Anda di halaman 1dari 17

NAMA

: CHRISTOPHER FERNANDO
KUPA
NO.STANBUK : 213411286
NO.APSEN
: 35
KELAS
:G

PRODUK
BAJU LUKIS

CONTOH PRODUK :

LATAR BELAKANG

Setiap orang pasti merasa bangga jika disain pakaian yang dikenakannya cuma satusatunya di dunia. Apalagi kalau pakaian tersebut merupakan perpaduan antara
bahan tekstil berkualitas baik dengan seni lukis bernilai tinggi. Wajar saja kalau
harga yang harus dibayarkan untuk memiliki pakaian tersebut sangat mahal.
Peluang inilah yang pasti muncul di benak kita, dengan kretifits yang kita miliki
untuk mencapai suatu karya seni yang bernilai tinggi tidaklah mudah, terlebih
dahulu kita hrus menyisingkan lengan kita untuk mebuka usaha dan bekerja keras
agar usaha yang kita jalankan dapat menjadi berkembang dan sukses.

Dengan membuat desain textile yang benilai seni tinggi dan orang lain tidak
gampang menirunya tentu menjadi daya tarik dan harga jual tersendiri untuk setiap
hasil kreatifitas yang kita ciptakan, sehingga membuat para konsumen atau penyuka
textile pun menjadi tertarik untuk membeli hasil dari kerajinan dan kreatifitas yang
telah kita ciptakan. Semua orang pasti akan membeli baju atau pakaian guna untuk
kebutuhan pokok hidupnya. Membuat pakaian dengan membubuhi karya seni lukis
tentu menjadi cirri khas dan daya tarik tersendiri bagi setiap orang yang melihatnya.
Peluang usaha baju lukisan tangan ini memang sudah jarang, namun jika kita ambil
segi positifnya maka tentu saja kita terus kembangkan dan jangan menyerah sampai
disitu, karena dengan berkurangnya pengusaha atau pebisnis yang menjual karya
seni yang sama dengan kita tentu menjadi berkurangnya saingan bisnis kita.

Hal tersebut dapat kita manfaatkan karena jumlah penyuka dari lukisan baju tangan
ini tidaklah sedikit apalagi pacinta lukisan baju mereka akan terus memburu jenis
karya seni lukisan baju yang di tinggalkan.

VISI DAN MISI


VISI
Menjadi penjual baju yang sukses dan di
favoritkan di Tana toraja.

MISI
Untuk menarik dan memperoleh
pelanggan dengan produk yang terbaik.

HARGA & TARGET PASAR


HARGA
Rp 100.000 Rp 1.000.000

TARGET PASAR
Semua kalangan khususx anak muda

STRATEGI PASAR
PROMOTION
Terdapat juga anggapan bahawa produk yang berkualiti akan terjual
dengan sendirinya. Tetapi, dalam strategi mempromosi, pemasar
melaksanakan aktiviti memperkenalkan produk yang hendak ditawarkan
kepada pengguna. Dalam usaha tersebut berbagai kaedah promosi perlu
dilaksanakan agar pengguna mengetahui, memahami dan seterusnya
membuat keputusan untuk menggunakan produk.Tanpa aktiviti promosi,
pemasaran produk yang berkualiti sekalipun tidak menjadi aktif dan industri
sukar memperoleh tahap kompetitif yang dikehendaki di pasaran.
Untuk menarik pengguna membeli produk bukannya tugas yang mudah.
Mereka perlu dipengaruhi, bukan setakat di perkenal sahaja. Mereka perlu
diberi kesedaran hingga mereka merasa perlu untuk membeli produk yang
ditawarkan. Cara promosi yang kami gunakan adalah sebagai berikut :

1. Melalui media online seperti Facebook


,instagram,dll.

2. Pameran

1. Tahap Perkenalan / Introduction


Pada tahap ini produk baru lahir dan belum ada target konsumen yang tahu sehingga
dibutuhkan pengenalan produk dengan berbagai cara kepada target pasar dengan berbagai cara.
Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi penetapan harga dan kegiatan promosi.
Strategi ini ada empat bentuk, yaitu :
Rapid Skimming Strategy
Strategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor
per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan promosi yang gencar untuk meyakinkan
konsumen tentang kualitas produk walau harganya mahal. Cara ini biasanya dipakai untuk
mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum
mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar pada harga berapa pun, dan
perusahaan menghadapi pesaing potensial serta ingin membangun preferensi pada mereknya.
Slow Skimming Strategy
Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit
sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu tinggi. Strategi ini
akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen mengetahui keberadaan
produk, konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.
Rapid Penetration Strategy
Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi yang agresif. Tujuan dari
strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan memperoleh pangsa pasar
yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum mengetahui
keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat indikasi persaingan
potensial yang besar.
Slow Penetration Strategy
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh penerimaan
yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak membengkak.
Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat luas, konsumen
mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga, dan persaingan potensial sangat
rendah.

2. Tahap Pertumbuhan / Growth


Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal produk yang perusahaan buat dengan
jumlah penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi dengan promosi yang kuat. Akan semakin
banyak penjual dan distributor yang turut terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari besarnya animo
permintaan pasar.Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu rapid growth dan slow
growth.
Rapid Growth
Tahap rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan dengan cepat karena
produk telah diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua produk baru dapat mencapai tahap ini, bahkan
tidak sedikit produk baru yang gagal di tahap awal. Namun jika produk baru itu berhasil, sesuai dengan
kebutuhan konsumen, maka keadaan ini akan menarik pesaing untuk memasuki industri tersebut dengan
produk tiruan.
Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan terutama untuk membangun pasar yang kuat dan
mengkhususkan distribusi. Mutu produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk menarik segmen pasar
baru.
Slow Growth
Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang semakin menurun.
Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk perusahaan telah digunakan oleh mayoritas
konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai memperbarui produknya agar dapat
mempertahankan penjualannya. Pada umumnya dilakukan usaha modifikasi produk dengan
menyempurnakan model (style improvement) guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan
semakin sulit diperoleh perusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan cenderung menyebabkan
penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar disebabkan oleh semakin berkurangnya
keuntungan/daya tarik industri.

3. Tahap Kedewasaan / Maturity


Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Normalnya
tahap ini merupakan tahap terlama dalam PLC.
Hal ini disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti
kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini
berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk produkproduk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur
hidup suatu produk disebut innovative maturity.
Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian. Pasar semakin
tersegmentasi, sehingga untuk masing masing segmen diperlukan promosi yang berbeda dengan
lainnya. Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan. Tingkat pertama disebut
growth maturity, yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya
distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah. Dalam tingkat kedua, stable
maturity, penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian konsumen
potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan perusahaan. Pada tingkat ketiga, decaying
maturity, penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk
substitusi.
Ada dua strategi utama yang dapat diterapkan pada tahap kedewasaan. Yang pertama
adalahdefensive strategy, yang bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaing
dan menjaga kelompok produk (product category) dari serangan produk substitusi. Bentuk strategi
ini adalah berupa modifikasi bauran pemasaran untuk memperoleh tambahan penjualan. Strategi
bertahan ini lebih menitikberatkan pada penekanan/pengurangan biaya produksi dan
menghilangkan kelemahan produk.
Strategi yang kedua adalahoffensive strategy,yang lebih menitikberatkan pada usaha
perubahan untuk mencapai tingkat yang lebih baik. Bentuk strategi ini dapat berupa modifikasi
pasar, yaitu dengan menggaet kelompok bukan pemakai (non-user), mengintensifkan penawaran
produk kepada non-user, dan merebut konsumen pesaing. Bentuk lain dari strategi ofensif adalah
modifikasi produk, yaitu mengubah karakteristik produk sedemikian rupa sehingga semakin
menarik konsumen saat ini untuk membeli, dengan cara menawarkan manfaat baru dari suatu

4. Tahap Penurunan / Decline


Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen
untuk beralih ke produk lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan yang
diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi
pasti dan akhirnya mati.Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor
seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik
dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi.
Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu
diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan
kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan.
Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :
Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi
persaingan yang baik.
Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
Mencari pasar baru.
Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian
industri dapat diatasi.
Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan
konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk
kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan
cepat.
Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

Cara untuk memperpanjang daur hidup


produk :

Mencari target konsumen baru. Jika pasar


yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan
untuk meningkatkan penjualan maka dapat
ditempuh jalan dengan cara membidik
segmen pasar baru untuk dibujuk untuk
menjadi pelanggan. Contoh : kopi baju lukis
yang tadinya cenderung membidik golongan
anak muda kini mulai juga membidik golongan
anak-anak
Membuat produk baruyang berhubungan
dengan baju lukis seperti sepatu lukis.

DAFTAR PUSTAKA
https://peluangusahaoke.wordpress.com/ta
g/kaos/
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2
008/07/28/06022221/Mengintip.Peluang.Ba
ju.Lukisan.Tangan

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai