EKLAMSIA
EKLAMSIA
PENDAHULUAN
Preeklampsia dan eklampsia merupakan
salah satu komplikasi kehamilan yang
disebabkan langsung oleh kehamilan itu
sendiri.
Gejala klinis yang dapat timbul diantaranya
adalah edema, hipertensi dan proteinuria.
Preeklamsia merupakan penyulit kehamilan
akut dan dapat terjadi ante,intra dan post
partum. Namun biasanya terjadi saat
kehamilan setelah minggu ke 20. 1
HIPERTENSI
PEMBAGIAN
D. GEJALA KLINIS
Oedem
Tekanan darah >160 / 110 mmHg.
Oliguria ( produksi urine < 500 ml per 24 jam.
Proteinuria kuantitatif (Esbach) 5 gr / 24 jam, atau
dipstick +4. (williams +3)
Impending Eklampsia
Preeklampsia berat (dengan kenaikan
tekanan darah yang progresif) yang
disertai dengan satu atau lebih gejala
subjektif :
1.Nyeri kepala
2.Gangguan Visus
3.Nyeri epigastrium
4.Muntah muntah
EKLAMPSIA
Kasus akut pada penderita preeklampsia
yang disertai dengan kejang menyeluruh
dan koma
Pada umumnya kejang didahului oleh
makin memburuknya preeklampsia dan
terjadinya gejala nyeri kepala di daerah
frontal, gangguan penglihatan, mual
keras, nyeri di epigastrium, dan
hiperefleksia.
C. ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Faktor Resiko
A. Berhubungan dengan kondisi kehamilan
kelainan kromosom
mola hidatidaosa
kehamilan ganda
kehamilandengan inseminasi
kelainan kongental pada struktur
adanya infeksi saluran kemih pada
kehamilan (ACOG Committee on
Obstetric Practice, 2002; Dekker & Sibai,
2001).
B. Faktor Maternal
primigravida atau nulipara
usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
riwayat preeklampsi atau eklampsi pada
kehamilan terdahulu
riwayat preeklampsi atau eklampsi dalam keluarga
penyakit- penyakit yang diderita ibu hamil
(diabetes, penyakit vaskuler kronik, dan penyakit
ginjal)
(MacGillivray, 1999; Mata, et al, 1996;
Cunningham,2005)
KOMPLIKASI multiorgan
failure
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Persalinan Preterm
Solusio Plasenta
Partus Presipitatus
Kejang
Penurunan perfusi uteroplasenta
PJT pertumbuhan janin terhambat
Mortalitas Perinatal MENINGKAT
Gagal Ginjal
(DIC- disseminated intravascular coagulation)
dan perdarahan
10.Gagal hepar
11.Edema paru
12.Stroke
PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan adalah :
Mencegah terjadinya eklampsi.
Anak harus lahir dengan kemungkinan
hidup besar.
Persalinan dengan trauma yang sedikitsedikitnya, perdarahan intrakranial
Mencegah hipertensi yang menetap,
gangguan fungsi organ vital
PreEklampsia Ringan
Penanganan Preeklampsia
Berat
Untuk preeklampsia yang berat, dapat
ditangani secara aktif atau konservatif.
Konservatif berarti: kehamilan
dipertahankan bersamaan dengan
terapi medikmentosa.
Aktif berarti: kehamilan diakhiri atau
diterminasi bersamaan dengan terapi
medikamentosa.
Penanganan Preeklampsia
Berat
a. Penanganan konservatif
kehamilan dipertahankan bersamaan
dengan terapi medikmentosa
Pada kehamilan kurang dari 35
minggu tanpa disertai tanda-tanda
impending eklampsia dengan kondisi
janin baik, dilakukan penanganan
konservatif.
Penanganan Preeklampsia
Berat
A. Rawat inap
Penderita dianjurkan untuk tirah baring miring ke satu
sisi (kiri) tujuannya adalah untuk menghilangkan tekanan
rahim pada vena kava inferior, sehingga meningkatkan
aliran balik dan menambah curah jantung.
Pantau tanda tanda vital
Cek refleks patella
Monitoring input dan output cairan (lakukan pemasangan
kateter)
Oligouria adalah apabila produksi urin < 30cc/jam dalam 23jam atau 500cc/24jam
B. Medika Mentosa :
Anti hipertensi
Nivedipin (10 20 mg per oral)
MgSO4
Cara pemberian magnesium sulfat 1ampul = 10 gr (40%) :
a. Loading dose
4gr MgSO4 IV bolus selama 15 menit
b. Maintenance dose
6 gr MgSO4 dalam larutan Asering / Dextrose 5% (32tetes
per menit)
b. Penanganan Aktif
A.
Indikasi Ibu :
Kegagalan terapi medikamentosa : Indeks gestosis menetap
Terdapat tanda dan gejala impending eclampsia
Gangguan fungsi hepar
Gangguan fungsi ginjal
Dicurigai terjadinya solutio placenta
Timbulnya onset partus , ketuban pecah dini, pendaraha
B.
Indikasi Janin :
Umur kehamilan 37 minggu
IUGR berat berdasarkan pemeriksaan USG
Timbulnya oligohidramnion
c. Indikasi Laboratorium :
Trombositopenia progresif yang menjurus ke sindroma HELLP
TERMINASI KEHAMILAN
Sedapat mungkin per Vaginam (dengan syarat : tanpa
meningkatkan tekanan intrakranial)
A.
Penanganan eklampsia
Dasar pengelolaan eclampsia:
Terapi suportif untuk stabilisasi ibu
Pengelolaan airway, breathing, circulation
Mengatasi dan mencegah kejang
Koreksi hipoksemia dan acidemia
Mengatasi dan mencegah penyulit
(misalnya krisis hipertensi)
Melahirkan janin pada saat yang tepat
dengan cara persalinan yang tepat
Penanganan eklampsia
Terapi medikamentosa
Rawat inap
Tirah baring kiri secara intermiten
Infus ringer laktat atau dektrose 5%
Anti kejang MgSO4 sebagai
pencegahan dan terapi kejang, dengan
loading dose dan maintenance dose.
Anti hipertensi
Perawatan Kejang
Tempatkan penderita di tempat
tenang/ruang khusus
Tempat tidur harus lebar, dapat diubah
menjadi posisi trandelenburg
Sisipkan spatula lidah antara lidah dan
rahang atas
Fiksasi badan harus kendor agar saat
kejang tidak terjadi trauma]
Perawatan koma
Derajat koma diukur dengan Glasgow
coma scale
Jaga jalan napas
Hindari dekubitus
Perhatikan nutrisi
Pengelolaan kehamilan
Semua kehamilan eclampsia diterminasi tanpa
memandang keadaan janin maupun usia
kehamilan
Kehamilan diterminasi setelah hemodinamika
dan metabolisme ibu stabil
Stabilisasi dicapai dalam 4-8 jam setelah salah
satu keadaan berikut: