Case Syaraf 2
Case Syaraf 2
OLEH
RIDWAN PERMANA
Identifikasi pasien
Nama
: Ny.A
Umur
: 60 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Sumsel
Agama
: Islam
Status
: Menikah
MRS Tanggal
Anamnesis
Penderita dirawat di bagian syaraf RSUD Palembang BARI karena tidak bisa
berjalan yang disebabkan kelemahan pada tungkai dan lengan kiri yang
terjadi secara tiba-tiba.
3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS), saat penderita beristirahat,
tiba-tiba penderita mengalami kelemahan pada tungkai dan lengan kiri
tanpa disertai penurunan kesadaran. Saat terjadi serangan, penderita
merasa sakit kepala, tanpa disertai mual, dan tidak disertai muntah dan
kejang disangkal. Sebelum mengalami kelemahan penderita tidak
merasakan gangguan rasa kebas/baal pada sisi yang lemah. Saat serangan
penderita tidak merasakan jantung berdebar-debar yang disertai sesak
nafas. Kelemahan pada tungkai kiri dan lengan kiri dirasakan sama berat.
Sehari-hari penderita bekerja menggunakan tangan kanan. Penderita dapat
mengungkapkan isi pikiran, baik lisan, tulisan maupun isyarat. Penderita
masih dapat mengerti isi pikiran orang lain yang diungkapan secara lisan,
tulisan maupun isyarat. Saat bicara mulut penderita mengot ke kiri, dan
4
Penderita memiliki riwayat darah tinggi
yang terkontrol sejak 10 tahun yang lalu.
Riwayat kencing manis disangkal, riwayat
sakit jantung disangkal. Riwayat merokok
disangkal.
Penyakit seperti ini diderita untuk
pertama kalinya.
Pemeriksaan fisik
Kesadaran
: E4M6V5
Gizi
: Cukup
Suhu Badan
Nadi
: 36,7o C
: 82 x/menit
Pernapasan
: 20 x/menit
Tekanan Darah
: 150/90 mmHg
Status Psikiatrikus
Sikap
: Kooperatif
Ekspresi muka
Perhatian
: Wajar
: Ada
Kontak psikis
: Ada
Status Neurologikus
KEPALA
Bentuk
: Brachiocephali
Ukuran
: Normocephali
Simetris : Simetris
7
LEHER
Sikap : Tidak ada kelainan
Deformitas
: Tidak ada
Torticollis
: Tidak ada
: Tidak ada
Syaraf-syaraf otak
Kanan
Kiri
N. olfaktorius
N. optikus
N. oculomotorius,
trochlearis, abducens
kuat
kuat
N. Trigeminus
Menggigit
N. facialis
N. cochlearis
N. vagus
N. accessorius
N. Hypoglossus
Menjulur lidah
Bicara Pelo
Mengangkat bahu (kuat)
Deviasi ke kiri
Dysarthria
Kanan
Kiri
Gerakan
Cukup
Terbatas
Kekuatan
Tonus
Eutoni
Hipertoni
Refleks fisiologis
Biceps
Triceps
P. Radius
P. Ulna
Normal
Normal
Normal
Normal
Meningkat
Meningkat
Normal
Normal
Refleks patologis
Hoffman tromner
Normal
Normal
Trofik
Eutrofi
Eutrofi
Tungkai
Kanan
Kiri
Gerakan
Cukup
Terbatas
Kekuatan
Tonus
Eutoni
Hipertoni
Klonus
Paha
kaki
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Refleks patologis
Babinsky
Chaddock
Oppenheim
Gordon
Schaeffer
Mendel bachtereyev
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
10
Kanan
Kiri
Gejala rangsang
meningeal
11
Tidak ada kelainan
Gait dan
keseimbangan
Gerakan abnormal
Fungsi vegetatif
Fungsi luhur
12
Pemeriksaan Laboratorium
Pem. darah
Hasil
Satuan
Nilai normal
Hb
Hematokrit
Trombosit
15,7
47,1
330.000
g/dl
%
/ul
12 14
38 54
150.000 - 400.000
Hitung Jenis
0/0/1/75/16/8
Leukosit
Creatinin
Ureum
BSS
Natrium
Kalium
7.200
20
0,88
105
140
3,52
/ul
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mmol/dl
Mmol/dl
0-1/1-3/2-6/5070/20-40/2-8
5.000-10.000
0,6 1,2
10 - 50
60 120
135 155
3,6 - 6,5
Pemeriksaan khusus
CT-Scan kepala
13
14
Pada pemeriksaan CT Scan didapatkan :
Hipodensi Nucleus Caudatus kanan dan corona
rodenta kanan dan kiri. Diferensiasi grey/whole
matter baik
System ventrikel baik
Sulci / Gyrus baik
Tak tampak deviasi middline Structure
Kesan : Infark Cerebri Watershed di Nucleus Caudatus
kanan dan Basal Ganglia Corona Radiata kanan dan kiri .
DIAGNOSIS
15
1. DIAGNOSA KLINIK
Hemiparese sinistra tipe spastik + parese n.VII sinistra tipe sentral +
parese n XII sinistra tipe sentral
2. DIAGNOSA TOPIK
Kapsula interna hemisferium cerebri dextra
3. DIAGNOSA ETIOLOGI
Stroke non hemoragik (trombosis cerebri)
Penatalaksanaan
1.
Perawatan
Bed rest
Diet bubur
2.
Medikamentosa
3.
Fisioterapi
Latihan gerak aktif
16
Prognosa
Quo Ad
Vitam
Quo Ad
Functionam
17
Bonam
Dubia Ad
Malam
Diskusi kasus
18
-Defisit Motorik
-Gejala iritatif
lemah
-Gejala Fokal (kelumpuhan tidak sama berat) Kelumpuhan dirasakan sama berat
Tidak ada gangguan rasa pada sisi
-Gejala defisit sensorik pd sisi yang lemah
yang lemah
Diskusi Kasus
19
Cerebri
gejala:
dextra, gejalanya:
spastik
Tidak ada afasia motorik
subkortikal
Diskusi Kasus
20
cerebri
gejala:
dextra, gejalanya:
sentral
berat
Diskusi Kasus
Kesimpulan diagnosis topik yaitu lesi di
kapsula Interna hemisferium cerebri dextra
21
Diskusi Kasus
1) Thrombosis cerebri
22
Pada penderita ditemukan
gejala :
Diskusi Kasus
2) Emboli cerebri
23
Pada penderita ditemukan gejala :
Kehilangan kesadaran
<30menit
menit
Diskusi Kasus
3) Hemorrhagia cerebri
-
Kehilangan kesadaran
24
Pada penderita ditemukan gejala :
-
>30menit
mual, muntah
-
Riwayat hipertensi
muntah
-
Diskusi Kasus
Kesimpulan :
Diagnosis etiologi yaitu Thrombosis Cerebri
25
Trombosis Cerebri
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
27
ANATOMI
28
Definisi Stroke
Menurut WHO (World Health Organization) 2005 stroke adalah
suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak
dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang
berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat langsung
menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan
gangguan peredaran darah otak non traumatik.
29
Epiemiologi
30
Etiologi SNH
31
Faktor Resiko
32
33
Patofisiologi
34
Gejala
Gejala akibat penyumbatan arteri karotis interna.
Gejala akibat penyumbatan arteri serebri
anterior.
Gejala akibat penyumbatan arteri serebri media.
Gejala akibat penyumbatan sistem
vertebrobasilar.
Gejala akibat penyumbatan arteri serebri
posterior
Gejala akibat gangguan fungsi luhur
35
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tambahan/ Laboratorium
36
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Umum
o Airway and Breathing
o Nutrisi
o Kontrol Gula Darah
o Posisi Kepala Pasien
o Kontrol Tekanan Darah
o Kontrol Demam
o Kontrol Edema Cerebri
o Kontrol Kejang
37
38
Penatalaksanaan Khusus
o Terapi Trombolitik
o Antikoagulasi
o Hemoreologi
o Antiplatelet
Komplikasi
a. Edema serebral
b. Penurunan Neurologis
c. Kejang
39
Pencegahan Stroke
40
Prognosis
Stroke berikutnya dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yang
paling penting adalah sifat dan tingkat keparahan defisit
neurologis yang dihasilkan.Usia pasien, penyebab stroke,
gangguan medis yang terjadi bersamaan juga mempengaruhi
prognosis. Secara keseluruhan, agak kurang dari 80% pasien
dengan stroke bertahan selama paling sedikit 1 bulan, dan
didapatkan tingkat kelangsungan hidup dalam 10 tahun
sekitar 35%. Angka yang terakhir ini tidak mengejutkan,
mengingat usia lanjut di mana biasanya terjadi stroke. Dari
pasien yang selamat dari periode akut, sekitar satu setengah
samapai dua pertiga kembali fungsi independen, sementara
sekitar 15% memerlukan perawatan institusional. 13
41
42
SELESAI