Anda di halaman 1dari 13

LINGKUNGAN

PENGENDAPAN SEDIMEN
MARIN
Cekungan sebagai wadah
sedimen diendapkan meliputi
berbagai aspek fisik, kimiawi
dan organis.

Lingkungan pengendapan
marin
@ Permukaan bumi lebih dari 70,8 %
ditutupi oleh air laut.
@ Daerah inilah yang merupakan
lingkungan pengendapan sedimen
marin, yang mewadahi berbagai
aspek fisik, kimiawi dan organis.

Lingkungan pengendapan
marin
Daerah ini dapat dibedakan berdasarkan
topografi dan kedalamannya :
- Continental shelf
5,5 %
- Continental Slope
6%
- Continental rise
59,5 %
- Komponen laut dalam 29 % :meliputi
ocean basin, deep-sea grabens, trenches,
seamount valleys, submarine canyon dan
oceanic ridges.

1. Kontinental Margin/Tepian
Kontinen
= Terletak antara ocean basin dengan
kontinen
= Daerah sangat aktif terhadap
proses sedimentasi.
Meliputi : 1.1. Paparan Benua
/Continental Shelf
1.2. Lereng
Benua/Continental Slope
1.3. Dasar Laut
/Continental Rise

1.1. Paparan Benua (Continental


Shelf)
- Terletak antara pantai sampai
dengan tekuk lereng benua.
- Kedalaman rerata 130 meter
- Kemiringan lereng rerata 5 derajat
- Sedimen umumnya berasal dari
rombakan kontinen di sebut sedimen
terigen
- Biota/organisme paling banyak
ditemukan
- Proses geologi berupa sedimentasi

1.1. Lereng Benua (Continental


Slope)
- Kedalam rerata 3500 meter
- Kemiringan lereng 35 - 90 derajat
- Jenis sedimen terigen, pelagik dan
autigenik atau percampuran di
antaranya.
- Sedimen terigen berfasies gravity
flow / turbidit.

1.3. Dasar Laut


(Continental Rise)
- Dibentuk oleh dasar laut dengan
tonjolan-tonjolan gunung bawah laut.
- Daerah ini sedimen berupa endapan
tanggul yang terbentuk di zona
undak-undak laut
- Sedimen terigen berukuran halus,
sedimen pelagik dan sedimen
autigenik
- Sedimen kimiawi lebih dominan
- Kedalaman sekitar 3500 - 5000

Ocean Basin Floor


2. Ocean Basin Floor (Abysal Plains))
Cekungan Laut Dalam

- Cekungan laut dalam dengan kedalaman


lebih dari 5000 meter.
- Dipengaruhi oleh aktivitas tektonik
divergen (sea floor spreading) sehingga
sedimennya sering bercampur dengan
material volkanik dasar laut berupa pillow
lava dan hialoklastic.

Ocen basin floor


- Sedimen terigen dan sedimen organis
mengalami proses silisifikasi dalam
kondisi lingkungan asam membentuk
baturijang (chert) dan lempung silikat.
- Proses silisifikasi terjadi karena kondisi
kedalaman laut ini telah ada di bawah
batas CCD Zone.
Catatan : secara kimiawi maka sifat air laut
makin ke dalam akan bersifat
asam.

Oceanic Ridge System


3. Oceanic Ridge System
Pematang Tengah Samodera.
- Kedalam bervariasi, bahkan
sering sebagai
tonjolan muncul di permukaan
sebagai
pulau-pulau / Seamount.

Oceanic ridge system


- Topografinya berupa punggungan
tengah samodera ( M O R ), yang
disertai fracture zone / rekahan
berupa
lembah/ basin dengan kedalaman
rerata 2500 meter.
- Wilayah ini dibentuk oleh aktivitas
keluarnya mgma/ astenosfer akibat
pemekaran lantai samodera.

Klasifikasi Lingkungan Marin


Secara garis besar maka lingkungan marin
dapat dapat dikelompokkan menjadi :
1. Wilayah Laut Dangkal (Shallow Marine),
Yaitu daerah Continental Shelf, meliputi
wilayah pantai dan wilayah paparan.
Berdasarkan batimetri meliputi wilayah
Litoral, Epineritik, Innerneritik dan
Outerneritik

Klasifikasi lingkungan marin


2. Wilayah Laut Dalam (Deep Marine),
Yaitu :
Continental Slope, Continental Rise,
Ocean Basin Floor, dan Oceanic Ridge
System.
Berdasarkan batimetri, wilayah ini meliputi : bathyal, abysal dan hadal.

Anda mungkin juga menyukai