Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS UNJUK KERJA TCP RENO PADA

SINGLE HOP WIRELESS LINK

NAMA

: MARLINA NATHALIA

NIM

: 115314001

BAB 1
PENDAHULAUAN

1. LATAR BELAKANG
. TCP (TransmissionControl Protokol) adalah transport yang mengatur
komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lainnya di dalam jaringan Internet yang akan memastikan
pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. Pada dasarnya TCP
diciptakan untuk jaringan berbasis wired (kabel) dimana fluktuasi
gangguannya sangat kecil oleh karena itu TCP akan bekerja tidak begitu
bagus saat menggunakan jaringan berbasis wireless, karena gangguan pada
jaringan wireless sangat banyak.

TCP Reno adalah varian TCP ini paling banyak digunakan pada jaringan. Selain itu,
modul TCP Reno sudah tersedia di perangkat lunak simulator OMNET ++. TCP Reno
merupakan varian TCP yang muncul setelah TCP Tahoe (tahun 1990). Pada TCP Reno,
jika terjadi congestion maka akan mengimplementasikan slow start, kemudian
congestion avoidance dan melakukan algoritma fast retransmit dan fast recovery.
Maka dari itu, untuk mengetahui lebih dalam dan spesifikasi tentang TCP Reno akan
dilakukan sebuah penelitian yang meneliti secara khusus tentang TCP Reno dengan
beberapa penunjang analisis penelitian yang dilakukan sekarang adalah analisis unjuk
kerja TCP Reno di jaringan Single hop wireless link.

BAB II
LANDASAN TEORI
1. TCP mempunyai karakteristik sebagai berikut :
. Connection Oriented
TCP akan melakukan negosiasi sebelum melakukan proses pengiriman data untuk
memastikan host benar-benar ada.
. Full Duplex
TCP melakukan koneksi dua arah antara host dan server.
. Realible
Data yang dikirim dipastikan bebar-benar sampai.
. Flow Control
TCP mampu mengatur aliran paket sehingga tidak terlalu besar dan tidak terjadi
kemacetan .

1. TCP Reno adalah pengembangan dari TCP yang sudah

ada (TCP yang telah di modifikasi). Reno didefinisikan


sebagai TCP yang berisi algoritma yang dijelaskan dalam
RFC 2001 [Ste97]. Algoritma ini disebut juga dengan
Agoritma Kendali Congestion TCP yang terdiri dari: slow
start, fast retransmit dan fast recovery, dan congestion
avoidance.

2. SLOW START
.

Slow start merupakan salah satu fase dari congestion control pada TCP. Slow start
digunakan bersama dengan fase yang lain untuk menghindar data yang melebihi
kemampuan transmisi jaringan, yaitu menghindari terjadinya congestion. Fase ini juga
dikenal dengan exponential growth phone. Fase slow start akan memenuhi window
ukuran congestion window (cwnd) dari 1, 2, atau 8.

3.Congestion Avoidance
Jalur bottleneck (kemacetan) dapat terjadi saat saluran besar terhubung ke saluran kecil..
Proses ini memberi sinyal congestion pada koneksi TCP melalui ACK duplikat atau
retransmission timeout. Saat kongesti terjadi, koneksi melakukan recovery lalu memasuki
congestion avoidance. Jika retransmission timeout terjadi, cwnd diset ke satu . Saat cwnd >
ssthresh, fase slow start selesai, dan congestion avoidance mengambil alih.

3.

Fast Retransmit dan Fast Recovery

Saat timeout terjadi, TCP akan kembali kepada fase slow start dan retransmit
segmen yang lost. Setelah tiga ACK duplikat, telah diasumsikan bahwa segmen
telah hilang. Jika pengirim sedang menerima ACK duplikat, maka data yang
sedang melalui jaringan dan kembali ke slow start tidak dibutuhkan, sehingga
fast recovery dapat dilakukan Cwnd diset sama dengan sthresh .

BAB III
SKENARIO
1. PARAMETER SIMULASI
Parameter

Nilai

Waktu Simulasi

4000s

Jumlah paket data

100MB

Traffic Source

FTP

TCP Type

TCP Reno

TOPOLOGI PENGUJIAN
PENGUJIAN I

PENGUJIAN II

PENGUJIAN III

BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
1. THROUGHPUT
Throughput
3500000
3000000

Pic
tur
e
1 ...

2500000
2000000
1500000

1224944

1000000
500000
0

120588
3170738

Wired

Node Static

Node Mobile

2. CWND WIRED

CWND WIRELESS STATIC

CWND WIRELESS MOBILE

3. RTT WIRED

RTT WIRELESS STATIC

RTT WIRELESS MOBILE

4. DELAY END-TO END

5. DROP PAKET
Drop Paket
200000
180000
160000
140000
120000
100000
80000
60000
40000
20000
0

20587

TCP WIRED

97654

TCP Node Wireless Static

188791

TCP Node Wireless Mobile

6. RETRANSMISSION RTO
Retransmission / RTO
1400
1266
1200
1000
wired
wireless static
wireless mobile

800
600
400

332

200
0

14
Retransmission RTO

BAB V
KESIMPULAN
1. KESIMPULAN
. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa koneksi wired lebih
baik dan lebih stabil karena tidak adanya interferensi atau gangguan penuruan
kecepatan koneksi daripada koneksi wireless yang sering mengalami gangguan
dalam pengiriman datanya.
. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai throughput, delay, paket drop pada
jaringan wired jauh lebih bagus daripada jaringan wireless static dan mobile.
. Nilai congestion window atau cwnd, rtt dan rto pada jaringan wired lebih stabil
daripada di jaringan wireless static dan mobile.
. TCP pada jaringan wireless mobile performanya lebih buruk jika dibandingkan
dengan jaringan wireless static ataupun wired. Itu dapat terlihat labih jelas dari
parameter uji diatas yang menunjukkan jeleknya performa dari TCP pada jaringan
wireless .

Anda mungkin juga menyukai