Anda di halaman 1dari 47

Paket 1

Ilmu Forensik

1. A
Keyword
Seorang pria datang dengan polisi
ke tempat praktek pribadi anda untuk
minta dibuatkan visum. Pasien ingin
diperiksa lecet-lecet pada wajah
akibat penganiayaan. Sebagai dokter
umum apa yang akan dilakukan?
memeriksa dan membuat visum

Visum et Repertum
VeR : keterangan yang dibuat oleh dokter atas
permintaan penyidik yang berwenang,
mengenai hasil pemeriksaan medik,
berdasarkan keilmuannya dan dibawah
sumpah, untuk kepentingan peradilan
Pasal 133 KUHAP:
Pembuat visum ahli kedokteran kehakiman atau
dokter dan atau ahli lainnya

Permintaan bantuan kepada dokter sebagai


ahli hanya dapat diajukan secara tertulis
dengan menyebutkan secara jelas jenis
pemeriksaan yang dikehendaki
Pasal 7(1) butir h dan pasal 11 KUHAP : yang
berwenang meminta keterangan ahli
penyidik & penyidik pembantu

2. C
Keyword
Laki laki 57 tahun. Akan dilakukan operasi
jantung dengan permintaan sendiri. Pasien
mempunyai riwayat kelainan fungsi jantung,
kelainan ginjal, kardiomegali, kelainan ginjal
dan anemia. Menurut dokter pasien
termasuk kategori ASA 4. Operasi berjalan
dengan baik. Namun pasien meninggal di
ruang pulih. Isu yg terkait dengan kematian
pasien?
Medical risk

3. B
Keyword
Seorang laki-laki 40 tahun mengaku
mengalami kekerasan yang dilakukan oleh
teman satu tempat kerjanya. Korban
melapor ke polisi .Saat dilakukan
pemeriksaan luar didapatkan tepi luka
tidak rata, sudut tumpul. Kesimpulan
dan SPVR ?
Persentuhan dengan benda tumpul

Macam-macam & klasifikasi


A. Luka akibat kekerasan
tumpul

Memar
Luka Lecet

Luka
Luka
Luka
Luka

lecet gores
lecet serut
lecetgeser
lecet tekan

Luka Robek

Bentuk luka tidak


beraturan, tepi
tidak rata,
jembatan jaringan

Memar
Perdarahan dalam jaringan bawah kulit akibat pecahnya
kapiler/vena;
Dapat memberikan petunjuk tentang bentuk benda
penyebab
Luka Lecet
Cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan benda
yang memiliki permukaan kasar atau runcing
Luka Robek
Luka terbuka akibat trauma benda tumpul,
menyebabkan kulit teregang ke satu arah.
Bentuk luka tidak beraturan, tepi tidak rata, jembatan
jaringan

4. B
Keyword
Seorang perempuan datang ke praktik dokter
dengan keluhan memar di tubuhnya, dari
anamnesis diperoleh informasi memar akibat
kekerasan yang dilakukan suaminya. Pasien
meminta agar hal ini tidak diberitahu kepada
siapapun. Apa yg anda lakukan sebagai
dokter?
Memenuhi permintaan pasien demi menghargai
privasi pasien

Autonomy

5. B
Keyword
Laki-laki usia 43 tahun, datang ke UGD karena
kecelakaan kerja. Pasien terkena alat berat di
bagian dada. Foto rontgen terdapat fraktur
iga III-VI kanan. Setelah 2x24 jam perawatan
pasien meminta surat cuti kerja dan surat
untuk mengklaim ke asuransi. Tindakan
medikolegal apa yang harus dilakukan dokter ?
Menulis di rekam medis

Rekam Medis

6. B
Keyword
Seorang anak berusia10 tahun ditemukan
meninggal di lapangan. Didapatkan gambaran
pohon bentukan dahan yang bercabang
berwarna kebiruan di permukaan kulit. Pada
telunjuk kanan didapatkan luka bentuk oval tepi
meninggi, warna cokelat kemerahan. Ditemukan
juga luka di telapak kaki kanan berbentuk oval
berwarna putih. Apa penyebab kelainan?
Trauma listrik

7. B
Keyword
Ditemukan mayat dengan luka terbuka
dibagian dada, satu tangan pasien masih
memegang pisau. Pada pemeriksaan diluar
selain didapatkan luka terbuka pada bagian
dada diperoleh banyak luka gores
sejajar pada tangan bagian dalam
korban. Dari pemeriksaan tersebut dapat
disimpulkan bahwa :
Bunuh diri

8. D
Keyword
Wanita 24 tahun dibawa oleh ketua jurusan
ke IGD karena menjadi korban tawuran
mahasiswa. Korban masih sadar tapi
mengalami sesak yang bertambah. Terjadi
pneumothorax dan harus di pasang WSD.
Orang tua pasien di luar propinsi. Sebelum
tindakan perlu TTD informed consent oleh:
Pasien

Inform Consent
Persetujuan tindakan medis
(Informed Consent) adalah
pernyataan persetujuan
(consent) atau izin dari
pasien yang diberikan
dengan bebas, rasional,
tanpa paksaan (voluntary)
tentang tindakan kedokteran
yang akan dilakukan
terhadapnya sesudah
mendapatkan informasi yang
cukup tentang tindakan
kedokteran yang dimaksud.
Persetujuan ini bisa dalam
bentuk lisan maupun tertulis

Pihak yang menyatakan


persetujuan.
a. Pasien sendiri, yaitu apabila
pasien telah berumur 21
tahun atau sudah menikah.
b. Bagi pasien dibawah umur
21 tahun atau pasien dewasa
dengan gangguan mental
persetujuan (Informed
Consent) atau penolakan
tindakan medis diberikan oleh
mereka, menurut urutan hak
sebagai berikut :
1) Ayah/Ibu adopsi
2) Saudara-saudara kandung

9. C
Keyword
Ibu membawa anak perempuan
nya ke UGD untuk meminta di visum.
Menurut ibu, anaknya kemarin jalan
berdua dengan pacarnya dan sering
pulang larut malam. Apa yg dilakukan
dokter?
Menolak memeriksa pasien.

VeR Korban Kejahatan


Asusila
Persetubuhan yang diancam pidana oleh
KUHP : pemerkosaan, persetubuhan pada
wanita tidak berdaya, persetubuhan
dengan wanita yang belum cukup umur
Korban harus diantar oleh polisi
karena tubuh korban merupakan
benda bukti. Jika korban datang sendiri
dengan membawa surat permintaan dari
polisi, jangan diperiksa, minta korban
kembali kepada polisi

10. A
Keyword
Pasien laki2 meminta ver untuk luka yg
dideritanya. Pada pemeriksaan
didapatkan luka bentuk tidak
teratur, memar disekitarnya,
panjang 9cm, dalam 2 cm. Apa
kesimpulan yg dibuat pada VER?
Luka robek akibat benda tumpul

Memar
Perdarahan dalam jaringan bawah kulit akibat pecahnya
kapiler/vena;
Dapat memberikan petunjuk tentang bentuk benda
penyebab
Luka Lecet
Cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan benda
yang memiliki permukaan kasar atau runcing
Luka Robek
Luka terbuka akibat trauma benda tumpul,
menyebabkan kulit teregang ke satu arah.
Bentuk luka tidak beraturan, tepi tidak rata, jembatan
jaringan

11. C
Keyword
Polisi datang ke dokter praktik
umum untuk meminta VER seorang
wanita yang diperkosa. Apa yg
dilakukan?
Memeriksa dan membuat VER

VeR Korban Kejahatan


Asusila
Persetubuhan yang diancam pidana oleh
KUHP : pemerkosaan, persetubuhan pada
wanita tidak berdaya, persetubuhan
dengan wanita yang belum cukup umur
Korban harus diantar oleh polisi
karena tubuh korban merupakan
benda bukti. Jika korban datang sendiri
dengan membawa surat permintaan dari
polisi, jangan diperiksa, minta korban
kembali kepada polisi

VeR Korban Kejahatan


Asusila
Dokter tidak dibebani pembuktian
adanya pemerkosaan
Pembuktian persetubuhan : Deflorasi
himen, laserasi vulva-vagina, adanya
cairn mani dan sel sperma (mikroskopik
sediaan usap vagina) dalam vagina
Bukti persetubuhan mempunyai nilai
bila sesuai waktu kejadiannya dengan
persetubuhan yang diperkarakan

12. E
Keyword
Seorang laki-laki korban 24 tahun
pembunuhan dibawa ke instalasi
forensik. Pada pemeriksaan luar
didapatkan luka tusuk di dada dengan
panjang 4 cm dan dalam 7 cm.
Berapa ukuran pisau yang mungkin
digunakan?
Panjang 7 cm dan lebar 4 cm

1.Panjang Luka: ukuran maksimal dari


lebar senjata
2. Dalam luka : Ukuran minimal dari
panjang senjata

13. A
Keyword
Seorang laki-laki ditemukan meninggal
dalam keadaan terkunci di dalam
mobil. Ditemukan pula cherry red
spot di tubuh. Apakah kemungkinan
penyebab kematian pada kasus?
Keracunan CO

Keracunan CO
Pada korban yang mati tidak lama
setelah keracunan CO, ditemukan
lebam mayat berwarna merah terang
(cherry pink colour, selain itu
jaringan otot, visera dan darah juga
berwarna merah terang

https://yayanakhyar.files.wordpress.com/2008/11/investigasi-kematian-dengan-toksikologi-forensik-files-of-drsmed.pdf.

Keracunan sianida : ditemukan lebam mayat berwarna


merah terang (cherry pink colour) seperti keracunan
CO,tetapi penampang ototnya berwarna biasa
Keracunan kalium klorat : menyebabkan iritasi pada
saluran pencernaan, gejalanya mual, muntah dan diare
Keracunan kuinin: Pemberian dosis terendah 4300 pg/kg
pada manusia secara oral berpengaruh terhadap saraf
periferal dan sensasi: paralisis lemah tanpa anesthesia,
sedangkan pada darah terjadi agranulositosis.
Keracunan nitrobenzene : gejala necrotic pada manusia
terjadi akibat menghirup nitrobenzen berupa sakit
kepala, vertigo, muat, dan pingsan.

http://www.smallcrab.com/kesehatan/1333-keamanan-senyawa-bioaktif-dalam-perisa-pada-produk-pangan

14. D.
Keyword : Orok laki-laki ditemukan di
keranjang sampah, BB 2.800 gram,
panjang 46 cm, plasenta masih
melekat, lanugo (+), panjang kuku
jari melebihi panjang jari tangan dan
kaki, testis satu buah. Didapatkan
memar pada bibir dan wajah, ujung
kuku kebiruan. Paru menutupirongga
dada denganberat 80 gram, teraba
spons dan mengkilap seperti marmer

Bila ditemukan mayat bayi, maka harus


dicari tahu penyebab bayi itu mati
aborsi?
Infanticide?
Pembunuhan

Pada kasus aborsi, bayi belum sempat


dilahirkan. Pada kasus infanticide, bayi
langsung dibunuh setelah dilahirkan. Pada
kasus pembunuhan, bayi sempat dirawat
terlebih adahulu sebelum dibunuh.
Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi Kedua. Jakarta : 1997

Menentuka Penyebab Kematian Bayi


Apakah bayi sudah matur? (kalau
belum matur, bisa karena aborsi, tapi
bisa juga karena lahir prematur)
matur
Hamil >36 minggu
BB >2500g
Pjg kepala tumit > 46 cm
Lanugo sedikit
Kulit keriput
Testis dua-duanya sudah
turun atau labia mayora
sudah menutupi labia
minora
Panjang kuku melebihi
panjang jari

Viable

Hamil >28 minggu


BB >1000 g
Pjg kepala tumit > 35
Terdapat cacat bawaan

Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi Kedua. Jakarta : 1997

Apakah paru sudah


mengembang? Kalau paru
sudah mengembang berarti
sudah terjadi pernafasan,
berarti bayi sudah sempat
lahir (bukan aborsi, tetapi
infanticide atau pembunuhan)
Paru memenuhi rongga dada
Gambaran mozaik ( seperti
marmer) karena adanya
berbagai tingkatan aerasi
Tepi paru tumpul
Ada krepitasi ( seperti spons)
Tes apung paru +

Adakah tanda-tanda
perawatan? Kalau
ada perawatan
digolongkan ke
pembunuhan biasa, .
Bukan infantiside.
Tanda belum ada
perwatan :
Plasenta masih
melekat
Masih ada lanugo

Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi Kedua. Jakarta : 1997

15. B
Keyword : Pemeriksaan didapatkan
luka berbentuk bundar dengan kelim
lecet sama lebar di tiap bagian, kulit
tampak hangus terbakar, tampak
jelaga dan butirmesiu di saluran luka
Kelim api : Hiperemi atau jaringan yang
terbakar (jarak sangat dekat

Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi Kedua. Jakarta : 1997

LT tempel

Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi Kedua. Jakarta : 1997

16. B
Keyword : Perempuan 35 tahun ditemukan tidak
bernyawa di pinggir kali dekat rumahnya. Pada
otopsi didapatkan penyebab kematian adalah
asfiksia karena hambatan jalan napas oleh air
Tenggelam di air tawar

Tengelam di air laut

Paru-paru besar, relatif kering dan ringan

Paru-paru besar,relatif basah dan berat

Hemodilusi

Hemokonsentrasi

Hipervolemi

Hipovolemia

Hiperkalemi

Hipokalemi

Hiponatremi

Hipernatremi

Berat jenis darah di jantung kiri lebih rendah

Berat jenis darah di jantung kiri lebih tinggi

Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi Kedua. Jakarta : 1997

17. B
Keyword
lebam di punggung hilang
dengan penekanan, kaki dan
tangan kaku. Berapa lama korban
telah meninggal?
6-8 jam

Perkiraan Waktu Kematian


(Tanatologi)
Lebam mayat
Mulai tampak 20-30 menit pascamati. Well developed
within the next 3 to 4 hours
Lengkap & menetap setelah 8-12 jam, sebelumnya masih
dapat memucat pada penekanan dan berpindah
Kaku mayat:
Mulai tampak 2 jam pascamati, dimulai dari bagian luar
tubuh/otot-otot kecil (sentripetal)
Lengkap setelah 12 jam & dipertahankan selama 12 jam,
lalu menghilang dalam urutan yang sama
Pembusukan:
Tampak kehijauan di perut kanan bawah 24 jam pasca mati
Larva lalat dijumpai 36-48 jam pasca mati

Budiyanto A, et al. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran

18. A
Keyword
posisi tergantung, jeratan leher dengan
jejas 5 cm serong dari depan ke atas
belakang, Bagaimana mekanisme
kematian pada korban tersebut?
Sufokasi: merupakan bentuk asfiksia akibat
obstruksi pada saluran udara menuju paruparu yang bukan karena penekanan pada
leher atau tenggelam.

Penyebab kematian:
perlukaan atau penyakit yang
menimbulkan kekacauan fisik
sehingga menghasilkan
kematian
Contoh: luka tembak, luka tusuk,
kanker, aterosklerosis

Mekanisme kematian:
Kekacauan fisik yang dihasilkan
oleh penyebab kematian
Contoh: perdarahan, kerusakan
jaringan otak
Beberapa penyebab bisa memiliki
mekanisme yang sama (perdarahan
bisa disebabkan oleh luka tusuk,
luka tembak, atau kanker)
Sebaliknya, satu penyebab bisa
menghasilkan kematian melalui
beberapa mekanisme (luka tembak
bisa menghasilkan kematian karena
perdarahan, bisa juga karena
kerusakan jaringan otak)

Cara kematian:
menjelaskan
bagaimana
penyebab kematian
itu datang
Cara kematian bisa
dikelompokkan
menjadi: wajar,
pembunuhan, bunuh
diri, kecelakaan,
atau tidak dapat
dijelaskan

19. C
Keyword
pesawat jatuh, potongan tubuh
di sekitar pesawat dan beberapa
terbakar. Bagaimana cara untuk
menentukan identitas korban yang
tepat
Odontologi

Identifikasi Forensik
Merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu
penyidik untuk menentukan identitas seseorang/korban, terutama
pada jenazah tidak dikenal, membusuk, rusak, terbakar,
kecelakaan masal, ataupun bencana alam
Pemeriksaan Sidik Jari
Membandingkan sidik jari jenazah dengan data sidik jari antemortem. Saat ini merupakan pemeriksaan yang diakui tinggi
ketepatannya. Dibutuhkan penanganan yang baik terhadap jari
tangan jenazah
Metode Visual
Memperlihatkan jenazah pada orang-orang yang merasa
kehilangan. Hanya efektif pada jenazah yang masih dapat
dikenali wajah dan bentuk tubuhnya
Pemeriksaan Dokumen
Dokumen identifikasi (KTP, SIM, Paspor, dst) yang dijumpai
bersama jenazah. Tidak bisa dipastikan kepemilikan dokumen
Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi Kedua. Jakarta : 1997
yang ditemukan, sulit diandalkan.

Pemeriksaan Pakaian dan Perhiasan


Dari ciri-ciri pakaian dan perhiasan yang dikenakan
Identifikasi Medik
Menggunakan data tinggi badan, berat badan, warna rambut, warna mata,
kelainan/cacat khusus. Termasuk pemeriksaan radiologis (sinar X)

Pemeriksaan Gigi
Pencatatan data gigi (odontogram) dan rahang dengan pemeriksaan manual,
sinar-X, dan pencetakan gigi. Data dibandingkan dengan data ante-mortem

Pemeriksaan Serologis
Menentukan golongan darah jenazah. Tidak khas untuk masing-masing individu

Metode Eksklusi
Terutama pada kecelakaan masal

Identifikasi DNA
Diperlukan DNA pembanding. Mahal dan hanya dapat dilakukan oleh ahli forensik
molekular . Identifikasi dapat menggunakan DNA inti, DNA mitokondria. Pada laki2 hanya
dipergunakan DNA inti, sedangkan pada wanita dapat digunakan DNA inti atau
mitokondria

Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi Kedua. Jakarta : 1997

20. A
Keyword
Pasien wanita datang ke dokter dengan
keterangan polisi korban pemerkosaan
meminta dibuatkan visum. Apa temuan
pemeriksaan ginekologis yang
ditemukan pada korban untuk memastikan
laporannya benar?
Robekan baru arah jam 7 dengan sekret
putih kelabu pada liang vagina

Pemeriksaan genitalia
Vulva
Rambut kemaluan yang
saling melekat menjadi
satu karena air mani
mengering
Bercak air mani di sekitar
alat kelamin
Tanda tanda kekerasan
(hiperemi, edema,
memar, dan luka lecet)
Edema atau hiperemi
pada introitus vagina

Selaput dara
Ruptur atau tidak
baru atau lama,
lokasi, sampai ke
insersio atau tidak
Tentukan besar
orifisum (perawan
2,5 cm,
persetubuhan 9 cm

Anda mungkin juga menyukai