Metabolomics
Metabolomics
to basics
Introduction
Dalam beberapa tahun terakhir telah berkembang
pesat metabolomik sebagai alat penting dalam
genomik fungsional. Banyak ulasan telah diterbitkan
tentang teknologi dan aplikasinya.
Terdapat banyak hasil eksperimen yang dipublish
setiap harinya yang belum tentu benar karena
intepretasi hasil yang salah.
Jurnal ini akan membahas metode analisis yang
berbeda, dan mendiskusikan penyimpanan data,
fase preanalytical darianalisis metabolome sebagai
ekstraksi dan preparasi sampel
Analytical methods
NMRspektrometr
i
MSn
HPLC atau
TLC-UV,
GC-MS dan
LC-MS
Umumnya
digunakan
MS
(Mass spectroscopy)
GC-MS (Gas
Chromatography-Mas
Spectroscopy)
LC-MS (Liquid
Chromatography-Mas
Spectroscopy)
menunjukkan
sensitivitas tinggi dan
resolusi
Struktur yang kompleks
tertentu seperti metabolit
sekunder, misalnya glikosida,
tidak dapat dianalisis dengan
kromatografi gas.
kisaran kecil
polaritas dan berat
molekulmetabolit yang
dapat
dianalisis dengan GC.
Kurangnya database
sehingga harus
diidentifiksi manual
NMR
(Nuclear Magnetic
Resonance
spectroscopy)
Pelengkap
metode
analisi lain
memiliki
beberapa
keunggulan
daripada
kromatografi
dan metode
dalam MS
Analisisnya berlangsung
cepat dan rinci
Membutuhakan sedikit
preparasi sample
Quantitative analysis
MS sensitifitas baik
membutuhakan kurva kalibrasi setiap senyawa
kurva kalibrasi untuk ratusan sinyal, banyak yang
bahkan belum teridentifikasi
hanya mengukur nilai relatif untuk masing-masing
senyawa yang terdeteksi, misalnya persentase
kenaikan atau menurun
NMR intensitas sinyal hanya tergantung dari
konsentrasi molar dalam larutan
tidak ada kurva kalibrasi diperlukan untuk semua
senyawa individu
sensitivitas rendah.
Identification of compounds
NMR-spektrometri adalah metode yang
memberikan karakter unik pada setiap senyawa
tunggal. Informasi dari 1H, 13C dan berbagai
spektrum 2D-NMR memungkinkan Penjelasan
struktur lengkap senyawa. Semua spektroskopi
lainnya metode hanya memberikan informasi
parsial struktural elemen, namun tidak memberi
informasi mengenai setiap atom tunggal seperti di
NMR, dan akibatnya hanya dapat digunakan untuk
penjelasan struktur parsial, atau untuk identifikasi
senyawa yang dikenal.
Preanalytical procedures
1st
Pemanenan
Problem
2nd
isolasi metabolit
Sifat senyawa
dalam tanaman
Polar
Semi Polar
Non-Polar
Extraction solvents
Dalam ekstraksi membutuhkan solvent, dalam
pemilihan solvent harus mempertimbangkan:
- Selektivitas pelarut
- Polaritas (figure 1)
Metabolomics in dynamic
system
Salisilat (SA) diproduksi dalam
jumlahkecil karena merupakan
senyawa sinyal untuk perlawanan.
Pada biosintetsi salisilat menunjukan
Catharanthus kultur sel roseus
menghasilkan Asam 2,3Dihydroxybenzoic (DHBA)
Conclusions and
Perspectives