Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS PENERAPAN PERHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS GAJI PEGAWAI TETAP PADA PT.


ARNOTTS INDONESIA
ANALYSIS OF APLICATING CALCULATION, DEPOSIT, AND THE INCOME
TAX REPORTING OF CLAUSE 21 FOR PERMANENT EMPLOYEE SALARY AT
PT. ARNOTTS INDONESIA

Oleh :
ANISA RESTI CENDIKA
2010420044

PROGRAM SARJANA FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2016

LATAR BELAKANG MASALAH

Perubahan tatanan kehidupan bangsa Indonesia yang bergulir cepat sejak


runtuhnya rezim kekuasaan orde baru adalah proses perubahan dalam segala
bidang, cita-cita untuk mewujudkan negara yang maju memacu perubahanperubahan yang mendasar diberbagai sektor dan tahapan.
Perubahan diatas merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk lebih
memberikan keadilan dan meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak serta agar
lebih dapat kepastian hukum. Oleh karena itu, Pemerintah mengeluarkan Undangundang Pajak Penghasilan No.7 tahun 1983, kemudian diubah Undang-undang
Pajak Penghasilan No. 10 tahun 1994, diubah dengan Undang-undang Pajak
Penghasilan No. 17 tahun 2000, dan Undang-undang Pajak Penghasilan No. 36
tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Pajak Penghasilan
No. 162 tahun 2012. Terakhir diubah dengan Undang-undang No. 122 tahun
2015.

LATAR BELAKANG MASALAH

IDENTIFIKASI,
PEMBATASAN
DAN RUMUSAN
MASALAH
TUJUAN
PENELITIAN
KEGUNAAN
PENELITIAN

IDENTIFIKASI
PEMBATASAN MASALAH
RUMUSAN MASALAH

PAJ AK

PENGERTIAN
Menurut Soemahamidjaja dalam Suandy (2009:7) menyatakan bahwa pajak adalah iuran
wajib, berupa uang dan/atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan normanorma hukum, guna untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif
dalam mencapai kesejahteraan umum.
Menurut Undang-Undang Pasal 1 angka 1 UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undangundang dengan tidak mendapatklan imbalan secara langsung dan digunakan keperluan
Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

PAJ AK

JENIS PAJAK
DITINJAU DARI CARA PEMUNGUTANNYA
1. Pajak langsung
2. Pajak tidak langsung
DITINJAU DARI OBYEK YANG DIKENAKAN PAJAK
1. Pajak Subyektif
2. Pajak Obyektif
DITINJAU DARI SIAPA YANG MEMUNGUT PAJAK
1. Pajak Negara
2. Pajak Daerah
DITINJAU DARI SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
1. Official Assessment System
2. Self Assessment System
3. Withholding Tax System

PAJAK PENGHASILAN

Menurut Siti Resmi (2009:88) pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan
terhadap subjek pajak atau penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun
pajak. Dan dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 adalah pajak penghasilan yang
dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterima dalam tahun pajak.
Undang-Undang pajak penghasilan (PPh) mengatur pengenaan pajak penghasilan
terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya
dalam tahun pajak.Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau
memperoleh penghasilan.Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan,
dalam Undang-Undang PPh disebut Wajib Pajak.Wajib dikenai atas penghasilan yang
diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat pula dikenai pajak untuk
penghasilan dalam bagian tahun pajak apabila kewajiban pajak subjektif dimulai atau
berakhir dalam tahun pajak (Mardiasmo, 2011:35).

TARIF PAJAK PENGHASILAN

Lapisan penghasilan kena pajak


Sampai dengan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh

Tarif pajak
5% (lima persen)

juta rupiah)
Di atas Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta

15% (lima belas persen)

rupiah) sampai dengan Rp. 250.000.000,00(dua


ratus lima puluh juta rupiah)

Di atas Rp. 250.000.000,00 (dua ratus lima


puluh

juta

rupiah)

sampai

dengan

25% (dua puluh lima persen)

Rp.

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)


Diatas Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah)

30% (tiga puluh lima persen)

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Menurut Mardiasmo (2011:168) Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak atas


penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan
nama dan bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan
kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi.

WAJIB PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Penerima penghasilan yang termasuk dipotong dalam pajak penghasilan pasal 21


adalah orang pribadi yang :
1) Pegawai tetap
2) Tenaga lepas (seniman, olahragawan, penceramah, pemberi jasa, pengelola
proyek, peserta perlombaan, petugas dinas luar asuransi), distributor MLM/direct
selling dan kegiatan sejenis
3) Penerima pension, mantan pegawai, termasuk orang pribadi atau ahli warisnya
yang menerima Tabungan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua
4) Penerima honorarium
5) Penerima upah
6) Tenaga ahli (Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris, Penilai,
dan
Aktuaris)
7) Peserta kegiatan

FUNGSI PAJAK

Fungsi Regularend (Pengatur)


Fungsi Penerimaan (Budgeteir)

KERANGKA PEMIKIRAN

JURNAL PENELITIAN SEBELUMNYA

NO.
1

Nama
Judul
Peneliti
Penelitian
Dian Ayu Perhitungan,
Puspita
Pemotongan,
Penyetoran
Pajak
Penghasilan PT
Surabaya INN
Berkarya
Dian
Perhitungan,
Anggraini Pemotongan,
Penyetoran
Pajak
Penghasilan PT.
Sarah
Ratu
Samudera

Variabel - Variabel

Metode Penelitian

Hasil

Perhitungan,Pemotonga Analisis
n,Penyetoran
Pajak kualitatif
penghasilan PPh21

deskriptif PT. Surabaya Inn Berkarya


kurang
mengikuti
peraturan prpajakan

Perhitungan,Pemotonga Analisis
n,Penyetoran
Pajak kualitatif
penghasilan PPh21

deskriptif menyatakan bahwa ketidak


patuhan PT. Sarah Ratu
Samudera disebabkan oleh
kesalahan
hitung
dan
pemotongan PPh Pasal 21
terutang, yang kemudian
berakibat
terhadap
penyetoran
dan
pelaporannya

METODE PENELITIAN

Objek penelitian ini adalah pajak penghasilan (PPh)


Pasal 21 pada PT. Arnotts Indonesia yang merupakan
perusahaan bergerak di bidang industri makanan ringan
yang pada saat penelitian berlokasi di Jl.H.Wahab Afwan.

OPERASIONALISASI VARIABEL

Operasionalisasi variabel adalah proses pengamatan dan pembahasan


pada dimensi perilaku, berbagai segi yang berhubungan, dan atribut
pada suatu konsep yang sedang diteliti. Operasionalisasi variabel
mengindentifikasi jenis dan indikator dan variabel bebas (independen)
dan variabel terikat (dependent). variabel independen merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel dependen
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
adanya variabel bebas.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

WAWANCARA

STUDI KEPUSTAKAAN

TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
STUDI INTERNET

METODE OBSERVASI

RENCANA ANALISIS

1. Mendapatkan data mekanisme perhitungan, penyetoran dan pelaporan pajak


penghasilan pasal 21.
2. Bagaimana mekanisme pembayaran PPh21 di PT. Arnotts Indonesia
3. Dokumen - dokumen apa yang digunakan dalam Perhitungan, penyetoran
dan pelaporan pajak penghasilan PPh21 di PT Arnotts Indonesia.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SEJARAH PT. ARNOTTS INDONESIA


Arnotts Indonesia adalah

salah satu

perusahaan yang bergerak dibidang industri

makanan ringan berupa biskuit,beberapa produk utamanya yaitu kue Good time,
Nyamnyam, Tim-tam, Shapes, Venezia Stikko Dan Prestige. Arnotts Indonesia
merupakan perusahaan biskuit terbesar di dunia berdiri sejak tahun 1865 hingga kini
telah hampir menguasai 60% pangsapasar dunia.Berbekal pengalaman lebih dari 134
tahun, menjadikan Arnotts Indonesia sebagai market leader dalam industri dan
distribusi biskuit yang memiliki kualitas bahan baku terbaik.

PERHITUNGAN PAJAK

WAJIB PAJAK TIDAK KAWIN


Uraian

Status

PTKP 2015

PTKP 2016

Wajib Pajak TK

TK0

36.000.000,-

54.000.000,-

Tangungan 1
Tanggungan 2
Tanggungan 3

TK1
TK2
TK3

39.000.000,42.000.000,45.000.000,-

58.500.000,63.000.000,67.500.000,-

WAJIB PAJAK KAWIN


Uraian

Status

PTKP

PTKP
2016
58.500.000

WP Kawin

K/0

2015
39.000.000

Kawin

K/1

42.000.000

63.000.000

Anak 1
Kawin

K/2

45.000.000

67.500.000

Anak 2
Kawin

K/3

48.000.000

72.000.000

Anak 3

TABEL 4.3 GAJI KARYAWAN PT.ARNOTTS INDONESIA

LANJUTAN TABEL 4.3 GAJI KARYAWAN PT.ARNOTTS INDONESIA

TABEL PERHITUNGAN PPH 21 PT.ARNOTTS INDONESIA

LANJUTAN TABEL PERHITUNGAN PPH 21 PT.ARNOTTS INDONESIA

PERHITUNGAN PPH PASAL 21 MENURUT PERUSAHAAN

Perhitungan Pph pasal 21 Agung Sulistio dengan status K/0 karyawan tetap bekerja di PT.Arnotts Indonesia
dengan memperoleh gaji sebulan Rp 2.700.000, Tunjangan transport Rp 500.000, Tunjangan makan Rp 390.000,
Insentif Rp 50.000 Besarnya pajak yang dikenakan dalam satu tahun adalah :
Perhitungan PPh pasal 21 menurut PT. Arnotts Indonesia
Penghasilan Bruto sebulan :
Rp 3.962.480
Pengurangan :
Biaya Jabatan
(5% x Rp 3.962.480)
Rp 198.124
Biaya JHT
(2% x Rp 2.700.000)
Rp 54.000
Rp 3.710.356
Biaya BPJS kes (4% x Rp 2.700.000)
Rp 108.000
Biaya BPJS TK (4,24% x Rp 2.700.000)
Rp 114.480
Biaya BPJS (2,5% x Rp 2.700.000)
Rp 67.500 Rp 3.420.376
Net disetahunkan :
(12 x Rp3.420.376)
Rp 41.044.512
PTKP disetahunkan (12 x Rp 3.000.000)
Rp 36.000.000 PKP
Rp 5.044.512
PPh setahun (5% x Rp 5.044.512)
Rp 252.226
PPh sebulan (Rp 252.226 : 12)
Rp 21.019

PERHITUNGAN PPH PASAL 21 MENURUT PENULIS

Sedangkan menurut penghitungan PPh Pasal 21 menurut penulis dengan mengacu pada undang-undang terbaru tahun 2015
Penghasilan Bruto sebulan :
Rp 3.962.480
Biaya Jabatan
(5% x Rp 3.962.480)
Rp 198.124
Biaya JHT(2% x Rp 2.700.000)
Rp 54.000 Rp 3.710.356
Biaya BPJS Kes (4% x Rp 2.700.000)
Rp 108.000
Biaya BPJS TK (4,24% x Rp 2.700.000) Rp 114.480
Biaya BPJS (2,5% x Rp 2.700.000) Rp 67.500 Penghasilan Net
Rp 3.420.376
Net disetahunkan : (12 x Rp 3.420.376)
Rp 41.044.512
PTKP setahun
WP
Rp 36.000.000
WP Kawin
Rp 3.000.000 PKP setahun
Rp 2.044.512
PPh Pasal 21 terhutang : 5% x Rp 2.44.512 = Rp 102.226
PPh Pasal 21 sebulan :
Rp 102.226 : 12 = Rp 8.512
Dari perhitungan di atas terdapat perbedaan jumlah pajak terutang menurut PT. Arnotts Indonesia dengan perhitungan
menurut penulis,
yaitu sebesar Rp 21.019 dan Rp 8.512. Selisihnya sebesar Rp 12.507 merupakan lebih bayar bagi PT. Arnotts
Indonesia. Karena perusahaan tidak menghitung status K/0 pada karyawan atas nama Agung Sulistio.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di muka, mengenai Penerapan, pemotongan maka dapat


di simpulkan sebagai berikut:
1. Dari laporan hasil penelitian menunjukkan bahwa pajak di PT. Arnotts Indonesia
tidak memperhatikan pengurangan PTKP dalam perhitungan PPh 21
2. Pada sistem administrasi PPh Pasal 21 pada PT. Arnotts Indonesia belum sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pajak
3. Proses administrasi PPh Pasal 21 PT. Arnotts Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Memeriksa Dokumen Pendukung
b. Mencatat Pengenaan Pajak
c. Membuat Perhitungan Pajak
d. Membuat Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21
e. Mengarsip Bukti Pemotongan PPh Pasal 21

SARAN

Berdasarkan dari hasil dari kesimpulan diatas, disarankan sebagai berikut:


1.
Perlu adanya peningkatan dan pemeriksaan yang intensif terhadap dokumen
SPT
Dan SSP dari Wajib Pajak.
2.
Perlu adanya ketelitian dalam melaporkan Pajak Penghasilan Pasal 21 ke
Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
3. Perlu adanya evaluasi pada perhitungan pajak PPh21 dengan memperhatikan
pengurangan PTKP pada setiap karyawan
4. Harus Adanya kerjasama yang baik antara pimpinan dan bawahan di tinjau dari
segi
organisasi dan manajemen, struktur organisasi PT. Arnotts Indonesia.

S E L E S A I

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai