Anda di halaman 1dari 13

ANGGOTA KELOMPOK :

EKA KURNIASIH
RITA PUSPITASARI
SANDRI YANINGSIH
SEFTY HASANAH
SRI HARWANTI

Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous,


osteo artinya tulang, dan porous berarti
berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis
adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit yang
mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya
rendah atau berkurang, disertai gangguan mikroarsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang
(Tandra, 2009)

Menurut WHO pada International Consensus Development


Conference, di Roma, Itali, 1992 Osteoporosis adalah
penyakit dengan sifat-sifat khas berupa massa tulang
yang rendah, disertai perubahan mikroarsitektur tulang,
dan penurunan kualitas jaringan tulang, yang pada
akhirnya menimbulkan akibat meningkatnya kerapuhan
tulang dengan resiko terjadinya patah tulang (Suryati,
2006).

Osteoporosis dibagi 2 kelompok, yaitu :


a. Osteoporosis Primer
Osteoporosis primer berhubungan dengan
kelainan pada tulang, yang menyebabkan peningkatan
proses
resorpsi
di
tulang
trabekula
sehingga
meningkatkan resiko fraktur vertebra dan Colles.
b. Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit atau
sebab lain diluar tulang

Etiologi
1. Determinan Massa Tulang
a. Faktor genetik
b. Faktor mekanis
c. Faktor makanan dan hormon
2. Determinan penurunan Massa Tulang
a. Faktor genetik
b. Faktor mekanis
c. Kalsium
d. Protein
e. Estrogen.
f. Rokok dan kopi

Beberapa penyebab osteoporosis dalam (Junaidi,


2007), yaitu:
1. Osteoporosis pascamenopause
2. Osteoporosis senilis
3. Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga
mengalami
osteoporosis sekunder yang
disebakan oleh keadaan medis lain atau obatobatan
4. Osteoporosis juvenil idiopatik

Manifestasi Klinis
1. Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata.
2. Nyeri timbul mendadak.
3. Sakit hebat dan terlokalisasi pada vertebra yang
terserang.
4. Nyeri berkurang pada saat istirahat di tempat tidur.
5. Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan akan
bertambah jika melakukan aktivitas.
6. Deformitas vertebra thorakalis Penurunan tinggi
badan.

Patofisiologi
Kartilago hialin adalah jaringan elastis yang 95%
terdiri dari air dan matrik ekstra selular, 5 % sel
konrosit. Fungsinya sebagai penyangga juga
pelumas sehingga tidak menimbulkan nyeri pada
saat pergerakan sendi.
Apabila kerusakan jaringan rawan sendi lebih
cepat dari kemampuannya untuk memperbaiki diri,
maka terjadi penipisan dan kehilangan pelumas
sehingga kedua tulang akan bersentuhan. Inilah
yang menyebabkan rasa nyeri pada sendi lutut.
Setelah terjadi kerusakan tulang rawan, sendi dan
tulang ikut berubah.

Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan


A. Penatalaksanaan Medis
a). Pengobatan
1.Meningkatkan pembentukan tulang, obat-obatan yg dapat
meningkatkan pembentukan tulang adalah Na-fluorida dan steroid
anabolik
2.Menghambat resobsi tulang, obat-obatan yang dapat mengahambat
resorbsi tulang adalah kalsium, kalsitonin, estrogen dan difosfonat.
b). Pencegahan
Pencegahan sebaiknya dilakukan pada usia pertumbuhan/dewasa muda,
hal ini bertujuan :
1. Mencapai massa tulang dewasa Proses konsolidasi) yang optimal
2. Mengatur makanan dan life style yg menjadi seseorang tetap
bugar

B. Penatalaksanaan keperawatan
a. Membantu klien mengatasi nyeri.
b. Membantu klien dalam mobilitas.
c. Memberikan informasi tentang penyakit yang
diderita kepada klien.
d. Memfasilitasikan klien dalam beraktivitas agar tidak
terjadi cedera.

ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan dampak sekunder
dari fraktur, spasme otot, deformitas tulang.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
disfungsi sekunder akibat perubahan skeletal
(kifosis), nyeri sekunder atau fraktur baru.
3. Risiko cedera berhubungan dengan dampak
sekunder
perubahan
skeletal
dan
ketidakseimbangan tubuh.Kurang pengetahuan
berhubungan dengan kurang informasi.

DAFTAR PUSTAKA
Tandra, H, 2009. Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang
Osteoporosis Mengenal, Mengatasi dan Mencegah Tulang Keropos.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Lukman & Nurna Ningsih.2009. Asuhan Keperawatan pada Klien
dengan Gangguan Sistem Muskolokeletal. Jakarta : Salemba Medika.
Sudoyo, Aru dkk. 2009. Buku Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3 Edisi 5.
Jakarta : Internal Publishing.Lippincott dkk. 2011. Nursing Memahami
Berbagai Macam Penyakit. Jakarta : PT Indeks.
Junaidi, I, 2007. Osteoporosis - Seri Kesehatan Populer. Cetakan
Kedua, Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer.
Suryati, A, Nuraini, S. 2006. Faktor Spesifik Penyebab Penyakit
Osteoporosis
Pada Sekelompok Osteoporosis Di RSIJ, 2005. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan, Vol.2, No.2, Juli 2006:107-126.
Hinchliff, S.1999. Kamus Keperawatan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai