau lebih dari tanda komplikasi medis berikut :
Anoreksia
Pneumonia berat
Anemia berat
Dehidrasi berat
Demam sangat tinggi
Penurunan kesadaran

Diare
Diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang
meningkat dari biasanya atau lebih dari tiga kali sehari dengan
konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan bersifat
mendadak datangnya serta berlangsung dalam waktu kurang
dari dua minggu.

Etiologi
Bakteri. Escherichia coli, salmonella typhi, salmonella
paratyphi A/B/C, salmonela spp, Shigella dysentriae, dll.
Parasit. Protozoa : Entamoeba hystolitica, Giardia Lamblia,
Trichomonas hominis, Isospora Sp,dll.
Virus. Rotavirus, Adenovirus, Norwalk Virus

Derajat Dehidrasi
Penilaian

1. Lihat :

Baik, sadar

Gelisah

Lesu,

KU

Normal

Cekung

tidak sadar

Mata

Minum bisa tidak haus Haus

Rasa Haus

2.Cek Tugor

Kembali Cepat

ingin

lunglai

minum Malas

Tanpa Dehidrasi

minum

banyak

atautidak bisa minum

Kembali lambat

Kembali
lambat

Derajat Dehidrasi

atau

Dehidrasi
sedang

ringan- Dehdrasi berat

sangat

Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Penunjang
Darah
-Darah perifer lengkap
-Ureum, kreatinin
-Serum elektrolit : Na, K, Cl
-Analisa gas darah apabila didadapatkan tanda-tanda gangguan keseimbangan
asam basa.
-Immunoassay: toksin bakteri, antigen virus, antigen protozoa
Feses
-Feses lengkap (mikroskopis : peningkatan jumlah leukosit di feses pada
inflammatory diarrhea, parasit : amoeba bentuk protozoa, hypha pada jamur.
-Biakan dan resistensi feses (colok dubur)

Penatalaksanaan
Tujuan dari pengobatan diare akut secara objektif ialah :
- Mencegah dehidrasi, jika tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Mengobati dehidrasi, jika ada
- Nutrisi dengan memberi makanan selama dan setelah dehidrasi
dan
- Mengurangi durasi dan keparahan diare, dan timbul pada
episode mendatang dengan memberikan suplemen zinc

Analisis Kasus

Kasus
Pada kasus ini dilaporkan pasien
perempuan usia 5 bulan, datang dengan
keluhan BAB encer sejak 1 minggu
SMRS,Pasien juga mengeluhkan demam
sejak 1 minggu yang lalu SMRS tetapi tidak
terlalu tinggi, Ibu pasien juga mengatakan
kepala anak nya semakin bertambah besar,
berat badan tidak naik dan bahkan makin
berkurang, mual (-), muntah (-), Pasien
tampak lemas dan tidak mau
minum.Diagnosis yang ditegakkan pada
pasien ini adalah Gizi buruk ec
Hidrocephalus disertai Diare akut.

Teori

Diare akut adalah buang air besar


dengan frekuensi yang meningkat dari
biasanya atau lebih dari tiga kali sehari
dengan konsistensi tinja yang lebih
lembek atau cair dan bersifat mendadak
datangnya serta berlangsung
dalam waktu kurang dari dua minggu.
Diagnosis hidrocephalus dapat ditegakkan
pada pasien melalui tanda dan gejala klinis.
Makrokrania merupakan salah satu tanda dimana
ukuran kepala lebih besar dari dua deviasi standar
di atas ukuran normal atau persentil 98 dari
kelompok usianya.

Analisis Kasus

Teori
Diagnosis Gizi buruk ditegakkan berdasarkan
Kasus
tanda dan gejala klinis serta pengukuran
Pasien lemas , tidak mau
antropometri. Anak didiagnosis gizi buruk apabila :
minum, tampak sangat kurus BB/TB < -3 SD atau <70% dari median (marasmus)
(tidak ada jaringan lemak dibawah Edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh
tubuh (kwashiorkor: BB/TB >-3SD atau marasmikkulit, iga terlihat jelas, turgor kulit
kwashiorkor: BB/TB <-3SD
menurun, BB tidak naik setiap
bulan nya, BB : 3500 gr, PB : 53 Jika BB/TB atau BB/PB tidak dapat diukur, gunakan
tanda klinis berupa anak tampak sangat kurus (visible
LILA : 7 cm
severe wasting) dan tidak mempunyai jaringan lemak
bawah kulit terutama pada kedua bahu, lengan,
pantat dan paha; tulang iga terlihat jelas, dengan atau
tanpa adanya edema

Analisis Kasus
Kasus
Dari pemeriksaan fisik :
keadaan umum os tampak sakit
Teori
sedang, kesadaran compos mentis
dengan E4V5M6, pasien tampak lemas, kriteria dehidrasi berat yakni :
Lesu, lunglai, tidak mau minum,
tidak mau minum, serta turgor kulit
turgor kulit yang kembalinya sangat
yang menurun
lambat.

Analisis Kasus
Kasus
Pemeriksaan darah rutin :
WBC :26.9
RBC
: 4.82
HGB
: 12.0
HCT
: 35.2
PLT
: 599
PCT
: 0.48
MCV : 73.1
MCH : 24.8
MCHC : 34.0

Teori
Hasil leukosit yang tinggi
menandakan ada nya proses infeksi

Analisis Kasus

Kasus
Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na: 128, 56
mmol/L (135-148), K: 3,22 mmol/L (3,5 5,),
Cl : 107, 92 mmol/L(98 110), Ca: 1,16
mmol/L (1,12 1,23)

Teori
Gangguan keseimbangan elektrolit
terjadi akibat banyak elektrolit dan
cairan yang dikeluarkan dari muntah
dan mencret.
Secara etiologi, diare dapat
disebabkan infeksi virus maupun bakteri.
Bakteri yang dapat menyebabkan diare
adalah Bacillus cereus, C. Jejuni,
Salmonella, dll.

Analisis Kasus
Kasus

Penatalaksanaan :
IVFD RL 70 cc (loading) dilanjutkan NaCl
0.9% 350 cc/24 jam
Inj Cefotaxim 1x200 gram
Inj Amikazsin 2x30 gram
Sanmol Infus 4x0,5 cc
Rencanakan OP VP Shunt
Vit. A 200.000
Zink 1x5 mg

Teori
Rehidrasi dapat diberikan KAEN 3B karena
osmolaritas serta kandungan elektrolitnya tepat
untuk mengatasi gangguan elektrolit pada
pasien diare (osmolaritas 264 mOsml/L, glukosa
38 g/L, Na 30 mEq/L, CI 28 mEq/L, K 8 mEq/L).
Probiotik merupakan bakteri hidup yang
mempunyai efek yang menguntungkan pada host
dengan cara meningkatkan kolonisasi bakteri
probiotik didalam lumen saluran cerna sehingga
epitel mukosa usus telah diduduki oleh bakteri
probiotik melalui reseptor dalam sel epitel usus..

Seng telah dikenal berperan didalam


metallo-enzymes, polyribosom,
selaput sel dan fungsi sel juga
berperan dalam pertumbuhan sel
dan fungsi kekebalan. Selain itu
pemberian vitamin A dapat
menurunkan beratnya derajat diare
dan risiko menjadi diare persisten

Kesimpulan
Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau
nutrisinya di bawah standar rata-rata. Status gizi buruk dibagi menjadi tiga bagian,
yakni gizi buruk karena kekurangan protein (disebut kwashiorkor), karena kekurangan
karbohidrat atau kalori (disebut marasmus), dan kekurangan kedua-duanya
Secara umum hidrosefalus dapat didefiniskan sebagai suatu gangguan pembentukan,
aliran, maupun penyerapan dari cairan serebrospinal sehingga terjadi kelebihan cairan
serebrospinal pada susunan saraf pusat.
Diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dari biasanya atau
lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan
bersifat mendadak datangnya serta berlangsung dalam waktu kurang dari dua minggu.
Penyebab diare yakni Bakteri, parasit, virus, protozoa

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai