Dalam bahasa Yunani disebut arche dan tektoon. Arche : yang asli, utama, awal. Tektoon : menunjuk sesuatu yang berdiri kokoh, tidak roboh, stabil, dan sebagainya. Jadi kata arsitektur hanya punya sudut pandangan teknis statika bangunan belaka. Jadi Arsitektur adalah pembangunan utama atau sebenarnya tukang ahli bangunan yang utama.
Di Eropa pada abad pertengahan,
arsitek biasa disebut: magister operis (guru atau ahli karya) atau magister lapidum (guru atau ahli batu). Di jaman kerajaan para Firaun Mesir, kaisar-kaisar Roma, dan hampir semua sistem kemaharajaan, arsitek menduduki profesi politik tinggi, sebab gengsi dan kebesaran maharaja selalu diukur dari bangunan-bangunan istana dan gedung-gedung negara.
Di India arsitek disebut Sthapati
(chief architect, ahli bangunan, pemimpin bangunan, penasehat bangunan) atau Achariya, yakni direktur umum, atau Sutradhara (arsitek, seniman, pemahat). Namun yang penuh hikmah adalah pengertian dan istilah Vasthu. Dalam bahasa Jawa Kuna, Vasthuvidya atau Wastuwidya berarti: ilmu bangunan (widya = ilmu kebijaksanaan; wastu = bangunan).
Apa itu kebudayaan?
Kebudayaan atau Culture berasal dari bahasa latin Colore yang artinya pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian. Kebudayaan akar katanya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Buddayah dari budhi atau akal. Kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara
berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. A.L. Kroeber dan C.Kluckhohn dalam bukunyan Culture, a critical review of concepts and definitions mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa
kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia. Dengan kata lain kebuadayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Apa kaitan Arsitektur dan
Kebudayaan? Masyarakat tiap daerah mempunyai kemampuan dan kreativitas yang berbeda dalam mengadaptasi dan mengolah kebudayaan baru. Hal ini mempengaruhi dan mengakibatkan bervariasinya hasil-hasil budaya itu, antara lain adalah beragamnya kekhasan arsitektur yang mampu mencerminkan budaya daerah. Rumah dengan segala perwujudan bentuk , fungsi dan maknanya senantiasa diatur, diarahkan, dan ditanggapi atau
Konteks kebudayaan dalam bentuknya
yang akan tercermin dalam karya arsitektur meliputi: agama, sosial, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, estetika. Nilai sebagai salah satu perwujudan kebudayaan akan mencakup hal yang berkenaan dengan kebenaran (logika), kebaikan (etika), keindahan (estetika). Faktor fungsi dari kebudayaan dalam wujud arsitektur ditentukan oleh kebutuhan, teknologi, asosiasi, estetika, telesik (kesejamanan), pemakaian yang tepat.
Sebagaimana setiap suku bangsa
mempunyai corak rumah masingmasing baik bentuk maupun fungsi dari rumah tinggal yang di huninya. rumah tempat tinggal dapat berlainan menurut ukuran serta kemewahannya, karena sebuah rumah orang Jawa dapat juga memperlihatkan bagaimana status sosial dari penghuninya. Arsitektur merupakan salah satu hasil budaya yang dapat menunjukkan identitas masyarakat pendukungnya.