Anda di halaman 1dari 33

Week 6

Permeability

Permaebilitas
Sifat zat air dapat mengalir lewat
bahan berpori

Derajat permaebilitas
Ukuran pori
Jenis tanah
Kepadatan tanah k (dalam satuan
cm/s atau m/s)

faktor yang mempengaruhi jalannya


permeabilitas
a. Tekstur, Sangat mempengaruhi permeabilitas tanah. Hal ini
dikarenakan permeabilitas itu adalah melewati tekstur tanah. Misalnya
tanah yang bertekstur pasir akan mudah melewatkan air dalam tanah.
b. Struktur, Semakin banyak ruang antar struktur, maka semakin cepat
juga permeabilitas dalam tanah tersebut. Misalnya tanah yang
berstruktur lempeng akansulit di tembus oleh air dari pada berstruktur
remah.
c. Porositas atau ruang pori, merupakan rongga antar tanah yang
biasanya diisi air atau udara. Pori sangat menentukan sekali dalam
permeabilitas tanah, semakin besar pori dalam tanah tersebut, maka
semakin cepat pula permeabilitas tanah tersebut.
d. Viskositas, sama juga dengan kekentalan air, semakin kental air
tersebut, maka semakin sulit juga air untuk menembuas tanah tersebut.
e. Gaya gravitasi atau gaya tarik bumi, juga sangat menentukan
permeabilitas tanah, karena permeabilitas adalah gaya yang masuk ke
tanah menrut gaya gravitasi.

faktor yang dipengaruhi oleh


permeabilitas:
a. Drainase, apabila permeabilitas tanah baik, maka waktu
dalam pergerakan air akan semakin cepat, begitupula
sebaliknya.
b. Infiltrasi, penyerapan yang dilakukan tanah akan
semakin cepat apabila drainase tanah itu baik.
c. Pengolahan, apabila drainase dalam tanah tersebut
baik, maka pengolahan dalam tanah akan semakin mudah.
d. Perkolasi, pergerakan air dalam tanah akan baik bila
drainase dalam tanah juga baik.
e. Erosi, pengikisan juga dipengaruhi oleh permebilitas,
semakin baik permeabilitas dalam tanah maka erosi akan
minimum.
f. Evaporasi, jika evaporasi akan semakin maksimal,
permeabilitas tanah tersebut baik.

Konduktivitas hidrolik tidak selamanya tetap.


Artinya dalam berbagai proses (kimia, fisika
dan biologi) konduktivitas hidrolik dapat
berubah karena faktor masuk dan mengalirnya
air dalam tanah. Perubahan yang terjadi pada
komposisi ion kompleks dapat dipertukarkan.
Misalnya ketika air memasuki tanah
mempunyai komposisi atau konsentrasi zat
terlarut yang berbeda dengan larutan awal
dan dapat merubah konduktivitas hidrolik.

Secara umum konduktivitas akan berkurang bila


konsentrasi zat terlarut elektrolit berkurang. Hal
ini disebabkan oleh penomena pengembangan
dan dispersi yang juga dipengaruhui oleh jenijenis kation (pada pelepasan dan perpindahan
partikel-partikel lempung). Selama aliran yang
lama, bisa menghasilkan penyumbatan pori.
Interaksi zat terlarut dan matrik tanah dan
pengaruhnya terhadap konduktivitas hidroulik
khususnya penting pada tanah-tanah masam
dan berkadar natrium tinggi.

Hukum Darcy

Hukum Darcy menjelaskan tentang


kemampuan air mengalir pada ronggarongga (pori) dalam tanah dan sifat-sifat
yang memengaruhinya. Ada dua asumsi
utama yang digunakan dalam penetapan
hukum Darcy ini. Asumsi pertama
menyatakan bahwa aliran fluida/cairan
dalam tanah bersifat laminar. Sedangkan
asumsi kedua menyatakan bahwa tanah
berada dalam keadaan jenuh.

Koefisien Permeabilitas
Hukum Darcy menunjukkan bahwa permeabilitas tanah ditentukan oleh
koefisien permeabilitasnya. Koefisein permeabilitas tanah bergantung
pada berbagai faktor. Setidaknya, ada enam faktor utama yang
memengaruhi permeabilitas tanah, yaitu:
a. Viskositas cairan, semakin tinggi viskositasnya, koefisien
permeabilitas tanahnya akan semakin kecil.
b. Distribusi ukuran pori, semakin merata distribusi ukuran porinya,
koefesien permeabilitasnya cenderung semakin kecil.
c. Distibusi ukuran butiran, semakin merata distribusi ukuran
butirannya, koefesien permeabilitasnya cenderung semakin kecil.
d. Rasio kekosongan (void), semakin besar rasio kekosongannya,
koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin besar.
e. Kekasaran partikel mineral, semakin kasar partikel mineralnya,
koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin tinggi.
f. Derajat kejenuhan tanah, semakin jenuh tanahnya, koefisien
permeabilitas tanahnya akan semakin tinggi.

Persamaan Bernoulli head total


pada satu titik di air yang bergerak
merupakan penjumlahan dari head
tekanan, kecepatan, dan elevasi.

u v
h

Z
w 2g

dimana:
h = head total
U = tekanan
V = kecepatan
G = gravitasi
w = unit weight air

Untuk aliran air melalui media lolos


air kecepatan kecil, sehingga head
kecepatan dapat diabaikan, dan pers.
Bernoulli menjadi

u
h
Z
w

Head tekanan = kenaikan air di dalam


piezometer
Head loss antara titik A dan B
UA
UB

h hA hB
Z A
Z B
W
W

Dalam bentuk non-dimensional h


i
L
dimana: i = gradient hidrolik

L = jarak antara titik A dan B


panjang aliran dimana terjadi head loss

Gambar variasi kecepatan, v dengan gradien


hidrolik i

Untuk aliran dalam tanah alirannya adalah


laminar

vi

Untuk aliran air pada fractured rocks, batu2,


dan pasir sangat kasar kemungkinan aliran
turbulen terjadi, shg pers. (6.5) tidak berlaku.
Hukum Darcy (thn 1856):
dimana: v = kecepatan aliran kecep. Aliran
per satuan waktu melalui potongan melintang
luasan tanah (gross/luas total) dengan arah
tegak lurus
k = konduktivitas hidrolik (atau koefisien
permeability)

v ki

Kecepatan sebenarnya (kecep.


rembesan) melalui pori2 tanah > v
(lihat Gambar di bawah)

q vA AvVs

dimana: vs = kecep. rembesan

Av = luas void dari pot. melintang tanah

A Av As

dimana: As = luas solid tanah dari pot.


melintang tanah
Sehingga
q v Av As Av vs

vs

v Av As v Av As L v Vv Vs

Av
Av L
Vv

dimana:
Vv = vol. Void tanah
Vs = vol. Solid tanah

vs v

Vv

1
Vs
Vv

Vs

v 1 e v

e n

dimana: e = void ratio; dan n =


porositas

Absolute permeability (intrinsic)


Kemampuan tanah yang hanya tergantung pada
sifat batuannya saja hubungannya dengan
konduktivitas hidrolik

k
K

(dalam m2)

Dimana
k = konduktivitas hidrolik (atau koefisien
permeability) m/dt
w = unit weight air
= viskositas air

Konduktivitas hidrolik bisa dicari


secara empirik sbb (Hazen, 1930):

k cm / dt cD

10

dimana
c = konstanta (antara 1,0 1,5)
D10 = ukuran butir efektif (mm)

Nilai konduktivitas hidrolik ekivalen


pada tanah yang berlapis
Total aliran melalui cross section
tanah per unit lebar (1) per unit
waktu arah horizontal:

q V .1 .H

V .1.H V .1.H ... V .1.H


1

dimana:
V = kecep aliran rata-rata
V1, V2, ..., Vn = kecep aliran pada tiap
lapisan tanah
H1, H2, ..., Hn = tebal tiap lapisan
tanah
H = tebal total lapisan tanah

kV1

H1
Arah aliran

H2
H3

Hn

kV2

kH1
kH2

kV3
kH3

kVn
kHn

Apabila

k , k ,..., k
H1

H2

Hn

= kond hidrol tiap lap tanah arah


horizontal

H (=
eq )kond

hidrol ekivalen arah hz

Untuk n-lapisan arah vertikal


seperti gbr di bwh
Kecepatan aliran di setiap lapisan
sama besar

h
h1
kV1

H1
H2
H

H3

Hn

kV2

kH1
kH2

kV3
kH3

kVn
kHn
Arah aliran

h2

h3

Contoh:
Tanah berlapis seperti gambar di atas
H1 = 1 m
k1 = 10-4 cm/dt
H2 = 1,5 m

k2 = 3,2 x 10-2 cm/dt

H3 = 2 m

k3 = 4,1 x 10-5 cm/dt


k

Estimasikan rasio permeability


ekivalen

H ( eq )

V ( eq )

Anda mungkin juga menyukai